Suyoso Suyoso
PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Psikomotor (Keterampilan) Bagi Guru-Guru Fisika SMA/MA di Yogyakarta Istiyono, Edi; suyoso, suyoso; Kadarisman, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.715 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v1i2.15564

Abstract

Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini bertujuan: (a) Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan menjadi lebih terampil dalam menyusun instrumen penilaian keterampilan dengan pengamatan dan tes, dan (b) Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan lebih terampil dalam menyususn pedoman penskoran/rubrik penilaian keterampilan. PPM ini berupa pelatihan yang dilakukan dalam bentuk klasikal. Metode yang diterapkan adalah ceramah, diskusi-informasi, dan workshop. Langkah-langkah Kegiatan: (a) Orientasi kondisi kelompok sasaran,  (b) Orientasi untuk menentukan kebutuhan, (c) Penentuan jadwal dan tempat pelaksanaan, (d) Pelaksanaan kegiatan, (e) Observasi/Refleksi, (f) Evaluasi, dan  (g) Penyusunan. Khalayak Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah semua guru-guru Fisika di Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan PPM dapat disimpulkan: (a) Peserta pelatihan guru-guru Fisika SMA di DIY meningkat keterampilan dalam memilih dan menyusun instrumen penilaian keterampilan dengan pengamatan dan tes, dan (b) Peserta pelatihan guru-guru Fisika SMA di DIY meningkat keterampilan dalam menyusun pedoman penskoran.
ENSEFALOPATI HEPATIK PADA SIROSIS HATI: FAKTOR PRESIPITASI DAN LUARAN PERAWATAN DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG suyoso, Suyoso; Mustika, Syifa; Achmad, Harijono
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.15

Abstract

Peran Th17 dalam patogenesis asma dan imunoterapi menjadi konsep dan paradigma terbaru. Imunoterapi merupakan salah satu manajemen di dalam asma dan memerlukan waktu yang lama sehingga sering mengakibatkan kegagalan terapi. Terapi adjuvant antara lain probiotik dan Nigella sativa diduga dapat meningkatkan efektifitas imunoterapi. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek pemberian imunoterapi, probiotik dan/atau Nigella sativa terhadap jumlah sel Th17, neutrofil dan skoring asma pada anak asma selama imunoterapi fase rumatan. Penelitian dilakukan pada 31 anak yang dikelompokkan secara acak yaitu imunoterapi plus plasebo atau imunoterapi plus Nigella sativa atau imunoterapi plus probiotik atau imunoterapi plus Nigella sativa plus probiotik selama 56 minggu. Pengukuran jumlah sel Th17 dan neutrofil dilakukan menggunakan flowcytometry setelah perlakuan. Asthma Control Test dilakukan untuk mengevaluasi gejala klinis. Data dianalisis menggunakan uji komparasi Anova One Way dan uji korelasi Pearson. Hasil menunjukkan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna jumlah sel Th17 dan neutrophil antara kelompok perlakuan (p-value 0,199 dan 0,326). Asthma control test secara bermakna didapatkan perbedaan antara perlakuan imunoterapi plus probiotik dibandingkan imunoterapi saja. Skoring asma pada kelompok perlakuan imunoterapi plus probiotik adalah yang tertinggi (22,6). Jumlah sel Th17, neutrofil dan ACT menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna secara statistik (r=-0,2) (p= 0,156). Jumlah sel Th17 dan neutrofil tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Skoring asma pada kelompok imunoterapi plus probiotik adalah yang tertinggi. Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara Th17, neutrofil dan skoring asma. Kata Kunci: Imunoterapi, neutrofil, Nigella sativa, probiotik, sel Th17, skoring asma
Prognostic Nutritional Index and Systemic Immune-inflammation Index: Possible New Parameters for COVID-19 Severity Suyoso, Suyoso; Oehadian, Amaylia; Khotijah, Alfreda Amelia; Marthoenis, Marthoenis
Althea Medical Journal Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v10n3.3061

Abstract

Background: The prognostic nutritional index (PNI) parameter has been widely used in estimating the severity of COVID-19. In contrast, investigating the role of the systemic immune-inflammation index (SII) in determining the COVID-19 severity is prospective. This study aimed to investigate the potential of PNI and SII parameters to distinguish the severity of symptoms of COVID-19.Methods: A retrospective observational study was conducted among 209 hospitalized patients with COVID-19. Data were collected from August 2021 to February 2022 in Indonesia’s general COVID-19 referral hospital. Demographic and laboratory data, including PNI and SII, were analyzed and compared between the severe and non-severe symptoms of COVID-19 patients. The statistical analysis of the receiver operating characteristic curve (ROC) and area under curve (AUC) was conducted to predict the potential of these parameters in distinguishing the COVID-19 severity. Results: More than half of this study’s patients (54.55%) were non-severe COVID-19. The SII values in patients with severe symptoms were significantly higher than in those with non-severe symptoms (2,445.24 vs. 1,423.28, p=0.005). In contrast, the PNI value in patients with severe COVID-19 symptoms was significantly lower than those with non-severe symptoms (38.04 vs. 33.93, p<0.001). The area under the curve (AUC) value of PNI was 0.694, meanwhile the SII was 0.635. The optimum cut-off for the PNI was <35.407, whereas the SII was >2,212.787. PNI and SII were the potential new diagnostic parameters for COVID-19 severity.Conclusion: PNI and SII parameters can potentially distinguish the severity of symptoms of COVID-19.
STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) DAN PETA KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DI SMP Sari Ningsih, Wulan; Suyoso, Suyoso; Setianingsih, Wita
Jurnal TPACK IPA Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (July, 2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

enggunaan TTS dan peta konsep dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student TeamsAchievement Division (STAD) belum dikenalkan dalam pembelajaran pada penerapan pembelajaran aktif pada cakupanmateri pembelajaran yang cukup banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian untuk mengkomparasikan keduastrategi pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan pembelajaran antarapeta konsep dan teka-teki silang ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa dan mengetahui proses pembelajaran denganmenggunakan TTS dan Peta Konsep. Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimen. Penelitian inimenggunakan strategi student centered dengan TTS dan peta konsep. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIII semester II SMP N 2 Mlati. Pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Kelas eksperimen 1menggunakan pembelajaran TTS adalah Kelas VIII C, sedangkan kelas eksperimen 2 menggunakan pembelajaran petakonsep adalah Kelas VIII D, dengan masing-masing 29 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil UjiT-Test (Independent Sample Test) adalah nilai sig. (2-tailed) 0.001 pada hasil posttest menunjukkan terdapat perbedaansetelah kedua kelas diberi perlakuan karena nilai signifikansi kurang dari 0.05. Nilai rerata kemampuan akhir kelaseksperimen dengan peta konsep lebih tinggi yaitu 70.17 dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan TTS yaitu 59.48.Hasil uji ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran peta konsep dan teka-teki silang terdapat perbedaan.Presentase keterlaksanaan pembelajaran juga menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripadakelas eksperimen 1. Penggunaan pembelajaran dengan peta konsep lebih baik daripada penggunaan pembelajaran tekatekisilangapabiladilihatdarihasilrata-ratanilaikelaspadamateriStrukturTubuhTumbuhan.Kata kunci: teka-teki silang (TTS), peta konsep
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 TEMPEL MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA PUZZLE THE MOTIVATION IMPROVEMENT EFFORTS AND THE RESULT OF COGNITIVE SCIENCE LEARNING FOR STUDENTS IN THE GRADE VIII E 2 TEMPEL JUNIOR HIGH SCHOOL THROUGH STUDY OF COOPERATIVE LEARNING TYPES TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) USING MEDIA PUZZLE Hedayati, Hannik; Suyoso, Suyoso; Anjarsari, Putri
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (June, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

       Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournaments) dengan media puzzle pada pembelajaran IPA di kelas VIII E, serta mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII E SMP 2 Tempel Sleman dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournaments) dengan media puzzle. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar dan angket motivasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model cooperative learning tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media permainan puzzle dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Terdapat lima sintak dalam pembelajaran TGT yaitu presentasi kelas, pembentukan tim TGT, games puzzle, turnamen puzzle dan penghargaan kelompok. Kesesuaian keterlaksanaan pembelajaran dengan Rencana Keterlaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I sebesar 81,32% dan pada siklus II sebesar 92,6%; peningkatan persentase motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 52,08% dan siklus II sebesar 54,68% dan peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif pada siklus I sebesar 50% (16 siswa) dengan nilai gain skor 0,3 dalam kategori sedang dan pada siklus II sebesar 75% (24 siswa) dengan nilai gain skor 0,5 dengan kategori sedang.Kata kunci: Pembelajaran Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament), Media Puzzle, Motivasi Belajar, Hasil Belajar Kognitif.       The aims of this research are to describe the application of learning models Cooperative Learning type TGT (Teams Games Tournaments) by using media puzzle on the science teaching in the class VIII E, and to describe an increase in motivation and improving cognitive outcomes of the students in the grade VIII E 2 Tempel Sleman Junior High School by using learning model application types TGT Cooperative learning (Teams Games Tournaments) with media puzzle. This research is a Classroom Action Research (CAR) was conducted as many as two cycles with each cycle consisting of planning, action and observation and reflection. The instrumens of this research are the form of learning observation sheets has been implemented, achievement test and student motivation questionnaire. The results was showed that learning by using cooperative learning model of the type of TGT (Teams Games Tournament) that is media puzzle game can be improving the motivation and learning outcomes of the students. There are five syntax in learning TGT such as class presentation, the formation of the TGT team, games puzzle, tournaments puzzle and group awards; to increase of conformity learning it can use Lesson Plan (RPP) on the first cycle amounted to 81.32% and 92.6% in the second cycle; the percentage has increased a motivation to learn 52.08% in the first cycle and 54.68% for the second cycle; and percentage has increased a cognitive learning outcomes of students 50% (16 students) in the first cycle with the value of the gain score of 0,3 in the medium category and 75% (24 students) for second cycle with the value of the gain score of 0,5 in the medium category.Keywords: Learning Model Cooperative Learning type TGT (Teams Games Tournament), Media Puzzle, Motivation, Cognitive Learning Outcomes.