Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Desain Prototipe Motor Induksi 3 Fasa Jumanto, J; Asy'ari, Hasyim; Supardi, Agus
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 14, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v14i1.12776

Abstract

Hampir di setiap rumah tangga dan industri menggunakan mesin listrik untuk mempermudah pekerjaan. Jenis mesin listrik yang umum digunakan adalah motor induksi. Hal ini disebabkan karena jenis motor induksi mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jenis motor lainnya, antara lain karena konstruksinya sederhana dan harganya yang relative murah serta lebih ringan. Penelitian ini bertujuan membuat prototipe motor induksi 3 fasa dan mengetahui karakteristik hasil output RPM dari motor induksi tersebut. Desain prototipe motor induksi 3 fasa pada bagian statornya memanfaatkan bahan-bahan seperti koker sebanyak 6 buah dengan ukuran 6 cm x 4,2 cm, inti besi atau current berbentuk E sebanyak 168 buah dengan ukuran 6,6 cm x 4,4 cm dan current berbentuk I sebanyak 174 buah dengan ukuran 6,6 cm, untuk kumparannya menggunakan kawat email berdiameter 0,3 mm dengan jumlah 2200 lilitan. Pada bagian rotornya memanfaatkan kaleng bekas diberi belitan mengelilingi sisi-sisi kaleng. Pengujian motor induksi 3 fasa pada saat kaleng diberi belitan dan kaleng tanpa belitan. Pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait tegangan input, arus dan RPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt rotor belum dapat berputar. Namun pada saat tegangan input 75 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar secara perlahan sesuai tegangan yang dimasukkan, kecepatan putar rotor tersebut mencapai 290,3 RPM. Sedangkan pada saat rotor tanpa diberi belitan penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt sampai 125 volt rotor belum dapat berputar, kemudian pada saat tegangan input 150 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar namun sangat pelan hanya mencapai kecepatan putar maksimal 64,4 RPM. Hal ini disebabkan pada saat rotor tanpa diberi belitan, karena rotor tidak dapat menangkap medan magnet yang dikeluarkan oleh stator sehingga kumparan rotor tidak dapat mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah pergerakan medan induksi stator.
Pemanfaatan Flywheel Magnet Sepeda Motor dengan 8 Rumah Belitan sebagai Generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Wijayanto, Ari; Asy'ari, Hasyim; Supardi, Agus
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 14, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v14i1.12777

Abstract

Listrik merupakan salah satu kebutuhan primer untuk kehidupan manusia sehingga diperlukan suatu pembangkit tenaga listrik. Pembuatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini bertujuan untuk mengetahui daya keluaran yang mampu dihasilkan oleh flywheel magnet sepeda motor yang dilakukan pengujian di Waduk Botok, Mojodoyong, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah dan sekaligus memanfaatan energi terbarukan secara optimal terutama air. Pemanfaatan aliran sungai di Waduk Botok untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini menggunakan kincir air tipe overshot. Desain kincir air dibuat sedemikian rupa agar dapat memutar flywheel magnet secara maksimal, karena kincir air digunakan sebagai penggerak awal. Sistem pembangkit ini memanfaatkan flywheel magnet sepeda motor sebagai pembangkit listrik, kemudian diubah menggunakai inverter, sehingga menghasilkan keluaran tegangan AC. Daya yang dihasilkan flywheel magnet dengan debit air sebesar 0,017016 (m3/s) dengan kecepatan air 3 m/s mampu memutar flywheel magnet asli dan flywheel magnet modifikasi dengan kecepatan putar flywheel magnet rata-rata 750 rpm. Daya DC yang dihasilkan flywheel magnet saat dipasang beban lampu maksimal 22 watt flywheel magnet asli menghasilkan daya DC sebesar 12,8 watt dan flywheel magnet modifikasi sebesar 12,4 watt, sedangkan daya AC yang dihasilkan flywheel magnet saat dipasang beban lampu maksimal 22 watt flywheel magnet asli mampu menghasilkan daya AC sebesar 11,3 watt dan flywheel magnet modifikasi sebesar 11,9 watt.
ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS Agus Supardi; Romdhon Prabowo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pusat pembangkit listrik berkapasitas besar biasanya terletak jauh dari pusat beban sehingga membutuhkan saluran transmisi yang panjang. Dampaknya adalah susut tegangan dan rugi-rugi dayanya menjadi semakin besar. Distributed generation (DG) dengan kapasitas kecil dan tegangan nominal rendah menjadi salah satu alternatif dalam membangkitkan energi listrik. Pengoperasian DG pada sistem distribusi mengakibatkan aliran daya yang terbalik arahnya sehingga bisa berpengaruh terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengoperasian DG terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem. Penelitian diawali dengan memodelkan sistem distribusi standard IEEE 18 bus dan DG ke dalam software ETAP. Setelah modelnya lengkap, dilakukan simulasi aliran daya pada berbagai kondisi. Profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem akan diamati dari hasil simulasi ini. DG yang dipakai dalam simulasi ini divariasi lokasi pemasangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan DG dapat memperbaiki profil tegangan dan menurunkan rugi-rugi daya sistem.   Kata kunci: distributed generation (DG), profil tegangan, rugi-rugi daya
Rancang Bangun Sistem Kendali Dan Monitoring Kecepatan Motor Induksi Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) Dilengkapi Layar Sentuh Agus Supardi; U Umar; Ilham Setiyoko; Muhammad Saifurrohman
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i1.15784

Abstract

Sistem kendali dan monitoring kecepatan motor induksi konvensional memerlukan pengkabelan yang rumit, waktu perbaikan yang lama, dan sulit mendapatkan data yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe sistem kendali dan monitoring kecepatan motor induksi berbasis Programmable Logic Controller (PLC) yang dilengkapi dengan layar sentuh. Perancangan perangkat keras meliputi pemilihan komponen dan perancangan diagram kelistrikan. Perancangan perangkat lunak meliputi pembuatan ladder diagram sebagai program untuk mengontrol variable speed drive yang berfungsi untuk mengubah frekuensi motor yang selanjutnya untuk mengatur kecepatan motor induksi 3 fasa. Serangkaian pengujian dilakukan untuk memastikan software dan hardware bekerja sebagaimana mestinya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototipe sistem kendali dan monitoring kecepatan putar motor induksi telah bekerja dengan baik. Ketika dibandingkan dengan alat ukur standard maka prototipe alat yang dibuat menghasilkan kesalahan pengukuran yang kecil yaitu 0,2%. Variasi frekuensi yang dimasukkan ke layar sentuh HMI dari 5 – 50 Hz menghasilkan variasi kecepatan putar motor induksi 3 fase dari 120 – 1549  RPM
Pengaruh Kecepatan Putar Penggerak Mula Mikrohidro terhadap Keluaran Generator Induksi 1 Fase 4 Kutub Agus Supardi; Ardhiya Faris Rachmawan
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v15i1.1756

Abstract

Daerah-daerah terpencil di Indonesia masih banyak yang belum tersentuh oleh program elektrifikasi akibat tidak terjangkaunya daerah tersebut oleh infrastruktur kelistrikan yang ada. Di sisi lain, seringkali daerah-daerah terpencil tersebut memiliki potensi tenaga air yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Dalam realitanya debit air yang tersedia seringkali berubah – ubah akibat pengaruh musim. Perubahan debit air ini akan mempengaruhi kecepatan putar turbin airnya. Generator induksi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk pembangkit listrik skala kecil. Apabila generator induksi diaplikasikan pada sistem pembangkit mikrohidro maka kecepatan putarnya akan ditentukan oleh turbin airnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar penggerak mula terhadap tegangan dan frekuensi generator induksi. Penelitian diawali dengan pengkopelan generator induksi 1 fase dan penggerak mulanya. Dalam penelitian ini, penggerak mula ditirukan di laboratorium dengan menggunakan motor listrik. Kecepatan putar generator induksi diatur dengan jalan mengatur kecepatan putar penggerak mulanya. Setelah generator induksi berputar dengan kecepatan tertentu, selanjutnya dilakukan pengukuran tegangan dan frekuensi dengan menggunakan power quality analyzer. Pengujian dilanjutkan dengan menghubungkan beban listrik sebesar 40 dan 80 watt pada terminal generator induksi. Beban yang dihubungkan terdiri dari beban resistif, beban induktif, dan beban resistif induktif. Beban resistif yang dipakai berupa lampu pijar sedangkan beban induktifnya berupa lampu TL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan putar penggerak mula mikrohidro akan mempengaruhi tegangan dan frekuensi generator induksi 1 fase 4 kutub. Semakin tinggi kecepatan putarnya maka semakin tinggi pula tegangan dan frekuensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generator induksi 1 fase yang diputar antara 1300 sampai 1600 rpm akan menghasilkan tegangan sebesar 118,7 sampai 245,9 Volt dan frekuensi sebesar 39,9 sampai 51,6 Hz ketika dihubungkan dengan beban sebesar 40 dan 80 watt.
Prototipe Sistem Parkir Gantung Berputar Ke Atas berbasis Programmable Logic Control Dilengkapi Human Machine Interface Agus Supardi; Muhammad Sadam Husien
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 2: September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v20i02.10986

Abstract

Meningkatnya ekonomi masyarakat semakin menambah jumlah mobil pribadi yang digunakan sebagai alat transportasi. Kekurangan lahan parkir mobil merupakan salah satu masalah parkir di instansi pemerintahan dan swasta. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah prototipe sistem parkir gantung berputar ke atas. Sistem parkir ini berbasis PLC (Programable Logic Control) sebagai kendali utama dengan penambahan HMI (Human Machine Interface) sebagai tampilan penghubung antara manusia dan mesin. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah ladder diagram yang dibuat dengan menggunakan perangkat lunak CX-Programmer dan NB-Designer. Prototipe sistem parkir yang dirancang mempunyai memiliki 6 slot tempat parkir, terdapat 1 pintu masuk dan memiliki lampu indikator untuk mengetahui tempat parkir dalam keadaan kosong atau penuh. Prototipe ini dibuat dengan menggunakan kerangka besi holo berdiameter 1,5 x 3 cm dengan konveyor rantai untuk mengangkut miniature mobil yang diparkir. Ladder diagram berisi perintah untuk memasukkan dan mengeluarkan mobil, serta menghitung jumlah mobil yang terparkir. Pada bagian antarmuka disematkan HMI untuk mempermudah pengoperasian. Pengujian prototipe dilakukan dengan cara memasukkan mobil secara urut sampai tempat parkir penuh kemudian dilanjutkan dengan simulasi masuk / keluar secara acak. Hasil pengujian menunjukkan prototipe sistem parkir telah bekerja sesuai dengan yang direncanakan.
Pengaruh Kecepatan Putar dan Beban terhadap Keluaran Generator Induksi 1 Fase Kecepatan Rendah Agus Supardi; Aris Budiman; Nor Rahman Khairudin
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 16, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v16i1.2680

Abstract

Peningkatan permintaan energi telah mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk membangkitkan energi listrik. Pada daerah – daerah terpencil di Indonesia sering kali tersimpan potensi energi yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Salah satu pilihan dalam pembangkitan energi listrik dalam skala kecil di daerah yang terisolir adalah dengan memanfaatkan generator induksi 1 fase sebagai alat konversi energinya. Makalah ini memaparkan pengaruh kecepatan putar dan beban terhadap keluaran generator induksi 1 fase kecepatan rendah.Penelitian dimulai dengan merancang belitan stator generator induksi 1 fase dengan jumlah kutub sebanyak 12 buah. Stator generator induksi yang digunakan mempunyai 48 buah slot. Berdasarkan hasil perancangan tersebut kemudian dibuat prototipe generatornya. Setelah itu dilakukan serangkaian pengujian di laboratorium untuk mengetahui kinerjanya. Pengujian dimulai dengan mengkopel generator induksi dengan penggerak mula yang berupa motor listrik. Kapasitor eksitasi dan multimeter dihubungkan secara paralel pada terminal belitan stator. Generator induksi kemudian diputar hingga mencapai kecepatan tertentu dengan jalan mengatur regulator tegangan yang terhubung pada motor penggerak mula. Hasil penunjukkan tegangan dan frekuensi dicatat untuk pengujian dalam kondisi tanpa beban dan dalam kondisi berbeban.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kecepatan putar dan beban terhadap keluaran generator induksi kecepatan rendah. Semakin tinggi kecepatan putarnya maka semakin tinggi tegangan dan frekuensinya. Semakin besar bebannya maka semakin rendah tegangan dan frekuensinya. Dalam kondisi tanpa beban, generator yang diuji dapat membangkitkan tegangan sebesar 220 volt 83,9 Hz ketika dihubungkan dengan kapasitor sebesar 16 mikrofarad dan diputar pada kecepatan 850 rpm. Ketika kecepatan putarnya divariasi dari 525 – 850 rpm maka tegangannya akan bervariasi dari 65 – 220 volt dan frekuensinya akan bervariasi dari 52,1 – 83,9 Hz. Variasi pembebanan dari 5 – 15 watt dengan kecepatan putar dari 605 – 850 rpm akan menyebabkan tegangannya bervariasi dari 101 – 214 volt dan frekuensinya akan bervariasi dari 51,8 – 85 Hz.
Analisis Perbaikan Sistem Pentanahan Telekomunikasi U Umar; Basuki Tri Nugraha; Agus Supardi
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v15i1.1741

Abstract

Petir telah banyak menimbulkan kerusakan yang merugikan manusia. Dalam sistem telekomunikasi terjadinya sedikit gangguan saja yang mengakibatkan gagalnya sistem komunikasi dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar dari segi materiil, terutama bila terjadi pada suatu sistem yang besar yang mengakibatkan terjadinya gangguan yang mungkin terjadi dalam satu kota besar. Jika hal tersebut sering terjadi maka pelanggan seluler-pun dapat berpindah ke operator seluler lainnya yang akan menurunkan keuntungan finansial yang drastis. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian mengenai perbaikan sistem pentanahan telekomunikasi (BTS XL-Axiata) di Site Kampung Baru Area Batanghari, Jambi. Tahap pertama adalah studi literature dari referensi-referensi yang ada baik berupa buku maupun karya-karya ilmiah. Tahap kedua berupa observasi lapangan antara lain analisis konfigurasi topografi survey (existing), analisis konfigurasi tower (integrated grounding system) dan analisis konfigurasi desain satu titik (isolated grounding system) serta pengumpulan data yang diperoleh dari pengukuran. Tahap ketiga berupa analisis data dan perancangan, yaitu pengolahan data dengan pengukuran dan perhitungan secara manual kemudian membandingkan hasilnya. Hasil dari penelitian ini adalah perbaikan sistem pentanahan site Kampung Baru dengan menggunakan konfigurasi single point connection window (SPCW), untuk mengamankan sistem telekomunikasi dari kebocoran arus dan petir serta imbasnya. Perbaikan sistem pentanahan di site Kampung Baru menggunakan banyak elektroda yang membentuk persegi dikarenakan topografi tempat di sana yang memungkinkan dan efektif adalah menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan perbaikan sistem di site Kampung Baru, didapatkan nilai perhitungan sistem pentanahan adalah 1.34 Ohm serta pengukurannya 1.21-1.25 Ohm.
Desain Prototipe Motor Induksi 3 Fasa J Jumanto; Hasyim Asy'ari; Agus Supardi
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 14, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v14i1.12776

Abstract

Hampir di setiap rumah tangga dan industri menggunakan mesin listrik untuk mempermudah pekerjaan. Jenis mesin listrik yang umum digunakan adalah motor induksi. Hal ini disebabkan karena jenis motor induksi mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jenis motor lainnya, antara lain karena konstruksinya sederhana dan harganya yang relative murah serta lebih ringan. Penelitian ini bertujuan membuat prototipe motor induksi 3 fasa dan mengetahui karakteristik hasil output RPM dari motor induksi tersebut. Desain prototipe motor induksi 3 fasa pada bagian statornya memanfaatkan bahan-bahan seperti koker sebanyak 6 buah dengan ukuran 6 cm x 4,2 cm, inti besi atau current berbentuk E sebanyak 168 buah dengan ukuran 6,6 cm x 4,4 cm dan current berbentuk I sebanyak 174 buah dengan ukuran 6,6 cm, untuk kumparannya menggunakan kawat email berdiameter 0,3 mm dengan jumlah 2200 lilitan. Pada bagian rotornya memanfaatkan kaleng bekas diberi belitan mengelilingi sisi-sisi kaleng. Pengujian motor induksi 3 fasa pada saat kaleng diberi belitan dan kaleng tanpa belitan. Pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait tegangan input, arus dan RPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt rotor belum dapat berputar. Namun pada saat tegangan input 75 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar secara perlahan sesuai tegangan yang dimasukkan, kecepatan putar rotor tersebut mencapai 290,3 RPM. Sedangkan pada saat rotor tanpa diberi belitan penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt sampai 125 volt rotor belum dapat berputar, kemudian pada saat tegangan input 150 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar namun sangat pelan hanya mencapai kecepatan putar maksimal 64,4 RPM. Hal ini disebabkan pada saat rotor tanpa diberi belitan, karena rotor tidak dapat menangkap medan magnet yang dikeluarkan oleh stator sehingga kumparan rotor tidak dapat mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah pergerakan medan induksi stator.
Karakteristik Flashover pada Isolator Non Keramik Agus Supardi
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 2: September 2002
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v2i2.6002

Abstract

Unjuk kerja isolator non keramik dalam kondisi terpolutan adalah lebih baik daripada isolator  porselin.  Paper   ini  menggambarkan mekanisme  penumpukan polutan pada isolator dan proses  terjadinya flashover.  Isolator silicone rubber yang diletakkan  di  luar ruangan dalam jangka  waktu yang  lama menghasilkan sebuah lapisan tipis yang merupakan campuran dari debu,  garam dan minyak silikon. Khut atau embun pagi  menghasilkan titik air pada permukaan isolator dan membentuk daerah   konduktif.  Pelepasan   titik  dimulai  dari  daerah-daerah  tersebut  yang menyebabkan berkurangnya hidropobisitas  isolator.   Busur pita  kering yang terjadi secara  simultan  bisa  mendorong terjadinya jlashover.   ifgangan jlashover  pada isolator non keramik terpolutan adalah /ebih besar daripada isolator keramik.