Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OLAHRAGA DAN KONSUMSI BUAH SEBAGAI NUTRISI MEDIS PADA PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM): Exercise and Fruit Consumption as Medical Nutrition for Non Communicable Diseases (NCDs) Wijayanti, Lilik; Haryati, Sri; Dirgahayu, Paramasari; Suparyanti, Endang Listyaningsih; Negara, Khesara Sastrin Prasita; Riyadi, Slamet; Supriyana, Dwi Surya; Ma'rufah, Siti; Setyawan, Sigit
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i1.174

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degeneratif  adalah merupakan jenis penyakit yang tidak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam waktu yang panjang. Beberapa penyakit yang termasuk PTM adalah diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Kegiatan  ini  untuk menambah  pengetahuan tentang  olah raga dan  konsumsi buah sebagai nutrisi medis pada pasien PTM. Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan terhadap 36 orang pasien yaitu  15 orang pasien DM dan 21 orang penderita hipertensi di kelompok prolanis K – Nisa. Pasien yang datang dilakukan pengukuran tekanan darah, penghitungan nadi latihan, penyuluhan tentang DM, hipertensi dan penghitungan nadi latihan, olah raga dan pengisian kuosioner sambil dilakukan focus group discussion. Hasil pengisian kuosiner sudah beberapa pengetahuan yang memberikan hasil yang baik dan beberapa yang masih memerlukan peningkatan. Pengetahuan yang sudah baik yaitu pengetahuan tentang olah raga, nadi latihan, komplikasi PTM, definisi tekanan darah tinggi, manfaat olah raga dan durasi waktu olah raga dan jumlah konsumsi buah. Pengetahuan yang masih perlu ditingkatkan adalah gejala awal penyakit DM dan hasil pemeriksaan gula darah pada pasien DM. Dari hasil kegiatan ini diperlukan adanya sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat tentang gejala awal penyakit DM dan perlunya pemeriksaan gula darah. Pengetahuan pasien PTM sudah baik tentang olah raga dan konsumsi buah sebagai nutrisi medis.
Gambaran Sanitasi Lingkungan dan Status Gizi dengan Infeksi Kecacingan pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Singosari, Boyolali Irawan, Nurul Anira; Sari, Yulia; Haryati, Sri; Negara, Khesara Sastrin Prasita
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i1.1085

Abstract

Pendahuluan: Infeksi kecacingan disebabkan oleh kelompok cacing parasit soil transmitted helminths (STH) dan non-STH. Infeksi kecacingan dapat dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang buruk serta status gizi yang tidak baik. Anak-anak usia sekolah sangat rentan terhadap infeksi kecacingan karena aktivitasnya yang erat dengan tanah, terutama yang bertempat tinggal di sekitar peternakan dan memiliki orang tua dengan tingkat pendapatan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sanitasi lingkungan dan status gizi dengan infeksi kecacingan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Singosari, Boyolali.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di MI Singosari, Boyolali. Subjek penelitian adalah seluruh siswa MI Singosari yang berjumlah 63 siswa. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan data sanitasi lingkungan dan data tinggi dan berat badan siswa didapatkan dari hasil pengukuran antropometri. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode langsung dengan larutan NaCl 0,9% dan lugol di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mengalami infeksi kecacingan. Data juga menunjukkan bahwa 76,2% siswa memiliki sumber air bersih yang baik, 60,3% memiliki kondisi jamban yang baik, 50,8% memiliki kondisi saluran pembuangan air limbah yang baik, 84,1% memiliki kondisi tempat sampah yang baik, 77,8% memiliki kondisi lantai yang baik, dan 69,8% memiliki status gizi yang baik. Kesimpulan: Siswa MI Singosari, Boyolali tidak ada yang mengalami infeksi kecacingan dan mayoritas siswa memiliki kondisi sanitasi lingkungan dan status gizi yang baik.