Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

STUDI AWAL PEMILIHAN BAHAN KOMPOSIT BERBAHAN PENGUAT SERAT DAUN NANAS (PINEAPPLE–LEAF FIBRES) DENGAN ADMIXTURE KAOLIN DAN SILIKA Manik, Tetti Novalina; Suryajaya, Suryajaya; Suarso, Eka
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2726

Abstract

Abstrak: Penelitian studi awal pemilihan bahan komposit berbahan penguat serat daun nanas (pineapple-leaf fibres) dengan admixture Kaolin dan Silika telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi matriks, serat dan bahan tambahan (admiture) yang paling baik yang digunakan sebagai papan komposit ditinjau dari sifat mekanik dan mikroskopiknya. Sifat mekanik dan mikroskopik ini juga dilihat dari orientasi susunan serat, yakni serat arah vertikal, vertikal horizontal, serat pendek dan disusun acak dan variasi jumlah massa serat. Berdasarkan hasil uji MOR dan MOE, komposisi matriks dan penguat yaitu resin epoxy dan serat nanas adalah 2,6 gr : 55 gr dengan susunan vertikal yaitu dengan nilai uji tekan (MOR) sebesar 569,49 kg/cm2 dan uji tarik (MOE) sebesar 43.407,91 kg/cm2. Penambahan bahan admixture silika dan kaolin pada bahan komposit tidak mempengaruhi atau memperbaiki sifat mekanik dari papan komposit serat nanas, bahkan melemahkan, demikian juga dengan ukuran serat pendek dan jika disusun acak. Berdasarkan uji mikroskopik, papan komposit yang dibuat telah menujukkan homogenitas antara serat, resin dan bahan admixture yaitu kaolin dan silikaKata Kunci : serat daun nanas, komposit, admixture, MOR, MOE
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL CDSE QUANTUM DOTS (QDS) Suarso, Eka
Jurnal Fisika FLUX Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v10i2.2645

Abstract

Abstrak: Nanopartikel CdSe quantum dots (QDs) memiliki potensi aplikasi yang luarbiasa ketika ukuran strukturnya berubah dari mikro menjadi nano. Pada penelitian ini,proses sintesis nanopartikel CdSe QDs dilakukan dengan menggunakan teknik sintesiskimia sederhana, melalui pemberian doping atom tembaga (Cu) dari larutan CuCl2.2H2Okedalam material CdSe dan dengan memodifikasi larutan. Nanopartikel CdSe QDs yangdihasilkan bersifat aman (tidak beracun), murah, dan ramah lingkungan. SelanjutnyaNanopartikel CdSe QDs dikarakterisasi oleh spektrum ultraviolet-visibel (UV-Vis),fotoluminesensi (PL), dan X-ray diffraction (XRD). Nanopartikel CdSe yang diperolehmenunjukkan sifat PL yang baik, yaitu monodisperse, ukuran-dapat berubah danmemiliki sifat kristalinitas tinggi. Sedangkan nanopartikel CdSe QDs yang disintesisdengan doping Cu menunjukkan efek ukuran kuantum yang kuat, dengan ukuranpartikel 1,2 nm dan menunjukkan warna emisi yang berbeda mencakup keseluruhanrentang cahaya tampak spectrum elektromagnetik dari biru hingga merah. Celah pitananopartikel CdSe yang berdoping Cu menunjukkan pergeseran ke arah merah (20 nm)untuk 22,9 % doping Cu. Data XRD dari CdSe murni dan nanopartikel CdSe yangberdoping Cu menunjukkan dua puncak yang lebar pada 27,01o dan pada 45,84o.Spektrum XRD dari nanopartikel CdSe yang disintesis melalui modifikasi larutan padasuhu 240°C adalah berbentuk kubik, sedangkan pada suhu 300oC berbentukheksagonal. Ukuran kristalit nanopartikel CdSe yang diperoleh berkisar antara 26-92nm.Kata kunci: Nanopartikel CdSe quantum dots (QDs), spektrofotometer ultraviolet-visibel(UV-Vis), fotoluminesensi (PL), X-ray diffraction (XRD)
Identifikasi Bijih Besi Menggunakan Metode Geolistrik Schlumberger Di Kabupaten Tanah Laut Kosidahrta, Rachmat; Wahyono, Sri Cahyo; Suarso, Eka
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i2.3483

Abstract

Telah dilakukan penelitian di Desa Sumber Mulia, Kabupaten Tanah Laut yang bertujuan untuk mengetahui tipe bijih besi dan sebarannya di bawah permukaan tanah. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik hambatan jenis konfigurasi schlumberger dan karakterisasi X-Ray Flourescence (XRF). Hasil pengolahan 4 titik duga menggunakan perangkat lunak IPI2win diperoleh nilai hambatan jenis berkisar antara 2,37 - 5,6 Ωm dengan potensi kedalaman ±11 - 33 meter. Data XRF menunjukan kandungan bijih besi yang ada di Desa Sumber Mulia didominasi besi (Fe) dengan nilai rata-rata sebesar 97,876%. Berdasarkan nilai hambatan jenis dan hasil XRF diperkirakan tipe bijih besi di Desa Sumber Mulia adalah Hematite.
Analisis Sifat Optik Non-Linier pada Polimer poli (p-fenilen vinilen) dengan Menggunakan Metode Pariser-Parr-Pople (PPP) Studi kasus: Molekul Fenilen Vinilen Suarso, Eka
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v8i2.3120

Abstract

Bahan polimer merupakan bahan yang mempunyai potensi aplikasi sebagaibahan optik untuk teknologi komunikasi. Bahan tersebut memiliki sistem ikatankonjugasi yang mempunyai kontribusi penting terhadap sifat optik non-linier (ONL).Salah satu bahan polimer yang banyak dipakai sebagai bahan optik adalah poli (pfenilenvinilen) (PPV). Dalam studi ini sudah ditinjau secara teoritis mengenai sifatONL dari polimer PPV, khususnya monomer fenilen vinilen. Sifat ONL tersebutditunjukkan oleh nilai polarisabilitas order kedua dan ketiga dari molekul yangbersangkutan. Dengan menerapkan metode Pariser-Parr-Pople (PPP) dilakukanperhitungan polarisabilitas order kedua (β) dari molekul fenilen vinilen. Hasilperhitungan menunjukkan bahwa besar nilai polarisabilitas order kedua (β) bergantungkepada energi foton (ћω) yang diberikan. Pada studi ini nilai β mencapai hasilmaksimal sebesar 14,8 au jika diekspos dengan energi foton (ћω) sekitar 4,2 eV.
STUDI AWAL PEMILIHAN BAHAN KOMPOSIT BERBAHAN PENGUAT SERAT DAUN NANAS (PINEAPPLE–LEAF FIBRES) DENGAN ADMIXTURE KAOLIN DAN SILIKA Tetti Novalina Manik; Suryajaya Suryajaya; Eka Suarso
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.592 KB) | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2726

Abstract

Abstrak: Penelitian studi awal pemilihan bahan komposit berbahan penguat serat daun nanas (pineapple-leaf fibres) dengan admixture Kaolin dan Silika telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi matriks, serat dan bahan tambahan (admiture) yang paling baik yang digunakan sebagai papan komposit ditinjau dari sifat mekanik dan mikroskopiknya. Sifat mekanik dan mikroskopik ini juga dilihat dari orientasi susunan serat, yakni serat arah vertikal, vertikal horizontal, serat pendek dan disusun acak dan variasi jumlah massa serat. Berdasarkan hasil uji MOR dan MOE, komposisi matriks dan penguat yaitu resin epoxy dan serat nanas adalah 2,6 gr : 55 gr dengan susunan vertikal yaitu dengan nilai uji tekan (MOR) sebesar 569,49 kg/cm2 dan uji tarik (MOE) sebesar 43.407,91 kg/cm2. Penambahan bahan admixture silika dan kaolin pada bahan komposit tidak mempengaruhi atau memperbaiki sifat mekanik dari papan komposit serat nanas, bahkan melemahkan, demikian juga dengan ukuran serat pendek dan jika disusun acak. Berdasarkan uji mikroskopik, papan komposit yang dibuat telah menujukkan homogenitas antara serat, resin dan bahan admixture yaitu kaolin dan silikaKata Kunci : serat daun nanas, komposit, admixture, MOR, MOE
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL CDSE QUANTUM DOTS (QDS) Eka Suarso
Jurnal Fisika FLUX Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.211 KB) | DOI: 10.20527/flux.v10i2.2645

Abstract

Abstrak: Nanopartikel CdSe quantum dots (QDs) memiliki potensi aplikasi yang luarbiasa ketika ukuran strukturnya berubah dari mikro menjadi nano. Pada penelitian ini,proses sintesis nanopartikel CdSe QDs dilakukan dengan menggunakan teknik sintesiskimia sederhana, melalui pemberian doping atom tembaga (Cu) dari larutan CuCl2.2H2Okedalam material CdSe dan dengan memodifikasi larutan. Nanopartikel CdSe QDs yangdihasilkan bersifat aman (tidak beracun), murah, dan ramah lingkungan. SelanjutnyaNanopartikel CdSe QDs dikarakterisasi oleh spektrum ultraviolet-visibel (UV-Vis),fotoluminesensi (PL), dan X-ray diffraction (XRD). Nanopartikel CdSe yang diperolehmenunjukkan sifat PL yang baik, yaitu monodisperse, ukuran-dapat berubah danmemiliki sifat kristalinitas tinggi. Sedangkan nanopartikel CdSe QDs yang disintesisdengan doping Cu menunjukkan efek ukuran kuantum yang kuat, dengan ukuranpartikel 1,2 nm dan menunjukkan warna emisi yang berbeda mencakup keseluruhanrentang cahaya tampak spectrum elektromagnetik dari biru hingga merah. Celah pitananopartikel CdSe yang berdoping Cu menunjukkan pergeseran ke arah merah (20 nm)untuk 22,9 % doping Cu. Data XRD dari CdSe murni dan nanopartikel CdSe yangberdoping Cu menunjukkan dua puncak yang lebar pada 27,01o dan pada 45,84o.Spektrum XRD dari nanopartikel CdSe yang disintesis melalui modifikasi larutan padasuhu 240°C adalah berbentuk kubik, sedangkan pada suhu 300oC berbentukheksagonal. Ukuran kristalit nanopartikel CdSe yang diperoleh berkisar antara 26-92nm.Kata kunci: Nanopartikel CdSe quantum dots (QDs), spektrofotometer ultraviolet-visibel(UV-Vis), fotoluminesensi (PL), X-ray diffraction (XRD)
Pemanfaatan alat pengering gabah berbahan bakar briket pada kelompok usaha tani penggilingan padi “Setia Budi” di Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Suryajaya, Suryajaya; Haryanti, Ninis Hadi; Suarso, Eka; Manik, Tetti N.; Hidayat, Taufik; Sari, Putri; Munir, M. Jiddan Mishbahul
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.240

Abstract

Daerah Gambut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan merupakan lumbung padi untuk daerah Kalimantan. Setelah panen, gabah perlu dikeringkan agar dapat disimpan  dan siap untuk digiling menjadi beras. Masyarakat mengeringkan gabah secara tradisional yaitu dijemur langsung di terik matahari. Hal ini sangat bergantung terhadap cuaca. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat alat pengering gabah berbahan bakar briket sekam padi. Pada saat uji coba, alat pengering gabah berbahan bakar briket dapat menaikkan suhu dalam kotak pengering dari 40oC menjadi 56oC dalam waktu 20 menit. Untuk menaikkan suhu dalam kotak pengering, kita hanya perlu menambah bahan bakar pada tungku pemanas.Abstract. The peat area in Banjar Regency, South Kalimantan is a rice granary for the Kalimantan area. After harvesting, the grain needs to be dried so it can be stored and ready to be milled into rice. People dry grain traditionally, namely drying it directly in the hot sun. This really depends on the weather. This community service aims to make a grain dryer powered by rice husk briquettes. During the trial, the briquette-fueled grain dryer was able to increase the temperature in the drying box from 40oC to 56oC in 20 minutes. To increase the temperature in the drying box, we only need to add fuel to the heating furnace. Keyword: Peat; Rice husk; Briquettes; Grain dryer
Development of Sasirangan Liquid Waste Treatment System Using Ozonization Method Using Composite Ceramic Filter Media Based on Water Chestnut (Eleocharis Dulcis) Khalis, Raida Salsabila; Margareta, Margareta; Hasbullah, Hasbullah; Suarso, Eka; Fitriana, Syifa; Farisa, Ulya
Journal of Physics and Its Applications Vol 6, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Diponegoro University Semarang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpa.v6i1.20582

Abstract

Sasirangan Liquid Waste (SLW) contains heavy metals and chemicals with BOD and COD concentrations exceeding the waste water quality standards in accordance with the Minister of Environment and Forestry Regulation Number P.16 of 2019. The aim of this research is to design and develop a SLW processing system using filter media and composite ceramics made from water chestnut (Eleocharis dulcis). Based on previous research, using the filtration method; filtration and adsorption; filtration, adsorption, sedimentation and ozonization. Filtration method can remove solid particles and sediment from water, so the water appears clearer. The water purification process that involves a filtration method using slow sand filter (SSF), which additional processes are needed either before or after the SSF is carried out. Meanwhile, the use of water chestnut has been carried out by several researchers due to its high active carbon content, namely 50.68%. In this research, we combine several methods including filtration, sedimentation, and ozonization. Water chestnut has a bound carbon content of 84.53% after being activated with an H2SO4 activator, where the largest porosity is found in ceramics with activated charcoal composite materials with variations of the H2SO4 activator. Apart from that, chestnut also has a cellulose content of 35.32% so it has the potential to be effective as a ceramic composite material in sasirangan liquid waste processing filters, especially as an adsorbent. The benefits obtained from the results of this research can be a scientific reference for the use of water chestnut as a filter media and composite ceramic.
Synthesis of CdS Nanoparticles Using The Brimstone Suryajaya, Suryajaya; Safitri, Ayu; Suarso, Eka; Haryanti, Ninis Hadi; Manik, Tetti Novalina; Darminto, Darminto
POSITRON Vol 14, No 2 (2024): Vol. 14 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v14i2.77273

Abstract

This paper explains and demonstrates how to synthesize Cadmium Sulphide (CdS) nanoparticles (NPs) using brimstone. The brimstone is obtained from Ijen volcanic crater in East Java Indonesia and used as the source of sulfur gas (S2) instead of Na2S. The brimstone was crushed and dissolved in potassium hydroxide (KOH) solution while heated. Acetic acid (CH3COOH) was added, to release the S2 gas. The liquid-gas method was used to prepare the CdS colloid solution. In this study, the effect of variations in the concentration and volume of CH3COOH, temperature variation, and exposure time on the synthesis of colloidal solutions of CdS NPs will be investigated. The absorption edge of the CdS colloidal solution compared to the bulk material experienced a blue shift. This is the evidence of the formation of NPs in solution. It is confirmed by FTIR which shows a CdS absorption peak at 467 cm-1. The radius of CdS NPs was calculated using the Efros equation to obtain a result of approximately 2 nm. Particle size analyzer (PSA) provides a much larger particle size of 20.8 nm. It is assumed that the NPs were agglomerated. Several treatments given, such as varying the volume of CH3COOH, varying temperature, stirring, and varying synthesis time, did not affect the size of the NPs.  The cadmium sulfide produced would be used as photocatalist in water treatment application.
Sosialisasi pembuatan briket dari sekam padi di kelompok usaha tani penggilingan padi “Setia Budi” Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Suryajaya, Suryajaya; Haryanti, Ninis Hadi; Suarso, Eka; Ginanjar, Awal; Ayu, Futri; Hazizah, Nur
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.199

Abstract

Daerah Gambut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan memiliki lahan pertanian yang luas. Setiap kali panen, sekam padi akan terlihat menimbun di sekitar penggilingan padi. Biasanya sekam ini dibiarkan teronggok atau dibakar menjadi abu gosok. Pengabdian masyarakat ini bertujuan melatih masyarakat untuk membuat briket dari limbah biomassa yang ada di sekitar secara sederhana. Briket sekam padi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga. Mengingat masyarakat yang tidak mau berbelit-belit maka briket dibuat dari sekam padi yang tidak dikarbonisasi. Untuk meningkatkan nilai kalor briket dibuat dengan damar sebagai perekat. Untuk alasan efisiensi briket dicetak dengan bentuk lempengan tipis. Pada saat sosialisasi, respon masyarakat sangat positif karena proses pembuatan briket yang mudah dan murah. Pada saat uji coba, masyarakat juga tertarik karena briket mudah terbakar dengan sedikit asap.Abstract. The Peat area in Banjar Regency, South Kalimantan has a large area of agricultural land. Every time it is harvested, rice husks will be seen piled up around the rice mill. Usually this husk is left sitting or burned to become ashes. This community service aims to train the community to make briquettes from biomass waste around them in a simple way. The rice husk briquettes can be used as an alternative energy that can be used for household needs. Considering that people don't want to be complicated, briquettes are made from uncarbonized rice husks. To increase the calorific value, briquettes are made with resin as an adhesive. For efficiency reasons, the briquettes are printed in the form of thin plates. During the socialization, the public's response was very positive because the process of making briquettes was easy and cheap. During the trial, people were also interested because the briquettes burned easily with little smoke. Keyword: Peat; Rice husks; Resin; Briquettes