Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERAN WANITA TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI SAYURAN ORGANIK DAN PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA MELUNG KECAMATAN KEDUNGBANTENG Widyarini, Indah; Putri, Dindy Darmawati; Karim, Akhmad Rizkul
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran wanita tani dalam pengambilan keputusan usahatani sayuran organik; mengetahui curahan jam kerja yang dilakukan wanita tani dalam usahatani sayuran organik; dan menganalisis pendapatan usahatani sayuran organik dan sumbangannya bagi peningkatan pendapatan keluarga. penelitian dilakukan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analisis, analisis biaya dan pendapatan, serta analisis sumbangan pendapatan usahatani terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam usahatani sayuran organik di Desa Melung wanita tani berperan sebagai manajer sekaligus pelaksana dalam usahatani sayuran organik. Curahan waktu kerja wanita tani dalam usahatani sayuran organik setara dengan 5 jam per hari. Sedangkan pendapatan dan sumbangan pendapatan dari usahatani sayuran organik relatif rendah.
KAJIAN USAHA TANI PEKARANGAN DI KELURAHAN BOBOSAN KABUPATEN BANYUMAS Widyarini, Indah; Eka W, Irine Kartika; Satriani, Ratna
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.18 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan anggota KWT Mekar Sari dari usaha tani pemanfaatan pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan mengetahui efisiensi usaha tani dengan pendekatan R/C rasio. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sasaran penelitian adalah anggota KWT Mekar Sari penerima dana bantuan kegiatan KRPL di Kelurahan Bobosan Kabupaten Banyumas sejumlah 20 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, serta R/C rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan KRPL memberikan manfaat bagi anggota KWT Mekar Sari, yaitu pekarangan menjadi lebih produktif serta kebutuhan pangan keluarga terpenuhi dengan baik. Usaha tani lahan pekarangan yang dilakukan oleh anggota KWT Mekar Sari terdiri dari usaha tani sayuran, buah, dan TOGA seperti cabai, pisang, dan jahe, sedangkan ternak ayam terdiri ayam kampung jantan dan betina, dan budidaya ikan gurame, mujair, bawal, patin, melem, tawes, dan lele. Total biaya per bulan untuk usaha tani sebesar Rp 1.814.750,00, total penerimaan sebesar Rp 3.365.183,00, dan total pendapatan sebesar  Rp 1.550.433,00. Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah efisien dan menguntungkan, terbukti dari nilai R/C rasio sebesar 1,85 yang artinya setiap Rp100.000,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp185.000,00.
Analisis Kepuasan Konsumen Kopi pada Kedai Kopi di Wilayah Purwokerto Rossi, Maellinda; Ethika, Dyah; Widyarini, Indah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.25

Abstract

Maraknya tren minum kopi menjadi peluang bisnis kedai kopi semakin meningkat. Peningkatan jumlah kedai kopi juga diikuti oleh perlu adanya peningkatan nilai kepuasan konsumen. Atribut kepuasan konsumen  nantinya dijadikan indikator pengukuran produktivitas serta kelangsungan hidup usaha kedai kopi dimasa datang. Pengetahuan akan kepuasan konsumen juga harus diimbangi oleh tindak lanjutnya yaitu seberapa besar keinginan konsumen dalam merekomendasi kedai kopi (willingness to recommended) dan loyalitas konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, hubungan tiap atribut kepuasan konsumen, serta loyalitas konsumen hubungannya dengan kepuasan konsumen kopi di kedai kopi. Penelitian menggunakan metode survey di tiga kedai kopi di wilayah Purwokerto yaitu, Society Coffee, Praketa Kopi, dan Singgah Book & Coffee dengan obyek penelitiannya adalah para konsumen kopi dengan usia minimal 17 tahun dan setidaknya sudah pernah mengonsumsi kopi di salah satu kedai kopi terpilih sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan 1) sebagian besar konsumen sudah berada pada kriteria puas dengan nilai sebesar 75,80 persen. 2) Urutan atribut kepuasan konsumen terdiri dari rasa dan harga yang termasuk kuadran pertama; fasilitas layanan yang termasuk kuadran kedua; varian menu dan promosi yang termasuk kuadran ketiga dan lokasi yang termasuk kuadran keempat. 3) tingkat loyalitas yang sudah berada pada kategori tinggi atau sangat baik.
Analisis Kinerja Sub Terminal Agribisnis Kutabawa (Studi Kasus pada Pemasaran Sayuran Bawang Daun, Petsai dan Caisim di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga) Khomsiah, Khomsiah; M, Alpha Nadeira; Widyarini, Indah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.6

Abstract

STA Kutabawa is a market established by the local government of Purbalingga to facilitate the marketing of agricultural commodities in kutabawa village and its surroundings. Even though STA has been operating for a long time, there are still traditional marketing institutions in Kutabawa Village.this shows that farmers in this village have not all used STA as a means to market their agricultural products.This study aims to 1) analyze the performance of the Kutabawa Agribusiness Sub-Terminal and 2) Analyze the farmers' choice opportunities in choosing marketing institutional and their reasons. Sampling of 56 farmers was obtained using the simple random sampling method and as many as 37 marketing institutions were obtained using the snow ball sampling method. STA performance analysis methods used are marketing channels, marketing margins, farmer's share and profit-to-cost ratios, and opportunities for marketing institutional choices using binary logistic regression. The results showed that 1) The performance of the Kutubawa Agribusiness Sub-Terminal shows that there are differences in marketing margins, farmer share and profit-to-cost ratios for each marketing channel through the Kutabawa STA and traditional institutions. Marketing channels through the Kutabawa STA are more efficient than traditional institutions, because they have lower marketing margins, prices received by farmers is higher and each marketing institution get the benefits from the marketing costs incurred. 2) Opportunity to choose it as a place of payment, sales volume, land distance to STA and vehicle ownership. Opportunities for farmers who requested directly, the number of harvests is less than equal to 140 kilograms, planting distance is less than two kilometers and has a vehicle that uses to choose directly to Kutabawa STA.
Marketable dan Merketed Surplus Beras di Kabupaten Banyumas Satriani, Ratna; Rosyad, Anisur; Widyarini, Indah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.2

Abstract

Upaya peningkatan produksi beras harus terintegrasi dari sub sistem hulu, sub sistem usahatani, sub sistem hilir dan sub sistem penunjang. Pembangunan sub sistem hulu sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Kepemilikan lahan oleh petani sangat  kecil dengan luas lahan kurang dari 0,5 hektar, sebagian besar petani sebenarnya hanya buruh tani tanpa  lahan yang menggantungkan hidupnya bekerja sebagai buruh pertanian. Petani padi di Kabupaten Banyumas belum dapat didefinisikan secara tegas sebagai produsen apabila melihat dari sisi konsumsi petani tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani padi, mengetahui besarnya marketable surplus dan marketed surplus beras dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas. Analisa data menggunakan analisa marketable dan marketed surplus beras, analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas lahan yang dimiliki 0,21 ha, dengan produktivitas 4.823,69kg/Ha (GKP), 4.149,34kg/Ha (GKG), 2.603,30kg/Ha (Beras). Nilai marketable surplus beras sebesar 22.624,20 kg/MT atau 85,67 persen dari jumlah produk dan nilai marketed surplus beras sebesar 13.422,83 kg/MT atau 59,33 persen dari nilai marketable surplus. Alokasi produk lebih banyak digunakan untuk membayar tenaga kerja panen dan konsumsi pangan keluarga. Hasil analisis regresi linear berganda dengan model yang didapat Y = -146,89+0,87X1-1,94X2+4,94X3+1X4-83,80X5-0,009X6+2,95X7-7,23X8-1,6X9+34,3X10-0,007X11+e.  Marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas dipengaruhi oleh variabel jumlah produk dan biaya usahatani dalam natura.
Riset Pasar Produk Kecap Coconut Aminos : (Studi Kasus Coconut Aminos “Gulapa” PT. Berkat Petani Indonesia ) Dharmawan, Budi; Sakhidin; Karseno; Widyarini, Indah; Satriani, Ratna; Sudarmadji, Arief; Sunendar; Novia, Rifki Andi
JURNAL AGRICA Vol. 18 No. 1 (2025): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Consumer awareness of a healthy lifestyle is driving an increase on demand for food products that are low in sodium, gluten-free, and made from natural ingredients. Coconut aminos with the brand "Gulapa" is one of the new products to meet the demand made by PT. Berkat Petani Indonesia. For this reason, market research is needed regarding the position of the product from the consumer's perspective. This study was aimed to analyze the market potential of coconut aminos "Gulapa", evaluate consumer preferences, and identify effective marketing strategies. The research period was 5 (five) months in 2024 in Banyumas, Purbalingga, Purwokerto, and Cilacap Regencies, Central Java Province. The descriptive analysis method was used with data collection using qualitative approach through observation and interviews, as well as secondary data analysis. Data was analyzed using worksheet as a tool to represent what was to be known and researched. The results of the worksheet analysis can be concluded that most consumers were not familiar with coconut aminos products, but have high interest in trying them. Consumer preferences for choosing healthy coconut aminos include a priority order in the form of brand reputation, taste, price, and ease of purchase access. Consumers tend to choose local products over imports. The main distribution channels preferred by consumers include supermarkets, online stores, and grocery stores. The product has great potential to compete in the market. Recommended marketing strategies include consumer education, brand image strengthening, and distribution expansion. The implications of the results of this study are the product of coconut aminos “Gulapa” has a fairly broad market opportunity, a clear marketing strategy direction, and the need for continuous market education. With the proper approachment, coconut aminos “Gulapa” could be the main choice as a substitute for traditional soy sauce in Indonesia.
Peningkatan Kapasitas Pemasaran Petani Melalui Pelatihan Komunikasi Bisnis di Desa Guci Kabupaten Tegal Budiyoko, Budiyoko; Dharmawan, Budi; Satriani, Ratna Ekawati; Widyarini, Indah
Participative Journal: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Journal Participative
Publisher : State Islamic University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55099/participative.v5i1.146

Abstract

Enhancing farmers' marketing capacity in rural areas has become crucial in facing the increasingly dynamic market competition. This community service activity, in the form of business communication training, is aimed at improving farmers' ability to market their agricultural products. The training sessions were designed to deliver fundamental business communication techniques, public speaking skills, and digital marketing strategies, followed by role-play activities to practice communication and public speaking. Vegetable farmers in Guci Village, Tegal District, who participated in the training, demonstrated high enthusiasm throughout the event. During the role-play sessions, it was observed that the farmers' confidence and communication skills in public speaking improved. This initiative is expected to significantly contribute to enhancing farmers' capacity and the effectiveness of agricultural product marketing in Guci Village, while also optimizing the use of digital technologies to increase their competitiveness in an increasingly complex market
TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SAYURAN ORGANIK DI KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Utami, Nur Istia; Widyarini, Indah; Satriani, Ratna
Agrin Vol 24, No 1 (2020): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2020.24.1.509

Abstract

Kecamatan Kedungbanteng merupakan daerah sentra produksi sayuran organik di Kabupaten Banyumas. Harga jual yang tinggi dari produk organik akan memberikan tingkat pendapatan dan kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan dasarnya untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pendapatan yang diterima petani dalam usahatani sayuran organik dan kontribusinya terhadap pendapatan total rumah tangga petani; 2) distribusi pendapatan petani; 3) tingkat kesejahteraan rumah tangga petani sayuran organik di Kecamatan Kedungbanteng. Penelitian ini dilaksanakan di desa Melung dan desa Windujaya kecamatan Kedungbanteng pada bulan September hingga Oktober 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penentuan responden menggunakan metode sensus diperoleh 18 orang petani sayur organik. Analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani, analisis kontribusi pendapatan, analisis distribusi pendapatan, dan analisis tingkat kesejahteraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendapatan usahatani sayuran organik yang diterima petani yaitu Rp7.892.252,00 per tahun dan kontribusinya terhadap pendapatan total sebesar 20,23%; 2) kondisi pemerataan pendapatan petani sayuran organik di kecamatan Kedungbanteng tidak merata; 3) rumah tangga petani sayuran organik di kecamatan Kedungbanteng tergolong sejahtera. Kata kunci: petani sayur organik, pendapatan, kontribusi pendapatan, distribusi pendapatan, dan kesejahteraan.
Analisis Rantai Pasok Komoditas Kubis Di Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga Romland, Ifta Nabila; Widyarini, Indah; Sunendar, Sunendar
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.02.31

Abstract

Desa Kutabawa menjadi salah satu sentra produksi kubis di Provinsi Jawa Tengah didukung dengan kondisi lingkungan dan Pasar Sub Terminal Agribisnis Kutabawa. Fluktuasi harga dan karakteristik kubis yang mudah rusak dan tidak tahan lama menjadi permasalahan utama pemasaran kubis. Kondisi lingkungan yang tidak menentu memicu peningkatan dan penurunan produksi kubis di pasar, akan tetapi terjadi ketidakseimbangan dengan permintaan kubis yang cenderung tetap dalam jangka pendek sehingga menimbulkan harga kubis anjlok dan naik. Tujuan penelitian ini meliputi: (1) mengetahui aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan (2) mengetahui kinerja rantai pasok, dan (3) mengetahui alternatif pengambilan keputusan rantai pasok kubis yang efisien di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Penelitian menggunakan metode survei dengan penentuan 35 responden petani menggunakan metode Simple Random Sampling, 13 responden lembaga pemasaran menggunakan metode Snowball Sampling dan metode Purposive Sampling untuk 5 responden pakar dalam analisis AHP. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, efisiensi pemasaran dan Analytical Hierarki Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan empat saluran pemasaran kubis dengan kondisi yang berbeda-beda yaitu (1) aliran produk mengalir dari hulu ke hilir dengan sistem diantar dan mengantar (2) aliran informasi mengalir dua arah dari hulu ke hilir dan sebaliknya, dan (3) aliran keuangan mengalir dari hilir ke hulu dengan sistem pembayaran tunai dan non-tunai. Nilai efisiensi pemasaran dari margin pemasaran terkecil dan farmer’s share terbesar terdapat pada saluran III sebesar Rp1.760,00 & 63,18% sehingga saluran pemasaran III merupakan saluran yang paling efisien untuk dilakukan. Alternatif pengambilan keputusan kualitas produk dan peningkatan fungsi pemasaran petani dan lembaga pemasaran sebagai kriteria dan alternatif pengambilan keputusan paling penting untuk diterapkan dalam membentuk rantai pasok kubis yang efisien di Desa Kutabawa.Kata kunci: Rantai Pasok, Kubis, Margin Pemasaran, Farmer’s Share, Analytical Hierarki Process.