Pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing yang merupakan fondasi utama pembangunan bangsa. Salah satu tantangan signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah rendahnya minat belajar siswa, termasuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang sering disebabkan oleh pendekatan pengajaran yang kurang menarik. Dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, proses pembelajaran dapat lebih relevan, interaktif, dan mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi ke dalam model Problem-Based Learning (PBL) pada materi teks berita. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan metode model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari dua siklus. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI K SMA Negeri 6 Semarang yang berjumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pembelajaran berdiferensiasi dengan model PBL meningkatkan keaktifan belajar dari 67% pada prasiklus menjadi 78% pada siklus pertama, dan 84% pada siklus kedua. Demikian pula, ketuntasan belajar meningkat dari 56% pada prasiklus menjadi 69% pada siklus pertama, dan 89% pada siklus kedua. Kesimpulannya, integrasi pembelajaran berdiferensiasi dengan model PBL efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Education plays a strategic role in shaping superior and competitive human resources, which are the foundation of national development. One significant challenge in Indonesia's education system is the low student interest in learning, particularly in Indonesian language subjects, often caused by less engaging teaching approaches. By implementing innovative teaching methods, the learning process can become more relevant, interactive, and supportive of students' potential development. This study aims to enhance student engagement and academic achievement in Indonesian language subjects by integrating differentiated instruction into the Problem-Based Learning (PBL) model for news text materials. This classroom action research (CAR) follows the Kemmis and McTaggart model, consisting of two cycles. Data were collected through tests, observations, and documentation. The research subjects comprised 36 students from Class XI K at SMA Negeri 6 Semarang. The results indicated that integrating differentiated instruction with the PBL model increased student engagement from 67% in the pre-cycle to 78% in the first cycle and 84% in the second cycle. Similarly, learning mastery improved from 56% in the pre-cycle to 69% in the first cycle and 89% in the second cycle. In conclusion, the integration of differentiated instruction with the PBL model is effective in improving the quality of Indonesian language learning.