Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL Zulaiha, Zulaiha; Nurlina, Nurlina; Sota, Ibrahim
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i1.2623

Abstract

ABSTRACT: Given the pivotal role played by the Cantung River for the supervision and management of the public good becomes important. Incoming sediment load can damage the uncontrolled flow conditions of the Cantung river and estuary. Observations of suspended sediment can take advantage of multitemporal Landsat imagery. This study uses Landsat satellite image data corrected 5TM March 5, 1992 data acquisition path/row 117/62, Landsat data acquisition 5TM 22 May 1997 path/row 117/62, Landsat data acquisition 5TM March 27, 2000 the path/row 117/62. Several stages in processing the image, that is the conversion of DN to reflectance values, cropping, water-not water secession, and the class divide sediment concentration by density slicing technique. Spatial distribution of suspended sediment in the estuary of the Cantung River Landsat image processing results 5TM March 5, 1992, Landsat 5TM May 22, 1997, and March 27, 2000 Landsat 5TM show distribution patterns of suspended sediment from the River Cantung the same direction, that is northeast. Sediment concentrations were detected in the Landsat image processing 5TM March 5, 1992 the largest-value 27,564096 mg/l and the smallest 14,886048 mg/l. Sediment concentrations were detected in the Landsat image processing 5TM May 22, 1997 the largest-value 121,476776 mg/l and the smallest 12,647415 mg/l. Sediment concentrations were detected in the Landsat image processing 5TM March 27, 2000 most valuable 159,256704 mg/l and the smallest 10,584161 mg/l. Getting away from the effect Cantung River estuary sediment concentration of river flow Cantung tends to get smaller. Changes in the distribution area of the sediments of March 5, 1992 until March 27, 2000 amounted to 450 m2/year. Keywords: Remote Sensing, Sedimentation, Landsat, Cantung River
Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango Zainuri, Ahmad; Sota, Ibrahim
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v8i2.3116

Abstract

Masalah sampah adalah masalah klasik yang sudah lama melanda kotakotabesar di Indonesia. Masalah tersebut muncul karena terbatasnya lahan kosongyang dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir sampah, sementara produksisampah tiap hari terus berlangsung. Pemda Bone Bolango juga tak luput daripermasalahan tersebut. Oleh karena itu, mereka mencari lokasi tempat pembuangansampah yang transportasinya mudah di jangkau dari kota Kabila, jauh dari saranaumum dan pemukiman warga. Atas dasar hal tersebut desa Tulaa dipilih sebagairencana lokasi tempat pembuangan sampah. Namun untuk mengetahui daya dukungbatuan bawah permukaan di lokasi yang akan dijadikan tempat pembuangan sampahmaka perlu dilakukan penelitian geofisika dengan metode geolistrik resistivitaskonfigurasi schlumberger. Hasil interpretasi pengukuran geolistrik diperoleh bahwalokasi desa Tulaa kurang baik karena tidak adanya lapisan kedap air yang menutupilapisan air tanah (akuifer), sehingga sangat mungkin ketika ada limbah cair darisampah, limbah tersebut akan terinfiltrasi ke dalam tanah sampai ke lapisan akuiferdan pada akhirnya akan mencemari air tanah.
IDENTIFIKASI SEBARAN BIJI BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH GUNUNG MELATI KABUPATEN TANAH LAUT Hidayati, Tri Armando; Sota, Ibrahim; Sudarningsih, Sudarningsih
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2677

Abstract

Abstrak. Sumber daya mineral merupakan endapan mineral berharga yang terdapat di suatu wilayah, baik yang sudah diketahui maupun yang masih bersifat potensi, salah satunya adalah biji besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kedalaman dan nilai suseptibilitas biji besi daerah Gunung Melati dengan metode geomagnet. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode geomagnet di Gunung Melati didapatkan kedalaman biji besi antara 9–72 m di bawah permukaan dan analisis suseptibilitas pada sampel biji besi di Gunung Melati menunjukkan nilai suseptibilitas antara 5.856,5-6.866,5 x  SI. Hasil analisis suseptibilitas sampel biji besi di gunung melati diperoleh rata-rata nilai suseptibilitas sebesar 6.73,33 x  SI dan termasuk kedalam golongan magnetit. Kata kunci: Biji Besi, Geomagnet, Gunung Melati.
Pengembangan Kompetensi Siswa SMAN 2 Banjarbaru Melalui Pembinaan Intensif Olimpiade Sains Nasional (OSN) Suarso, Eka; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina; Sota, Ibrahim; Fahruddin, Fahruddin
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.14330

Abstract

AbstrakProgram Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman materi Olimpiade Sains Nasional (OSN) bagi siswa SMAN 2 Banjarbaru. Melalui program kerja sama yang melibatkan dosen dan mahasiswa dengan pihak sekolah, diselenggarakan berbagai kegiatan pendampingan dan pelatihan yang terstruktur. Pendampingan dan pembinaan OSN di SMAN 2 Banjarbaru merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang sains yang dilombakan. Pembinaan ini bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi kompetisi OSN di tingkat Provinsi dan nasional dengan memberikan pembelajaran yang lebih mendalam dan terstruktur. Kegiatan ini meliputi pembekalan materi, simulasi soal, dan pelatihan intensif yang berfokus pada topik-topik yang sering diujikan dalam OSN. Melalui seleksi ketat, bimbingan intensif dari para dosen dan ahli, serta dukungan psikologis, siswa dipersiapkan tidak hanya untuk kompetisi, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah. Hasilnya, para siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep Sains dan kemampuan analisis soal. Program ini tidak hanya meningkatkan prestasi siswa dalam ajang OSN, tetapi juga membangun kemitraan strategis antara dunia pendidikan menengah dan perguruan tinggi, serta memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan sains di Kalimantan Selatan. Program pembinaan ini juga diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi fondasi bagi pengembangan kompetensi siswa di masa depan.AbstractThe Physics Study Program of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Lambung Mangkurat has an important role in improving the understanding of the National Science Olympiad (OSN) matter for students of SMAN 2 Banjarbaru. Through a collaborative program involving lecturers and students with the school, various structured mentoring and training activities are held. OSN mentoring and coaching at SMAN 2 Banjarbaru is a strategic effort to improve student competence in the science field being competed. This coaching aims to prepare students to face OSN competitions at the provincial and national levels by providing more in-depth, and structured learning. This activity includes providing materials, question simulations, and intensive training that focuses on topics that are often tested in OSN. Through strict selection, intensive guidance from lecturers and experts, and psychological support, students are prepared not only for competition, but also to develop critical thinking, analytical, and problem-solving skills. As a result, students showed significant improvement in understanding of Science concepts and problem analysis skills. This program not only improves student achievement in the OSN event, but also builds strategic partnerships between secondary education and higher education, and strengthens the contribution of higher education in developing science education in South Kalimantan. This coaching program is also expected to continue and become a foundation for developing student competencies in the future.