Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pembelajaran Sains, Pengembangan Keterampilan Sains dan Sikap Ilmiah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Sumintono, Bambang
Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 2 No. 1 (2010): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v2i1.8988

Abstract

Perkembangan dunia yang cepat dan saling terinterkoneksi salah satunya memunculkan era baru yaitu ekonomi berbasis pengetahuan. Prasyarat untuk bisa sukses di dalamnya adalah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sains dan teknologi. Pengajaran keduanya harus membekali siswa dalam hal berpikir kritis, keterampilan komunikasi yang kompleks dan kemampuan menyelesaikan masalah. Pengajaran sains di madrasah dan sekolah selama ini lebih banyak menekankan pada sains sebagai prodik (fakta, teori, hukum dll), padahal di saat yang sama terdapat alternative lain yaitu sains sebagai proses dan pengembangan keterampilan dan sikap ilmiah. Sehingga harapan penguasaan yang baik dan terampil sulit dicapai bila masih tetap menekankan pada sains sebagai produk. Tulisan ini menjelaskan pilihan pengajaran sains dan alat yang bisa digunakan untuk menerapkannya, serta seklaigus peluang yang bisa diarahkan untuk meningkatkan kompetensi guru.
English as a Foreign Language (EFL) Student Teachers' Readiness to Deal with Online Learning During the Covid-19 Pandemic Aprilia Sari, Evi Nusrira; Azkiyah, Siti Nurul; Sumintono, Bambang
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 8 NO. 2 2021
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v8i2.23324

Abstract

AbstractThe COVID-19 pandemic has forced all teachers to deliver online teaching and learning whether they are ready or not. Some studies have reported that many teachers face many challenges in delivering online classrooms. Hence, it is logical to assume that student teachers are likely to face even a more complex situation dealing with this issue. Unlike in-service teachers, for student teachers, they lack experience in both face-to-face and online learning. Therefore, this study attempts to report the readiness of English as a Foreign Language (EFL) student teachers and the kinds of digital competencies they need to be ready to teach English with digital technology using a quantitative approach. There were 60 respondents who participated using convenience sampling, from an Islamic university in Bogor, Indonesia. Using the TESOL Technology Standards for Teachers and Technology Acceptance Model (TAM) theory, a questionnaire consisting of 50 items was written in 'yes' and 'no' questions. The findings of the study show that most respondents possess adequate basic digital skills to teach digital technology. However, they need to learn various digital technology that more effectively supports language instructions.The respondents also indicate acceptance of the utilization of technology and are willing to integrate it into their future classrooms. This study implies the need to include technology in the curriculum of the English Education Department.AbstrakPandemi COVID-19 telah memaksa semua guru untuk melaksanakan belajar mengajar secara online baik siap atau tidak. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa banyak guru menghadapi banyak tantangan dalam memberikan ruang kelas online. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengasumsikan bahwa siswa guru cenderung menghadapi situasi yang lebih kompleks dalam menangani masalah ini. Tidak seperti guru yang sudah mengajar, mahasiswa, kurang pengalaman dalam pembelajaran tatap muka dan online. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melaporkan kesiapan siswa guru Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL) dan jenis kompetensi digital yang mereka butuhkan untuk siap mengajar Bahasa Inggris dengan teknologi digital menggunakan pendekatan kuantitatif. Ada 60 responden yang berpartisipasi menggunakan convenience sampling, dari sebuah universitas Islam di Bogor, Indonesia. Menggunakan teori TESOL Technology Standards for Teachers and Technology Acceptance Model (TAM), kuesioner yang terdiri dari 50 item ditulis dengan pertanyaan 'ya' dan 'tidak'. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki keterampilan digital dasar yang memadai untuk mengajarkan teknologi digital. Namun, mereka perlu mempelajari berbagai teknologi digital yang lebih efektif mendukung pengajaran bahasa. Responden juga menunjukkan penerimaan pemanfaatan teknologi dan bersedia mengintegrasikannya ke dalam kelas masa depan mereka. Studi ini menyiratkan perlunya memasukkan teknologi ke dalam kurikulum Departemen Pendidikan Bahasa Inggris. How to Cite: Sari, E.N.A., Azkiyah. S.N., Sumintono, B. (2021). English as a Foreign Language (EFL) Student Teachers' Readiness to Deal with Online Learning During the Covid-19 Pandemic. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(2), 135-154. doi:10.15408/tjems.v8i2.23324.
School-Based Management Policy and Its Practices at District Level in the Post New order Indonesia Sumintono, Bambang
Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol. 2 (2009): Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities
Publisher : RMPI-BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The debacle of the collapse of the New Order regime in 1998 brought significant change to Indonesia’s public sector. Primary and secondary education since 1 January 2001 has been based on the new law about regional autonomy, and administered at district level rather than in the previously centralised and bureaucratic manner. At the school level, ideas about school autonomy emerged and became popular. In particular, the term ‘School Based Management’ (SBM) was seen as a panacea, and as a result, the central government issued a regulation to implement the practice of SBM. This article analyses the dynamics of the SBM policy as it was interpreted and implemented. The study was approached in two ways: through document analysis of the Ministry of National Education decree 044/U/2002 that promulgated SBM; and by soliciting and interpreting the perspectives and practices of stakeholders at district level through interviews, site studies and document analyses. The study found that the SBM policy as stated in the decree lacked clarity. The decree had been hastily introduced and emphasised structural changes at district and school levels without clarifying its underlying rationale or implementation guidelines.
Pengembangan Instrumen Penelitian The Qur’anic Verbal Communication Index (QVCI) Menggunakan Pemodelan Rasch Afifi, Subhan; Kurniawan, Irwan Nuryana; Sumintono, Bambang
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 21 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v21i1.8688

Abstract

Penelitian ini menekankan pentingnya eksplorasi prinsip-prinsip komunikasi dalam perspektif Islam untukmemperkaya teori-teori komunikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan dan memvalidasiinstrumen penelitian yang dinamakan Indeks Komunikasi Verbal Qur’ani (Qur’anic Verbal CommunicationIndex/QVCI). Instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur kualitas praktik komunikasi verbal berdasarkannilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an. Item pengukuran QVCI didasarkan pada ragam komunikasi verbalyang disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti Qaulan Sadidan, Qaulan Ma’rufan, Qaulan Masyuran, QaulanKariman, Qaulan Balighan, dan Qaulan Layyinan. Pengembangan instrumen penelitian menggunakanmetode pemodelan Rasch dan melalui beberapa tahapan, termasuk validasi pakar yang menggunakanmetode Many Facet Rasch Model (MFRM) dan pengujian reliabilitas-validitas melalui metode pengujianRasch Rating Scale Model (RSM). Penelitian ini menyajikan modifikasi dan perbaikan yang dilakukan padainstrumen QVCI setelah tiga uji coba menggunakan pemodelan Rasch. Hasil pengujian validitas menunjukkanbahwa instrumen penelitian QVCI bersifat unidimensional, dan sebagian besar item menunjukkan kualitaspengukuran yang memuaskan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada kajian Komunikasi Islam denganmengembangkan instrumen penelitian yang bersumber dari ragam komunikasi verbal dalam Al-Qur’an.