Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN PELESAPAN SEGMEN BUNYI BAHASA SUNDA DENGAN BAHASA INDONESIA DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA Rani Sri Wahyuni; Elly Setiadewi
Jurnal Teknologika Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.184 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perbandingan pelesapan atau penghilangan segmen bunyi atau fonem /b/, /d/, /g/ dalam bahasa Sunda yang akan dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang terjadi di wilayah kabupaten Purwakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dan banyaknya penutur suku Sunda khususnya di Purwakarta, apabila mengucapkan kata yang di tengahnya terdapat bunyi huruf /b/, /d/, dan /g/ maka pengucapannya mengalami pelesapan atau penghilangan bunyi. Hal demikian terjadi juga dalam penggunaan bahasa Indonesia, pelafalan pada beberapa bunyi huruf yang dilesapkan atau dihilangkan sehingga kata tersebut tidak diucapkan jelas sesuai ejaan yang benarnya, salah satu contohnya terjadi pada huruf /sy/ atau /kh/. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan, menggunakan teknik wawancara, sadap rekam/rekaman. Berdasarkan pengamatan di lapangan peneliti dapat mengambil simpulan bahwa masyarakat Sunda yang berada di wilayah kabupaten Purwakarta Jawa Barat hampir sebagian besar penduduknya ketika berbicara melakukan pelesapan atau penghilangan beberapa fonem-fonem tertentu, misalnya dalam kosakata bahasa Sunda, ketika melafalkan kata /tunduh = tunuh/, /embung = emung/, /saukur = sakur/. Begitupun ketika dalam penggunaan bahasa Indonesia, terjadi juga pelesapan pada fonem-fonem tertentu, misalnya pada kata /karena = karna/, /bagaimana = gimana/, /memang = emang/. Fenomena unik yang terjadi di wilayah Purwakarta inilah menjadi salah satu alasan yang membuat penulis tertarik untuk menelitinya.
ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE KOMENTAR WARGANET DALAM MEDIA SOSIAL FACEBOOK Rani Sri Wahyuni; Siti Chadijah
Jurnal Teknologika Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.025 KB) | DOI: 10.51132/teknologika.v11i2.127

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang Analisis Penggunaan Campur Kode Komentar Warganet dalam Media Sosial Facebook. Dalam penelitian ini akan dibahas bentuk-bentuk campur kode apa saja yang banyak digunakan oleh warganet ketika berkomentar di media sosial facebook. Faktor apa saja yang menyebabkan warganet menggunakan campur kode dalam komentarnya serta faktor yang memengaruhi kemunculannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk campur kode dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kemunculannya di media sosial facebook. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yaitu dengan cara menyimak kemudian dilanjutkan dengan teknik mencatat semua komentar atau ujaran-ujaran warganet yang ada dalam facebook yang terkait dengan penggunaan campur kode. Tahapannya adalah data hasil dari tangkap layar (screenshot) komentar warganet kemudian dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan jenis campur kode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam komentar warganet banyak ditemukan penggunaan campur kode dari bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, juga campuran dari bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Wujud campur kode terdiri atas campur kode yang berwujud kata dan frasa. Penyebab terjadinya campur kode itu sendiri dalam bahasa di media sosial facebook karena dipengaruhi oleh latar belakang warganet, komunikatif, tujuan tertentu/persuasif, dan bergengsi. Kata Kunci : Penggunaan bahasa, campur kode, facebook
INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA SUNDA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PODCAST ARTIS DI YOUTUBE Rani Sri Wahyuni
Jurnal Teknologika Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.352 KB) | DOI: 10.51132/teknologika.v12i1.145

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang Interferensi Pemakaian Bahasa Sunda ke dalam Bahasa Indonesia pada podcast/siaran rekaman artis di youtube. Pada penutur bahasa ada yang disebut dwibahasawan atau bilingualisme, yaitu masyarakat bahasa yang menguasai dua bahasa dengan sama baiknya kemudian mengaplikasikannya dalam komunikasi pada waktu yang bersamaan. Pada masyarakat Sunda sekarang ini banyak yang termasuk pada kriteria tersebut. Pun ketika berkomunikasi dalam situasi formal, misalnya pada saat diskusi resmi pemakaian dua bahasa secara bersamaan sering ditemukan. Fenomena ini memunculkan gejala interferensi bahasa dari Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Sunda selaku bahasa pertama dalam lagunya. Oleh karenanya, penelitian ini secara spesifik berjudul “Interferensi Leksiko-gramatikal Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Sunda pada saat para artis melakukan podcast/siaran rekaman di chanel-chanel Youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode simak khususnya teknik sadap rekam. Yang dideskripsikannya adalah masalah interferensi leksiko-gramatikal pemakaian bahasa pada saat diskusi para artis ketika podcast/siaran rekaman tertentu di youtube. Setelah dilakukan tulisan, ternyata banyak ditemukan interferensi leksiko-gramatikal dari Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Sunda. Unsur interferensinya meliputi bentuk leksikal murni dari Bahasa Indonesia, atau leksikal serapan baik itu dari bahasa asing ataupun dari bahasa daerah, dan leksikal rekaan. Yang direkanya yaitu leksem Bahasa Indonesia diimbuhi Bahasa Sunda yang dianggap tidak tepat pemakaiannya dalam Bahasa Sunda. Pada interferensi bentuk gramatikal meliputi interferensi morfologis dan interferensi sintaksis. Dalam interferensi morfologis mencakup pola dan proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, dan abreviasi. Dan pada interferensi sintaksis mencakup pola frase, klausa dan kalimat. Kata Kunci : interferensi, pemakaian bahasa Sunda, podcast youtube. ABSTRACTThis research discusses the interference to the use of Sundanese language into Indonesian in youtube podcasts. In speaking speakers there is a Dwibahasawan or bilingualism, namely the language of the language that controls two languages equally good then applying it in communication at the same time. In Sundanese society now many are included in these criteria. Even when communicating in a formal situation, for example when the official discussion of two languages is simultaneously found. This phenomenon raises symptoms of language interference from Indonesian to Sundanese as the first language in the song. Therefore, this study was specifically titled "Leksiko-Grammatik Interference in Indonesian on Sundanese during official discussions in the public spaces. The method used in this research is descriptive method. While the data collection technique uses the method of see specifically the record tapping technique. What is described is a matter of lexico-grammatical interference with language usage during official discussions in the public space. After writing, it turns out that there are many lexican-grammatical interference from Indonesian to Sundanese. The elements of the interference include pure lexical forms of Indonesian, or lexical uptake both from foreign languages or from regional languages, and lexical ones. The one whose one is Leksem, Indonesian is humming Sundanese which is considered inappropriate for its use in Sundanese. In the grammatical form interference includes morphological interference and syntactic interference. In morphological interference includes the pattern and process of affixation, reduplication, composition, and abrivation. And on syntactic interference includes phrase patterns, clauses and sentences. Keywords: Interference, use of Sundanese language, youtube podcasts.
ANALISIS GAYA BAHASA SARKASME DALAM BAHASA SUNDA WARGANET PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK Rani Sri Wahyuni
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa sarkasme dalam bahasa Sunda yang sering kitadijumpai di media sosial terutama di Facebook. Penelitian ini dilakukan karena melihat kurangnyakesadaran masyarakat khususnya anak remaja mengenai kesantunan berbahasa antar penutur satudengan penutur lainnya. Penggunaan bahasa sarkasme di media Facebbok yang menyebabkanadanya pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa. Tujuan penelitian ini diantaranya;mendeskrisikan bentuk penggunaan bahasa sarkasme dalam bahasa sunda; faktor-faktor apa sajayang memengaruhi penggunaan bahasa sarkasme dalam media sosial facebook; dan damak aa sajayang terjadi karena enggunaan bahasa sarkasme dalam media facebook. Metode yang dilakukandalam enelitian ini adalah metode kualitatif dengan endekatan deskritif. Sumber data atau objekpenelitian ini adalah komentar-komentar warganet yang ada dalam media sosial facebook. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menyimak dan mencatat setiapkomentar warganet di media sosial Facebook yang menggunaan bahasa Sunda sarkasme/kasar,dan komentar yang dinilai melanggar norma kesantunan bahasa. Kata kunci: gaya bahasa sarkasme, bahasa Sunda, media sosial (facebook)ABSTRACT T his research discusses the style of sarcasm in Sundanese language which we often find on socialmedia, especially on Facebook. This research was conducted because seeing the lack of publicawareness, especially adolescents regarding the politicality of speaking one speaker with otherspeakers. The use of sarcasm language in the facebbok media which causes violations of theprinciple of politeness. The purpose of this study includes; Describe the use of sarcasm languageuse in Sundanese; What factors influence the use of sarcasm language in Facebook's social media;And Damak AA is happening because of the use of sarcasm language in Facebook media. Themethod carried out in this review is a qualitative method with descriptive attachment. The datasource or object of this research is Warganet comments in Facebook's social media. Datacollection techniques are carried out using the listening technique and records every Warganetcomment on Facebook's social media which uses Sundanese / rough Sundanese language, andcomments that are considered to violate the norms of language. Keyword; Sarcasm style, Sundanese, social media
PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEDAGANG BERBAHASA SUNDA TERHADAP TINGKAT PENJUALAN DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA Rani Sri Wahyuni
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas pengaruh penggunaan bahasa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh para pedagang berbahasa Sunda terhadap tingkat penjulannya di kabupaten Purwakarta. Purwakarta merupakan wilayah yang terus berkembang dan tidak menutup diri terhadap pengaruh luar. Banyak pendatang yang tinggal di Purwakarta diantaranya pendatang dari China, Arab, dan India yang sudah menjadi penduduk Purwakarta. Pada umumnya pendatang tersebut berprofesi sebagai pedagang yang tersebar dibeberapa wilayah Purwakarta. Walau demikian penggunaan bahasa yang mereka gunakan rata-rata bahasa Sunda. Pada saat berdagang penggunaan bahasa Sunda lebih mendominasi ketika melakukan transaksi dengan para konsumen, hasilnya komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan dan minat beli masyarakat.Yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah; bagaimana situasi penggunaan bahasa ketika transaksi jual beli dengan para pembeli yang berasal dari suku/daerah lain. Bahasa apa yang digunakan pada saat para pedagang berinteraksi di ruang public dengan pedagang lain. Dan apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan perspektif penyesuaian identitas dan jenis studi etnografi komunikasi. Subjek penelitian adalah para pedagang berbahasa Sunda yang tinggal di wilayah Purwakarta, baik pedagang di pasar tradisional maupun pedagang di pasar modern yang dipilihsecarapurposif. Pengumpulan data diperolehmelaluiobservasi lapangan, wawancara secara mendalam, rekaman, partisipasi pasif, dana analisis dokumen. Aktivitas komunikasi interpersonal para pedagang berbahasa Sunda sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan, pengaruh tersebut dapat terlihat dari seberapa besar minat beli konsumen yang berbelanja. Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukan bahwa pedagang yang komunikatif dan menggunakan Sunda terbukti tingkat penjualannya lebih tinggi dan selalu mengalami peningkatan, dibandingkan dengan pedagang yang hanya aktif menggunakan bahasa Indonesia /kaku dan tidak komunikatif dengan pembeli yang berbeda bahasa, baik di pasar tradisional maupun di pasar modern wilayah Purwakarta.Kata Kunci:Pengaruh bahasa, komunikasi interpersonal, dan tingkat penjualan
PERBANDINGAN PELESAPAN SEGMEN BUNYI KOSA KATA BAHASA SUNDA DENGAN BAHASA INDONESIA DI KABUPATEN PURWAKARTA Rani Sri Wahyuni
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.251 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang perbandingan pelesapan atau penghilangan segmen bunyi atau fonem /b/, /d/, /g/ dalam bahasa Sunda yang akan dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang terjadi di wilayah kabupaten Purwakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dan banyaknya penutur suku Sunda khususnya di Purwakarta, apabila mengucapkan kata yang di tengahnya terdapat bunyi huruf /b/, /d/, dan /g/ maka pengucapannya mengalami pelesapan atau penghilangan bunyi. Hal demikian terjadi juga dalam penggunaan bahasa Indonesia, pelafalan pada beberapa bunyi huruf yang dilesapkan atau dihilangkan  sehingga kata tersebut tidak diucapkan jelas sesuai ejaan yang benarnya, salah satu contohnya terjadi pada huruf /sy/ atau /kh/. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan, menggunakan teknik wawancara, sadap rekam/rekaman. Berdasarkan pengamatan di lapangan peneliti dapat mengambil simpulan bahwa masyarakat Sunda yang berada di wilayah kabupaten Purwakarta Jawa Barat hampir sebagian besar penduduknya ketika berbicara melakukan pelesapan atau penghilangan beberapa fonem-fonem tertentu, misalnya dalam kosakata bahasa Sunda, ketika melafalkan kata /tunduh = tunuh/, /embung = emung/, /saukur = sakur/. Begitupun ketika dalam penggunaan bahasa Indonesia, terjadi juga pelesapan pada fonem-fonem tertentu, misalnya pada kata /karena = karna/, /bagaimana = gimana/, /memang = emang/. Fenomena unik yang terjadi di wilayah Purwakarta inilah  menjadi salah satu alasan yang membuat penulis tertarik untuk menelitinya.
KOMPARASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SALAH SATU SMA NEGERI DI JAWA BARAT, INDONESIA TAHUN 2020 Rizki Utami Ningsih; Ary Hartono; Rani Sri Wahyuni
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.904 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.126

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan masa peralihan dan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas masa dewasa serta kualitas keturunan yang akan dilahirkan. Saat ini Remaja Indonesia masih mempunyai beberapa masalah gizi, salah satunya adalah anemia. Untuk melengkapi kesenjangan studi komunikasi Kesehatan khususnya terkait upaya mengkomunikasikan pesan bahaya Anemia maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan Media Video dan Media Tayangan Televisi terhadap peningkatan pengetahuan Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri X Jawa Barat tahun ajaran 2020/2021. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Pretest posttest kontrol group design. penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020-Januari 2021. Subjek penelitian adalah siswi SMA Negeri 1 Pasawahan yang memiliki rata prevalensi anemia tertinggi. Terdapat 2 kelompok dengan masing masing 34 subjek. Pemberian intervensi dengan video pada kelompok eksperimen dan intervensi dengan tayangan televisi tentang anemia pada kelompok kontrol. Hasil: Pengetahuan meningkat setelah di berikan materi tentang anemia baik pada kelompok video dan tayangan televisi. Pengetahuan tentang Anemia sebelum diberikan intervensi dengan Media Video memiliki nilai rata-rata pengetahuan tentang Anemia adalah 75.79 Sedangkan setelah diberikan intervensi nilai rata-ratanya menjadi 84.06. Rata-rata skor pengetahuan anemia sebelum diberikan intervensi Media Tayangan Televisi adalah 73,17 Sedangkan setelah mendapat intervensi nilai rata-ratanya adalah 82.56. Berdasarkan hasil uji N Gain terdapat perbedaan keefektifan Media Video dan tayangan TV terhadap pengetahuan Anemia, rata-rata pengetahuan kelompok Media Video 28,65 dan rata-rata pengetahuan kelompok Media tayangan TV adalah 21.18 hasil tersebut yakni >40 dinyatakan masuk dalam kriteria kurang efektif. Simpulan: terdapat peningkatan pengetahuan dengan menggunakan media video dan tayangan televisi namun kedua media tersebut belum dapat secara efektif meningkatkan pengetahuan tentang Anemia pada remaja putri di salah satu SMA Negeri di Jawa Barat tahun ajaran 2020/2021
SANTRI DIGITAL BERINOVASI DALAM BERWIRAUSAHA di DESA BENJOT CUGENANG CIANJUR JAWA BARAT (Rumah Tahfidz Baitul Qur’an Al-Karim Benjot) Irfan Sophan; Rani Sri Wahyuni; Finny Redjeki; Herlina Herlina; Sony Ayi Purnama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July-JPM
Publisher : PDPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Santri Digital merupakan istilah yang menggambarkan santri yang tidak hanya mengutamakan pendidikan agama, tetapi juga aktif dalam mempelajari, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi digital untuk kepentingan pribadi, pendidikan, dan kemajuan masyarakat. Dengan implementasi program Santri Digital Desa Benjot Cugenang Cianjur, diharapkan akan tercipta sebuah komunitas yang terampil dan terdidik dalam pemanfaatan teknologi digital. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan kualitas pendidikan, serta kemajuan desa Benjot Cugenang Cianjur secara keseluruhan.
Bentuk kesantunan tuturan penolakan pada masyarakat Sunda di Kabupaten Purwakarta Rani Sri Wahyuni
Jurnal Bisnis Vol. 10 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Perdana Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan macam-macam bentuk tuturan penolakan yang terjadi pada masyarakat kabupaten Purwakarta yang mayoritas berbahasa Sunda. Metodologi/Pendekatan: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik rekam, wawancara, teknik simak, dan teknik catat. Data dalam tuturan penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang mengandung penolakan yang digunakan oleh masyarakat Purwakarta. Sumber data yaitu masyarakat di wilayah Purwakarta yang berbahasa Sunda. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti mendapatkan bermacam-macam bentuk tuturan penolakan yang digunakan masyarakat Purwakarta khususnya, tuturan-tuturan yang meliputi menolak secara langsung dan menolak secara tidak langsung meliputi: (1) menolak yang didahului oleh permintaan maaf, (2) menolak yang didahului dengan mengucapkan terima kasih, (3) menolak yang didahului dengan menggunakan usulan, (4) menolak secara implisit, (5) menolak dengan mengajukan syarat. Penolakan yang paling dominan digunakan masyarakat Purwakarta adalah penolakan tidak langsung. Hal tersebut berakibat tuturan masyarakat Purwakarta dikategorikan masih santun dalam hal menolak. Kebaruan: Penelitian ini berkontribusi terhadap literatur mengenai bentuk kesantunan tuturan penolakan di Indonesia.