Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ASET TETAP (Studi pada Perusahaan Shanghai “Gangsar” Ngunut Tulungagung) Wahyu Susanti
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 7, No 1 (2014): JANUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.944 KB)

Abstract

Business extension is one form of investment that can be done by adding production capacity existing as the company can expand market share. Investment to obtain fixed asset expenditure is the number of the greatest in industrial companies. Investment in fixed asset this be done by means add assets namely by buy assets new replacement do the fixed assets long with capacity bigger and make improvements or modernization assets by add components to increase performance fixed asset. Company shanghai “gangsar” Ngunut Tulungagung is firm engaged in production snacks. The occurrence of an increase in demand and cannot the governor, then required investment plan sale of fixed form of machine for adding production capacity. Big fund and there is uncertainty in a period the return of capital has implanted be things that needs to be considered properly. Planning budget capital or “capital budgeting” serves think the investment implemented. The results of the five methods of analysis using the method of capital budgeting ARR, payback period, NPV, IRR and B / C ratio shows the investment plan is feasible, thus the company is able to meet demand and increase revenue. Keywords: investment, fixed assets, capital budgeting ABSTRAK Perluasan usaha merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat dilakukan dengan menambah kapasitas produksi yang sudah ada sehingga perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya. Investasi untuk memperoleh aset tetap merupakan pengeluaran jumlah yang terbesar dalam perusahaan industri.Investasi dalam aset tetap ini dapat dilakukan dengan cara menambah aset yaitu dengan membeli aset baru, melakukan penggantian aset tetap yang lama dengan kapasitas yang lebih besar, serta melakukan perbaikan atau modernisasi aset dengan menambah komponen-komponen untuk meningkatkan performa aset tetap. Perusahaan shanghai “Gangsar” Ngunut Tulungagung merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan ringan.Terjadinya peningkatan permintaan dan belum bisa terpenuhi, maka diperlukan rencana investasi pembelian aset tetap berupa mesin untuk menambah kapasitas produksi. Dana yang besar serta terdapat ketidakpastian dalam jangka waktu kembalinya modal yang telah ditanamkan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan secara tepat. Perencanaan anggaran modal atau” capital budgeting” berfungsi menilai rencana investasi yang akan dilaksanakan. Hasil analisis dengan menggunakan kelima metode capital budgeting yaitu metode ARR, Payback period, NPV, IRR dan B/C ratio menunjukkan rencana investasi layak untuk dilaksanakan, dengan demikian perusahaan mampu untuk memenuhi permintaan dan meningkatkan pendapatan. Kata Kunci: investasi, aset tetap, capital budgeting
Analisis Geokronologi Batuan Dasar Samudera di Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Kamilin, Muhammad Furqon; Firnanda, Ayu; Suherman, Mayang Putri; Naz Ninna, Erlansa Nur; Prasetyo, Ridzal; Sari, Dwi Novita; Mu'awwanah, Fir Atiyatul; Susanti, Wahyu
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pgeo.v7i1.48868

Abstract

Kawasan cagar alam geologi Karangsambung berada di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan merupakan kawasan yang berada dalam naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kawasan Karangsambung merupakan kawasan yang berisi karakteristik geologi kompleks sehingga penelitian ini memiliki tujuan yakni mengidentifikasi karakteristik geologi dan sejarah tektonik pada kawasan Karangsambung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, studi pustaka, dan penaggalan relatif. Pada kawasan Karangsambung tepatnya di formasi melang yang dimana dalam formasi tersebut terdapat batu rijang berlapis batu gamping merah dalam satu kawasan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan batu rijang berlapis gamping merah di kawasan penelitian umur kapur akhir. Hal ini tentunya dengan memperhatikan 3 prinsip metode penagalan relatif. Dengan adanya penemuan tersebut, maka kawasan Karangsambung dipastikan sebagai kawasan singkapan dasar samudra dengan batuan rijang dan gamping merah sebagai lantai dari samudra.
Identifikasi Karakteristik Erupsi Gunung Patuha Berdasarkan Stratigrafi Batuan di Kawah Putih Ciwidey Noviantoro, Kurnia Maulidi; Novitasari, Dwi; Firnanda, Ayu; Firmansyah, Agung Dwi; Febry, Ahmad Wildan Nanda; Amalia, Faiza; Mu’awwanah, Fir Atiyatul; Susanti, Wahyu; Rahmadani, Devia Liza
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 26 No. 2 (2025): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v26i2.964

Abstract

Gunung Patuha terletak di Jawa Barat danmemiliki kondisi tektonik yang dipengaruhi oleh aktivitassubduksi di bagian selatan Pulau Jawa. Aktivitas vulkanikyang menghasilkan berbagai jenis batuan, termasuk tuf,lapili, breksi vulkanik, skoria, dan aglomerat. Penelitianini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik erupsiGunung Patuha berdasarkan analisis stratigrafi batuandi Kawah Putih. Metode yang digunakan adalah metodedeskriptif kualitatif, dengan data primer diperoleh melaluiobservasi lapangan dan wawancara, serta data sekunder daristudi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasanini mencerminkan dinamika vulkanisme yang kompleks,dengan berbagai fase erupsi, dari eksplosif hingga efusif.Batuan tuf dan lapili mengindikasikan erupsi eksplosifyang berulang, sementara keberadaan skoria dan aglomeratmencerminkan aktivitas efusif dengan pelepasan gas yangsignifikan. Namun, erupsi Gunung Patuha belum mencapaiintensitas erupsi Plinian, sebagaimana ditunjukkan olehtidak adanya deposit pumis yang signifikan dan distribusimaterial yang cenderung lokal. Penelitian ini diharapkandapat memberikan pemahaman mendalam tentang prosesvulkanisme Gunung Patuha. Temuan ini juga diharapkandapat berkontribusi pada upaya mitigasi bencana vulkanikdi kawasan tersebut. Kata kunci: Gunung Patuha, stratigrafi, vulkanisme, erupsi.   Abstract Mount Patuha is located in West Java and hastectonic conditions influenced by subduction activity in thesouthern part of Java Island. Volcanic activity produced avariety of rock types, including tuff, lapilli, volcanic breccia,scoria, and agglomerate. This research aims to identify theeruption characteristics of Mount Patuha based on theanalysis of rock stratigraphy in Kawah Putih. The methodused is a descriptive qualitative method, with primary dataobtained through field observations and interviews, andsecondary data from literature studies. The results showedthat the area reflects complex volcanism dynamics, withvarious eruption phases, from explosive to effusive. Tuff andlapilli rocks indicate repeated explosive eruptions, whilethe presence of scoria and agglomerate reflects effusiveactivity with significant gas release. However, the eruptionof Mount Patuha has not reached the intensity of a Plinianeruption, as indicated by the absence of significant pumicedeposits and the localized distribution of materials. Thisresearch is expected to provide an in-depth understandingof the volcanism process of Mount Patuha. The findings arealso expected to contribute to volcanic disaster mitigationefforts in the region. Keywords: Mount Patuha, stratigraphy, volcanism,eruption.
Formation of Disaster Resilient Villages (Destana) for Improvement Community Resilience to Disaster in Timpik Village, Semarang Regency Zakiyah, Ismi; Susanti, Wahyu; Adinda, Marsaa Alyaa Aufaa; Pamungkas, Restu Adhi; Wahzudik, Niam
Jurnal Abdimas Vol. 29 No. 2 (2025): December 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v29i2.33424

Abstract

This community service activity aims to strengthen the capacity of rural communities in disaster preparedness through the establishment of a Disaster Resilient Village (Destana) in Timpik Village, Semarang Regency. The program was implemented using a participatory and collaborative approach based on BNPB Regulation No. 1 of 2012, involving village officials, the Regional Disaster Management Agency (BPBD), community leaders, and vulnerable groups. The implementation stages consisted of the Village Resilience Assessment (PKD), disaster risk assessment, development of disaster mitigation and preparedness plans, establishment of the Village Disaster Risk Reduction Forum (PRB), and the formation of a Community Disaster Volunteer Team. The results show an improvement in the Village Resilience Index from 36.27 (pratama level) to 51.73 (moderately resilient). The village's main strength lies in basic services and the existence of disaster management policies, while weaknesses remain in transportation, services for vulnerable groups, early warning systems, and post-disaster recovery mechanisms. Overall, the establishment of Destana in Timpik Village has successfully enhanced community preparedness and institutional resilience, although continuous capacity building, regular training, and the development of formal disaster management documents are still required.