Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh variasi sudut kampuh bevel groove terhadap kekuatan tarik material Stainless Steel 304 Husnul Fata; Muhammad Razi; Syukran Syukran
Journal of Welding Technology Vol 2, No 1 (2020): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v2i1.1128

Abstract

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) adalah suatu proses pengelasan dengan menggunakan gas mulia sebagai pelindung. Untuk menghasilkan busur listrik, digunakan elektroda yang tidak terkonsumsi terbuat dari logam tungsten atau paduannya yang memiliki titik lebur tinggi. Baja tahan karat austenite 304 atau yang sering disebut stainless steel 304 merupakan baja paduan dengan kandungan Cr 18-20%, dan Ni 8-10,5%. Baja jenis ini biasa digunakan sebagai bahan kontruksi utama dalam beberapa industri seperti nuklir, kimia, dan makanan. Baja ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang baik karena terdapat lapisan kromium oksida pada permukaannya. SS304 merupakan baja yang memiliki tingkat kekerasan rendah sekitar 123 HB dan kekuatan tarik sebesar 505 N/mm². Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik hasil pengelasan GTAW pada baja tahan karat SS304 dengan variasi sudut kampuh bevel. Dari pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa kekuatan tarik tertinggi terdapat pada material tanpa penyambungan dengan nilai rata- rata kekuatan tarik 63.84 kgf/mm², sedangkan pada material yang dilas kekuatan tertinggi terdapat pada kampuh bevel dengan sudut 40° dengan nilai rata- rata 55.30 kgf/mm°, sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada kampuh bevel dengan sudut 35° dengan rata- rata kekuatan tarik 50.68 kgf/mm².Kata kunci :  Pengelasan GTAW, stainless steel 304, kekuatan tarik, elektroda EWTH-2, kampuh. Effect of groove variations on the tensile strength of the material Stainless Steel 304 AbstractGas Tungsten Arc Welding (GTAW) is a welding process using argon gas as a shield. To produce electric arcs, non-consumed electrodes made of tungsten metal or alloys that have a high melting point. Stainless steel 304 is an alloy steel with 18-20% Cr content, and Ni 8-10.5%. This type of steel is commonly used as the main construction material in several industries such as nuclear, chemical, and food. This steel has good corrosion resistance because there is a layer of chromium oxide on its surface. SS304 is a steel that has a low hardness level of about 123 HB and tensile strength of 505 N / mm². This study aims to determine the tensile strength of GTAW welding results in SS304 stainless steel with a variation of the groove angle. From the tests that have been carried out, it is known that the highest tensile strength is in the material without connection with an average tensile strength value of 63.84 kgf / mm², while in the material welded the highest strength is in the bevel groove with an angle of 40 ° with an average value of 55.30 kgf / mm °, while the lowest tensile strength is in the bevel groove with an angle of 35 ° with an average tensile strength of 50.68 kgf / mm². 
Pemanfaatan limbah gergaji kayu dan sekam sebagai bahan bakar alternatif bagi industri rumah tangga Muhammad Razi; Fakhriza Fakhriza
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1365

Abstract

Limbah gergajian kayu dan sekam merupakan bahan baku yang sangat melimpah dan sampai saat ini masih kurang dimanfaatkan, pemanfataan limbah ini dapat membantu meringankan beban industry rumah tangga, salah satun pemanfaatannya melalui kompor bioma.. Kompor biomass jenis ini terdiri atas tiga bagian utama, bagian luar merupakan dinding untuk mengegah panas yang dihasilkan oleh kompor jenis ini tidak terjadinya kehilangan energi, sedangkan bagian silinder kedua berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar yang bersifat dinamis dimana silinder tersebut bisa dikeluarkan dengan mudah untuk pengisian bahan bakar sekaligus untuk pemadatan bahan bakar, sedangakan silinder ketiga yang merpakan inti merupakan tempat untuk menyemburkan api ke panci atau kuali masak.. Selain bagian-bagian tersebut, kompor ini juga dilengkapi dengan lubang pemantik api dan lubang srikulasi udara yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas panas yang dihasilkan, dibagian permuakaan terdapat sirip untuk mengurangi laju pembakaran bila diperlukan, kompor ini mampu mengasilkan panas sampai 280 ” C pada permukaan kuali/ wajan . Adapun bahan bakar yang digunakan berupa serbuk kayu, sekam atau paduan keduanya, dengan bahan bakar yang dibutuhkan sebesar 2 kg sekali pengisian.Kata-kata Kunci : Biomassa, Tekanan, Temperatur, Kalor, Perpindahan panas, Mess.
ANALISA TEGANGAN PADA PLUG VALVE MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA BERBASIS SIMULASI Rahmad Maulana; Muhammad Razi; Saifuddin A Jalil
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i2.2013

Abstract

Plug Valve adalah katup gerakan rotasi seperempat putaran yang menggunakan plug meruncing atau silinder untuk menghentikan atau mengarahkan laju aliran fluida. Plug Valve bisa dipakai mulai dari tekanan atmosfir hingga 10.000 psi (69.000 KPa) dan suhu dari 50 hingga 1.500 0F. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa tegangan yang terjadi pada body plug valve akibat tekanan laju aliran fluida menggunakan Metode Elemen Hingga Ansys Workbench. Pada penelitian ini, body plug valve diberikan variasi tekanan Working Pressure berdasarkan standard ASME B16.34 pada suhu material 300ºC yang kemudian dengan Test Pressure hingga tegangan yang terjadi mencapai batas Yield Tensile Strength material ASTM A216 Grade WCB yaitu sebesar 280 MPa. Hasil tegangan yang didapat berdasarkan hasil simulasi pada body plug valve yang dimodelkan didalam software Ansys Workbench didapatkan bahwa pada Working Pressure 1.02 MPa tegangan maksimum yang terjadi sebesar 3.7625 MPa, selanjutnya pada Test Pressure 16 MPa didapatkan tegangan maksimum sebesar 59.02 MPa, lalu pada Test Pressure 36 MPa didapatkan tegangan maksimum sebesar 132.8 MPa, kemudian pada Test Pressure 56 MPa didapatkan tegangan maksimum sebesar 206.57 MPa, dan pada Test Pressure 76 MPa didapatkan nilai tegangan maksimum sebesar 280.35 MPa. Berdasarkan variasi tekanan yang diberikan pada body valve didapatkan, pada test pressure 76 MPa tegangan maksimum yang terjadi sudah melewati nilai batas Yield Tensile Strength dari material yang dipakai, dalam kondisi ini body plug valve akan mengalami kegagalan distrosi deformasi plastis (plastic deformation), dimana semua perubahan yang terjadi akan terjadi secara permanen dan akan terus berlanjut hingga mencapai batas tegangan maksimum material. Kata kunci: Body, Plug Valve, Tegangan Maksimum, Pressure
Rancang Bangun Prototipe Overhead Crane Kapasitas 20 Kg Dengan Pengontrolan Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) Abd Rani; Bukhari Bukhari; Muhammad Razi
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 1 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i1.3918

Abstract

Pada rancang bangun prototipe overhead crane ini peneliti telah merancang dan menguji prototipe berbasis PLC (Programmable Logic Controller) berdasarkan prinsip kerjanya. Dari analisa static yang dilakukan didapat tegangan tertinnggi (maximum stress) prototipe overhead crane terletak pada roda dengan material stainless steel 304, yakni dengan nilai 69668312 N/m2 atau 69,67 MPa. Sedangkan yield tensile strength dari stainless steel 304 yaitu 215 MPa. maka factor keamanan yang didapat yaitu 3,1, sehingga kontruksi prototipe overhead crane layak digunakan. Dan dari data yang didapat dari pengujian fungsional prototipe overhead crane dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar beban yang diangkat, maka kecepatan angkat semakin kecil dan kecepatan turun semakin besar. Sedangkan kecepatan gerakan transversal dan longitudinal tidak terjadi perubahan yang signifikan dan kecepatan yang didapat normal, dengan beberapa variasi beban yang telah diberikan.Kata kunci: Overhead crane, PLC, Prototype overhead crane, ladder diagram
Pengaruh Variasi Temperatur dan Media Pendingin Pada Baja AISI 1050 Mengunakan Arang Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Media Pack Carburizing Mahardika Mahardika; Muhammad Razi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 2 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i2.4482

Abstract

Baja AISI 1050 umumnya digunakan sebagai material utama untuk memproduksi pisau pemotong/pemanen sawit. Dan didunia otomotif baja AISI 1050 digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan pegas/suspense. Produk tersebut rentan mengalami kerusakan pada bagian mata potongnya. Dan dalam dunia otomotif adalah pegas daun pada mobil yang mengalami kerusakan akibat lelah yang muncul. Berdasarkan hal tersebut material yang digunkan harus memiliki sifat mekanik yang baik. Peningkatan sifat mekanik dapat dilakukan dengan penambahan unsur paduan karbon (Karburizing).  Metode yang digunakan yaitu Pack Carburizing dengan variasi temperatur mulai dari 950oC, 1000 oC, dan 1050 oC dan juga dilakukan variasi pada media pendingin yang digunaka yaitu normalizing dan quenching mengunakan air batang pisang dengan holding time selama 120 menit. Pengujian nilai kekerasan menggunakan metode microVickers, nilai kekerasan rata-rata Pada temperature 950oC dengan pendingin Normalizing adalah 187.45 HV, untuk Quenching adalah 283.61 HV, Pada temperature 1000oC dengan pendingin Normalizing adalah 236.93 HV, untuk Quenching adalah 402.53 HV, Pada temperature 1050oC dengan pendingin Normalizing adalah 345.77 HV, untuk Quenching adalah 460.69 HV. Dan nilai kekuatan tarik adalah tertinggi adalah pada temperature 1000oC dengan pendinginan Quenching adalah 5716.15 (kg).Keywords: Baja AISI 1050, Pack Carburizing, Uji Kekerasan, Uji Tarik
PENGARUH VARIASI TEKANAN TERHADAP KARAKTERISTIK BIOBRIKET CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PENCETAK BIOBRIKET MACHSALMINA MACHSALMINA; ADI SAPUTRA ISMY; MUHAMMAD RAZI
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 6, No 2 (2022): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v6i2.3330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan terhadap karakteristik biobriket cangkang kelapa sawit dengan menggunakan mesin pencetak biobriket. Penelitian ini menggunakan variasi tekanan 0.4, 0.7, 0.9 dan 1 Mpa. Penelitian ini juga dilakukan penambahan stearin dengan persentase 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Cangkang kelapa sawit dilakukan torrefaction, penumbukan arang, lolos mesh 40 – 60 dan mixing material. Biobriket dilakukan uji densitas, uji nilai kalor, waktu penyalaan, laju pembakaran dan shatter index. Data hasil penekanan dengan 0,4 Mpa mempengaruhi karakteristik biobriket cangkang kelapa sawit menghasilkan densitas sebesar 0,8588 g/cm3 pada stearin 25%, waktu penyalaan 4,4 menit, laju pembakaran 0,381 g/menit, nilai kalor 7341,905 kal/g dan shatter index sebesar 66,667% pada 0% stearin. Data hasil penekanan dengan 1 Mpa mempengaruhi karakteristik biobriket cangkang kelapa sawit menghasilkan densitas sebesar 0,9079 g/cm3 pada stearin 25%, waktu penyalaan 8,51 menit, laju pembakaran 0,349 menit, nilai kalor 7310,238 kal/g dan shatter index sebesar 67,285% pada 0% stearin. Kata kunci: Biobriket, Cangkang Kelapa Sawit, Tapioka, Stearin.
RANCANG BANGUN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK UNTUK MESIN PENCETAK BIOBRIKET Muhammad Sofnivagi; Muhammad Razi; Hasrin Hasrin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 1 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i1.1744

Abstract

Elektro pneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik, dimana prinsip kerjanya memilih energi pneumatik sebagai media kerja (tenaga penggerak) sedangkan media kontrolnya mempergunakan sinyal elektrik ataupun elektronik. Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik dengan mengaktifkan sakelar, sensor ataupun sakelar pembatas (limit switch) yang berfungsi sebagai penyambung ataupun pemutus sinyal. Sinyal tersebut akan dikirimkan ke kumparan dan akan menghasilkan medan elektromagnit serta akan mengaktifkan/mengaktuasikan katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik. Sedangkan media kerja pneumatik akan mengaktifkan atau menggerakkan elemen kerja pneumatik seperti silinder yang akan menjalankan sistem. Pada Alat ini dirancang mesin pembuat briket dengan sistem pneumatik yang dapat bergerak dengan tekanan udara dari kompresor. Selain itu, alat ini dirancang menggunakan komponen yang dapat mendukung kerja pneumatik seperti Double acting silinder, solenoid valve single coil 5/2, regulator filter, push button dan kompresor. Proses kerja alat ini menggunakan diagram perencanaan pneumatik, sehingga gerak pneumatik pada saat proses pengepresan briket lebih stabil. Pengembangan alat pembuat briket dengan sistem kendali pneumatik, dapat menghasilkan waktu proses kerja yang lebih cepat dibandingkan alat pencetak biobrket manual, yaitu dalam 1 menit bisa menghasilkan 1 biobriket, tergantung jumlah tabung cetakan yang tersedia, semakin banyak tabung cetakan, maka jumlah biobriket yang mampu dihasilkan akan semakin banyak.Kata Kunci : Elektro peneumatik, komponen pneumatik, dan mesin pembuat briket