Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Tepung Cangkang Udang (Karapas) sebagai Sumber Khitin dalam Ransum Terhadap Kadar LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan Persentase Karkas (Effects of Shrimp Shell Mills as Chittin Source on LDL (Low Density Lilis Suryaningsih; Aminuddin Parakkasi
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh tepung cangkang udang (karapas) sebagai sumber khitin  terhadap LDL(Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) daging dan persentase karkas.  Pada penelitian ini diamati pemberian tepung cangkang udang (karapas) sebagai sumber khitin dengan persentase P0 (0%) sebagai kontrol, P1 (5%), P2(10%), P3 (15%) dan P4 (20%).  Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dimana jenis kelamin sebagai faktor  pertama dan lima taraf penggunaan tepung cangkang udang dalam ransum sebagai faktor kedua masing-masing diulang sebanyak 3 kali untuk peubah yang diukur.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum (5%, 10%, 15%, dan 20%) berpengaruh nyata (P< 0.05) terhadap perlakuan berpengaruh nyata kecuali pada perlakuan 15 % dan 20%Kata Kunci : Khitin, LDL(Low Density Lipoprotein), HDL (High Density     Lipoprotein).
Pengaruh Antidenaturan dan Natrium Tripolifosfat terhadap pH, Kekuatan Gel, dan Kadar Protein Nikumi Daging Domba (The Effect of Cryoprotectan and Natrium Tripoliphosphate on pH, Gel Strength, and Protein Content of Mutton Nikumi) Lilis Suryaningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i2.2283

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antidenaturan dan natrium tripolifosfat terhadap pH, kekuatan gel, dan kadar protein nikumi daging domba.  Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL)  pola faktorial, dimana faktor pertama persentase antidenaturan (sukrosa 0% : sorbitol 0%/kontrol,  sukrosa 1% : sorbitol 1%, sukrosa 2% : sorbitol 2%), faktor kedua natrium tripolifosfat (0%/kontrol, 0.25% dan 0.5%), diulang sebanyak 3 kali untuk tiap peubah yang diukur.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian antidenaturan dan natrium tripolifosfat  pada pembuatan nikumi domba berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap pH, kekuatan gel dan kadar protein.Kata kunci : antidenaturan, natrium tripolifosfat, nikumi
Respon Persentase Hati sapi Terhadap Kadar Protein, Kadar Lemak dan Susut Masak Sosis Daging Sapi lilis suryaningsih; Jajang Gumilar; Andry Pratama
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.548 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.15274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon persentase hati sapi terhadap kadar protein, kadar lemak dan susut masak sosis daging sapi. Penelitian dilakuan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan yaitu P0 (0%/tanpa penambahan hati sapi),P1  (10% hati sapi ) dan  P2  (20% hati sapi), setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali untuk tiap peubah yang diukur. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan analisis sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosis sapi dengan penambahan hati sapi sampai dengan 20% memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar protein, kadar lemak dan susut masak.
Pengaruh Tingkat Konsentrasi Natrium Tripolifosfat terhadap Kadar Protein, Kekuatan Gel dan Kadar Air Pada Pengolahan Nikumi Daging Domba (The Effect of Sodium tripolifosfat Concentration on Protein content, Gel Strength and Water Content of Meat Proces Lilis Suryaningsih; Wendry S. Putranto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i2.377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi natrium tripolifosfat terhadap kadar protein, kekuatan gel dan kadar air pada pengolahan nikumi daging domba.  Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi natrium tripolifosfat 0%, 0.25%, dan 0.5% pada proses pengolahan nikumi domba. Peubah yang diamati meliputi kadar protein, kekutan gel dan kadar air.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah  Rancangan Acak Lengkap (RAL), tiap perlakuan diulang enam kali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi natrium tripolifosfat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein dan kekuatan gel, sedangkan terhadap kadar air tidak berpengaruh nyata pada pengolahan nikumi domba. Kata Kunci : Natrium Tripolifosfat, Kadar Protein, Kekuatan Gel, Kadar Air, Nikumi
Pengaruh Temperatur dengan Lama Pengasapan Terhadap Keasaman dan Total Bakteri Daging Ayam Broiler Kusmajadi Suradi; Lilis Suryaningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2219

Abstract

Kombinasi temperatur dan lama pengasapan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengasapan daging ayam, karena akan mempengaruhi pH dan jumlah mikroba daging.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kombinasi  temperatur dengan lama pengasapan terhadap keasaman (pH) dan jumlah bakteri daging asap ayam broiler dan untuk mendapatkan pada kombinasi temperatur dengan lama pemasakan berapa yang menghasilkan pH dan jumlah bakteri  daging asap ayam broiler terbaik. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini dengan 6 perlakuan kombinasi temperatur dengan lama pemasakan berbeda, yaitu : temperatur pengasapan 60oC selama 4 jam (P1), dan 6 jam (P2),  temperatur pengasapan 70 oC selama 4 jam (P3) dan 6 jam (P4), temperatur pengasapan 80 oC selama 4 jam (P5) dan 6 jam (P6), setiap perlakuan diulang 4 kali. Variable yang diukur, yaitu pH dan jumlah bakteri. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan, bahwa keasaman (pH) dan jumlah bakteri daging asap ayam broiler nyata (P<0,05) dipengaruhi oleh kombinasi temperatur dan lama pengasapan. Pengasapan daging ayam broiler terbaik pada temperatur 70 oC selama 6 jam atau 80 oC selama 4 jam.  Kata kunci : daging, broiler, asap
Karakteristik Mutu Sei Sapi yang Diolah Secara Tradisional terhadap Berbagai Kombinasi Waktu dan Suhu Pengasapan Zulham Sunayardi; Roostita L. Balia; Lilis Suryaningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i1.34544

Abstract

Sei sapi adalah produk olahan daging secara tradisional khas Nusa Tenggara Timur yang diolah melalu proses kuring dan pengasapan dengan menggunakan kayu kusambi sehingga menghasilkan citarasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kombinasi waktu dan suhu pengasapan sehingga menghasilkan mutu sei sapi terbaik dan disukai. Penelitian  secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Pengujian mutu fisik meliputi daya ikat air dan susut masak, mutu kimia meliputi kadar protein dan polifenol, sedangkan secara organoleptik meliputi warna dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi lama waktu dan suhu pengasapan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya ikat air dan susut masak daging sei sapi dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan polifenol serta secara organoleptik: warna dan rasa lebih disukai pada pengasapan dengan lama waktu 80 menit dengan suhu 800C. Kesimpulannya pengasapan dengan kombinasi lama waktu 80 menit dan suhu 800C menghasilkan mutu yang terbaik, baik dilihat dari mutu fisik (daya ikat air dan susut masak), kimia (kadar protein dan polifenol) dan secara organeleptik paling disukai.Kata kunci: Daging sei sapi, waktu dan suhu pengasapan, mutu 
Analisis Spasial Defisiensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mojokerto Lilis Suryaningsih; Alexander Tunggul Sutan Haji; Ruslan Wirosoedarmo
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.023 KB)

Abstract

Peningkatanjumlah penduduk dapat berdampak pada pengalihfungsian lahan bervegetasi menjadiarea terbangun sehingga mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota. Ruangterbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan aspek  penting karena berpengaruh dalam penyerapan CO2yang dihasilkan dari beberapa aktifitas kota seperti tranportasi, kegiatanindustri, pemakaian bahan bakar LPG dan respirasi manusia. Luas wilayah Kota Mojokerto 16,46 km2 dengantingkat kepadatan penduduk 7302 jiwa km-2 berpotensi untukmenghasilkan CO2 tinggi. Tujuan daripenelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi eksisting RTH dan kemampuannyadalam penyerapan CO2 di Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode spasial untukmenggambarkan kondisi sebaran beban CO2 dan kondisi eksisting RTH diKota Mojokerto menggunakan softwareArcView 3.3. Beban CO2 dihitung menggunakan persamaan Gausian Modeldan IPCC dan daya serap RTH dari perkalian jumlah pohon dengan daya serapmasing-masing jenis pohon. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa total beban emisi CO2 sebesar 72747688 kg yr-1.Besarnya total daya serap CO2 RTH publik yaitu 5529129 kg yr-1.Sisa CO2 yang belum terserap oleh RTH publik sebesar 67218559 kg yr-1(7,6%). Dari perhitungan yang sudah didapatkan bahwa ketersediaan RTHpublik di Kota Mojokerto belum mampu menyerap CO2 secara maksimal.Perlu adanya penambahan jumlah tanaman pada taman jalan dan jalur hijau denganjenis tanaman yang mempunyai daya serap CO2 lebih tinggi. Kata kunci : Emisi CO2,ruang terbuka hijau
Keamanan Pangan Zaman Now di Masa Pandemi Covid-19 Roostita L. Balia; Lilis Suryaningsih; Andry Pratama
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 4 (2021): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i4.36764

Abstract

Pandemi Covid-19 yang masih belum usai tentunya memberikan pengaruh terhadap berbagai macam aspek kehidupan pada masyarakat diantaranya adalah masyarakat diharuskan untuk diam dan lebih banyak melakukan aktivitas di rumah (Stay at Home). Salah satu dampak dari kebijakan Stay at Home ini adalah masyarakat mulai berinovasi untuk membuat produk pangan dengan tujuan untuk mengisi waktu luang atau sebagai sumber pendapatan terbaru. Inovasi dari produk pangan tersebut seringkali mengikuti trend produk pangan masa kini yang lebih inovatif dan kreatif. Namun, trend konsumsi dan inovasi dari produk pangan tersebut seringkali tidak memperhatikan aspek Kemanan Pangan, hal ini dibuktikan dengan beredarnya pangan masa kini yang menggunakan bahan kimia seperti pewarna dan pemanis sintetik selain itu banyak yang menggunakan proses pembuatan pangan yang kurang sehat dan bahan kemasan yang berbahaya. Hal tersebut tentunya akan beresiko pada masyakatat yang mengkonsumsi pangan tersebut. Melalui kegiatan KKN-Virtual ini Masyarakat diedukasi berupa pentingnya untuk memahami aspek keamanan pangan sehingga pangan yang diproduksi atau dikonsumi oleh mereka terjamin ASUH (Aman Sehat Utuh Halal)
EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH TERHADAP PENDERITA DIABETES MILITUS DI DESA KEDUNG RINGIN GIRIPURWO WONOGIRI Kristiana Puji Purwandari; Lilis Suryaningsih
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 10 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A healthy lifestyle describes daily behavioral patterns that lead to efforts to maintain physical, mental, social conditions in a positive state. A healthy lifestyle includes sleeping, eating, controlling weight, not smoking, or drinking alcohol, exercising regularly and skillfully in managing stress experienced by Lisnawati (2006). This study aims to determine the effect oflifestyle with quality of life in the elderly. The method used in this research is the descriptive research method conducted at Wonogiri Nursing Home. From the results of statistical data processing shows that 14 respondents (100%) have a good quality of life. There is an influence of the lifestyle of the elderly with the quality of life in Wonogiri Nursing Home. Background: Diabetes Militus is a chronic disease that occurs either when the pancreas does not produce enough insulin or when the body cannot effectively produce insulin that is needed this condition can occur Hyperglycemia. Hyperglycemia is a state of increased blood glucose levels in a person's body that exceeds normal levels. High blood sugar levels in Diabetes Militus patients can be overcome with pharmacological and non pharmacological therapies. One of the non-pharmacological therapies is the Granting Therapy of Cherry leaves (Muntingia calabura L). Purpose: To determine the effectiveness of cherry leaves decoction (muntingiacalabura l) to reduce blood sugar levels in patients with diabetes mellitus in the village of Kedung Ringin Giripurwo Wonogiri Method: This research method using research study method (case study), sampling using purposive sampling with a sample size of 5 respondents. Results: The results of this study indicate a decrease in blood pressure in all three respondents. Conclusion: There is a significant effect of Kersen leaf decoction therapy (muntingia calabura l) to reduce blood sugar levels in diabetics in Kedung Ringin Giripurwo Wonogir village. Latar belakang : Diabetes Militus adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menghasilkan insulin yang diperlukan kondisi ini dapat terjadi Hiperglikimia. Hiperglikemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar glukosa darah dalam tubuh seseorang yang melebihi kadar normal. Kadar gula darah yang tinggi pada pasien Diabetes Militus dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis adalah Terapi Pemberian Rebusan Daun kersen (Muntingia calabura L).Tujuan : Untuk mengetahui Efektifitas rebusan daun kersen (muntingia calabura l) untuk menurunkan kadar gula darah terhadap penderita diabetes militus di desa kedung ringin giripurwo wonogiri Metode : Metode penelitian ini menggunakan metodecase study research (studi kasus), pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dengan jumlah sample sebanyak 5 responden.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada ketiga responden. Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan Terapi Rebusan daun Kersen (muntingia calabura l) untuk menurunkan kadar gula darah terhadap penderita diabetes militus di desa kedung ringin giripurwo wonogiri
THE USE OF VARIOUS HYDROCHLORIC ACID CONCENTRATION LEVELS ON THE RABBIT BONE GELATIN QUALITY Gumilar, Jajang; Suryaningsih, Lilis; Fri Setia, Dandin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.50861

Abstract

Rabbit meat production continues to increase every year. An increase rabbit meat production causes bone production to increase as well. Rabbit bones can be used further to add value. The protein content in the bones is collagen. Collagen can be hydrolyzed to produce gelatin. The gelatin demand is high enough so the rabbit bones can be utilized as gelatin raw material. The purpose of this study was to determine the effect of hydrochloric acid concentration on the rabbit bone gelatin and to determine the concentration of hydrochloric acid which produced the best gelatin quality. The design of the research was the Complete Random Design. The results of the study were analyzed by analysis of variance followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) if the results of previous tests yielded significantly different results. This study used five treatments of hydrochloric acid concentration (P1 = 3%, P2 = 4%, P3 = 5%, P4 = 6%, P5 = 7%) with three replications. The use of hydrochloric acid concentration did not affect the water content but did affect the yield, ash content, pH, and viscosity of rabbit bone gelatin. The use of hydrochloric acid with a concentration of 6% produced the best quality of rabbit bone gelatin with an average yield value of 3.92 ± 0.40%, water content 10.23 ± 0.89%, ash content 4.70 ± 0.07%, pH 3.75±0.17, and viscosity 10.63±0.32 mP.