Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFFECT OF MYCORRHIZAL DOSE AND NPK PHONSKA 15-15-15 FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF PURPLE CORN (Zea mays ceratina Kulesh) Hilda Yanti Br Torus Pane; Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 2 (2018): Bernas July 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.391 KB)

Abstract

The research was conducted in the Tanjung Alam village, Sei Dadap Sub-district, AsahanRegency, North Sumatera with flat topography with height of ± 20 m above the sea level, Theresearch was conducted on February 09, 2018 to April 17, 2018. This research was arrangedbased on Factorial Randomized Block Design with 2 treatment factors and 4 replications. Thefirst factor is the dosage of mycorrhiza with 2 levels ie: M0 = 0 g / plot, M1 = 15 g / plot. Thesecond factor was the application of fertilizer PHONSKA NPK 15-15-15, with 3 levels ie P1 = 600 g / plot, P2 = 450 g / plot, and P3 = 300 g / plot. The results of dosage of mycorrhizal dose showed a significant effect on the height 2 weeks after planting number of leaves aged 4 weeks after planting, with the best mycorrhizal dosage at 15 g/plot. application of PHONSKA NPK 15-15-15 fertilizer showed a significant effect on the growth of purple corn at leaf number 6 weeks after planting, with the best treatment at dose of 600 g/plot.The interaction between dosage of mycorrhizal doses and PHONSKA NPK 15-15-15 fertilizer on the growth and production of purple corn plant have a significant effect on plant height 4 and 6 weeks after planting and at the time of flowering.
OPTIMASI VITAMIN B1 PADA SETEK PUCUK JAMBU MADU DELI (Syzygium samarangense Hilda Yanti Br Torus Pane; Deddy Wahyudin Purba; Ansoruddin, Ansoruddin; Syafrizal Hasibuan; Tari Anggun Prasasti
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.305

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Asahan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan satu faktor dan lima ulangan. Faktor konsentrasi pemberian Vitamin B1 terdiri dari 5 taraf yaitu B1 = 0 ppm, B2 = 250 ppm, B3 = 500 ppm, B4 = 750 ppm, B5 = 1000 ppm. Keberhasilan stek pucuk dipengaruhi oleh ZPT (zat pengatur tumbuh) dalam hal ini Vitamin B1 dan hormon termasuk ke dalam ZPT, Vitamin B1 (Thiamin) merupakan ZPT yang banyak digunakan untuk stek, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan konsentrasi Vitamin B1 yang tepat untuk meningakatkan keberhasilan stek pucuk pada Jambu Madu Deli. Vitamin B1 juga bersifat merangsang aktivitas hormon yang terdapat dalam jaringan tanaman yang mendorong pembelahan dan pembelahan sel serta membentuk sel-sel baru. Analisis keragaman menunjukkan bahwa penggunaan Vitamin B1 berpengaruh terhadap Pertambahan panjang pucuk, Jumlah pucuk mati, dan Jumlah akar pada Stek Pucuk Jambu Madu Deli
Peningkatan Pengetahuan Petani tentang Penggunaan Pestisida Nabati di Desa Rawang Lama untuk Mengendalikan Hama Rhiki Budianto; Harahap, Nafsiyah Agustina; Ardina; Hilda Yanti Br Torus Pane; Muhammad Safrizal; Oktopanda; Ramadani; Durahman Marpaung
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 15 No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v15i1.3681

Abstract

Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dalam praktik pertanian telah menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Pestisida nabati menjadi alternatif ramah lingkungan dalam pengendalian hama tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida nabati di Desa Rawang Lama, Kabupaten Asahan. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest. Sebanyak 30 petani menjadi responden, yang dipilih secara purposive. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pilihan ganda yang diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pretest dari 53,0 menjadi 81,3 pada posttest. Hasil uji Paired Sample t-Test menunjukkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0,000 (< 0,05), yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah intervensi. Penyuluhan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman petani mengenai pengertian, jenis, dan manfaat pestisida nabati seperti serai dan daun sirsak dalam pengendalian hama. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi berperan penting dalam mendorong petani mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kata kunci: Pestisida nabati, penyuluhan, pengetahuan petani, pengendalian hama, pertanian ramah lingkungan, Desa Rawang Lama
Pengenalan Konsep Pertanian Modern Melalui Kegiatan Budidaya Hidroponik Sederhana Bagi Siswa Sekolah Dasar : Pengabdian Cik Zulia; Lanna Reni Gustianty; Rival Al Fahri; Muhammad Kanda Setiawan; Hilda Yanti Br Torus Pane
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3614

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SDN 014675 Desa Sei Silau Barat, Kabupaten Asahan, dengan tujuan mengenalkan sistem budidaya hidroponik sederhana kepada siswa kelas 5 dan 6. Program terdiri dari dua tahap, yaitu penyampaian materi mengenai konsep dasar pertanian, jenis sayuran hidroponik, serta alat dan bahan yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung melalui pendampingan pembuatan instalasi hidroponik sederhana berbasis sistem sumbu. Siswa dilatih melakukan pembibitan kangkung dan sawi pakchoy menggunakan rockwool, mencampur nutrisi AB mix, serta melakukan penanaman dan pemeliharaan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa mampu memahami konsep hidroponik dan dapat membuat instalasi dari botol bekas dengan baik. Program ini efektif meningkatkan wawasan, keterampilan dasar bercocok tanam, serta kesadaran lingkungan melalui pemanfaatan barang bekas. Kegiatan ini berpotensi dikembangkan sebagai kegiatan pembelajaran atau ekstrakurikuler di sekolah.
Pelatihan Dan Pendampingan Pendaurulangan Limbah Tanaman Padi Melalui Proses Pengomposan Di Desa Mekar Baru Kabupaten Batubara Syafrizal Hasibuan; Cik Zulia; Tengku Syarifah; Dermawan; Sri Susanti Ningsih; Hilda Yanti Br Torus Pane
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3824

Abstract

Desa Mekar Baru merupakan salah satu desa yang ada di kabupaten Batubara Kecamatan Sei balai. Terletak ± 25 km dari kampus Universitas Asaahan. Potensi wilayah Desa Mekar Baru adalah pada sektor pertanian. Sebagain besar mata pencaharian masyarakat yaitu pertanaman padi sebagai komoditas utama. Desa Mekar Baru di dominasi oleh lahan sawah dan yang menjadi permasalahan Masyarakat adalah menumpuknya limbah pertanian padi yang berupa jerami padi. Limbah ini biasanya mereka bakar dan tidak dimanfaatkan sebagai kompos untuk mengurangi kebutuhan pupuk dalam budidaya tanaman padi berikutnya. Dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu pelatihan dan pendampingan pendaurulangan limbah tanaman padi melalui proses pengomposan untuk dapat menghasilkan pupuk organik yang dapat membantu kekurangan pupuk pada tanaman padi menuju pertanaian berkelanjutan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peserta dapat membuat pupuk organik dari limbah jerami secara mandiri serta dapat mengaplikasikannya pada tanaman padi mereka, dan juga dapat peningkatan pemahaman pengetahuan peserta tentang cara pengomposan jerami padi yang dibuktikan dengan kemampuan petani membuat pupuk organik dari limbah yang belum maksimal dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.