Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Modifikasi Model Altman Z Score dalam meprediksi Financial Distress Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Sabarudin Sabarudin; Nichen Nichen; Neks Triani
Jurnal Akuntansi Manado (JAIM) Volume 4. Nomor 3. Desember 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jaim.vi.7956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi terjadinya kesulitan keuangan (financial distress) pada  usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kolaka menggunakan Model Altman z score yang telah dimodifikasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah 135 UMKM di Kabupaten Kolaka, teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini menggunakan tenik Purposive Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 52 UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun UMKM yang diteliti yang berada dalam kesulitan keuangan (financial distress), namun justru masuk dalam wilayah abu-abu (rentan terhadap financial distress) atau tidak mengalami financial distress. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman status keuangan UMKM dan dapat menjadi sistem peringatan dini untuk mencegah risiko kebangkrutan usaha dengan menerapkan kebijakan maupun strategi yang tepat
Pemberdayaan Masyarakat Pengolah Gula Aren Menuju Kemadirian Ekonomi dan Berdaya Saing di Desa Lamondape Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Purbaningsih, Yuli; Rahman, Irsan; Neks Triani; Baba, Syahdar; Dagong, Muhammad Ihsan Andi; Hasrin; Zulkhar Naim; Aulia Uswa Noor Khasanah; Arizal Hatam; Muhammad Rizal; Gustia; Rahmat Ari. F; Ikra, Ikra; Sagista, Aminah; La Sisi
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/japamul.v3i2.676

Abstract

Kegiatan perekonomian masyarakat tergantung sarana prasarana sebagai pendukung dan ketrampilan yang dimiliki. Kegiatan perekonomian masyarakat yang tidak stabil menimbulkan pendapatan masyarakat dibawah garis kemiskinan. Potensi sumberdaya alam dan potensi sosial ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu potensi sumber daya alam yaitu tanaman aren yang diolah menjadi gula aren. Mitra sasaran yang dilibatkan adalah Kelompok Pengolah Gula Aren Desa Lamondape (produktif secara ekonomi) dan Kelompok Karang Taruna Malitutue (non produktif secara ekonomi). Permasalahan kelompok pengolah gula aren yaitu pada bidang produksi, pemasaran dan manajemen usaha. Permasalahan kelompok karang taruna malitutue yaitu pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kegiatan pemberdayaan Kosabangsa melakukan pelatihan dan pendampingan terkait perancangan model bisnis marketplace melalui pemanfataan teknologi digital, Model Kelembagaan Quadruple Helix, dan model pengembangan usaha melalui diversifikasi produk dan rekayasa cetakan serta kemasan. Hal ini dapat memberikan dampak peningkatan jumlah penjualan gula aren, peningkatan pendapatan pelaku usaha gula aren dan memperluas wilayah penjualan produk gula aren dan sebagai pengembangan Produk Unggulan Desa (PUD) khususnya untuk komoditi aren dan produk olahan gula aren. Upaya ini bertujuan untuk produktifitas pengolah gula aren dan kelompok karang taruna dalam rangka meningkatkan pendapatan menuju ekonomi mandiri serta memiliki daya saing.
Model Peningkatan Kinerja Keuangan melalui Financial Behavior sebagai Variabel Intervening Andi Iswan; Sabarudin Sabarudin; Neks Triani; Surianto Ilham
GEMILANG: Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 5 No. 2 (2025): : Jurnal Manajemen dan Akuntansi
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/gemilang.v5i2.1956

Abstract

MSMEs in Kolaka Regency continue to continue their business activities using digitalization even though the pandemic is over. The development of contemporary financial technology (fintech) has made a significant contribution to increasing efficiency and economic value in the buying and selling transaction process and payment systems, while maintaining its effectiveness. Along with the advancement of fintech, competence in digital literacy has also increased its urgency in the current era, as evidenced by the real impact of digitalization on the level of welfare, both at the individual and business entity levels. Business actors who do not have digital capabilities are at risk of being excluded from the various economic benefits offered by digital-based business models. Explicitly, mastery of digital literacy is a basic prerequisite that allows individuals to optimize the various economic prospects available in the modern digital landscape. In this context, financial behavior becomes relevant, covering aspects such as controlling expenses, discipline in fulfilling debt repayment obligations on time, and implementing wise debt and savings management as a basis for financial decision-making. Facing the transition to the post-Covid-19 pandemic era, adaptation through the implementation of digitalization is a must for business continuity.
Pelatihan Pembuatan Teh Kelor dan Eco-Enzyme bagi Jemaat Pewisoa Tanggetada Juniaty Arruan Bulawan; Neks Triani
TENANG : Teknologi, Edukasi, dan Pengabdian Multidisiplin Nusantara Gemilang Vol. 1 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Perhimpunan Ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan pembuatan teh kelor dan eco-enzyme bagi Jemaat Pewisoa Tanggetada bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal serta mengelola limbah organik secara efektif. Kegiatan ini melibatkan 25 peserta yang mengikuti sesi teori dan praktik secara partisipatif. Peningkatan pengetahuan peserta diukur melalui pre-test dan post-test, dengan rata-rata peningkatan sebesar 70,2%. Selain itu, 80% peserta berhasil mempraktikkan pembuatan teh kelor secara mandiri, sementara 75% berhasil memulai fermentasi eco-enzyme dengan benar. Pelatihan ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi langsung dan pendekatan partisipatif efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta. Hasilnya diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis kelor dan eco-enzyme, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, serta berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.