Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERAN PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (PLUT KUMKM) KABUPATEN TULUNGAGUNG DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT Muhtar Rifai; Kasih Prihantoro; Panji Suwarno
JURNAL CAFETARIA Vol 3 No 1 (2022): JURNAL CAFETARIA
Publisher : Program Studi Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/akuntansi.v3i1.493

Abstract

This study focuses on discussing the role of the integrated business service center for micro, small and medium enterprises (PLUT KUMKM) as a facilitator provided by the government to boost Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in various aspects through the concept of community economic empowerment which is realized in the form of coaching. Guidance consisting of training and product marketing is a step to transform into leading Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) according to the progress of the times. The writing of this article uses a descriptive qualitative method which aims to provide an overview of the object under study. Meanwhile, data collection techniques to collect data and information are carried out through observations, interviews, and sources of documents or literature in the form of (books, magazines, journals, etc.) and conclude them objectively. The results of the study explain that to reduce unemployment, the government implements a strategy of empowering the community's potential businesses. The empowerment is not only in terms of funding assistance but also in facilitating the business sector to develop. PLUT KUMKM Tulungagung is a government facilitator in providing integrated sustainable insights, entrepreneurship training, and broader product marketing. The final goal to be achieved in addition to reducing unemployment is to create new small businesses, increase income and per capita equity, and realize regional economic resilience.
THE STRATEGY ANALYSIS FOR PATROL ELEMENTS ADDITION OF BRAVO NAVAL BASE TO SUPPORT MARINE SECURITY OPERATIONS AT INDONESIA ARCHIPELAGIC SEA LANES I Panji Suwarno; Manahan Budiarto Pandjaitan; Gunardi Gunardi
JOURNAL ASRO Vol 11 No 2 (2020): International Journal of ASRO
Publisher : Indonesian Naval Technology College - Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut - STTAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.219 KB) | DOI: 10.37875/asro.v11i2.285

Abstract

Indonesian Navy is tasked with enforcing the law and maintaining security in the national jurisdictional sea area following the provisions of national law and international law that have been ratified. To carry out these basic tasks to run well, it is necessary to have support from the Naval Base which is quite accommodating in terms of service and logistical support. The problem in this research is how to compile the strategy analysis for patrol elements addition of Bravo Naval Base to support marine security operations at Indonesia Archipelagic Sea Lanes 1. The purpose of this study was to determine the optimum function of the patrol element of base owned by Bravo Naval Base in support of marine security operations in the Indonesian Archipelago Sea Lanes 1. The method used in this study is Qualitative Descriptive methods by NVivo Software and SWOT analysis methods. The results of this study are the continuation strategies analysis for patrol elements addition of Bravo Naval Base to support marine security operations, and it needs to be a concern and needs to be improved by Indonesian Navy.Keywords: Strategy Analysis, Patrol Element Additions, Bravo Indonesia Naval Base.
ANALISA PENENTUAN KOMPONEN KRITIS DAN REKOMENDASI TINDAKAN PENCEGAHAN KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY FMEA DAN TOPSIS Panji Suwarno; Herry Herry; Udi Subakti Ciptomulyono
JOURNAL ASRO Vol 5 (2016): Jurnal Analisis Sistem & Riset Operasi
Publisher : Indonesian Naval Technology College - Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut - STTAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.969 KB)

Abstract

Metode FMEA merupakan salah satu tool yang dapat diterima dengan baik untuk menganalisa realibility dan safety dari peralatan karena bersifat visible dan mudah digunakan. Namun tim FMEA akan mengalami kesulitan dalam penerapan pada industri nyata karena terdapat kelemahan (Yeh et all, 2007, Wang et all, 2009). Dalam menentukan komponen kritis dan prioritas perbaikan, FMEA tradisional masih memiliki kelemahan, dimana FMEA tradisional menempatkan faktor severity, occurance dan detection pada tingkat kepentingan yang sama, walaupun pada kenyataannya memiliki tingkat kepentingan yang berbeda serta bobot kepentingan tim penilai FMEA diabaikan. Pada penelitian ini diintegrasikan metode fuzzy pada FMEA dimana faktor severity,occurance dan detection dinilai dalam bentuk lingusitik. Pada metode fuzzy ini, bobot kepentingan tim penilai FMEA diperhitungkan. Untuk melakukan perangkingan dan prioritas perbaikan digunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) berdasarkan kriteria-kriteria seperti tingkat resiko, economic cost, ketersediaan spare part, economic safety dan maintenance personal ability. Penerapan metode Fuzzy dan TOPSIS pada FMEA untuk menentukan komponen kritis serta prioritas perbaikan dari berbagai alternatif yang terpilih terhadap kerusakan komponen diterapkan pada sistem Radar Navigasi Sperry Marine, sehingga diharapkan dengan penerapan metode ini dapat meningkatkan kinerja operasional KRI untuk menjaga wilayah yurisdiksi nasional.
Karakteristik Gelombang Laut Indoneisa Untuk Mendukung Kegiatan Laut dan Keamanan Maritim Ajis Nur Efendi; Muhamad Farid Geonova; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno; Desi Albert Mamahit; Trismadi
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 2 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 2 April 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4006.443 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i2.1989

Abstract

Wave characteristics are one of the safety factors for shipping activities. For this reason, this study aims to determine the characteristics of the waves resulting from the BMKG Inawaves Model. The data used in this research is from 2011 to 2021. The results show that the wave characteristics in Indonesia are influenced by the western season, namely December-February, which shows that high waves dominate in the Indian Ocean, North Natuna Sea and Pacific Ocean with an average wave height of 2-3 meters. In the East Season, between June and August, the average high waves dominate the Indian Ocean region with an average wave height of 2-3.5 meters. Meanwhile, in Transition Season I in March-May, the average height value that dominates the Indian Ocean region is a wave height of 2-3 meters. For the Second Transitional Season, in September-November, the wave height dominates the waters of the Indian Ocean with an average of 2-3 meters
Analisis Banjir Rob di Wilayah Pesisir Bintan Utara Sebagai Upaya Mendukung Keamanan Maritim Pande Made Rony Kurniawan; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno; Endro Legowo; Trismadi
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 2 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 2 April 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.861 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i2.2324

Abstract

Kecamatan Bintan Utara merupakan daerah berisiko bencana banjir rob akibat tingginya pasang surut air laut sehingga keamanan maritim maupun keamanan nasional dapat terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut air laut di Kecamatan Bintan Utara saat terjadi banjir rob sebagai upaya mitigasi dalam mendukung keamanan maritim. Studi ini menggunakan data FNL, pasut PUSHIDROSAL dan curah hujan GSMaP dengan penggunaan model hidrodinamika Delft3D dan TMD untuk menghasilkan nilai pasang surut air laut serta nilai ambang batasnya. Studi ini menemukan bahwa tipe pasang surut air laut di wilayah ini bersifat semidiurnal, dengan pasang naik terjadi pada pagi hingga siang hari dan pasang surut pada sore hingga malam hari. Nilai ambang batas pasang surut air laut untuk masing-masing metode prediksi juga diperoleh, PUSHIDROSAL sebesar 2.6, TMD sebesar 0.3785, dan TMD+MSL sebesar 1.7925.
EVALUASI KOMUNIKASI DALAM KEBIJAKAN PENGAMANAN MARITIM DI WILAYAH PERAIRAN KEPULAUAN NIAS Endyka Triono Dachi; Moch. Jurianto; Purwanto Purwanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 2 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i2.2023.861-867

Abstract

Kepulauan Nias merupakan wilayah yang termasuk dalam Provinsi Sumatera Utara. Nias berbentuk wilayah kepulauan yang dikelilingi Samudera Indonesia. Letak Kepulauan Nias yang berada pada perbatasan meningkatkan risiko ancaman maritim yang memungkinan terjadi di Kepulauan Nias. Permasalahan penelitian yaitu tentang bagaimana evaluasi komunikasi dalam kebijakan pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias. Faktor komunikasi dalam implementasi kebijakan meliputi bagaimana komunikasi pelaksanaan pengamanan maritim antar lembaga dalam pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan dan upaya dalam pengamanan maritim di perairan kepulauan Nias, dengan cara menganalisa komunikasi dalam pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi lapangan dan studi pustaka. Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan aplikasi Atlas.ti. Hasil penelitian menujukkan adanya sinergitas antara instansi pemerintah yang bertugas dalam pengamanan maritim di Kepulauan Nias namun perlu adanya perbaikan komunikasi antar lembaga tersebut. Bentuk komunikasi yang dilakukan bukan hanya untuk melakukan pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias, namun juga bertujuan untuk melakukan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan. Melakukan patroli laut merupakan salah satu kegiatan bentuk dari komunikasi atau koordinasi bersama antar instansi/lembaga serta sebagai bentuk implementasi Permenhan RI No. 13 Tahun 2014 tentang kebijakan pengamanan wilayah perbatasan. Komunikasi menjadi kunci terciptanya sinergitas antar kementerian/lembaga sehingga pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias akan berjalan secara efektif dan terciptanya lingkungan maritim yang aman. Evaluasi komunikasi dalam kebijakan pengamanan maritim di wilayah perairan Kepulauan Nias menunjukkan masih adanya keterbatasan komunikasi yang menyebabkan kendala operasional.
KONSEP HUBUNGAN SIPIL-MILITER DALAM MENJAGA KEAMANAN MARITIM DI ACEH Yudhawira Bhaskara Sembiring; Desi Albert Mamahit; Budiman Djoko Said; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 2 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i2.2023.833-839

Abstract

Provinsi Aceh di Indonesia memiliki status khusus dan otonomi khusus yang memungkinkan masyarakatnya untuk melakukan gerakan adat Panglima Laot, yang memiliki peran dalam mengatur cara penangkapan ikan, menengahi sengketa di antara nelayan, dan mempertahankan keamanan perairan. Sementara itu, Bakamla Aceh dan Lanal Aceh merupakan lembaga penegak hukum yang memfokuskan pengawasan keamanan maritim. Namun, keberadaan Panglima Laot menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana komunikasi dan sinergi antara Panglima Laot, Bakamla, dan Lanal dapat berjalan dengan baik.Dalam studi ini, pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan teknik wawancara daring sebagai metode pengumpulan data. dengan Panglima Laot Kota Sabang, Lanal Sabang, dan Bakamla. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Panglima Laot Aceh dan lembaga penegak hukum laut lainnya memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keamanan laut, terdapat perbedaan pada wilayah operasi, status kelembagaan, wewenang, dan tugas masing-masing.Panglima Laot Aceh sebagai kelembagaan adat tradisional memiliki keterikatan yang kuat dengan masyarakat setempat dan memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi perairan di wilayahnya, sehingga dapat menjadi mitra penting bagi Bakamla dan Lanal dalam menjaga keamanan maritim di Aceh. Sinergi yang baik antara Panglima Laot, Bakamla, dan Lanal dapat ditingkatkan melalui komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang efektif.
DAMPAK SECARA EKONOMI AKIBAT PERANG DIPONEGORO BAGI BELANDA Rheviany HS Putri; Panji Suwarno; Novky Asmoro; Muhammad Afif Al Fayed
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.2982-2986

Abstract

Pasukan Belanda mengintervensi kehidupan masyarakat Indonesia dan memainkan peran penting dalam perkembangan perdagangan dan politik di Indonesia. Salah satu konflik militer besar antara pemberontak Jawa Pangeran Diponegoro dan pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda adalah Perang Diponegoro (1825-1830). Pertempuran ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan terhadap Belanda, dengan kerugian tidak kurang dari 20 juta gulden dan korban jiwa yang besar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari buku-buku, jurnal, dan artikel mengenai Pangeran Diponegoro, pemerintah Belanda, dan dampak ekonomi perang Diponegoro bagi Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi referensi mengenai dampak ekonomi Perang Diponegoro bagi Belanda dan menggunakan pendekatan metode historis dan filosofis dalam menjelaskan secara deskriptif.
RELEVANSI PEMIKIRAN TAN MALAKA DALAM KONDISI POLITIK INDONESIA SAAT INI Inez Koerniawati; Panji Suwarno; Novky Asmoro
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4392-4401

Abstract

Tan Malaka, seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia yang dikenal dengan pemikiran revolusioner dan progresifnya, tetap memiliki relevansi yang kuat dalam kondisi politik Indonesia saat ini. Analisis literatur dan data mengungkapkan bahwa pemikiran-pemikiran Malaka masih dapat diterapkan dalam konteks politik modern. Salah satu aspek penting pemikiran Malaka adalah konsep nasionalisme inklusif dan anti-kolonial. Pemikiran ini masih relevan dalam mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah beragamnya suku, agama, dan budaya. Selain itu, gagasannya tentang demokrasi langsung dan partisipatif dapat membantu meningkatkan partisipasi politik yang lebih luas di Indonesia, mendukung perkembangan demokrasi yang lebih kuat. Dalam hal sosialisme, pemikiran Tan Malaka menawarkan pandangan yang dapat diadaptasi sesuai dengan budaya dan kondisi Indonesia. Konsep ini berpotensi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia, meskipun ada tantangan dalam menerapkan gagasan ini dalam praktik politik. Dalam konteks sosialisme, artikel ini menunjukkan bahwa konsep Tan Malaka tentang sosialisme yang diadaptasi dengan budaya dan keadaan Indonesia dapat membantu mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia. Di sisi lain, artikel ini juga membahas kritik terhadap pemikiran Tan Malaka dan tantangan dalam menerapkan gagasannya dalam praktik politik Indonesia saat ini.