Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : TECHNOLOGIC

SMED (SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIE) STUDI IMPLEMENTASI UNTUK MENURUNKAN WAKTU PENGGANTIAN DIES DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Sudarmaji, Heri; Yuselin, Nensi; sucipto, kabul
Technologic Vol 2 No 1 (2011): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri manufaktur dituntut semakin efisien dalam ber-produksi. Salah satu usaha yang dilakukan adalah meminimalisasi pemborosan waktu dengan Aplikasi SMED dengan tahapan : Tahap Awal: setup internal dan eksternal tidak dibedakan Tahap I: memisahkan setup internal dan eksternal Tahap II: mengubah setup internal menjadi eksternal Tahap III: perampingan semua aspek operasi setup Data yang diperlukan dalam studi kasus ini adalah Layout Produksi, Waktu Pergantian Dies, Data Pengamatan Proses Pergantian Dies, Peta Kerja Penggantian Dies. Dari data Waktu Pengamatan Proses Pergantian Dies terlihat data waktu Moving Bolster adalah Moving Bolster out 133,9 detik dan MB in 131,5 detik. Lalu tahap selanjutnya me-modifikasi pergerakan Moving Bolster yang digunakan untuk mempermudah pemindahan dies, memindahkan elemen kerja kepada operator lain, mem-parallel-kan elemen kerja. Dengan me-lakukan perbaikan waktu setup menjadi 464,9 detik yang awalnya 677,5 detik atau berkurang 212,6 detik (31,4%). Sehingga target SMED tercapai.
ANALISIS TOLERANSI PADA CRANK DRIVE (PERANCANGAN ULANG MOTOR BAKAR DIESEL SATU SILINDER) Sudarmaji, Heri
Technologic Vol 2 No 1 (2011): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan motor penggerak mula terutama motor bakar diesel semakin meningkat. Hal ini memacu industri kecil dan menengah untuk ikut terlibat dalam memproduksi motor bakar, terutama motor bakar diesel. Beberapa IKM (Industri Kecil dan Menengah) bahkan sudah merancang sendiri motor bakar yang diproduksinya. Namun, usaha ini terkendala oleh rendahnya “keseragaman“ performa dari produk yang dihasilkan. Permasalahan ini timbul karena belum dipertimbangkannya variasi produk rakitan yang diakibatkan oleh adanya tumpukan toleransi dari komponen-komponen penyusun motor bakar yang terdiri dari puluhan bahkan ratusan komponen penyusun, yang dibuat dengan proses manufaktur yang secara wajar memberikan variasi. Tulisan ini membahas analisis toleransi dan penambahan variasi geometrik untuk melihat pengaruhnya terhadap variasi rakitan. Analisis toleransi dalam dua dimensi dilakukan dengan menggunakan Metoda Linearisasi Langsung (Direct Linearization Method/DLM). Setelah melalui tahapan-tahapan: penentuan key characteristic, penggambaran liaison diagram, pemodelan toleransi dengan vector loop, penentuan initial tolerance, menghitung variasi kinematik dan penambahan faktor variasi geometrik, serta optimasi untuk memenuhi spesifikasi key characteristic maka dapat diketahui toleransi komponen yang sesuai untuk memenuhi variasi rakitan yang diharapkan. Selanjutnya hasil perhitungan ini digunakan untuk membuat detailed design dari motor bakar diesel satu silinder
MENURUNKAN WAKTU GANTI MODEL PADA MESIN PIN HOLE FINISH LINE 3 PT FIM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED Sudarmaji, Heri; Trihatmojo, Firmanda Danu
Technologic Vol 8 No 1 (2017): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT FIM merupakan salah satu anak perusahaan PT AOP Tbk. yang memproduksi piston. Secara umum, proses pembuatan piston terdiri dari proses casting, machining dan yang terakhir pengecekan kualitas secara visual. Pada proses machining, terdapat pergantian model dimana jig dan alat ukur yang satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan tipenya. Pergantian model tersebut dilakukan berdasarkan permintan dari departemen PPC kepada Seksi Ganti Model. Seksi Ganti Model melaksanakan kegiatan persiapan (eksternal) dan kegiatan ganti model (internal). Pada line 3 terdapat 12 mesin yang digunakan, mesin pin hole finish adalah salah satu mesin yang memakan waktu paling lama dalam melakukan pergantian model. Penulis melakukan penelitian pada kegiatan eksternal dan kegiatan internal ganti model mesin pin hole finish dengan menggunakan metode Single Minute Exchange of Die (SMED). Dari penerapan metode SMED tersebut maka dapat menurunkan waktu kegiatan internal yang dilakukan pada saat ganti model berlangsung di mesin pin hole finish dan menurunkan waktu kegiatan eksternal. Sehingga waktu ganti model lebih cepat.
PERANCANGAN VENTILASI PADA ENGINE HOUSING UNIT TOWER LIGHT TYPE LS 12-24000 MEGA TOWER DI PT. UTPE Sudarmaji, Heri; Cicilya, Annisa
Technologic Vol 3 No 2 (2012): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat pengujian prototipe Tower Light type LS 12-24000 Mega Tower, terjadi overheat dikarenakan engine mengalami kenaikan temperatur secara signifikan. Karena kenaikan temperatur tersebut telah melampaui batas maksimal yang diperbolehkan, maka sensor yang ada pada cooling system hidup sehingga mematikan seluruh sistem yang beroperasi. Apabila hal ini diabaikan, maka akan berpengaruh buruk terutama pada engine dan juga komponen-komponen pendukung yang ada di sekitar engine di dalam engine housing. Munculnya masalah yang terjadi dianalisa dengan diagram general solution from problem. Kemudian dilakukan improvement berupa perancangan ventilasi pada engine housing di unit Tower Light type LS 12-24000 Mega Tower terkait masalah overheat dengan yang terjadi. Hasil dari perbaikan tersebut adalah temperature pada cooling system berhasil turun yang semula 110℃ menjadi 89℃ untuk temperature in radiator dan 80℃ untuk temperature out radiator. Hal ini sesuai dengan standar untuk temperature cooling system pada engine Kubota seri V3300-E2BG2, yaitu 90℃ untuk temperature in radiator dan 80℃ untuk temperature out radiator. Kata kunci: ventilasi, engine housing, overheat
PERANCANGAN POSITIONER UNIT PADA AUTOMATION FORGING LINE MENGGUNAKAN METODE DIETER DAN TRIZ EFFECT DATABASE Sudarmaji, Heri; Pelani, Akhmad
Technologic Vol 9 No 2 (2018): TECHNOLOGIC
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of designing the positioner unit is to get the machine design which appropiate to the customer design requirements. The process of machine design carried out by the dieter method, which is follow theese steps: 1. define the problem, 2. gathering information, 3. conceptual design, 4. embodiment design, and 5. detail design. The positioner unit has three functions: reduce billet speed, positioning billet to be easily taken by the robot gripper, and inspect the billet based on temperature. Reduce billet speed function using the pendulum concept, positioning billet function using the concept of v block jig which can be rotated by the hinge system with a pneumatic cylinder as the actuator, and for the billet temperature inspection function using a temperature sensor. To find solution for sub functions, Dieter Metode was combined by TRIZ Methode, especially TRIZ effect database to find solution alternative possibilities. By using these concepts, the positioner unit which appropiate with the customer requirements can be obtained.
STANDARDISASI KOMPETENSI TEKNIK INSPEKSI QUALITY CONTROL DI PT. UNITED TRACORS PANDU ENGINEERING Sudarmaji, Heri; Sang Resi, Jalu Aji
Technologic Vol 9 No 2 (2018): TECHNOLOGIC
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. United Tractors Pandu Engineering (PT. UTPE) merupakan anak perusahaan dari PT. United Tractors Tbk, yang bergerak di bidang engineering dan industri alat berat. Quality Control sangat mengandalkan kemampuan inspektor dalam proses pengendalian mutu baik produk maupun komponen dari subcont. Sedangan kompetensi yang dimiliki oleh tiap inspektor saat ini belum sesuai dengan standar minimum yang terdapat pada SKKNI. Job description tiap job title saat ini juga belum sesuai dengan KKNI yang berlaku dan proses inspeksi yang dilakukan oleh inspektor juga belum memiliki standar kerja yang baku. Dengan kondisi yang demikian, sulit dilakukan identifikasi kompetensi dan peningkatan kemampuan inspektor Quality Control. Penilaian terhadap performa inspektor sulit untuk dipantau karena belum memiliki dokumen acuan standar. Dibuatlah standardisasi kompetensi teknik untuk inspektor Quality Control dengan pembuatan standar kerja yang sesuai dengan SKKNI dan kebutuhan perusahaan, job description baru yang sesuai dengan KKNI, serta inspection working standard untuk mempermudah inspektor dalam melakukan proses inspeksi. Dari hasil standardisasi yang telah dilakukan, dibuatlah Individual Developme Plan (IDP) sebagai usulan peningkatan kompetensi yang belum dimiliki oleh inspektor.
MENURUNKAN WAKTU PROSES DANDORI DENGAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIE DI AREA PRODUKSI PT ASKI Sudarmaji, Heri; Sidiq, Rahmad
Technologic Vol 10 No 1 (2019): TECHNOLOGIC
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. ASKI, Perusahaan produsen komponen kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, memproduksi beberapa varian produk plastik. Banyaknya type produk plastik tidak sebanding dengan mesin yang dimiliki oleh PT. ASKI, sehingga dalam proses produksinya membutuhkan sistem pergantian type produk atau dalam istilah Jepang yaitu Dandori. Sistem pergantian type produk atau Dandori sebagai sistem untuk menyeimbangkan product yang diproduksi oleh PT ASKI. Dandori juga mempengaruhi jumlah product yang diproduksi oleh perusahaan. Semakin cepat waktu Dandori maka produktifitas perusahaan meningkat. Mengurangi waktu dandori pada bagian area line produksi (A- & A+) dengan waktu tertinggi 59 menit, kemudian dikarenakan pada area A- dan A+ memiliki perbedaan crane dan perbedaan jenis clamping mold yang digunakan, maka diperlukan pengamatan analisa kembali untuk mempersempit penyelesaian masalah untuk memilih area A- atau A+. Dengan penerapan metode SMED dengan Tabel Standar Kerja Kombinasi pada kegiatan dandori dapat menurunkan waktu sebanyak 30 menit dengan cara merubah elemen kerja ke bagian Eksternal proses dan Internal proses. Produktifitas dapat meningkat menjadi 2,3% pada perbaikan kegiatan dandori, dengan adanya peningkatan produktifitas maka quantity produk menjadi bertambah dan produk lebih tepat waktu saat proses penyediaan barang menuju bagian area shipping tidak menjadi delay.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JIG PADA PROSES PAINTING PART WHEEL ORNAMENT DI PT XYZ Heri Sudarmaji; Andin Nuryadin Putra
Technologic Vol 10 No 2 (2019): Tenth Volume of Technologic Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ adalah salah satu industri plastik injeksi yang ada di Indonesia. Departemen project engineering PT XYZ mendapatkan new project yaitu project wheel ornament. Wheel Ornament ini merupakan hasil lokalisasi produk dan pengaplikasiannya pada bagian emblem atau logo pada velg mobil. Prosesnya terdiri dari plastic injection, painting dan assembling. Pada proses painting dibutuhkan jig sebagai alat pencekam untuk proses painting part wheel ornament. Dikarenakan ketiadaan jig untuk proses painting, penulis membuat jig untuk proses painting part wheel ornament. Proses perancangan painting jig menggunakan metode yang bersumber dari Shigley’s Mechanical Design dengan beberapa tahapan, yaitu identification of need, definition of problem, synthesis, analysis and optimization, evaluation dan presentation. Disimpulkan bahwa jig dapat dibuat serta digunakan untuk proses painting part wheel ornament serta design requirement dari perusahaan dapat terpenuhi dari aspek fungsi, kualitas, jig storage, geometri, handling, maintenance, proses manufaktur dan cost. Penulis melakukan evaluasi menggunakan aplikasi ergofellow untuk penilaian RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment) terhadap postur kerja ketika proses painting menggunakan jig. Penulis mengambil dua postur ketika proses spraying yaitu posisi terdekat dan posisi terjauh, untuk penilaian RULA pada posisi spray terdekat mendapat score 2 yang berarti postur kerja dapat diterima dan dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama tetapi posisi spray terjauh mendapatkan score 3 yang berarti butuh di investigasi lebih lanjut dan perbaikan agar lebih maksimal. Penilaian REBA untuk posisi spray terdekat mendapatkan score 2 dan spray terjauh mendapatkan score 3 yang berarti keduanya memiliki resiko yang rendah untuk digunakan oleh operator.
MENINGKATKAN EFISIENSI LINE ASCD-01 DENGAN MENURUNKAN LOSS TIME PROSES GANTI MODEL PADA POS TORSIONAL CHARACTERISTIC DI PT AII Heri Sudarmaji; Gofar Julio Sapurta
Technologic Vol 11 No 1 (2020): Eleventh Volume of Technologic Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan meningkatnya permintaan konsumen dan semakin ketatnya persaingan pasar menuntutPT AII untuk selalu membuat produk yang berkualitas tinggi, tidak terkecuali pada produk clutch disc. Untukmemenuhi kebutuhan tersebut, PT AII membuat kebijakan untuk meningkatkan efisiensi line produksiminimal 92%. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman produk ke konsumen.Namun aktualnya efisiensi line ASCD-01 clutch disc masih di angka 89,5%. Untuk mengatasi masalah tersebut,dilakukan analisa efisiensi line ASCD-01 dan ditemukan masalah utama, yaitu line stop tinggi yang disebabkankarena proses ganti model. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan Failure Tree Analysis (FTA) danmetode why-why untuk menemukan akar masalahnya. Dari hasil analisa didapatkan akar masalah, yaituwaktu pergantian backing plate lama. Hal ini karena backing plate tidak bisa digunakan untuk semua modelclutch disc di line ASCD-01 sehingga perlu penggantian backing plate setiap kali ganti model. Dari akar masalahtersebut dilakukan perbaikan yang diharapkan dapat mengurangi waktu ganti model yang berakibat padapeningkatan efisiensi line ASCD-01. Setelah dilakukan perbaikan dan pengujian, waktu ganti model di lineASCD-01 menurun dari 150 detik menjadi 102 detik. Selain itu, efisiensi line ASCCD-01 meningkat dari 89,5%menjadi 91,7%.
PERANCANGAN AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) UNTUK MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Heri Sudarmaji; Ivan Adista Sandy
Technologic Vol 12 No 1 (2021): Twelfth Volume of Technologic Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi di era masa kini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luasnya kita mengakses informasi diseluruh dunia. Tidak hanya itu, dari sektor industri juga tidak luput dari perkembangan teknologi itu sendiri. Perkembangan teknologi manufakturing saat ini salah satunya material handling yang berfungsi untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuaan untuk logistik maupun untuk porses produksi. Perkembangan dari material handling tersebut mengarah kepada autonomous system atau sistem yang berkerja secara otomatis. Salah satu realisasi dari hal tersebut adalah Automatic Guided Vehicle (AGV). Dalam rangka menunjang pengembangan pembelajaran sistem manufaktur di Politeknik Manufaktur Astra dibutuhkan protoipe AGV sebagai langkah awal untuk pengembangan sistem tersebut. Penelitian ini fokus pada pembuatan prototype AGV untuk menunjang praktek dengan obyek assembling berupa unit sepeda motor. AGV yang dirancang akan bekerja secara otomatis menggunakan dan prinsip line follower. Alur proses perancangan AGV menggunakan metode VDI 2222 dimulai dari tahap merencanakan, membuat konsep, merancang dan tahap akhir yaitu tahap penyelesaian. Hasil yang didapat dari perancangan yaitu rancangan dan simulasi perhitungan dari frame yang dapat mengangkut beban yang sudah ditentukan, drive unit menggunakan prinsip tricycle drive dengan tambahan 2 roda swivel yang berfungsi sebagai penyeimbang, spesifikasi komponen standar yang dibutuhkan di AGV dan rancangan akhir dari Automatic Guided Vehicle.