Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Abu Tandan Sawit dan 12% Serbuk Cangkang Telur Terhadap Stabilisasi Tanah Lempung Ditinjau Dari Nilai CBR dan UCT Muthiah Putrilan Syamnah Harahap; Derry Wiliyanda Nasution; Ika Puji Hastuty; Roesyanto Roesyanto; Anisa Nuraliman
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v2i2.328

Abstract

Tanah lempung yang mempunyai kuat geser yang rendah perlu distabilisasikan agar memenuhi syarat teknis untuk dijadikan sebagai tanah dasar. Dalam penelitian ini digunakan penambahan serbuk cangkang telur (SCT) dan abu tandan sawit (ATS) sebagai bahan stabilisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai index properties, pengaruh penambahan bahan stabilisasi pada tanah lempung, untuk mengetahui kadar penambahan ATS dan SCT yang efektif untuk daya dukung tanah melalui pengujian Unconfined Compression Test (UCT) dan California Bearing Ratio (CBR) laboratorium tak terendam. Penelitian ini juga diharapakan dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah ATS dan SCT yang semakin banyak di Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan klasifikasi USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis (CL) sedangkan berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6. Hasil penelitian menunjukkan berbagai variasi ATS dengan waktu pemeraman 3 (tiga) hari mengalami kenaikan dan penurunan terhadap nilai UCT dan CBR dengan presentase SCT yang tetap. Nilai UCT pada tanah asli sebesar 1,007 kg/cm² dan nilai CBR laboratorium sebesar 3,94% untuk CBR tak terendam. Dengan nilai paling maksimum terjadi pada variasi campuran 12% SCT+ 10% ATS yaitu dengan nilai SCT sebesar 2,804 kg/cm² dan dari hasil uji CBR laboratorium didapat nilai maksimum pada variasi campuran 12% SCT + 10% ATS dimana nilai CBR tak terendam (unsoaked) sebesar 7,83%. Dari hasil penelitian, variasi tanah campuran ini dapat meningkatkan stabilitas tanah sehingga dapat digunakan untuk konstruksi.
Lateks KKK60 Pravulkanisasi sebagai Modifier Campuran Aspal (AC-WC) Derry Wiliyanda Nasution; Zulkarnain A.Muis; Adina Sari L.; Andy Putra R; Rizki Aprilia S
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 22, No 1 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2579-891X.v22i1.12492

Abstract

Untuk meningkatkan konsumsi karet domestik Pemerintah mengalakkan program penggunaan karet pada campuran beraspal. Karet alam yang umum digunakan dalam campuran beraspal adalah karet alam jenis lateks dan SIR20. Lateks Kadar Karet Kering 60% (KKK60) pravulkanisasi merupakan karet alam lateks dengan kadar karet kering minimum 60% yang telah dicampur bahan vulkanisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan lateks KKK60 pravulkanisasi terhadap karakteristik campuran beraspal AC-WC.Penelitian ini menggunakan metode pengujian eksperimen, dengan memodifikasi campuran beraspal menggunakan lateks KKK60 pravulkanisasi. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Marshall untuk mengetahui nilai stabilitas dan flow, serta pengujian dengan alat Wheel Tracking Machine (WTM) untuk mengetahui stabilitas dinamis dan laju deformasi. Dari hasil pengujian Marshall diketahui bahwa dengan adanya penambahan lateks KKK60 pravulkanisasi mampu meningkatkan nilai stabilitas Marshall. kadar optimum penambahan lateks adalah sebesar 5%. Sedangkan dari hasil pengujian dengan alat Wheel Tracking Machine, campuran beraspal menghasilkan nilai stabilitas dinamis yang lebih tinggi (2102 lintasan/mm).
Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Palm Oil Fuel Ash (POFA) dan 20% Kapur Dolomit (CaMg(CO3)2) Ditinjau dari CBR dan Kuat Tekan Bebas Derry Wiliyanda Nasution; Ika Puji Hastuty; Roesyanto Roesyanto; Selfi Anisa
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 2 No. 3 (2024): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v2i3.397

Abstract

Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang kurang baik bila dijadikan tanah dasar karena memiliki daya dukung dan kuat geser yang rendah, namun memiliki tingkat kompresibilitas yang tinggi. Usaha untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut dengan stabilisasi. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah secara kimiawi dengan mencampurkan bahan tambahan POFA (Palm Oil Fuel Ash) dan Kapur Dolomit (KD). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai index properties, nilai CBR Laboratorium, dan nilai kuat tekan bebas (UCT) dari tanah asli setelah penambahan bahan stabilisasi. Persentase bahan stabilisasi yang digunakan adalah POFA sebanyak 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%, 14%, 16%, 18%, 20% dan KD sebanyak 20% di setiap variasinya. Berdasarkan hasil penelitian, nilai CBR paling tinggi terjadi pada variasi campuran 12% POFA + 20% KD yaitu sebesar 8,26%. Berdasarkan pengujian Kuat Tekan Bebas, diperoleh nilai kuat tekan tanah (qu) maksimum dari semua variasi campuran terdapat pada campuran 12% POFA + 20% KD yaitu sebesar 2,945 kg/cm2. Oleh karena itu, penggunaan POFA dan KD dinilai mampu meningkatkan stabilisasi tanah lempung.
Studi Kerentanan Air Tanah Di Sekitar TPA Terjun Kota Medan Menggunakan Metode GOD: Indonesia Meutia Nurfahasdi; Silda Adi Rahayu; Muhammad Faisal; Derry Wiliyanda Nasution; Dally Raj Singh; Agnes Yofita Zega; Agree Manganju Evannels Silalahi; Robi Arianta Sembiring
Jurnal Engineering Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, 2023
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kerentanan air tanah dilakukan sebagai upaya awal untuk mengatasi penurunan potensi air tanah yang mempengaruhi tinggi muka air tanah, debit air tanah, penurunan permukaan/tanah, dan kualitas air tanah yang dapat menimbulkan pencemaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kerentanan air tanah untuk menjadi acuan dalam pengelolaan air tanah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Metode GOD. Metode GOD (Groundwater Occurrence, Overlaying Lithology and Depth of Groundwater) dilakukan untuk mengkaji kerentanan air tanah di sekitar TPA Terjun di Kota Medan. Metode GOD merupakan metode untuk mengkaji tiga parameter yaitu jenis akuifer, jenis litologi di atas akuifer dan kedalaman muka air tanah. Berdasarkan hasil analisis parameter GOD dari ke tiga parameter maka diperoleh nilai dari indeks GOD adalah 0,5 yang menunjukkan kerentanan air tanah berada pada menengah/sedang).
Penataan Objek Wisata Air di Desa Timbang Jaya Kabupaten Langkat Sembiring, Robi Arianta; Nasution, Derry Wiliyanda; Dalimunthe, Nurul Ika Putri; Bukit, Ferry Rahmat Astianta
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041106000

Abstract

Desa Timbang Jaya memiliki sumberdaya air yang menjadi potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Selain itu Pemerintahan Desa juga memiliki komitmen untuk menjadikan desanya menjadi desa yang mandiri. Mandiri dalam arti tidak hanya sekedar melakukan pembangunan desa dengan mengandalkan dana desa, namun juga dapat menciptakan sumber pendapatan melalui usaha sendiri. Usaha ini nantinya diharapkan tidak hanya sebagai penambah kas desa, namun juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Hal yang menjadi permasalahan pada Desa Timbang Jaya adalah kebutuhan kerjasama untuk menata potensi sumberdaya yang dimiliki. Desa Timbang Jaya memiliki sumberdaya air yang potensial namun belum dapat dikelola untuk menjadi sumber pendapatan tambahan desa dan masyarakat. Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian yaitu dengan melakukan diskusi bersama masyarakat untuk memperoleh alternatif kegiatan serta mengimplementasikan kegiatan tersebut dalam bentuk penataan objek wisata. Dari hasil diskusi dengan masyarakat disepakati kegiatan yang akan dilakukan yaitu menata objek wisata air dengan melakukan pengecatan pada dinding saluran irigasi primer dan menebarkan benih ikan pada saluran tersebut untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai rencana dan telah memberikan solusi atas harapan mitra dengan melakukan penataan objek wisata air.
Strategi Pengembangan Pendidikan Santri Yatim-Dhuafa melalui Optimalisasi Lahan dengan Land-Clearing di Pondok Tahfidz Kitabina Harahap, Muthiah Putrilan; Jaya, Indra; Nasution, Derry Wiliyanda; Syafridon, Gea Geby Aurora; Afdila, Ryandika
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dan Desa Volume 3, Nomor 1, Juli 2025
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/passa.v3i1.2312

Abstract

Pondok Ma’had Tahfidz Kitabina merupakan lembaga pendidikan yang fokus pada pembelajaran dan penghafalan Al-Qur'an bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Saat ini, lebih dari 200 santri/wati belajar di berbagai cabang pondok yang tersebar di beberapa daerah. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan, Yayasan Tahfidz Kitabina menetapkan cabang yang berada di Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sebagai pusat kegiatan utama (sentralisasi) dari seluruh cabang lainnya. Salah satu langkah strategis dalam proses ini adalah memindahkan santriwati dari beberapa cabang Pondok Tahfidz di Kota Medan dan sekitarnya ke lokasi pusat tersebut, yang saat ini telah dihuni oleh 40 santri dan dibina oleh 5 orang ustadz. Langkah ini diambil untuk menyatukan sumber daya dan memperkuat sistem pembinaan dalam satu lokasi yang terintegrasi. Namun, keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama dalam mendukung proses pembelajaran, terlebih dengan meningkatnya jumlah santri/wati yang harus ditampung. Kebutuhan akan fasilitas tambahan seperti gedung administrasi, asrama, dan ruang belajar untuk sekitar 120 santriwati dan 15 orang guru ustadzah semakin mendesak. Di sisi lain, keterbatasan dana dari donatur dan masyarakat membuat proses pembangunan menjadi tidak mudah untuk direalisasikan. Melalui program pengabdian masyarakat ini, dilakukan upaya untuk membantu mengatasi kendala tersebut melalui strategi optimalisasi lahan dengan kegiatan land-clearing seluas 3.700 m2 sebagai langkah awal pengembangan infrastruktur pendidikan. Metode yang diterapkan meliputi koordinasi dan diskusi bersama mitra pondok, survei lokasi, penentuan metode kerja efektif untuk pembersihan lahan, serta pelaksanaan pembersihan lahan sistemastis yang termasuk pengangkutan dan pembuangan limbah yang tidak digunakan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa proses pembersihan lahan berhasil dilaksanakan sesuai rencana menggunakan metode kerja efektif yaitu metode mekanis, dengan dukungan penuh dari tim pengabdian, mitra, masyarakat, dan para santri. Kegiatan ini tidak hanya menjadi pondasi bagi pembangunan sarana pendidikan yang lebih memadai, tetapi juga memperkuat langkah yayasan dalam mewujudkan pendidikan yang keberlanjutan dan inklusif bagi santri yatim dhuafa.