Arief Sudarmadji
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, UNSOED Purwokerto Jl. Mayjen Sungkono Blater Km 5. Purbalingga

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM E-NOSE Gunawan, Budi; Sudarmadji, Arief
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada penelitian ini akan dirancang sistem electronic nose (penciuman elektronik) menggunakan program kecerdasan buatan Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network). Sistim e-nose yang akan dibuat menggunakan sensor dari bahan polimer. Jenis polimer yang akan digunakan terdiri dari 4 jenis, yaitu; polyethylene glycol (PEG) 6000, PEG200, PEG20M, dan PEG1450 . Bahan polimer ini dicampur dengan karbon aktif sehingga menjadi bahan komposit polimer-karbon. Penggunaan bahan komposit polimer-karbon sebagai sensor gas karena sifat unik dari bahan tersebut, yaitu mempunyai resistansi tertentu apabila terpapar jenis gas tertentu. Resistansi ini berbeda untuk tiap jenis polimer dan tiap jenis gas yang dideteksi. Berdasar sifat unik tersebut, muncul ide untuk menggabungkan beberapa sensor dari beberapa jenis polimer menjadi deret sensor yang secara bersama-sama digunakan sebagai ‘indra’ dalam sistem pendeteksi. Penggabungan beberapa sensor tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan pola tegangan keluaran dari sensor apabila terpapar suatu jenis gas tertentu, sehingga setiap gas akan mempunyai pola tegangan yang unik juga. Dengan pola tegangan tersebut akan di belajarkan ke program kecerdasan buatan, yang dalam penelitian ini digunakan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. Alat ini akan diujikan pada pendeteksian kandungan bahan pengawet berbahaya pada makanan, yaitu formalin. Sampel bahan makanan yang akan diuji terdiri dari 3 jenis, yaitu tahu, mie dan bakso. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa sistem yang dibuat mempunyai keakuratan dalam mendeteksi kandungan formalin dalam bahan makanan sebesar 75% .  Kata kunci: sensor, polimer, deteksi, formalin, jaringan syaraf tiruan
APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM E-NOSE Gunawan, Budi; Sudarmadji, Arief
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada penelitian ini akan dirancang sistem electronic nose (penciuman elektronik) menggunakan program kecerdasan buatan Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network). Sistim e-nose yang akan dibuat menggunakan sensor dari bahan polimer. Jenis polimer yang akan digunakan terdiri dari 4 jenis, yaitu; polyethylene glycol (PEG) 6000, PEG200, PEG20M, dan PEG1450 . Bahan polimer ini dicampur dengan karbon aktif sehingga menjadi bahan komposit polimer-karbon. Penggunaan bahan komposit polimer-karbon sebagai sensor gas karena sifat unik dari bahan tersebut, yaitu mempunyai resistansi tertentu apabila terpapar jenis gas tertentu. Resistansi ini berbeda untuk tiap jenis polimer dan tiap jenis gas yang dideteksi. Berdasar sifat unik tersebut, muncul ide untuk menggabungkan beberapa sensor dari beberapa jenis polimer menjadi deret sensor yang secara bersama-sama digunakan sebagai ‘indra’ dalam sistem pendeteksi. Penggabungan beberapa sensor tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan pola tegangan keluaran dari sensor apabila terpapar suatu jenis gas tertentu, sehingga setiap gas akan mempunyai pola tegangan yang unik juga. Dengan pola tegangan tersebut akan di belajarkan ke program kecerdasan buatan, yang dalam penelitian ini digunakan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. Alat ini akan diujikan pada pendeteksian kandungan bahan pengawet berbahaya pada makanan, yaitu formalin. Sampel bahan makanan yang akan diuji terdiri dari 3 jenis, yaitu tahu, mie dan bakso. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa sistem yang dibuat mempunyai keakuratan dalam mendeteksi kandungan formalin dalam bahan makanan sebesar 75% .  Kata kunci: sensor, polimer, deteksi, formalin, jaringan syaraf tiruan
Riset Pasar Produk Kecap Coconut Aminos : (Studi Kasus Coconut Aminos “Gulapa” PT. Berkat Petani Indonesia ) Dharmawan, Budi; Sakhidin; Karseno; Widyarini, Indah; Satriani, Ratna; Sudarmadji, Arief; Sunendar; Novia, Rifki Andi
JURNAL AGRICA Vol. 18 No. 1 (2025): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v18i1.13742

Abstract

Consumer awareness of a healthy lifestyle is driving an increase on demand for food products that are low in sodium, gluten-free, and made from natural ingredients. Coconut aminos with the brand "Gulapa" is one of the new products to meet the demand made by PT. Berkat Petani Indonesia. For this reason, market research is needed regarding the position of the product from the consumer's perspective. This study was aimed to analyze the market potential of coconut aminos "Gulapa", evaluate consumer preferences, and identify effective marketing strategies. The research period was 5 (five) months in 2024 in Banyumas, Purbalingga, Purwokerto, and Cilacap Regencies, Central Java Province. The descriptive analysis method was used with data collection using qualitative approach through observation and interviews, as well as secondary data analysis. Data was analyzed using worksheet as a tool to represent what was to be known and researched. The results of the worksheet analysis can be concluded that most consumers were not familiar with coconut aminos products, but have high interest in trying them. Consumer preferences for choosing healthy coconut aminos include a priority order in the form of brand reputation, taste, price, and ease of purchase access. Consumers tend to choose local products over imports. The main distribution channels preferred by consumers include supermarkets, online stores, and grocery stores. The product has great potential to compete in the market. Recommended marketing strategies include consumer education, brand image strengthening, and distribution expansion. The implications of the results of this study are the product of coconut aminos “Gulapa” has a fairly broad market opportunity, a clear marketing strategy direction, and the need for continuous market education. With the proper approachment, coconut aminos “Gulapa” could be the main choice as a substitute for traditional soy sauce in Indonesia.