Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Standard Operating Procedure (sop) Penetapan Kebutuhan Dan Harapan Interested Parties Berdasarkan Iso 9001:2015 Klausul 4.2 Dengan Menggunakan Metode Seci Di Cv.xyz Risal Rayadi; Luciana Andrawina; Wiyono Wiyono
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kondisi aktual pada perusahaan CV. XYZ yang merupakan supplier suku cadang dalam perusahaan komponen otomotif belum adanya standar yang mendukung dalam memahami kebutuhan dan harapan interested parties yang merupakan requirement terbaru dalam ISO 9001:2015 yang berada pada klausul 4.2. Selain itu perusahaan perlu mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 dikarenakan tuntutan dari customer yang mensyaratkan perusahaan supplier harus mempunyai sertifikasi ISO 9001:2015, jika tidak maka customer akan memutuskan kerja sama dengan perusahaan supplier. Adapun interested parties yang dibahas pada penelitian ini adalah customer karena memiliki urgency yang tinggi berdasarkan kondisi aktual dan identifikasi stakeholder. Penelitian ini berfokus pada perancangan penetapan kebutuhan dan harapan interested parties berdasarkan ISO 9001:2015 klausul 4.2. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data profil, struktur, deskripsi kerja, visi dan misi, data potensi resiko, proses bisnis eksisting, estimasi waktu proses , objektif proses dan requirement ISO 9001:2015 klausul 4.2. Data proses eksisting dan requirement diolah sehingga menghasilkan analisis gap dan usulan, sedangkan data potensi resiko dilakukan risk assesment yang menghasilkan output berupa risk register. Selain itu metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu SECI. Data yang diperoleh pada tahap socialization adalah proses bisnis eksisting dan objektif proses yang berasal dari tacit knowledge. Pada tahap externalization menghasilkan rancangan proses bisnis eksisting yang terdokumentasi. Pada tahap combination ditambahkan dengan analisis gap dan Key Performance Indicator (KPI), dan tahap internalization menghasilkan output usulan proses yang mempertimbangkan resiko yang sesuai dengan requirement ISO 9001:2015 berupa Standard Operating Procedure (SOP). Penelitian ini menghasilkan output berupa Standard Operating Procedure (SOP) Penetapan Kebutuhan dan Harapan Interested Parties CV. XYZ. Untuk mengefisienkan proses tersebut, dibuat aplikasi berbasis web yang terintegrasi dari mulai mengidentifikasi interested parties hingga perusahaan melakukan dokumentasi sebagai bahan monitoring dalam melakukan proses penetapan kebutuhan dan harapan interested parties. Kata Kunci : ISO 9001:2015, Risk Register, SECI, Standard Operating Procedure, Kebutuhan, Harapan.
Work Method Improvement Based On Motion Study And Application Of 5s In Lower Casing Assembly Of E-ktp Reader In The Production Department Of Pt Abc Intan Geovani; Wiyono Wiyono; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ABC is a company that develops business and products in the electronics fields for industry and infrastructure. One of the products produced by PT ABC is E-KTP Reader. Basically, E-KTP Reader consists of two main parts, upper casing and lower casing. Based on observations, process time for each workstation is greater than a predetermined time by the company. The longest process time is in workstation to assemble lower casing. The observation time is 12, 3 minutes and the predetermined time is 5,5 minutes. Work environment is expected as the causes of the long process time. The components are placed in different table with working table. Then, the components for upper and lower casing are not separated and labeled. Motion study and the application of 5S are used to improve work environment. This improvement has been implemented for one times simulation and the process time succesfully reduced for about 249,5 seconds from 740,6 seconds to 491,1 seconds. Keyword : 5S, Motion Study, Work Environment
Perancangan Alat Ukur Kinerja Guru Di Smk Telkom Bandung Kartika Akbar Purbaningsih; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak SMK Telkom Bandung merupakan salah satu kejuruan yang terletak di Jl.Radio Palasari Dayeuh Kolot, Bandung yang mempunyai tiga Program Studi Keahlian diantaranya Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Multimedia. SMK Telkom Bandung adalah salah satu lembaga pendidikan Yayasan Pendidikan Telkom yang dibangun langsung oleh BOD PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk dan juga menjadi pilar utama dalam penyediaan tenaga lapangan yang siap pakai. SMK Telkom Bandung sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dengan suplemen ISO 9004:2000, ISO 14000 dan ISO 16000 secara konsisten.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran kelas X Program Studi Keahlian Multimedia di SMK Telkom Bandung dilihat dari penguasaan materi, kemahiran guru dalam mengajar, perilaku guru sehari-hari, dan hubungan sosial dengan peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kuantitaif dan melakukan perancangan alat ukur dengan dua tipe kuesioner. Subjek dalam penelitian ini adalah Program Studi Keahlian Multimedia yang berjumlah 32 orang. Rancangan alat ukur berdasarkan pada klausul 7.2 ISO 9001:2015 tentang kompetensi. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kata kunci : Kinerja guru, ISO 9001:2015, Alat ukur. Abstract Telkom Bandung vocational high school is one of the vocations on Jl.Radio Palasari Dayeuh Kolot, Bandung which has three skills study programs such as Telecommunication Access Network Engineering, Computer and Network Engineering, and Multimedia. Telkom Bandung covational high school is one of education institute of Telkom Education Foundation which is built directly by BOD PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk and alsoe become the main pillar in providing ready field workers. SMK Telkom has implemented ISO 9001:2008 quality management system with ISO 9004:2000, ISO 14000 and ISO 16000 supplement consistently. The aims of this research is to determine the performance of grade 10th teachers on Multimedia Expertise Studies Program at Telkom Bandung Vocational High School viewed by the mastery of the material, teacher proficiency in teaching, teachers behaviors, and social relationships with students.. This research is a descriptive using quantitative approach and designing measuring instrument with two types of questionnaires. Subjects in this study are Multimedia Expertise Studies Program which amounted to 32 people. The design of the measuring instrument based on clause 7.2 ISO 9001:2015 on compentence. Methods of data collection using questionnaires and using the validity and reliability test. Keywords : Teachers performance, ISO 9001:2015, measuring tools
Inspection Scenario For E-ktp Reader Final Assembly Based On Efficient Cost Associate In The Production Division In Pt. Abc Nabilatushalihah Rahandari Heruputri; Wiyono Sutari; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. ABC produces one of their electronic equipment, known as E-KTP Reader. In the production of E- KTP Reader, there are so many defect products which found at final assembly process. The main defect that usually occurs in the product are touchscreen display cracks, casing broken caused by bolt pierced, and mounting’s bolts holes broken. Based on the information of the company in Operation Process Chart, there is only one inspection that implemented in whole process, which is at the end of the stage. According to the observation of taking 100 samples, PT. ABC produce 44 defect products and 56 passed products. A new scheme of inspection stage scenario is needed to help the company to reduce their defect products. It is necessary for the analysis of the assembly process of these products in order to design a most efficient modified inspections scenario to improve the existing scenario, which is intended to minimize the defects. There are four stages in final assembly process of E-KTP Reader. The scenarios are made from three combinations. By calculating and comparison the expectation cost which is consist of cost of useless inspection and cost of rework for saving, the most efficient inspection combination can be chosen. After being compared, then PT. ABC will have a new inspection scenario stage and new Operation Process Chart to be implemented for their next project. Based on the comparison of inspection cost for each scenario, the most efficient one is combination 2, which spends cost of useless Rp 21.000,- and cost of rework for saving Rp 13.350,-. So, PT. ABC only needs to spend Rp 34.350,- as the total inspection cost for defect products. Although PT. ABC has already have solution, does not mean they forget about some prevention method to support the inspection activity. There are several prevention solved method to avoid the occurrence of defect type on their product during final assembly process, which is related to increase the ability of work and also the operator’s skill. Keyword: Assembly process, locating inspection, inspection cost, E-KTP Reader
Perancangan Sistem Kerja Pengukuran Kepuasan Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Perancangan Proses Bpm V3.0 Pada Pt. Trengginas Jaya Celine Debora Tambunan; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Trengginas Jaya merupakan salah satu perusahaan dari Yayasan Pendidikan Telkom yang berdiri sejak tahun 2012. PT. Trengginas jaya telah menerapkan ISO 9001:2015 mengenai sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kualitas perusahaan dalam proses bisnisnya. Namun, perusahaan belum memiliki sistem kerja pengukuran kepuasan pelanggan yang efektif dan yang telah terdokumentasi dengan baik. oleh karena itu, diperlukan sistem kerja pengukuran kepuasan pelanggan yang efektif untuk diterapkan di perusahaan khususnya pada unit pengelolaan tenaga cleaning service guna melakukan pengukuran kepuasan pelanggan yang lebih baik dan membantu meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan proses BPM V.03 yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan kemudian melakukan pengolahan data dan melakukan perancangan alat ukur yang menggunakan dimensi dari service quality dan melakukan pembobotan dimensi serta menguji alat ukur yang dirancang. Selanjutnya dilakukan perancangan cara pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan rancangan sistem kerja pengukuran kepuasan usulan yang kemudian dianalisis berdasarkan kegunaan dan efektifitas rancangan tersebut. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem pengukuran yang dirancang lebih efektif dan memenuhi klausul ISO. Selain itu, alat ukur yang dirancang juga reliabel dengan angka koefisien korelatif sebesar 0.982, dimana angka tersebut melebihi 0.7 sehingga dapat dikatakan reliabel dan angka terkecil dalam hasil uji validitas (r hitung) sebesar 0.514 dimana angka tersebut melebihi r tabel yaitu sebesar 0.468 sehingga valid untuk digunakan. Kata kunci : Metode Perancangan proses BPM, Service Quality
Design Of Ergonomic Tool Specification To Improve The Work Posture Of Operator In Workstation Of Mainboard Inspection In E-ktp Reader Production Process In Pt Abc Based On Rapid Upper Limb Assessment Method Nur Intan Dhewanty Mayangsari; Wiyono Sutari; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ABC is one of the state-owned companies that produces electronic equipments such as electronic equipment for military, ICT (Information Communication Technology &), electronic equipment for navigation systems, electronic equipment for train, etc. In the production process flow there are 4 (four) inspection processes performed, one of them is mainboard ( GPIO & Cubie Board). Based on the observation in the field, the mainboard inspection process is still done manually and the operator works in a standing position with neck bend over to 17.080 of extension and the trunk is bending up to 45.180 of extension for 7 hours per day. All operators of mainboard inspection experience pain and discomfort in all parts of the body with different percentages. But the parts of the body that have the highest percentage of MSD risks about 10% are neck and legs. In this case the operator feel neck pain and feet pain. Based on Rapid Upper Limb Assesement (RULA) method, the RULA score obtained is 5 which means that the work posture requires analysis and improvement immediately. The RULA score is directly proportional to the risk of MSD, the higher the RULA score the higher also risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs) is going. In mainboard inspection, operators only served to evaluate the soldering result by using a tool that is in the form of a magnifier which is equipped with a light that does not fit the operator’s need, instead it makes operators doing inspection in such work posture. The initial stage to solve the problem is gathering some data such as anthropometry data and the recommended work method which is doing inspection in sitting position and acommodated by ergonomic tool. Those data are used to design the specification of ergonomic tool. After designing, there will be the dimension specification of the workbench and the chair and also the specification of the magnifier. At last, the output of this research is RULA score of new work posture which is 3. Keywords : rapid upper limb assesment, specification, work posture, ergonomic tool, musculoskeletal disorders
Pengukuran Efektivitas Program Promosi Useetv Telkom Witel Bali Selatan Dengan Menggunakan Konsep Consumer Decision Model Putu Metta Karaniya Artawan; Ferdian Ferdian; Wiyono Wiyono
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan penetrasi pasar UseeTV, dibutuhkan komunikasi pemasaran agar efektif sampai ke calon pelanggan sehingga positioning UseeTV akan semakin kuat dan meningkat sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan volume penjualan dan tercapainya target yang telah ditetapkan oleh manajemen Telkom. Untuk mengetahui efektivitas dari program promosi UseeTV, maka di penelitian ini dilakukan pengukuran dengan konsep Consumer Decision Model. Dalam model ini digambarkan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana masing- masing variabel berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian nyata. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada pelanggan UseeTV Denpasar, setelah itu dilakukan pengolahan kuesioner, pengolahan data melakukan metode boxplot, penjelasan statistika deskriptif, dan memberikan saran pengembangan promosi pemasaran untuk Telkom Denpasar. Sebagai hasil dari kesimpulan, maka pesan yang dirancang sebaiknya disampaikan oleh orang terkenal dan berupa pesan yang mencerminkan keunggulan UseeTV, sedangkan bauran komunikasi pemasaran yang dipilih, yaitu : iklan TV, pameran, sales door todoor, dan sosialisasi kepada komunitas (Guru, Karyawan, dll). Kata Kunci : Efektivitas program promosi, integrated marketing communication, consumer decision model (CDM).
Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Dengan Mempertimbangkan Requirements Iso 9001:2015 Klausul 9.1 Menggunakan Metode Perancangan Proses Business Process Management Di Pt. Tirta Ratna Astri Viani; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yaitu dengan melakukan pengukuran kinerja guna mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Hal ini disadari oleh Merdeka Boga Putra yang merupakan salah satu unit usaha manufaktur dibawah PT. Tirta Ratna yang bergerak dalam bidang pangan. Merdeka Boga Putra membutuhkan perbaikan terhadap proses penilaian kinerja pegawai guna mengetahui kinerja pegawai dan diharapkan penilaian kinerja tersebut dapat meningkatkan motivasi dan kedisiplinan pegawai. Merdeka Boga Putra juga mempunyai harapan untuk menerapkan ISO 9001:2015 di organisasinya suatu saat nanti. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem penilaian kinerja pegawai denga mempertimbangkan ISO 9001:2015 menggunakan metode business process improvement di PT. Tirta Ratna. Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara merancang sistem penilaian kinerja pegawai yang objektif serta dapat meningkatkan motivasi dan kedisiplinan pegawai dan bagaimana menerapkan sistem penilaian kinerja pegawai tersebut dengan mempertimbangkan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi. Kata kunci: sumber daya manusia, penilaian kinerja, kompetensi, ISO 9001:2015 klausul 9.1, business process improvement
Usulan Perbaikan Untuk Minimasi Defect Pada Produk Sambungan Tee Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Muhammad Aditya Abu Bakar; Wiyono Sutari; Teddy Sjafrizal
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi pipa dan sambungan pipa sejak 1979. Menurut data perusahaan dari Januari – Desember 2016 jumlah cacat sambungan pipa yaitu 3,14%. Sedangkan toleransi cacat dari perusahaan yaitu 2%. Kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengidentifikasi defect. Penelitian ini menggunakan metode six sigma guna meminimasi defect pada sambungan Tee. Tahap pada six sigma yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Define adalah yahap identifikasi masalah yang kemudian ditemukan defect pada sambungan Tee dengan rata – rata defect sebesar 3,14%. Kemudian dilanjutkan dengan tahap Measure yaitu mengukur stabilitas proses dan kapabilitas proses, dan didapatkan proses yang keluar dari batas kontrol. Proses yang tidak terkontrol akan dilanjutkan pada tahap Analyze guna menentukan perbaikan defect pada sambungan Tee dan mencari akar penyebabnya. Selanjutnya dilakukan tahap Improve untuk menyusun usulan guna minimasi defect sambungan Tee. Usulan yang diberikan untuk perbaikan berasal dari factor manusia dan metode sebagai faktor penyebab defect sambungan Tee. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menambah operator yang bekerja serta menyediakan alat pengasahan dalam setiap proses pemotongan sambungan Tee. Kata kunci: Six Sigma, Defect Sambungan Tee, DMAIC, Penambahan Operator Abstract PT XYZ is an industrial manufacturing company that consists of pipe’s production and pipe’s connection in Indonesia since 1979 Based on the data of the company from January-December 2016, amount of the defective pipes is 3,14% While the defect tolerance of the company is 0%. This research is using a six sigma method to minimize the defect in Tee Connections. The stage of six sigma method are DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control . Define is an problem identification stage to found the defect at Tee connection with the average of the defect amount 3,14%. Then, measure is a measuring process stability and process capability, and obtaining processes that come out of control limits. The uncontrolled process will proceed at the analyze stage to determine the defect fixes on the Tee connection and look for the cause. The Improve stage to set up a proposal of the efforts that could be done in order to minimize the hole defect. The suggestions given for improvement to human factors and methods as factors causing the defect of Tee connection. The proposed improvements are to addition of operators and providing some grinding tools in each tee cutting process. Key words : Six Sigma, Defect Tee Connection, DMAIC, Addition of Operator
Perancangan Perbaikan Proses Tindak Lanjut Temuan Audit Pada Pegawai Produksi Berdasarkan As9100 D Menggunakan Metode Process Design Bpm Cbok V.3.0 Di Pt. Dirgantara Indonesia Aida Fitiani; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tidak efektifnya hasil tindak lanjut temuan audit pada pegawai produksi yang disebabkan oleh kurang kontrolnya pimpinan terhadap pegawai dan juga media akses yang dibebaskan merupakan masalah yang ditemukan di perusahaan, maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan tindak lanjut temuan audit pada pegawai produksi di PTDI berdasarkan AS9100 sebagai standar SMM yang digunakan. Perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan metode process design, dimana process design ialah metode yang berfokus pada perbaikan sebuah proses. Terdapat 4 tahapan process design yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu define scope and collection, “AS IS” modelling, analysis and recommended change, dan process workflow change. Hasil dari penelitian ini yaitu dilakukannya kontrol dari pimpinan terhadap pegawainya, dengan cara memperketat proses penyampaian hasil tindak lanjut temuan audit agar pegawai mematuhi aturan yang berlaku ditempat ia bekerja, memberikan sosialisasi terhadap pegawai akan pentingnya peran mereka terhadap SMM perusahaan, dan memberikan kompensasi terhadap pegawai dengan cara memberikan apresiasi maupun sanksi pada kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Dengan adanya usulan perbaikan, maka perusahaan secara tidak langsung menekan pegawai untuk mengikuti aturan yang berlaku dengan cara yang terstruktur. Kata kunci : AS9100 D, process design, kinerja, gap. Abstract The ineffectiveness of the results of follow-up audit findings on production employees caused by the lack of control of the leadership of the employees and also the liberated access media is a problem found in the company, the purpose of this study is to design improvements to follow up audit findings on production personnel in PTDI based on AS9100 as the standard SMM used. The design done in this research is by process design process, where the process design is a method that focuses on the improvement of a process. There are 4 stages of process design done in this research, namely define scope and collection, "AS IS" modeling, analysis and recommended change, and workflow change process. The result of this research is the control of the leadership of the employees, by tightening the process of delivering the results of follow-up audit findings so that employees obey the rules in place where they work, to provide socialization to employees of the importance of their role to SMM company, and provide compensation to employees with how to give an appreciation or sanction on the performance generated by employees. With the suggestion of improvement, the company indirectly pressing employees to follow the rules in force in a structured way. Keywords : AS9100D, process design, performance, gap