Latar belakang: Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan komoditas ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting karena banyak diminati oleh konsumen, mempunyai harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes. Kandungan gizi dan protein pada ikan gurami juga cukup tinggi yaitu 20% dibandingkan dengan ikan lele, nila dan ikan mas yang masing-masing berkisar 18,2%, 16,1% dan 16%. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Sarekat Berkah Mandiri dalam teknik penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan gurami. Metode: Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Kelompok Sarekat Berkah Mandiri Desa Silado Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah presentasi, diskusi dan praktik. Tim pengabdian masyarakat memberikan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Setelah penyuluhan juga dilakukan pemilihan telur, penyiapan wadah penetasan telur, dan pembuatan kolam pendederan. Hasil: Hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan anggota kelompok dengan nilai pre-test (59,375±8,634), nilai post-test (81,25±4,432) dan t (11) = -6,375 p value = 0,00001. Kesimpulan: pendidikan dan pelatihan penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan gurami dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pokdakan Sarekat Berkah Mandiri. Kata kunci: ikan gurami, pembesaran larva, penetasan telur, pokdakan Sarekat Berkah Mandiri ______________________________________________________________________ Abstract Background: Gourami fish (Osphronemus gouramy) is a freshwater fish commodity that has important economic value because it is in high demand by consumers, and has a relatively higher price compared to other types of freshwater fish such as carp, tilapia, tambakan, and tawes. The nutritional and protein content of gourami fish is also quite high at 20% compared to catfish, tilapia, and carp which are around 18.2%, 16.1%, and 16% respectively. Objective: To improve the knowledge and skills of members of the Sarekat Berkah Mandiri Group in egg-hatching techniques and raising gourami larvae. Method: The training activity was conducted at the Sarekat Berkah Mandiri Group, Silado Village, Sumbang District, Banyumas Regency, Central Java. The techniques used were presentation, discussion, and practice. The community service team provided a pre-test and post-test to measure the increase in participant knowledge. In addition to the extension method, egg selection, preparation of egg-hatching containers, and making of nursery ponds were also carried out. Result: The results of education and training activities increased the knowledge of group members with pre-test values (59.375±8.634), posttest values (81.25±4.432), and t (11) = -6.375 p value = 0.00001. Conclusion: education and training in egg hatching and rearing of gourami larvae can increase the knowledge and skills of members of the Sarekat Berkah Mandiri Pokdakan. Keywords: gourami fish, larval rearing, egg hatching, pokdakan Sarekat Berkah Mandiri