Endang Listyaningsih Suparyanti
Lab. Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ekstrak Etanol Propolis Isolat Menurunkan Derajat Inflamasi dan Kadar Malondialdehid pada Serum Tikus Model Sepsis Prasetyo, Diding Heri; Suparyanti, Endang Listyaningsih; Guntur H., A.
Majalah Kedokteran Bandung Vol 45, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.55 KB)

Abstract

Peran propolis lebah sebagai terapi adjuvan pada pengelolaan sepsis telah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek perlindungan propolis pada sepsis akibat inokulasi cecal, derajat inflamasi intestinal, dan kadar malondialdehid (MDA) serum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi dan Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, selama periode April–September 2011. Empat puluh tikus Rattus norvegicus L jantan dibagi menjadi lima kelompok: kontrol, sepsis, sepsis+antibiotik, sepsis+propolis, dan sepsis+antibiotik+propolis. Pada hari kedelapan, semua hewan coba dikorbankan untuk diukur konsentrasi MDA serum dan perubahan histopatologi di intestinal. Uji konsentrasi MDA serum menggunakan analysis of variance (ANOVA), sedangkan derajat inflamasi intestinal dengan Uji Kruskall-Wallis, dan untuk menentukan perbedaan kemaknaan digunakan p<0,05. Kadar MDA serum masing-masing kelompok: kontrol 0,27±0,07 μmol/L; sepsis 0,39±0,05 μmol/L; sepsis+antibiotik 0,15±0,03 μmol/L; sepsis+ propolis 0,09±0,05 μmol/L; dan sepsis+antibiotik+propolis 0,21±0,11 μmol/L. Derajat inflamasi intestinal menunjukkan kelompok kontrol derajat 0–3; sepsis derajat 3–4; sepsis+antibiotik derajat 1–3; sepsis+propolis 1–3; dan sepsis+antibiotik+propolis derajat 0–2. Simpulan, ekstrak etanol propolis menurunkan derajat inflamasi intestinal dan kadar MDA serum pada hewan coba model sepsis. [MKB. 2013;45(3):161–6] Ethanol extract of Propolis Reduces the Level of Inflammation and Serum Malondialdehyde in Sepsis Rats ModelThe role of bee propolis as a adjuvant therapy in the management of sepsis was evaluated. The aim of the study was to investigate the protective effect of propolis against cecal inoculum induced sepsis, the level of intestinal inflammation, and serum malondialdehyde (MDA) concentrations. The study was conducted at School of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta, in April to September 2011. Forty male Rattus norvegicus L rats were divided into five groups: control, sepsis, sepsis+antibiotic, sepsis+propolis and propolis+antibiotic+sepsis groups. On the eighth day, all experimental animals were sacrificed. Serum concentrations of MDA were evaluated. In addition, the histopathological changes in intestinal were assessed. Kruskall-Wallis test with Mann-Whitney analysis were used to determine significant differences. Results were expressed as mean±standard error of the mean, and value of p<0.05 was considered statistically significant. Malondialdehyde serum means levels were control group 0.27±0.07 μmol/L, sepsis 0.39±0.05 μmol/L, sepsis+antibiotic 0.15±0.03 μmol/L, sepsis+ propolis 0.09±0.05 μmol/L, and sepsis+antibiotic+propolis 0.21±0.11 μmol/L respectively. The levels of intestinal inflammation were control groups 0 to 3, sepsis 3 to 4, sepsis+antibiotic 1 to 3, sepsis+propolis 1 to 3, and sepsis+antibiotic+propolis 0 to 2, respectively. In conclusions, ethanol extract of propolis reduces the levels of intestinal inflammation and serum MDA in sepsis animal models. [MKB. 2013;45(3):161–6] DOI: http://dx.doi.org/10.15395/mkb.v45n3.146
OLAHRAGA DAN KONSUMSI BUAH SEBAGAI NUTRISI MEDIS PADA PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM): Exercise and Fruit Consumption as Medical Nutrition for Non Communicable Diseases (NCDs) Wijayanti, Lilik; Haryati, Sri; Dirgahayu, Paramasari; Suparyanti, Endang Listyaningsih; Negara, Khesara Sastrin Prasita; Riyadi, Slamet; Supriyana, Dwi Surya; Ma'rufah, Siti; Setyawan, Sigit
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i1.174

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degeneratif  adalah merupakan jenis penyakit yang tidak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam waktu yang panjang. Beberapa penyakit yang termasuk PTM adalah diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Kegiatan  ini  untuk menambah  pengetahuan tentang  olah raga dan  konsumsi buah sebagai nutrisi medis pada pasien PTM. Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan terhadap 36 orang pasien yaitu  15 orang pasien DM dan 21 orang penderita hipertensi di kelompok prolanis K – Nisa. Pasien yang datang dilakukan pengukuran tekanan darah, penghitungan nadi latihan, penyuluhan tentang DM, hipertensi dan penghitungan nadi latihan, olah raga dan pengisian kuosioner sambil dilakukan focus group discussion. Hasil pengisian kuosiner sudah beberapa pengetahuan yang memberikan hasil yang baik dan beberapa yang masih memerlukan peningkatan. Pengetahuan yang sudah baik yaitu pengetahuan tentang olah raga, nadi latihan, komplikasi PTM, definisi tekanan darah tinggi, manfaat olah raga dan durasi waktu olah raga dan jumlah konsumsi buah. Pengetahuan yang masih perlu ditingkatkan adalah gejala awal penyakit DM dan hasil pemeriksaan gula darah pada pasien DM. Dari hasil kegiatan ini diperlukan adanya sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat tentang gejala awal penyakit DM dan perlunya pemeriksaan gula darah. Pengetahuan pasien PTM sudah baik tentang olah raga dan konsumsi buah sebagai nutrisi medis.