Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KORELASI FAKTOR KOMUNIKASI PROYEK TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA WAKTU DI KOTA BANDA ACEH Richard Mareno; Cut Zukhrina Oktaviani; Saiful Husin
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
Publisher : Prodi Magister Teknik Sipil Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jarsp.v5i1.25284

Abstract

A communications project is the key to success in managing work. Poor communication can lead to a project success rate of only 52%, whereas with good communication the project success rate can reach 80%. The purpose of this study is to analyze the relationship of project communication factors to time performance achievement in Banda Aceh. Respondents in this study were project managers from contractor companies in Banda Aceh. Data processing techniques are carried out by correlation analysis. Based on the results of the data research showed the project communication factors have a very high relationship to time performance achievement. Performance reports, facilities and technology used, information delivery, communication skills, and coordination relationships partially have a very high relationship with Pearson coefficients of 0.823; 0.837; 0.940; 0.864, and 0.879. In this case, the 5 communication factors reviewed, all of them have a significant relationship with the value of Sig. 0.000 0.05 and simultaneously has a very high relationship of 98.4% to time performance achievement in Banda Aceh.
Analisis Substitusi Limbah Plastik HDPE Sebagai Agregat Halus Terhadap Stabilitas dan Kelelehan Pada Aspal AC-WC Mareno, Richard; Kumita, Kumita; Azizah, Cut; Zuraihan, Zuraihan; Iqbal, Deni
Jurnal Teknik Sipil Unaya Vol 10, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/jtsu.v10i2.5417

Abstract

Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting namun kerap terjadi kerusakan pada lapis perkerasan jalan (AC–WC) seperti retak dan berlubang akibat beban kendaraan semakin hari semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka limbah plastik HDPE (High Density Polyethylene) dapat dijadikan campuran aspal beton AC–WC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik campuran aspal beton AC-WC yang disubstitusi limbah HDPE sebagai agregat halus terhadap nilai stabilitas dan kelelehan. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pemeriksaan terhadap gradasi campuran, dilanjutkan dengan perancangan dan pembuatan benda uji dengan variasi kadar aspal untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO). Selanjutnya pembuatan benda uji dengan limbah HDPE sebagai agregat halus, lalu diakhiri dengan analisa data hasil pengujian Marshall. Karakteristik campuran aspal penetrasi 60/70 terhadap sifat fisis aspal dan agregat sudah memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Bina Marga 2018. Karakteristik campuran aspal dengan substitusi HDPE terhadap nilai stabilitas dan kelelehan sudah memenuhi persyaratan Bina Marga 2018. Hal ini menandakan bahwa penggunaan HDPE pada campuran aspal sudah lebih kuat dalam menahan beban dari lalu lintas dengan deformasi yang kecil. Persentase variasi HDPE yang maksimum diperoleh pada substitusi 7% dengan nilai stabilitas sebesar 1191,14 kg dan nilai kelelehan sebesar 2,77 mm.
Analisis Kinerja Lalu Lintas pada Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Ruas Jln. Pemuda - T. Chik Peusangan Kabupaten Bireuen) Mareno, Richard; Kumita, Kumita; Azizah, Cut
Tameh Vol. 13 No. 2 (2024): Tameh: Journal of Civil Engineering
Publisher : University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/tameh.v13i2.163

Abstract

Kinerja lalu lintas pada simpang tak bersinyal sangat dipengaruhi oleh volume kendaraan, waktu tundaan, dan panjang antrian yang terjadi, terutama di daerah perkotaan yang padat seperti Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja lalu lintas di Simpang Ruas Jln. Pemuda - T. Chik Peusangan, yang merupakan salah satu simpang tak bersinyal dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi. Data primer dikumpulkan melalui survei volume kendaraan, waktu tundaan, dan panjang antrian pada jam-jam sibuk, sementara data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis dilakukan menggunakan metode yang diadopsi dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk menghitung kapasitas simpang, derajat kejenuhan, waktu tundaan, serta tingkat pelayanan (Level of Service/LOS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat kejenuhan simpang mencapai 0,97 pada jam puncak, yang mengindikasikan bahwa simpang hampir mencapai kapasitas maksimumnya. Waktu tundaan rata-rata mencapai 50 detik per kendaraan, yang menyebabkan penurunan tingkat pelayanan menjadi kategori D (cukup padat). Panjang antrian juga mencapai sekitar 50 meter pada jam-jam sibuk, memperburuk kelancaran arus lalu lintas di sekitar simpang. Berdasarkan hasil ini, diperlukan penanganan lebih lanjut seperti pengaturan ulang geometri simpang dan pengembangan fasilitas pendukung untuk meningkatkan kinerja lalu lintas dan mengurangi kemacetan di Simpang Ruas Jln. Pemuda - T. Chik Peusangan.
Pengaruh Penambahan Fiberglass Dan Serbuk Kaca Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Serat Mareno, Richard
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi Vol 6 No 2: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi, Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.221 KB) | DOI: 10.51179/rkt.v6i2.1377

Abstract

Beton serat merupakan inovasi dari beton normal menjadi beton khusus dengan unsur penyusun antara lain semen, air, agregat kasar, agregat halus dan serat. Konsep dasarnya adalah untuk menulangi beton secara alami dengan serat yang disebarkan acak ke dalam adukan beton, sehingga dapat mencegah terjadinya retakan yang terlalu dini baik akibat beban maupun akibat panas hidrasi. Penelitian ini menggunakan fiberglass sebagai serat dengan diameter ± 0,01 mm dan panjang 5 cm dengan variasi penambahan sebesar 0%, 0,25 % dan 0,5% diambil dari berat semen. Serbuk kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus sebesar 25%. Benda uji yang dibuat berjumlah 36 sampel berbentuk silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan fiberglass 0,25% dan serbuk kaca 25% (BSK2) dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan 18,07% dan kuat tarik belah 34,04%. Namun pada penggunaan fiberglass 0,5% dan serbuk kaca 25% (BSK3) kuat tekan mengalami penurunan 30,61% dan penurunan kuat tarik belah 9,57% dibandingkan beton normal (BS0). Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton lebih besar dibandingkan dengan mutu beton yang direncanakan 20 MPa.
Enhancing flexural resistance in hot mix asphalt: a study of effects of wire mesh on load-bearing capacity Ismy, Romaynoor; Suhaimi, Suhaimi; Kurnia, Raden Dedi Iman; Mareno, Richard
International Journal of Advances in Applied Sciences Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijaas.v13.i4.pp1039-1045

Abstract

In transportation engineering, road pavement is commonly categorized as either flexible pavement or rigid pavement. The pavement demonstrates a distinct capacity to endure a variety of loads, including compressive and tensile loads. The capacity to endure compressive and tensile forces is extremely important, especially in the field of pavement construction, as it ensures both the longevity and the safety of the pavement. The objective of this study was to evaluate the capacity of hot mix asphalt to endure compressive and tensile pressures. The experimental methodology employed four different wire mesh deployment configurations on hot asphalt mixtures, utilizing three-point flexural test equipment. The data indicates the most effective method for mimicking hot mix asphalt involves adding a wire mesh layer at a depth of 30 mm below the surface of the experimental specimen. The particular modeling method showed a measurement of flexural resistance up to 291.85 kN. The study's findings indicate that the hot asphalt mixture exhibits a state of balance in its capacity to endure both compressive and tensile pressures. Incorporating a wire mesh layer within the middle section of the hot asphalt mixture has been perceived to enhance its ability to withstand tensile loads, hence improving its overall performance.