Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan

Edukasi Penyakit Diabetes Melitus dengan Metode Pemberian Modul pada Penderita DM dimasa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Bontokadatto Kab. Takalar Suardi; Patmawati; Ernawati; Wirda Wirda; Kamriana; Dewiyanti; Dina Oktaviana; Alwi
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i1.119

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelainan yang dapat ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dan hambatan metabolisme protein, lemak, serta karbohidrat yang dikaitkan dengan kurangnya secara mutlak maupun relative dari kerja ataupun pengeluaran insulin. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan penderita DM melalui pemberian Edukasi Penyakit Diabetes Melitus Dengan Metode Pemberian Modul Pada Penderita DM dimasa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Bontokadatto Kab. Takalar. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara pemberian penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media Modul yang termuat di dalamnya Konsep DM, Diet DM, Aktivitas Fisik, Perawatan Kaki, Monitoring Gula Darah dan Pengobatan. Peserta maupun pemateri dalam kegiatan ini tetap memperhatikan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung, sebelum penyuluhan dilakukan di ukur pengetahuan pre dan setelah dilakukan penyuluhan di ukur kembali pengetahuan post. Peserta yang terlibat adalah penderita DM. Hasil kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi Penyakit Diabetes Melitus Dengan Metode Pemberian Modul Pada Penderita DM dimasa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Bontokadatto Kab. Takalar, yaitu dari 1 responden (7%) yang pengetahuan baik meningkat menjadi 12 responden (80%)setelah dilakukan edukasi. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi pada penderita DM, sehingga masyarakat perlu terus diberikan edukasi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga komplikasi bisa diminimalisir, dan kualitas hidup tetap baik.
Kampung Sehat GAMMARATTA (Gerakan Masyarakat Menanam Area Tempat Tinggal) Berbasis TOBATHER (Tanaman Obat Herbal) di Kelurahan Bontokadatto Kab. Takalar Suardi; Ernawati Ernawati; Rusman Rusman; Patmawati; Dewiyanti; Ade Putri Ceria; Aryawahyu; Nur Ikrayani Yarmi; Putri Chaerunnisa Yusuf; Virta Vionita
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i2.141

Abstract

Tanaman herbal yang digunakan sebagai bahan obat ini mutlak harus terbebas dari bahan berbahaya dan harus diproduksi secara alami dan ramah lingkungan dan diistilahkan dengan budi daya organik tanaman obat dan banyak digunakan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan Masyarakat Dengan Metode Pemberian Penyuluhan, edukasi, bimbingan, pelatihan dan pendampingan tentang Manfaat Tanaman Obat Herbal, cara pengolahan tanaman obat herbal, Pemanfaatan Pekarangan Rumah dengan Menanam obat Herbal, Cara Menanam dan memilih tanaman obat herbal, Praktik budidaya tanaman obat herbal. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara pemberian penyuluhan secara langsung dengan menggunakan Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara mengukur pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan kegiatan. Hasil kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan Penyuluhan di Kelurahan Bontokadatto Kab. Takalar, yaitu dari 7 responden (20%) menjadi 34 responden (97%) tentang manfaat tanaman obat herbal, untuk Pemanfaatan Pekarangan Rumah dengan Menanam obat Herbal, terjadi peningkatan pengetahuan baik yaitu 5 responden (14%) menjadi 33 responden (94%), untuk cara pengolahan tanaman obat herbal, terjadi peningkatan pengetahuan baik dari 9 responden (26%) menjadi 34 responden (97%), dan untuk pengetahuan tentang Cara Menanam dan memilih tanaman obat herbal yaitu dari 10 responden (27%) menjadi 33 responden (94%), sehingga masyarakat perlu terus diberikan edukasi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga masyarakat tetap memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman herbal sehingga mampu meningkatkan kesehatan dan penghasilan.