Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR KELOMPOK WANITA TANI TERNAK “WANITA KARYA” KABUPATEN BANYUMAS Mulyani, Altri; Satriani, Ratna
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KWTT “Wanita Karya” adalah satu-satunya kelompok tani di Desa Karanggude Kulon yang mengusahakan ayam buras. KWTT “Wanita Karya” dibentuk pada tanggal 21 April 2004 dan beranggotakan 20 orang wanita. Usaha utama KWTT “Wanita Karya” adalah beternak ayam Lokal mulai dari pembibitan, produksi dan penjualan telur konsumsi, produksi telur tetas, penjualan jantan muda, penjualan ayam afkir, dan penjualan pupuk yang berasal dari kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui profil usaha dan kelayakan usaha peternakan ayam petelur KWTT “Wanita Karya”. Metode penelitian yang digunakanadalah studi kasus.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah : analisis deskriptif, analisis biaya produksi, penerimaan dan keuntungan, analisis kelayakan usaha atau kelayakan finansial dengan melihat empat kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit Cost Ratio), dan ARR(Average Rate of Return).Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk operasional selama satu tahun pada tahun 2012 sebesar Rp134.439.300,00 dengan prosentase 47% berasal dari biaya tetap dan 53% adalah biaya variabel. Biaya variabel untuk pakan dan obat-obatan per ekor ayam sebesar Rp692,00. Total penerimaan yang diperoleh kelompok dari hasil penjualan telur ayam, ayam afkir dan kotoran ayam sebesar Rp166.756.200,00. Total keuntungan yang diperoleh Rp32.316.900,00. Hasil analisis kelayakan usaha diperoleh nilai NPV adalah sebesar Rp8.170.876,09, IRR sebesar 9,28%, Net B/C sebesar 1,074, dan ARR sebesar 11,07%. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam petelur tersebut layak untuk dikembangkan.
KAJIAN USAHA TANI PEKARANGAN DI KELURAHAN BOBOSAN KABUPATEN BANYUMAS Widyarini, Indah; Eka W, Irine Kartika; Satriani, Ratna
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.18 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan anggota KWT Mekar Sari dari usaha tani pemanfaatan pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan mengetahui efisiensi usaha tani dengan pendekatan R/C rasio. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sasaran penelitian adalah anggota KWT Mekar Sari penerima dana bantuan kegiatan KRPL di Kelurahan Bobosan Kabupaten Banyumas sejumlah 20 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, serta R/C rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan KRPL memberikan manfaat bagi anggota KWT Mekar Sari, yaitu pekarangan menjadi lebih produktif serta kebutuhan pangan keluarga terpenuhi dengan baik. Usaha tani lahan pekarangan yang dilakukan oleh anggota KWT Mekar Sari terdiri dari usaha tani sayuran, buah, dan TOGA seperti cabai, pisang, dan jahe, sedangkan ternak ayam terdiri ayam kampung jantan dan betina, dan budidaya ikan gurame, mujair, bawal, patin, melem, tawes, dan lele. Total biaya per bulan untuk usaha tani sebesar Rp 1.814.750,00, total penerimaan sebesar Rp 3.365.183,00, dan total pendapatan sebesar  Rp 1.550.433,00. Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah efisien dan menguntungkan, terbukti dari nilai R/C rasio sebesar 1,85 yang artinya setiap Rp100.000,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp185.000,00.
PENGARUH STATUS PENGUASAAN LAHAN TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN BANYUMAS Novia, Rifki Andi; Satriani, Ratna
JURNAL AGRICA Vol 13, No 1 (2020): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.039 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v13i1.3318

Abstract

This study aimed to determine the effect of agricultural land tenure status on rainfed lowland rice production in Banyumas Regency. One of the most important factors of production affecting the production of rainfed lowland rice is the land used. This study used  survey method by taking primary data and secondary data. Primary data obtained through a list of questions that have been prepared, while secondary data obtained from the relevant agencies. The sampling method is carried out by stratified random sampling. Each stratum of the sample is drawn with a total sample of 50 farmer respondents. Data were analyzed used one-way analysis of variance (One-way ANOVA). The results of this study indicated that the amount of rainfed lowland rice production in Banyumas District showed significant difference between farmers who were not owners and farmers who own land. Non-owner farmers get an average production yield greater than those of farmers who own rainfed lowland rice in Banyumas Regency.
STRATEGI PEMASARAN KERIPIK PISANG DALAM RANGKA MENCAPAI KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS PUTRI, DINDY DARMAWANTI; MULYANI, ALTRI; SATRIANI, RATNA
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 8, No 2 (2012): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v8i2.48863

Abstract

This research aim to make the banana chips marketting strategy formulation in Cilongok Region, Banyumas Regency.The location decided by purposive random sampling, and to decide the sampling of banana chips’s worker and retailer by simple random sampling that totaly 33 person. The methode that used to decide the marketting strategy by SWOT analysis. The research shows that the home industry on the first quadrant. The marketing strategy at this quadrant is growth orientedstrategy. This strategy consists of defend and increase the product quality, increase the service quality to the customers, increase the product quantity and market penetration, increase the capitals and promotion of local product widely.
Marketable dan Merketed Surplus Beras di Kabupaten Banyumas Satriani, Ratna; Rosyad, Anisur; Widyarini, Indah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.2

Abstract

Upaya peningkatan produksi beras harus terintegrasi dari sub sistem hulu, sub sistem usahatani, sub sistem hilir dan sub sistem penunjang. Pembangunan sub sistem hulu sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Kepemilikan lahan oleh petani sangat  kecil dengan luas lahan kurang dari 0,5 hektar, sebagian besar petani sebenarnya hanya buruh tani tanpa  lahan yang menggantungkan hidupnya bekerja sebagai buruh pertanian. Petani padi di Kabupaten Banyumas belum dapat didefinisikan secara tegas sebagai produsen apabila melihat dari sisi konsumsi petani tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani padi, mengetahui besarnya marketable surplus dan marketed surplus beras dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas. Analisa data menggunakan analisa marketable dan marketed surplus beras, analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas lahan yang dimiliki 0,21 ha, dengan produktivitas 4.823,69kg/Ha (GKP), 4.149,34kg/Ha (GKG), 2.603,30kg/Ha (Beras). Nilai marketable surplus beras sebesar 22.624,20 kg/MT atau 85,67 persen dari jumlah produk dan nilai marketed surplus beras sebesar 13.422,83 kg/MT atau 59,33 persen dari nilai marketable surplus. Alokasi produk lebih banyak digunakan untuk membayar tenaga kerja panen dan konsumsi pangan keluarga. Hasil analisis regresi linear berganda dengan model yang didapat Y = -146,89+0,87X1-1,94X2+4,94X3+1X4-83,80X5-0,009X6+2,95X7-7,23X8-1,6X9+34,3X10-0,007X11+e.  Marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas dipengaruhi oleh variabel jumlah produk dan biaya usahatani dalam natura.
APLIKASI TUNGKU HEMAT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEBERSIHAN DAPUR DAN EFISIENSI BAHAN BAKAR DI UKM KERIPIK TEMPE Hety Handayani Hidayat; Nur Wijayanti; Ratna Satriani
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i1.7969

Abstract

Abstract. Higienities includes the kitchen hygiene is very important for SMEs (Small Mesiem Entreprise) of snacks in order to minimize contamination to their products. Besides higienity, to increase their competitive advantages, SMEs must be more efficience to use resources. Hence, this activity was aim to improve the higienity of the kitchen and resource efficiency in SMEs of Tempe chips Yu Mudah in the Pliken, Kembaran, Banyumas. The method used was ipteks diffusion of the application of the furnace energy efficiency with patners partsipatif. The event was begun with a discussion to mining the main problems with partners, the importance of the application of GMP (Good Manufacturing Practices) on SMEs, manufacture of  furnace energy efficiency and metoring its usage, then calculated the fuel efficiency before and after using the new furnace. The results of this community service activity are increasing the efficiency of walls, roofs and production floors as well as the efficient use of fuel.     Abstrak. Higienitas termasuk kebersihan dapur sangat penting bagi UKM makanan ringan agar dapat meminimalisir kontaminasi pada produk yang dihasilkan. Selain higienitas ini, agar dapat bersaing UKM juga dituntut untuk melakukan efisiensi sumber daya. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan kebersihan dapur dan efisiensi sumber daya pada UKM Keripik Tempe Yu Mudah di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan adalah difusi IPTEKS berupa penerapan tungku hemat energi dengan partsipatif dari mitra. Kegiatan diawali dengan diskusi permasalahan utama dengan mitra, sosialisasi pentingnya penerapan CPPB (Cara Pengolahan Pangan yang Baik) pada UKM makanan ringan, pembuatan dan pendampingan penggunaan tungku hemat energi serta perhitungan efisiensi bahan bakar sebelum dan sesudah penggunaan tungku hemat energi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan kebersihan dinding, atap dan lantai produksi serta efisiensi penggunaan bahan bakar.
THE FARMING AND MARKETING OF ORGANIC LETTUCE: STUDY AT BOBOSAN VILLAGE, KEDUNGBANTENG SUB-DISTRICT, BANYUMAS irine Kartika Eka Wijayanti; Indah Widyarin; Ratna Satriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 19, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.264 KB)

Abstract

 Banyumas has great potential as a producer of organic lettuce in term of condition of natural, human resources and availability of market. The centre producer of organic lettuce is located in district of Kedungbanteng, and managed by farmers group "abdi tani". The aim of this study is to analyze: 1). The cost and income farming of organic lettuce; 2). Financial feasibility of organic lettuce farm; 3). The channel and structure of organic lettuce market. Processing and data analysis performed qualitatively and quantitatively. The data used is to the production and marketing of organic lettuce in period of June-July 2016. Quantitative analysis performed using analysis of cost, farm income, and R/C. Qualitative analysis was conducted to determine the channel and structure of organic lettuce market. The results showed that organic lettuce farm income generating positive value and the value of R/C is greater than one (R/C >1), the farming is profitable and feasible. Organic lettuce marketing channels through the use of one channel, such farmers, traders, retailers (supermarket). Farmers faced monopsony market structure, while traders and retailers deal with oligopoly one.
NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU KUNING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA Dinda Yunita Yosifani; Ratna Satriani; Dindy Darmawati Putri
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 18, No 1 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v18i1.47688

Abstract

One of the home industries for processing soybeans into tofu is located in Kalisari Village, which has been producing since 1965. This business serves as a diversification of the business that can increase household income. This study aims to 1) determine the added value of soybeans obtained by producers, 2) determine the distribution of the added value of soybeans to yellow tofu, and 3) determine the factors that affect the added value of soybean on yellow tofu production. The research was conducted on tofu producer in the Sari Delai Group in Kalisari Village, Cilongok Sub-district, Banyumas Regency in June-July 2020. Then added value analysis is carried out by using the method of Hayami and multiple linear regression. The results showed that 1 kg of soybean raw material used for yellow tofu will provide an added value of Rp. 11,628.00. The distribution of added value for labor income was 13.38 percent, other input contributions by 18.54 percent and for profit 68%. The production capacity, raw materials, labor, output price and other input contributions have significant effect on the added value of yellow tofu production. In contrast, labor wage and raw material prices have no effect on the added value of yellow tofu production.
Daya Saing Ekspor Minyak Kelapa (Crude Coconut Oil) Indonesia di Pasar Internasional Ambarwati Dwi Pangestu; Budi Dharmawan; Ratna Satriani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.6

Abstract

Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Minyak kelapa mentah  merupakan produk unggulan ekspor Indonesia, serta termasuk dalam ekspor terbesar kedua di dunia. Peningkatan konsumsi minyak kelapa mentah dunia menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor minyak kelapa mentah. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui posisi daya saing ekspor minyak kelapa mentah Indonesia di pasar internasional, (2) Mengetahui daya saing ekspor minyak kelapa mentah Indonesia apakah menunjukkan tren positif atau negatif, (3) Mengetahui kinerja ekspor minyak kelapa mentah Indonesia di pasar internasional.Penelitian ini dilaksanakan tanggal 20 Maret sampai 9 April 2020. Obyek penelitian ini adalah ekspor crude coconut oil (kode HS 151311) Indonesia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Competitiveness Index (ECI), dan Products Mapping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor Indonesia berada pada kelompok A yang artinya memiliki keunggulan komparatif dengan spesialisasi ekspor. Daya saing ekspor Crude Coconut Oil Indonesia menunjukkan tren daya saing yang positif. Hasil analisis TBI menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan spesialisasi ekspor Crude Coconut Oil.
ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN SAPU GLAGAH DI KABUPATEN PURBALINGGA (Studi Kasus Pada Industri Kecil Sapu Glagah) Kusmantoro Edy Sularso; Ratna Satriani; Nurul Hidayat
Agrin Vol 18, No 2 (2014): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2014.18.2.218

Abstract

Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah merupakan sentra penghasil sapu glagah. Sapu glagah adalah sapu yang terbuat dari ijuk rumput glagah. Permintaan tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga luar negeri,seperti Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan, mencapai 200.000 unit/bulan. Tujuan  penelitian: 1) menganalisis biaya dan pendapatan usaha pembuatan sapu glagah; 2) melakukan analisis kelayakan usaha pada Industri Kecil pembuatan sapu glagah di Kabupaten Purbalingga. Sampel ditentukan secara purposif, yaitu Industri Kecil  dengan omset lebih dari 10 ribu per bulan, yaituBina Remaja , Sumber Rezeki, Sumber Rayung dan Rayung Abadi. Lokasi penelitian Kabupaten Purbalingga, metode penelitian  studi kasus. Metode analisis yaitu analisis biaya dan pendapatan serta analisis finansial . Hasil penelitian menunjukan bahwa produk yang dihasilkan  antara 50-60 persen untuk di ekspor. Tahun 2011, Bina Remaja memperoleh profit tertinggi yaitu sebesar Rp628,187,500.  Sumber Rayung mendapatkan profit negative sebesar Rp97,830,000. Hanya ada dua perusahaan yang secara finansial menguntungkan yaitu Sumber Rejeki, dengan NPV sebesar Rp173.395.192,00, IRR sebesar 58,70% dan B/C 3,2.  Bina Remaja, dengan NPV sebesar Rp396.859.412,00, IRR sebesar 47,14% dan B/C sebesar 2,1.  Sedangkan Rayung Abadi dan Sumber Rayung menunjukan NPV negatif.  Hasil observasi dan pengamatan ternyata para IKM sapu glagah belum mengadakan  pembukuan dalam mengelola usahanya.  Hal inilah yang diduga  menyebabkan pada saat  dianalisis secara finansial menghasilkan NPV negatif. Kendala yang dihadapi oleh IKM antara lain sifat musiman dari bunga glagah sebagai bahan baku utama dari sapu glagah, harga glagah yang tidak stabil serta pengrajin tidak dapat menentukan harga jual produknya. Harga ditentukan oleh para eksportir, sehingga IKM hanya sebagai price taker.  Pemilik Industri Kecil juga tidak pernah tahu harga sapu glagah di luar negeri, karena keterbatasan pengetahuan.  Kata kunci: glagah, kelayakan, industri  kecil price taker