Articles
PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015 (KLAUSUL 9.3) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL 9.3) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ
Farhana, Naila;
Widaningrum, Sri;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.166 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.21
CV XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) sesuai dengan ISO 9001:2008. CV XYZ memiliki beberapa SOP hasil penelitian sebelumnya, salah satunya adalah SOP management review yang telah sesuai dengan integrasi ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004. Perubahan standar pada ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 menuntut perbaikan SOP sehingga dapat memenuhi requirement baru dan sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan perbaikan terhadap SOP hasil penelitian sebelumnya sehingga didapatkan SOP yang memenuhi requirement standar baru. Perancangan SOP dilakukan dengan mengintegrasikan requirement ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 serta menyusun proses bisnis dengan melakukan benchmark. Proses bisnis yang didapat dibandingkan dengan hasil requirement integrasi sehingga didapatkan proses bisnis sesuai dengan requirement. Berdasarkan ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 mengenai penerapan risk based thinking, disusun risk register dengan menggunakan risk assessment sebagai bentuk pertimbangan risiko dalam memenuhi requirement tersebut. Penanganan risiko pada risk register menjadi masukan dalam penyusunan SOP management review. Hasil dari penelitian ini adalah SOP management review sesuai dengan requirement integrasi ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 yang sudah mempertimbangkan risiko. Manfaat dari SOP hasil penelitian ini yaitu CV XYZ dapat menjamin pelaksanaan proses management review karena penyusunan prosesnya berdasarkan hasil benchmark dengan perusahaan yang telah menerapkan proses tersebut secara berkelanjutan. Berdasarkan penerapan risiko dari hasil risk register, SOP tersebut memiliki ketentuan maupun aktivitas yang dapat mengantisipasi munculnya risiko sehingga tujuan proses management review dapat tercapai.
PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA BERBASIS ORGANIZATIONAL LEARNING DENGAN PENDEKATAN TOGAF ADM
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (436.478 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.24
Keberhasilan dalam pengembangan dan penerapan organizational learning serta pengelolaan pengetahuan merupakan faktor kunci bagi kesuksesan dan produktivitas organisasi. Perguruan Tinggi merupakan sebuah organisasi yang seharusnya adalah sebuah learning organization, termasuk perguruan tinggi di Indonesia. Di Indonesia, tata kelola perguruan tinggi telah diatur secara ketat dalam banyak peraturan perundangan dan standar-standar akreditasi. Aturan dan standar tersebut juga termasuk di dalamnya tentang pengembangan pembelajaran. Penelitian ini ingin menawarkan sebuah model arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran yang sejalan dengan aturan dan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia, dan juga dirancang sebagai model organizational learning di perguruan tinggi Indonesia. Arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran berbasis organizational leraning dimaksud dirancang dengan mengikuti kelengkapan komponen arsitektur dan fase pengembangan arsitektur dalam TOGAF ADM yaitu business motivation pengembagan pembelajaran, organizational units pegembangan pembelajaran, business functions and services pengembangan pembelajran, business processes pengembangan pembelajaran, dan business roles and actors pengembangan pembelajaran.
Perancangan Proses Menetapkan Risiko Dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement Di CV.XYZ
Wicaksono, Tri Imam;
Yanuar, Agus Alex;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (392.893 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.193
CV.XYZ merupakan industri kecil bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam spare part untuk sepeda motor, mould, jig & fixture, dan press tool. Kondisi saat ini perusahaan dituntut oleh customer untuk mengimplementasikan ISO 9001:2015 karena ISO 9001:2008 akan habis masa waktunnya. Sehingga perusahaan perlu menyesuaikan persyaratan dengan ISO 9001:2015. Salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu perusahaan harus mempertimbangkan risiko pada setiap prosesnya, maka diperlukan proses menetapkan risiko dan peluang. Untuk merancang proses menetapkan risiko dan peluang, maka perusahaan perlu memenuhi persyaratan pada ISO 9001:2015 klausul 6.1, ISO 31000:2009, dan teori manajemen risiko.Perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat dengan mempertimbangkan analisis kondisi aktual dan analisis gap dengan persyaratan. Selain itu perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat berdasarkan ISO 9001:2015 klausul 4.4.1 dimana harus menentukan input dan output, urutan proses, penanggung jawab, sumber daya, dan improvement. Setelah itu dilakukan perbaikan proses tindakan untuk menangani risiko dan peluang dengan melakukan analisis value added dan apply improvement technique, sehingga proses tersebut menjadi lebih efisien. Kemudian proses yang telah diperbaiki didokumentasikan dalam bentuk SOP.Melalui SOP ini diharapkan agar perusahaan dapat menguruangi dampak risiko yang akan terjadi pada perusahaan sehingga sasaran atau tujuan pada setiap proses perusahaan tidak terganggu. Selain itu untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan pendokumentasian, maka dibuat form berbasis web aplikasi dengan software Joget Workflow agar data yang diinput dapat tersimpan secara terstruktur.
PERANCANGAN SOP AUDIT INTERNAL BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015 (KLAUSUL 9.2) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL 9.2) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ
Khairunnisa, Shifa;
Widaningrum, Sri;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (256.213 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.30
CV XYZ adalah perusahaaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menerapkan ISO 9001:2008 dan akan menerapkan ISO 9001:2015 dan 14001:2015 karena perubahan standar ISO serta dalam upaya perbaikan berkelanjutan di CV XYZ. Perbaikan berkelanjutan dapat didukung oleh keberhasilan proses audit internal. Pada penelitian terdahulu dihasilkan SOP audit internal berdasarkan integrasi standar ISO 9001:2008 dan 14001:2004 sehingga perlu diperbaharui karena perubahan standar ISO dan agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan saat ini. Hal ini mendasari perancangan SOP audit internal berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dan ISO 14001:2015 Klausul 9.2 yang telah mempertimbangkan risiko melalui metode benchmarking terhadap perusahaan yang telah mengimplementasikan proses audit internal secara continue. Perancangan SOP diawali dengan mengintegrasikan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dengan ISO 14001:2015 Klausul 9.2 sehingga didapatkan requirement audit internal terintegrasi sebagai acuan perancangan proses bisnis audit internal hasil benchmarking menjadi proses bisnis audit internal sesuai requirement integrasi. Selanjutnya dilakukan risk assessment pada proses bisnis tersebut sehingga menghasilkan risk register yang menjadi input pada proses perancangan SOP sehingga dihasilkan SOP audit internal berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dan 14001:2015 Klausul 9.2 dengan mempertimbangkan risiko. Hasil penelitian ini telah terverifikasi memenuhi requirement ISO 9001:2015 dan 14001:2015, sesuai kebutuhan CV XYZ serta telah mengantisipasi risiko kegagalan proses audit internal di CV XYZ. Manfaat penelitian ini adalah CV XYZ memiliki SOP audit internal yang dapat menjamin proses audit internal dilaksanakan secara efektif.
PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015 (KLAUSUL 9.3) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL 9.3) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ
Farhana, Naila;
Widaningrum, Sri;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.21
CV XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) sesuai dengan ISO 9001:2008. CV XYZ memiliki beberapa SOP hasil penelitian sebelumnya, salah satunya adalah SOP management review yang telah sesuai dengan integrasi ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004. Perubahan standar pada ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 menuntut perbaikan SOP sehingga dapat memenuhi requirement baru dan sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan perbaikan terhadap SOP hasil penelitian sebelumnya sehingga didapatkan SOP yang memenuhi requirement standar baru. Perancangan SOP dilakukan dengan mengintegrasikan requirement ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 serta menyusun proses bisnis dengan melakukan benchmark. Proses bisnis yang didapat dibandingkan dengan hasil requirement integrasi sehingga didapatkan proses bisnis sesuai dengan requirement. Berdasarkan ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 mengenai penerapan risk based thinking, disusun risk register dengan menggunakan risk assessment sebagai bentuk pertimbangan risiko dalam memenuhi requirement tersebut. Penanganan risiko pada risk register menjadi masukan dalam penyusunan SOP management review. Hasil dari penelitian ini adalah SOP management review sesuai dengan requirement integrasi ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 yang sudah mempertimbangkan risiko. Manfaat dari SOP hasil penelitian ini yaitu CV XYZ dapat menjamin pelaksanaan proses management review karena penyusunan prosesnya berdasarkan hasil benchmark dengan perusahaan yang telah menerapkan proses tersebut secara berkelanjutan. Berdasarkan penerapan risiko dari hasil risk register, SOP tersebut memiliki ketentuan maupun aktivitas yang dapat mengantisipasi munculnya risiko sehingga tujuan proses management review dapat tercapai.
PERANCANGAN SOP AUDIT INTERNAL BERDASARKAN INTEGRASI ISO 9001:2015 (KLAUSUL 9.2) DAN ISO 14001:2015 (KLAUSUL 9.2) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ
Khairunnisa, Shifa;
Widaningrum, Sri;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.30
CV XYZ adalah perusahaaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menerapkan ISO 9001:2008 dan akan menerapkan ISO 9001:2015 dan 14001:2015 karena perubahan standar ISO serta dalam upaya perbaikan berkelanjutan di CV XYZ. Perbaikan berkelanjutan dapat didukung oleh keberhasilan proses audit internal. Pada penelitian terdahulu dihasilkan SOP audit internal berdasarkan integrasi standar ISO 9001:2008 dan 14001:2004 sehingga perlu diperbaharui karena perubahan standar ISO dan agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan saat ini. Hal ini mendasari perancangan SOP audit internal berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dan ISO 14001:2015 Klausul 9.2 yang telah mempertimbangkan risiko melalui metode benchmarking terhadap perusahaan yang telah mengimplementasikan proses audit internal secara continue. Perancangan SOP diawali dengan mengintegrasikan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dengan ISO 14001:2015 Klausul 9.2 sehingga didapatkan requirement audit internal terintegrasi sebagai acuan perancangan proses bisnis audit internal hasil benchmarking menjadi proses bisnis audit internal sesuai requirement integrasi. Selanjutnya dilakukan risk assessment pada proses bisnis tersebut sehingga menghasilkan risk register yang menjadi input pada proses perancangan SOP sehingga dihasilkan SOP audit internal berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 9.2 dan 14001:2015 Klausul 9.2 dengan mempertimbangkan risiko. Hasil penelitian ini telah terverifikasi memenuhi requirement ISO 9001:2015 dan 14001:2015, sesuai kebutuhan CV XYZ serta telah mengantisipasi risiko kegagalan proses audit internal di CV XYZ. Manfaat penelitian ini adalah CV XYZ memiliki SOP audit internal yang dapat menjamin proses audit internal dilaksanakan secara efektif.
Perancangan Proses Menetapkan Risiko Dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement Di CV.XYZ
Wicaksono, Tri Imam;
Yanuar, Agus Alex;
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.193
CV.XYZ merupakan industri kecil bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam spare part untuk sepeda motor, mould, jig & fixture, dan press tool. Kondisi saat ini perusahaan dituntut oleh customer untuk mengimplementasikan ISO 9001:2015 karena ISO 9001:2008 akan habis masa waktunnya. Sehingga perusahaan perlu menyesuaikan persyaratan dengan ISO 9001:2015. Salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu perusahaan harus mempertimbangkan risiko pada setiap prosesnya, maka diperlukan proses menetapkan risiko dan peluang. Untuk merancang proses menetapkan risiko dan peluang, maka perusahaan perlu memenuhi persyaratan pada ISO 9001:2015 klausul 6.1, ISO 31000:2009, dan teori manajemen risiko.Perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat dengan mempertimbangkan analisis kondisi aktual dan analisis gap dengan persyaratan. Selain itu perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat berdasarkan ISO 9001:2015 klausul 4.4.1 dimana harus menentukan input dan output, urutan proses, penanggung jawab, sumber daya, dan improvement. Setelah itu dilakukan perbaikan proses tindakan untuk menangani risiko dan peluang dengan melakukan analisis value added dan apply improvement technique, sehingga proses tersebut menjadi lebih efisien. Kemudian proses yang telah diperbaiki didokumentasikan dalam bentuk SOP.Melalui SOP ini diharapkan agar perusahaan dapat menguruangi dampak risiko yang akan terjadi pada perusahaan sehingga sasaran atau tujuan pada setiap proses perusahaan tidak terganggu. Selain itu untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan pendokumentasian, maka dibuat form berbasis web aplikasi dengan software Joget Workflow agar data yang diinput dapat tersimpan secara terstruktur.
PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA BERBASIS ORGANIZATIONAL LEARNING DENGAN PENDEKATAN TOGAF ADM
Lalu, Heriyono
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.24
Keberhasilan dalam pengembangan dan penerapan organizational learning serta pengelolaan pengetahuan merupakan faktor kunci bagi kesuksesan dan produktivitas organisasi. Perguruan Tinggi merupakan sebuah organisasi yang seharusnya adalah sebuah learning organization, termasuk perguruan tinggi di Indonesia. Di Indonesia, tata kelola perguruan tinggi telah diatur secara ketat dalam banyak peraturan perundangan dan standar-standar akreditasi. Aturan dan standar tersebut juga termasuk di dalamnya tentang pengembangan pembelajaran. Penelitian ini ingin menawarkan sebuah model arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran yang sejalan dengan aturan dan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia, dan juga dirancang sebagai model organizational learning di perguruan tinggi Indonesia. Arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran berbasis organizational leraning dimaksud dirancang dengan mengikuti kelengkapan komponen arsitektur dan fase pengembangan arsitektur dalam TOGAF ADM yaitu business motivation pengembagan pembelajaran, organizational units pegembangan pembelajaran, business functions and services pengembangan pembelajran, business processes pengembangan pembelajaran, dan business roles and actors pengembangan pembelajaran.
Perancangan Arsitektur Bisnis Pembelajaran Daring Perguruan Tinggi Di Indonesia Berbasis ISO/IEC 19796-1 Dan Proses Pengelolaan Pengetahuan Dengan Pendekatan TOGAF ADM
Heriyono Lalu
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 6 No 01 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2019
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v6i1.345
implementasi e-learning dan program pendidikan jarak jauh (PJJ) menjadi salah satu respon Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menghadapi revolusi industri 4.0 dan disrupsi inovasi pendidikan tinggi. Implementasi PJJ berbasis ICT atau implementasi e-learning di perguruan tinggi Indonesia harus sejalan dengan fungsi tridharma perguruan tinggi, dan mengadopsi quality design approach yang bersumber dari framework yang baik. Requirement ini menjadi penting dalam merancang arsitektur bisnis e-learning Perguruan Tinggi di Indonesia. Penelitian ini menawarkan rancangan arsitektur bisnis e-learning pada perguruan tinggi di Indonesia yang sejalan dengan tridharma perguruan tinggi, akreditasi insitusi perguruan tinggi, mengikuti framework dan pendekatan mutu (qulity approach) dari ISO 19796 dan PDCA cycle, serta berbasis pengelolaan pengetahuan untuk perbaikan secara berkelanjutan. Perancangan arsitektur bisnis e-learning tersebut dilakukan menggunakan pendekatan TOGAF ADM. Hasil rancangan arsitektur bisnis e-learning bagi perguruan tinggi di Indonesia dituangkan dalam 5 bagian yaitu, e-learning business architecture motivation, e-learning business functions and services, e-learning organizations, e-learning business processes, dan e-learning business roles and actors
PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA BERBASIS ORGANIZATIONAL LEARNING DENGAN PENDEKATAN TOGAF ADM
Heriyono Lalu
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.24
Keberhasilan dalam pengembangan dan penerapan organizational learning serta pengelolaan pengetahuan merupakan faktor kunci bagi kesuksesan dan produktivitas organisasi. Perguruan Tinggi merupakan sebuah organisasi yang seharusnya adalah sebuah learning organization, termasuk perguruan tinggi di Indonesia. Di Indonesia, tata kelola perguruan tinggi telah diatur secara ketat dalam banyak peraturan perundangan dan standar-standar akreditasi. Aturan dan standar tersebut juga termasuk di dalamnya tentang pengembangan pembelajaran. Penelitian ini ingin menawarkan sebuah model arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran yang sejalan dengan aturan dan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia, dan juga dirancang sebagai model organizational learning di perguruan tinggi Indonesia. Arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran berbasis organizational leraning dimaksud dirancang dengan mengikuti kelengkapan komponen arsitektur dan fase pengembangan arsitektur dalam TOGAF ADM yaitu business motivation pengembagan pembelajaran, organizational units pegembangan pembelajaran, business functions and services pengembangan pembelajran, business processes pengembangan pembelajaran, dan business roles and actors pengembangan pembelajaran.