Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Alat Bantu Untuk Meminimasi Waste Defect Pada Proses Assembly Badan Kerudung Bunga Anak Di Cv Xyz Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Ayu Karina Sari; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waste didefinisikan sebagai operasi atau aktivitas apapun yang tidak memiliki nilai tambah, dalam penelitian ini terdapat waste defect yang terjadi pada CV XYZ. Waste defect merupakan pemborosan yang terjadi akibat ketidaksesuaian suatu produk. Dalam tiga bulan terakhir diketahui bahwa CV XYZ memiliki permintaan tertinggi pada model kerudung bunga anak. Berdasarkan data target dan realisasi produksi yang terjadi bulan Januari 2019 – Maret 2019 diketahui bahwa target produksi kerudung bunga anak tidak dapat dipenuhi. Salah satu penyebab tidak terpenuhinya target produksi karena ditemukan produk cacat yang melebihi batas toleransi perusahaan sebesar 1%. Produk cacat dengan persentase tertinggi terdapat pada ukuran lingkar muka yang salah. Produk cacat tersebut membutuhkan waktu tambahan untuk dilakukannya proses rework. Berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berfokus untuk meminimasi produk cacat serta meningkatkan nilai value added dengan menggunakan metode Lean Manufacturing. Tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan identifikasi diagram fishbone untuk mengetahui akar penyebab terjadinya jenis cacat tersebut. Pengambilan data berupa data existing pada proses produksi kerudungbunga anak yang akan digambarkan dengan Value Stream Mapping (VSM) serta Process Activity Mapping (PAM) yang berfungsi untuk memetakan aliran proses serta mengetahui nilai non value added yang terjadi. Usulan perbaikan yang dilakukan dalam bentuk pokayoke berupa alat bantu. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif usulan perbaikan untuk meminimasi waste defect yang terjadi pada CV XYZ. Kata Kunci : waste defect, lean manufacturing, value stream mapping, process activity mapping, pokayoke
Usulan Alat Pelindung Diri (APD) dibagian Produksi Pada PT.FLA Untuk Memenuhi Requirement OHSAS 18001:2007 Faadhila Alwi; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract──PT. FLA is one of the manufacturing companies that produce drug presses, the types of tools are various types of systems from the company is the preorde according to customer demand. Based on observations found some problems one of which is incomplete Self-Protective tools in the company especially on the production floor. Activities that use equipment and raw materials in the production process have a risk of workplace accidents. One effort that can be done to reduce workplace accidents is the presence of personal protective equipment (PPE) in the company. The purpose of this research is to reduce workplace accidents at every activity in the company. This research was conducted by identifying hazards first, data obtained from interviews with several speakers who understood the production floor. After identifying hazards, then assessing these hazards, this assessment aims to see what hazards need to be followed up, after further assessment. Which results are the determination of personal protective equipment in accordance with the company. The work follow-up was based on OHSAS 18001: 2007 and PPN. 50 of 2012 concerning K3. Keywords: Personal Protective Equipment, Risk Assessment, Work Accident, Proposal, OHSAS 18001: 2007
Perancangan Aplikasi Menggunakan Joget Workflow V6 Untuk Meminimasi Waste Of Waiting Dalam Process Booking Talent 3tv Dengan Menggunakan Metode Business Process Improvement Di Area Divisi Production Services Pada Pt Xyz Devita Astasia; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan media yang memproduksi konten-konten untuk televisi, mendistribusi program televisi serta film di Indonesia hingga mancanegara. PT XYZ melalui tiga stasiun TV FTAnya yaitu stasiun TV 1, stasiun TV 2, dan stasiun TV 3 yang memproduki inhouse program, dalam pelaksanaannya memerlukan artis (talent) agar setiap program yang dihasilkan dapat diminati banyak pemirsa terutama di Indonesia. Sehingga dibentuk divisi production services yang bertanggung jawab dalam pengadaan artis yang akan dilibatkan dalam setiap program acara. PT XYZ membuat kebijakan mengenai prosedur pembuatan dokumen FBTA, DPA, kontrak, dan BASS untuk 3TV. Dalam pembuatan dokumen hingga penyelesaian dokumen ditemukan waste yang terjadi yaitu waste of waiting dikarenakan antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain itu memiliki hubungan yang saling ketergantungan (dependency). Oleh karena itu, perlu dirancang suatu usulan perbaikan yang berguna untuk meminimasi waste of waiting pada area divisi production services dengan metode business process improvement. Tahap penelitan diawali dengan pengumpulan data primer sekunder yang diolah sehingga menghasilkan kebutuhan bisnis, stakeholder, identifikasi pihak yang berwenang dan kepentingan dokumen. Tahap selanjutnya, dilakukan pengidentifikasian waste of waiting dengan process activity mapping (PAM), dan detail process mapping. Tahap penyelesaian masalah untuk akar penyebab dari waste of waiting dengan membuat plan for improvement dari setiap aktivitas pada setiap dokumennya. Berdasarkan plan for improvement dengan memanfaatkan improvement technique wheel, didapatkan usulan perbaikan berupa perancangan sistem teknologi informasi dengan menggunakan joget workflow V6 yang saling terintegrasi dan ter-generate datanya satu sama lain agar dapat meminimasi waste of waiting yang terjadi pada divisi production services. Kata Kunci: Waste of Waiting, Business Process Improvement, Process Activity Mapping, Detail Process Mapping, Plan for Improvement
Usulan Rancangan Perbaikan Untuk Meminimasi Defect Inklusi Pasir (ip) Pada Proses Pencetakan Shoulder For E-clip Di Pt. Pindad Dengan Metode Dmaic Ayu Vita Rastiti; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Pindad merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan BUMN yang memproduksi produk militer dan komersial di Indonesia, salah satunya memproduksi komponen perkeretaapian seperti produk shoulder, base plate dan e-clip. Berdasarkan data historis pada periode Januari 2017 – Desember 2018, diketahui produk shoulder memiliki rata-rata defect paling tinggi dan melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Toleransi produk defect yang ditetapkan perusahan sebesar 2%, sementara produk shoulder memiliki rata-rata defect sebesar 5,22%. Jenis defect inklusi pasir merupakan salah satu jenis defect yang sering terjadi. Maka dari itu penelitian akan berfokus terhadap proses yang menyebabkan defect inklusi pasir menggunakan metode Six Sigma dengan tahap DMAIC. Terdapat 6 buah CTQ yang diperoleh dari hasil kuesioner delphi untuk tahap definisi masalah. Pada tahap measure dilakukan perhitungan stabilitas proses menggunakan peta kendali P dengan memastikan data berada di dalam batas kendali, dan perhitungan kapabiltas proses untuk menentukan nilai DPMO dan nilai sigma. Nilai sigma yang diperoleh sebesar 4,35 dan masih perlu dilakukan peningkatan agar mendekati 6 sigma. Tahap analyze dilakukan menggunakan fishbone diagram dan 5 why’s yang kemudian didapatkan faktor man, method, cetakan dan material sebagai akar penyebab masalah. Selanjutnya dilakukan analisis FMEA untuk menentukan prioritas perbaikan melalui nilai RPN yang tertinggi. Usulan perbaikan yang dilakukan pada tahap improve yaitu perancangan alarm display dengan Poka-yoke, pembuatan penjadwalan pemeliharaan dan pengecekan pipa air sand mixer dan pembuatan display sebagai pengingat pengecekan gatting system. Kata kunci: Kata Kunci: Shoulder, Inklusi Pasir, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke Abstract PT. Pindad is one of the companies under the auspices of SOEs that produce military and commercial products in Indonesia, one of which is producing railway components such as shoulder products, base plates and e-clips. Based on historical data period January 2017 - December 2018, it is known that shoulder products have the highest defect average and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Based on historical data in the period January 2017 - December 2018, shoulder products have the highest average defect and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Defect of sand inclusion is one type of defect that often occurs. Therefore, the research will focus on the process that causes defect of sand inclusion using the Six Sigma method with the DMAIC stage. There are 6 CTQs obtained from the results of the Delphi questionnaire for defining the problem. In the measure stage, calculation of process stability is carried out using p-control chart by ensuring the data is within the control limit, and calculation of process capability to determine the DPMO value and sigma value. Sigma value is 4.35 and still needs to be increased to approach 6 sigma. Analyze phase uses fishbone diagram and 5 why so that there are man, method, machine and material factors as the root cause of the problem. After that, FMEA analysis to determine the priority of improvement through the highest RPN value. Proposed improvements in the phase are designing alarm displays with Poka-yoke, making scheduling maintenance and checking of sand mixer water pipes and making display as a reminder of checking gatting systems. Keywords: Shoulder, Sand Inclusion, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke
Usulan Perbaikan Proses Drawing Untuk Meminimasi Terjadinya Defect Pada Part Metal Fuel Filler Di Pt Sinar Terang Logamjaya (pt Stallion) Dengan Pendekatan Dmai Muhammad Fauzi Aulia Rahman; Wiyono Wiyono; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sinar Terang Logamjaya atau PT STALLION merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang otomotif untuk kendaraan sepeda motor. Salah satu part yang di produksi yang di PT STALLION adalah part metal fuel filler (MFF). MFF merupakan part yang digunakan sebagai salah satu penyusun bagian di dalam tanki bensin sepeda motor. Diketahui bahwa part MFF yang di produksi pada rentang waktu agustus 2020 sampai dengan februari 2021 menghasilkan kuantitas produk defect yang bervariasi tergantung dengan target produksi harian. Presentase rata-rata aktual untuk produk defect sebesar 0,86% sedangkan target yang ditetapkan oleh PT STALLION untuk produk yang mengalami defect secara keseluruhan adalah 0,2%. Sehingga diperlukan perbaikan untuk mengatasi permasalahan defect yang tejadi. Metodologi yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini menggunakan pendekatan DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve) dari Six Sigma. Usulan perbaikan pada tugas akhir ini yaitu konsep rancangan Poka Yoke pada lower dies, konsep rancangan jalur lubrikasi pada lower dies, dan konsep rancangan sistem lubrikasi otomatis modular yang akan diintegrasikan pada lower dies. Usulan perbaikan ini bertujuan untuk meminimasi akar permasalahan dari sisi man dan machine yang merupakan faktor utama penyebab permasalahan defect pada part MFF. Evaluasi hasil konsep rancangan perbaikan dilakukan dengan melakukan analisis kelebihan dan kekurangan, analisis tahapan kerja, dan melakukan verifikasi hasil pihak perusahaan untuk dapat diimplementasikan. Kata kunci : Kualitas, Defect, DMAI, Poka Yoke, Mekanikal Drawing
Perancangan Usulan Perbaikan Proses Produksi Partially Oriented Yarn (poy) Untuk Meminimasi Defect Break Menggunakan Metode Six Sigma Di Pt Indo-rama Synthetics Tbk Dania Qatrunnada; Wiyono Wiyono; Ayudita Oktafiani
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil yang memproduksi produk berbahan polyester. Salah satu yang diproduksi adalah benang tipe Partially Oriented Yarn (POY). Terdapat 3 jenis defect yang terjadi pada proses produksi benang POY. Dari data histori perusahaan, break merupakan jenis cacat yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data histori perusahaan, menunjukkan terjadinya jumlah defect break melebihi batas toleransi pada tiap bulannya dengan rata-rata sebesar 0,69 break/ton untuk periode Januari – Mei 2020, sementara perusahaan menetapkan toleransi KPI sebesar 0,60 break/ton. Diketahui defect break terjadi pada proses oiling. Sehingga diberikan perancangan usulan perbaikan yang dapat mengurangi defect break. Analisis akar penyebab dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui faktor-faktor penyebab defect break. Penentuan tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan prioritas tertinggi menggunakan perhitungan FMEA. Didapat faktor potensial adalah faktor mesin dengan penyebab utama kondisi peralatan mesin yang kotor sehingga proses oiling tidak berjalan secara optimal. Dalam menangani permasalahan proses oiling untuk mengurangi defect break benang POY, adapun bentuk perancangan usulan perbaikan yaitu perancangan SOP dan Visual Display. Kata kunci : Benang POY, Cacat, FMEA, SOP, Visual Display.
Penerapan Metode 5s Untuk Meminimasi Waste Motion Pada Proses Produksi Roti Kadet Di Cv. Sri Rejeki Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Dandi Muhammad Alim; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 8, No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Sri Rejeki merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang penghasil roti. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Pada proses produksi roti kadet, ditemukan waste motion yang mempengaruhi lamanya waktu produksi sehingga menimbulkan terjadinya masalah ketidaktercapaian target produksi dan waktu pengiriman. untuk mengurangi waste motion yang terjadi digunakan penerapan metode 5S dengan pendekatan lean manufacturing, dilakukan pemetaan aliran produksi dan aliran informasi serta identifikasi dengan value stream mapping dan process activity mapping. Identifikasi waste diawali dengan penggambaran current state map, lalu dilakukan analisis waste ke dalam kategori 7 waste (Liker,2006). Setelah itu dilakukan analisis akar penyebab timbulnya waste menggunakan fishbone diagram dan 5 Whys. Rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait pada waste yang teridentifikasi adalah penerapan 5S dan merancang tools box yang dapat mengurangi gerakan operator dan lead time. Dari usulan rancangan perbaikan yang dibuat, kemudian memetakan proses produksi pada value stream mapping future state dan didapatkan hasil lead time yang berkurang menjadi 23065,49 detik. Kata Kunci : Lean Manufacturing, Gerakan Pemborosan, Sistem 5S
Perancangan Tracking Order Pada Sistem Customer Relationship Management (crm) Tvf Footwear Dengan Pendekatan Metode Business Process Improvement (bpi) Dea Nurfitriyana Haryati; Wiyono Sutari; Sheila Amalia
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CRM merupakan salah satu strategi untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Banyak perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk meningkatkan Customer Relationship Management salah satunya brand lokal sepatu dari bandung yaitu Tvf Footwear. Tvf Footwear merupakan salah satu brand Sandal dan Sepatu yang berasal dari koata Bandung dan terlahir sejak tahun 2010. Tvf Footwear ini mengakui media social sangat berpengaruh besar terhadap pelayanan kepada konsumen. Namun pada saat ini sistem CRM di Tvf Footwear masih memiliki kekurangan. Pada penelitian kali ini, menggunakan pertimbangan requirement dari ISO 9001:2015 klausul 8.2.1 mengenai komunikasi pelanggan serta konsep CRM acuan terkait dengan Customer Interface Management untuk mendapatkan hasil analisis Gap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah business process improvement (BPI). Perbaikan proses bisnis dilakukan pada bagian pelayanan serta penjualan. Penelitian ini membahas aspek apa saja yang perlu diperbaiki agar memiliki sistem CRM yang baik yang sesuai dengan ISO 9001:2015 dan konsep CRM. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan untuk membuat perbaikan dengan penambahan opsi atau fitur pada website yaitu dengan menambah fitur tracking orderan via website Tvf Footwear secara langsung, chat box, keluhan customer serta feedback/rating produk dari customer. Dengan adanya perbaikan ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan khususnya dari segi customer interface management. Kata kunci : Customer Relationship Management, ISO 9001:2015 klausul 8.2.1, customer interface management, business process improvement, Tracking Order
Perancangan Konsep Usulan Alarm Peringatan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meminimasi Defect Retak Pada Proses Pembelahan Slat Pensil 7a1 Di Pt Xylo Indah Pratama Msy Cahaya Dinda Pamungkas; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Xylo Indah Pratama merupakan perusahaan swasta nasional yang memproduksi barang setengah jadi berupa slats atau lempengan pensil. Slat yang diproduksi terdiri dari beberapa jenis salah satunya adalah grade 7A1 dengan jumlah produksi yang paling banyak. Data historis perusahaan pada tahun 2019 menunjukkan terjadinya jumlah cacat yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan. Di mana, rata-rata persentase jumlah defect sebesar 2% sedangkan perusahaan menetapkan toleransi sebesar 1%. Terdapat 17 jenis cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk 7A1. Diketahui dari data historis perusahaan, cacat yang paling banyak terjadi adalah cacat retak yang terjadi pada proses pembelahan. Dengan menggunakan tool fishbone diagram diketahui faktor penyebab cacat dari beberapa faktor. Penentuan faktor dominan dilakukan menggunakan tool FMEA dan didapatkan bahwa penyebab utama cacat retak adalah faktor method dengan mode kegagalan pengisian slat di dalam box penampung tidak sesuai prosedur (diisi sampai slat tumpah/jatuh). Sehingga diberikan usulan perbaikan berupa alarm peringatan. Penyusunan konsep rancangan alarm peringatan dilakukan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) dengan terlebih dahulu mengetahui VOC (Voice of Customer). Customer need diterjemahkan ke dalam technical responses dan ditentukan keterkaitan hubungannya menggunakan HOQ (House of Quality). Terdapat tiga alternatif konsep alarm peringatan yang dikembangkan berdasarkan technical responses pada tahap concept generation. Pemilihan konsep terbaik dilakukan pada tahap concept screening. Didapatkan konsep rancangan alarm peringatan berdasarkan prinsip poka-yoke yang dilengkapi dengan sensor, program counter pada PLC, serta output berupa suara dan cahaya peringatan untuk mencegah terjadinya cacat retak pada PT XIP. Kata Kunci: Slat, Defect, QFD, Voice of Customer, House of Quality Abstract PT Xylo Indah Pratama is a company that produces semi-finished goods in the form of slats or pencil slabs. Slat produced consists of several types, one of which is grade 7A1 with the most production. Historical company data in 2019 shows the number of defects that exceed the established tolerance limits. Where, the average percentage of the total defect is 2% while the company sets a tolerance of 1%. There are 17 types of defects that are incompatible with product 7A1 specifications. It is known from the company's historical data, the most common defects are crack defects that occur in the cleavage process. By using the fishbone diagram tool, it is known the factors that cause defects from several factors. Determination of the dominant factor is done using the FMEA tool and it is found that the main cause of the crack defect is a method factor with the failure mode of filling the slat in the container box not according to the procedure (filled until the slat spills / falls). So that the proposed improvement in the form of a warning alarm. The concept of warning alarm design is done using the QFD (Quality Function Deployment) method by first knowing the VOC (Voice of Customer). Customer needs are translated into technical responses and relationships are determined using HOQ (House of Quality). There are three alternative warning alarm concepts developed based on technical responses at the concept generation stage. The best concept selection is done at the concept screening stage. The concept of warning alarm design is based on the poka-yoke principle which is equipped with sensors, program counter on PLC, and outputs in the form of sound and warning light to prevent the occurrence of crack defects in PT XIP. Keywords: Slat, Defect, QFD, Voice of Customer, House of Quality
Usulan Treatment Risiko Pada Proses Customer Validation Blanja For Migrant Worker Di Pt Metraplasa (blanja.com) Dengan Menggunakan Pendekatan Risk Management Process Arrivan Dika Santosa; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Metraplasa sedang mengembangkan satu fitur untuk para pekerja migran Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri yaitu Blanja for Migrant Workers. Fitur tersebut bertujuan untuk memudahkan para pekerja migran yang sedang bekerja di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang berada di Indonesia. Proses customer validation dilalui PT Metraplasa untuk memvalidasi rencana pengembangan fitur ini kepada calon customer yaitu pekerja migran Indonesia yang berada di Taiwan. Pada pelaksanaannya, tim Blanja belum mengidentifikasi kemungkinan kejadian risiko, akibatnya proses customer validation mengalami keterlambatan dan juga mendapatkan hasil yang tidak sesuai target. Kendala yang dihadapi perusahaan saat melakukan proses ini menjadi latar belakang untuk melakukan manajemen risiko, mengingat masih ada lagi proses customer validation yang akan dilakukan dengan PMI di negara lain. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk melakukan manajemen risiko pada proses customer validation. Hasil akhir penelitian ini berupa usulan risk treatment dan usulan proses baru untuk penerapan treatment plan dengan melibatkan perbaikan komponen-komponen proses seperti aturan, sumber daya manusia, aktivitas, serta sarana dan prasarana. Kata kunci : risk assessment, risk treatment, customer validation, proses Abstract PT Metraplasa is developing a feature for Indonesian Migrant Workers who are working abroad, namely Blanja for Migrant Workers. This feature is to facilitate Migrant Workers who work abroad to buy the needs for the family in Indonesia. The customer validation process was passed by PT Metraplasa to validate the feature development plan for prospective customers in Taiwan. In its implementation, the Blanja team has not yet identified the possibility of risk events, as a result the customer validation process has been delayed and also has not achieve the targets. Constraints faced by the company when carrying out this process become the background for start risk management process, because the company still have the customer validation process that will be carried out with PMI in other countries. Thus, this research was conducted to do risk management in the customer validation process. The final result of this research is in the form of a risk treatment proposal and a new process proposal for the implementation of a treatment plan by involving the improvement of process components such as rules, human resources, activities, and facilities and infrastructure Keywords: risk assessment, risk treatment, customer validation, process