Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.527 KB)

Abstract

ABSTRAK Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, biaya, dan mutu. Pemilihan metode penjadwalan pada proyek juga merupakan salah satu kebijakan yang sangat perlu diperhatikan agar mendapatkan  hasil yang sesuai dengan rencana awal. Dalam penulisan tugas akhir ini digunakan salah satu metode penjadwalan yaitu CPM (Critical Path Method) yang merupakan suatu metode dalam mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. Tujuan dari penganalisisan ulang ini adalah untuk mendapatkan cadangan waktu yang terdapat pada setiap kegiatan proyek. Pada tugas akhir ini akan dibandingkan metode penjadwalan proyek di lapangan yang menggunakan kurva S dengan Critical Path Method (CPM). Data proyek yang digunakan adalah proyek pembangunan rumah sakit Prima.   Kata Kunci : manajemen proyek, CPM, cadangan waktu.
OPTIMIZATION OF PROJECT TIME AND COST IN PANDEMIC ERA BY TIME COST TRADE OFF METHOD OF UNIVERSITAS NEGERI MEDAN CASE STUDY Gea Geby Aurora Syafridon; Syahrizal; Rahmi Karolina; Muhammad Agung Putra Handana; Maria Christin
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/agregat.v2i2.755

Abstract

The quality of project construction is constrained by the triangle model of project management, refers to the boundaries of scope, cost and time. The construction project at Universitas Negeri Medan is one of the projects that is experiencing delays and does not meet one of the limitations of triple constraints that must be met by each project. This study has aims to identify the acceleration of project duration using the Time Cost Trade Off method with alternative additions of working hours (overtime) 1 hour, 2 hours, and 3 hours as well as the addition of the number of workers by 10%, 15%, 20%, and 25% from the beginning. From the results of the analysis using this method, it was concluded that the addition of the number of workers as much as 10% from the original is more profitable, where the optimum time of acceleration of the project duration is for 171 calendar days and the optimum cost resulting from the acceleration of the project duration is Rp. 14,059,057,900.00.
Quantity Take Off Comparison Using Building Information Modelling (BIM) with Autodesk Revit Software and Traditional Method Fredrick Jeremia Simatupang; Gina Cynthia Raphita Hasibuan; Indra Jaya; Syahrizal; Rezky Ariessa Dewi; Gea Geby Aurora Syafridon
International Journal of Architecture and Urbanism Vol. 8 No. 2 (2024): International Journal of Architecture and Urbanism
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijau.v8i2.16146

Abstract

Nowadays, the development of technological advances and information has grown rapidly in various aspects including the development of construction projects. One of the construction technology innovations is Building Information Modeling (BIM). Obstacles that are often or commonly encountered in the implementation of construction projects are delays or delays in work, rework, and inaccuracies in the calculation of the required quantity. The problems caused by conventional methods can be minimized by utilizing construction technology, namely BIM at the construction stage. This research aims to compare the volume of traditional (conventional methods) and BIM methods. This research uses a comparative research method and quantitative approach. In this research, a comparative analysis between conventional methods and BIM methods is carried out. Based on the data analysis that has been carried out, it is found that the BIM results are smaller than the conventional project results with a percentage comparison difference of 8.61% for the volume of concrete work, and 6% for the weight of reinforcement.
Strategi Pengembangan Pendidikan Santri Yatim-Dhuafa melalui Optimalisasi Lahan dengan Land-Clearing di Pondok Tahfidz Kitabina Harahap, Muthiah Putrilan; Jaya, Indra; Nasution, Derry Wiliyanda; Syafridon, Gea Geby Aurora; Afdila, Ryandika
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dan Desa Volume 3, Nomor 1, Juli 2025
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/passa.v3i1.2312

Abstract

Pondok Ma’had Tahfidz Kitabina merupakan lembaga pendidikan yang fokus pada pembelajaran dan penghafalan Al-Qur'an bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Saat ini, lebih dari 200 santri/wati belajar di berbagai cabang pondok yang tersebar di beberapa daerah. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan, Yayasan Tahfidz Kitabina menetapkan cabang yang berada di Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sebagai pusat kegiatan utama (sentralisasi) dari seluruh cabang lainnya. Salah satu langkah strategis dalam proses ini adalah memindahkan santriwati dari beberapa cabang Pondok Tahfidz di Kota Medan dan sekitarnya ke lokasi pusat tersebut, yang saat ini telah dihuni oleh 40 santri dan dibina oleh 5 orang ustadz. Langkah ini diambil untuk menyatukan sumber daya dan memperkuat sistem pembinaan dalam satu lokasi yang terintegrasi. Namun, keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama dalam mendukung proses pembelajaran, terlebih dengan meningkatnya jumlah santri/wati yang harus ditampung. Kebutuhan akan fasilitas tambahan seperti gedung administrasi, asrama, dan ruang belajar untuk sekitar 120 santriwati dan 15 orang guru ustadzah semakin mendesak. Di sisi lain, keterbatasan dana dari donatur dan masyarakat membuat proses pembangunan menjadi tidak mudah untuk direalisasikan. Melalui program pengabdian masyarakat ini, dilakukan upaya untuk membantu mengatasi kendala tersebut melalui strategi optimalisasi lahan dengan kegiatan land-clearing seluas 3.700 m2 sebagai langkah awal pengembangan infrastruktur pendidikan. Metode yang diterapkan meliputi koordinasi dan diskusi bersama mitra pondok, survei lokasi, penentuan metode kerja efektif untuk pembersihan lahan, serta pelaksanaan pembersihan lahan sistemastis yang termasuk pengangkutan dan pembuangan limbah yang tidak digunakan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa proses pembersihan lahan berhasil dilaksanakan sesuai rencana menggunakan metode kerja efektif yaitu metode mekanis, dengan dukungan penuh dari tim pengabdian, mitra, masyarakat, dan para santri. Kegiatan ini tidak hanya menjadi pondasi bagi pembangunan sarana pendidikan yang lebih memadai, tetapi juga memperkuat langkah yayasan dalam mewujudkan pendidikan yang keberlanjutan dan inklusif bagi santri yatim dhuafa.