Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN NANOTEKNOLOGI DALAM INDUSTRI PANGAN DAN PENGEMBANGAN REGULASINYA Sudibyo, Agus; ., Djumarman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 3 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1513.602 KB)

Abstract

Tinjauan ilmiah tentang penerapan nanotegnologi dalam industri pangan dan pengembangan regulasinya di susun untuk membahas potensi penerapan nanotegnologi dan ilmu nanopada berbagai industri pengolahan pangan (ingredien pangan,bahan tambahan pangan, pembawa untuk penambahanzak gizi/suplemen),kemasan pangan sebagai bahan yang kntak lasung dengan pengan, penginderaan dan ke amanan pangan, pembersihan dan sanitasi pangan, dan bahan produk pangan nano ini telah siap dijumpai di beberapa negara. Isu potensi keamanan pangan terhadap konsumen dan resiko dari produk pangan nano telah menjadi bahan perdebatan yang hangat sehingga perlu adanya klarifikasi. Sejumlahketidakpastian dan adanya jurang pemisah yang berkaitan dengan aspek regulasi pangan nano telah didiskusikan pula.kata kunci : ilmu nano, nanoteknologi, industri pangan, regulasi
Potensi Penerapan Polimer Nanokomposit Dalam Kemasan Pangan Sudibyo, Agus; Hutajulu, Tiurlan F.
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.385 KB)

Abstract

Hingga saat ini bahan yang digunakan untuk kemasan pangan merupakan bahan yang tidak mudah diurai dan menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan. Sifat permeabilitas dan mekanis serta hambatannya yang rendah terhadap uap dan gas yang dimiliki oleh matriks polimer, telah mendorong ketertarikan dalam strategi baru untuk mengembangkan perbaikan sifat-sifat tersebut. Penelitian dan pengembangan bahan polimer dengan cara memadukan bahan pengisi yang tepat, melalui interaksi matriks bahan pengisi dan strategi formula baru untuk pembuatan polimer nanokomposit mempunyai potensi untuk diterapkan dalam kem asan pangan. Partikel nano secara proporsional mempunyai luas permukaan lebih besar dibandingkan dengan bentuk skala mikronya, sehingga lebih sesuai digunakan sebagai matriks bahan pengisi untuk menjaga kinerja bahan nanokomposit yang dihasilkan. Pada tulisan ini, beberapa potensi penerapan bahan polimer nanokomposit dalam kemasan pangan telah dibahas, termasuk : bahan nanokomposit untuk kemasan dan teknologi pembuatannya, nanokomposit tanah liat-polimer sebagai bahan kemasan yang mempunyai sifat penghambat terhadap uap dan gas yang tinggi, partikel nano perak, dan partikel lain yang berpotensi sebagai antimikroba dalam kemasan pangan, sebagai integrator dan sensor nano serta sebagai material nanokomposit yang berbasis pengujian untuk mengidentifikasi dan mendeteksi bahan- bahan yang dianalisis pada produk pangan (misalnya : gas, uap, dan bakteri patogen penyebab keracunan). 
Penelitian dan Pengembangan Pembuatan Serat kelapa Berkaret Sudibyo, Agus; Aprianita, Nirwana; T. Antara, Ngakan; Ismail, Tachrir; -, Rochimah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 2, No 01 (1985)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3553.748 KB)

Abstract

Penelitian dan pengembangan pembuatan serat kelapa berkaret telah dilakukan secara sederhana, dalam usaha memanfaatkan serat kelapa dan meningkatkan nilai tambah serat kelapa. Serat kelapa yang dipergunakan diperoleh dari sabut kelapa, dan alat yang digunakan juga sederhana seperti : cara memperoleh bentuk keriting seratnya, pencetakan pada bingkai kayu sampai ke penyemprotannya, begitu pula dengan proses vulkanisasinya. Disamping itu ditunjukkan pula cara mencampur bahan kimia ke dalam lateks pekat untuk memperoleh kompon lateksnya.Pada penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap percobaan, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Dalam percobaan pendahhuluan diamati beberapa factor yang memengaruhi terhadap proses pembuatan serat kelapa berkaret, antara lain: bahan kimia yang dipakai, proses penggilingan larutan disperse dan perlu tidaknya dilakukan perendaman serat dalam larutan detergent untuk mengetahui sifat keriting serat yang diperoleh dan setelah menjadi serat kelapa berkaret. Sedangkan dalampercobaan utama dicoba variabel-variabel perlakuan: (1) ketebalan ukuran serat kelapa berkaret (tebal 3 dan 4 cm), lama vulkanisasi serat kelapa berkaret (30, 60, 90 dan 120 menit) dan suhu vulkanisasi (80 dan 100 0C). Rancang-bangun percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok dengan 3 perlakuan dan 2 kelompok (ulangan). Sifat fisika yang diamati adalah Pampatan Tetap 50% dan Berat Jenis serat kelapa berkaret.Hasil percobaan menunjukan bahwa ukuran ketebalan serat kelapa berkaret (3 dan 4 cm), suhu vulkanisasi serat kelapa berkaret (80 dan 100 0C)dan lama vulkanisasi serat kelapa berkaret (30, 60, 90, dan 120 menit) tidak memberikan pengaruh perbedaan yang nyata, baik terhadap fisik Pampatan Tetap 50% maupun Berat Jenisnya. Namun bila diamati secara “visual” tampak bahwa suhu vulkanisasi selama 60 menit sudah cukup menghasilkan serat kelapa berkaret yang baik.
PROSES KAJIAN TEKNO-EKONOMI KEMUNGKINAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN KHITIN DI KOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN Sudibyo, Agus; Hutajulu, Tiurlan F.; Nasyirudin, Nasyirudin
Jurnal Kimia dan Kemasan BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8760.852 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v0i0.3577

Abstract

Kajian tekno-ekonomi kemungkinan pendirian industri pengolahan khitin di Kabupaten Kota Makassar, Propinsi sulawesi Selatan telah dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelayakan pasokan bahan baku, disain proses dan teknologinya, kelayakan finansial dan dampak terhadap ekonominya. Analisis kelayakan pendirian industri khitin ini didasarkan pada dua kapasitas yaitu pertama dengan kapasitas 3 ton kulit udang per hari dan kedua dengan kapasitas 4 ton kulit udang. Hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa industri pengolahan khitin dengan kapasitas 4 ton kulit udang per hari secara finansial layak didirikan di Makassar. Namun industri pengolahan khitin yang erkapasitas 3 ton kulit udang per hari pun secara finansial layak didirikan meskipun nilainya tidak  setinggi industri khitin yang berkapasitas 4 ton kulit udang per hari. Analisis sensitivitas dilakukan pula untuk mengetahui kelayakan industri pengolahan khitin terhadap pengaruh perubahan harga bahan baku, harga bahan kimia pembantu yang dipakai, biaya produksi dan harga khitin. Hasil  analisis sensitivitas menunjukkan bahwa industri pengolahan khitin sangat dipengaruhi atau sensitif terhadap perubahan harga bahan baku, harga bahan kimia pembantu yang dipakai, biaya produksi dan harga jual khitin.
Rancang Bangun Biogas Digester Ballon Plant Type di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Sahbana, Muhammad Agus; Sudibyo, Agus; Handhajani, S.B.P.
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Vol. 3, No. 1: March 2024
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.adipati.2024.v3i1.5371

Abstract

Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu wilayah diantara 33 Kecamatan yang saat ini terdapat di Kabupaten Malang,yang secara geografis merupakan kawasan dengan kondisi lahan berupa hamparan lahan yang cenderung berbukit-bukit karena berada di sebelah barat lereng gunung semeru yang sebagian besar merupakan lahan produktif berada pada ketinggian antara 600 sampai dengan 1200 meter diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata antara 2300 mm sampai dengan 2500 mm per tahun dan suhu rata-rata 19,7 derajat celcius. Di dusun Sukosari masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak, fasilitas pengolahan limbah hewan ternak sapi belum ada, biasanya kotoran sapi langsung dibuang ke selokan-selokan. Solusi permasalahan adalah Memberikan penyuluhan dan penjelasan tentang penerapan serta pemanfaatan teknologi reaktor biogas dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak. Memberikan wawasan energi terbarukan kepada mitra dalam pemanfaatan kotoran hewan ternak sehingga diharapkan  kebutuhan dan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dapat terkurangi. Bertambahnya pengetahuan mitra tentang potensi kotoran hewan ternak yang dapat dipergunakan sebagai energi terbarukan guna menunjang perekonomian warga. Kata kunci: Poncokusumo, kayu bakar, limbah, sapi, biogas