Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Seni Ruang dan Waktu dalam Mapacci pada Upacara Perkawinan Adat Bugis Tandyonomanu, Danang; Bahfiarti, Tuti
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.048 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6033

Abstract

Pembagian ruang dalam rumah memiliki tujuan dan berdasarkan pada adat istiadat tertentu.  Konsep rumah bahkan mencerminkan status penghuninya. Konsep ruang rumah adat Bugis kaitannya dengan tingkatan status dan penggunaan ruang dan waktu yang digunakan oleh mereka dalam prosesi perkawinan adat Bugis, khususnya tradisi ”mappacci”.Tujuannya untuk mengetahui seni ruang dan waktu dalam “mapacci” pada upacara perkawinan adat Bugis. Untuk tujuan tersebut metode yang digunakan adalah metode penelitian etnografi. Etnografi adalah penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Penelitian ini berupaya mempelajari peristiwa kultural, yang menyajikan pandangan hidup subyek sebagai obyek studi. Hasilnya adalah upacara “mappaci” perkawinan adat bugis tentang proksemik dengan pembagian ruang dalam rumah dapat memberikan gambaran bahwa semakin dekat jarak sosial seseorang dengan pemangku hajat menentukan ruang mana dia ditempatkan dan menentukan juga lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti prosesi perkawinan adat tersebut. Semakin dekat jarak sosial semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti prosesi tersebut
Pola Komunikasi Grup Virtual Percakapan Fans Tiara Andini Mootiara Garis Keras di Media Sosial Whatsapp Islamiati, Ananda Eka Dian; Tandyonomanu, Danang
The Commercium Vol. 9 No. 1 (2025): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i1.65724

Abstract

Hadirnya media sosial dalam era digitalisasi media membawa pada perubahan interaksi dan komunikasi antar masyarakat. Perubahan ini mendorong munculnya pola-pola komunikasi baru yang menjadi nilai sekaligus norma baru dalam masyarakat digital. Perwajahan media sosial yang menawarkan segala kemudahan dan berbagai fitur yang menarik menjadi intensi pada generasi saat ini, tak terkecuali dalam dunia fanbase. Ketertarikan seseorang pada sosok yang membuat terkagum-kagum menjadi trend menarik saat ini dimana tidak hanya tertarik secara personal, melainkan adanya sesuatu yang dijunjung dalam diri seseorang tersebut. Hal ini kemudian berkembang menjadi fanbase yang kita kenal saat ini. Perkembangan dunia fanbase terus menjadi trendsetter saat ini dijagat media sosial. Fenomena bertemunya orang-orang dengan penggemar yang sama menjadi sesuatu hal yang menarik dilihat.Dengan adanya media sosial seperti Whatsapp, peneliti melihat bagaimana kehidupan fanbase Mootiara Garis Keras beserta pola komunikasi apa yang terjadi didalam. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, peneliti ikut terjun dalam grup tersebut dengan berpartisipasi secara langsung. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa di dalam grup tersebut pola komunikasi bintang yang dibangun sangat dinamis dan bersifat resiprokal. Ini terlihat ketika admin dan seluruh anggota dapat melakukan komunikasi secara timbal-balik meskipun terdapat aturan yang wajib ditaati. Sementara itu, pola komunikasi yang dijalin antara anggota dengan anggota sangat luwes, serta tidak memiliki aturan yang ketat. Anggota juga diperbolehkan membahas seluruh hal dengan tanpa menyinggung atau membahas artis lain. Komunikasi juga tidak sebatas pada persoalan artis yang didukung, tetapi saling melakukan dalamkegiatan sosial lain, seperti amal. Hanya saja, kekurangan dari penelitian ini adalah tidak meluasnya jaringan fanbase dimana hanya orang-orang yang mengetahui akses Whatsapp admin saja yang tergabung, sedangkan yang memiliki penggemar yang sama tidak mengetahuinya.
Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Representasi Hero Perempuan Dalam Game Mobile Legends : Bang Bang: Roland Barthes' Semiotic Analysis on Female Heroes Representation in Mobile Legends : Bang Bang Game Rahmadani, Fahmi Reza; Tandyonomanu, Danang
The Commercium Vol. 3 No. 2 (2020): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v3i2.38907

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengulas tentang bagaimana representasi perempuan dalam karakter yang ada dalam Game Online yang cukup populer, yaitu Mobile Legends: Bang Bang. Penelitian ini menjadi menarik dikarenakan keberadaan perempuan dalam Game yang populer di Indonesia terbilang jarang. Dalam penelitian terdahulu juga membuktikan bahwa perempuan selalu ditempatkan menjadi tokoh sampingan dan hampir selalu berada dalam stereotip negatif yang diciptakan oleh tim pengembang laki-laki heteroseksual. Dalam Game yang bertema perang ini terdapat karakter utama yang disebut hero yang didesain berdasarkan berbagai macam referensi termasuk perempuan. Peneliti menggunakan metode tekstual analisis dan Semiotika yang disertai dengan proses decoding (menerjemahkan dan memaknai) tanda-tanda dalam kesatuan unit, yaitu teks. Dalam penelitian ini, Mobile Legends: Bang Bang dijadikan sebagai objek kajian. Game tersebut dilihat sebagai tanda dan teks yang dapat digunakan untuk menganalisis makna representasi perempuan. Penelitian ini menunjukan bahwa representasi perempuan setelah dianalisis melalui desain visualnya direpresentasikan sebagai sosok yang melakukan hal-hal yang serupa dengan hal-hal yang dilakukan pria dan tetap memiki maskulinitas dan femininitas secara bersamaan, dan sesuai dengan peran (role) yang mereka miliki. Kata Kunci : Game Online, Mobile Legends : Bang Bang, Gender, Representasi karakter, Hero perempuan, Analisis Tekstual, Desain visual. ABSTRACT This study reviews the women representation characters in a quite popular online Game, Mobile Legends: Bang Bang. This research is interesting since it is rare for women existence in popular Games in Indonesia. In this study, it is also proved that women are always being the side character and sometimes, always in negative stereotypes created by heterosexual male development teams. In this war-themed Game, characters called Heroes provide various types of references to suit women. The researcher uses a qualitative analysis method which is translated by the process of decoding (translating and interpreting) signs in a unity, namely text. In this study, the Mobile Legends: Bang Bang was made as to the object of study. The Game is seen as a sign and text that could be used to analyse the meaning of women's representation. This research shows the representation of women after being analysed through their visual design is represented as a figure who does things done with things done by men and still thinking about masculinity and femininity simultaneously by the Roles they have. Keywords: Online game, Mobile Legends : Bang Bang, Gender, Character representation, female heroes, textual analysis, visual design.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI POLA HIDUP AKTIF DAN SEHAT PADA LANSIA KATEGORI PARSIAL GRIYA WREDA JAMBANGAN SURABAYA Retno Dewanti, Niken Pramesthi; Tandyonomanu, Danang
The Commercium Vol. 8 No. 1 (2024): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v8i1.59211

Abstract

Therapeutic Communication is an interpersonal relationship between the counselor and client. Through this relationship, the counselor and client gain joint learning experiences in order to improve the client's emotional experience. Therapeutic communication is a type of interpersonal communication that is useful for assisting in the process of stimulating and changing behavior carried out by nurses towards patients or clients. Therapeutic communication is usually carried out to change thought patterns which can ultimately influence the patient's activities. Based on the Sustainable Development Goals which have become a world agreement and were drafted by the UN in point number 3, it states "Good Health and Prosperity" where health must be equal for all people, including paying attention to the health of the elderly. Apart from the declining function of the body's organs which can affect the health of the elderly, the elderly usually start to experience senility or easily lose their memory of certain things, and in the elderly the motivation to live a healthy and active life has begun to decline. In this research, a qualitative phenomenological research approach will be used. Based on the results of research that has been carried out regarding communication patterns that are applied as therapeutic communication by nurses to elderly people in the partial Griya Wreda Jambangan category, three communication patterns were found according to the elderly carried out by nurses to the elderly. The first is the nurse's closeness to the elderly, including inviting interaction and communication with the elderly. The second is complaints from the elderly to the nurse. After the elderly get to know the nurse, the elderly express their complaints to the nurse. And the third is the nurse's actions regarding reports or complaints from the elderly. At this stage, therapeutic communication really needs to be applied to the elderly. Apart from medical measures, nurses need to motivate the elderly with therapeutic communication so that the elderly can recover optimally.
MAKNA LIRIK LAGU INI JUDULNYA BELAKANGAN KARYA NOSTRESS SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL Ahsan, Alfath Imam; Tandyonomanu, Danang
The Commercium Vol. 8 No. 2 (2024): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v8i2.63047

Abstract

This research is a study that contains an analysis of the lyrics of the song "Ini Judulnya Belakangan" popularized by a band from Bali, Nostress. In this study, researchers used qualitative methods with the approach of semiotics studies from Ferdinand De Saussure seen from signifiers and signifieds. In the process for data collection, researchers use document studies methods, content analysis and literature reference search. In this study, researchers took 6 verses of the analyzed songs. In the process, researchers find the message that the songwriter wants to convey. The lyrics of "Ini Judulnya Belakangan"contain many meanings such as social criticism, agrarian conflicts to efforts to save the environment, where the songwriter feels disappointment over what is happening around him. But on the other hand, songwriters also hope for a better future and try to remind their music listeners and the public to always be aware of what is happening around them and not be afraid to continue to speak out about various problems that are happening. Music is one of the media for delivering messages that can represent individuals or community unrest through lyrical lyrics created by musicians by looking at the reality that is happening which results in social criticism as done by Nostress.
Penguatan Literasi Digital Berbasis Forum Group Discussion Untuk Membangun Identitas Digital Desa Tambak Cemandi Sidoarjo Prasetyo, Dwi; Putranto, Teguh Dwi; Tandyonomanu, Danang; Tsuroyya, Tsuroyya; Dharmawan, Awang; Aziz, Muhammad Hilmy; Nurwahid, Aditya Fahmi
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 02 (2025): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v5i02.204

Abstract

Desa Tambak Cemandi memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, namun masih terkendala oleh rendahnya literasi digital, minimnya strategi komunikasi, dan belum optimalnya promosi destinasi wisata secara mandiri. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat melalui pendekatan integratif berupa pelatihan, Forum Group Discussion, dan pendampingan intensif. Metode partisipatif diterapkan untuk melibatkan perangkat desa, pemuda, kelompok sadar wisata, dan pelaku UMKM dalam proses penguatan kemampuan digital dan komunikasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan peserta dalam mengelola media sosial, mengisi konten website desa, serta membuat narasi promosi digital. Terjadi pula perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap promosi berbasis komunitas. Pendampingan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individu, tetapi juga membentuk sinergi antar pemangku kepentingan untuk membangun identitas digital desa yang berkelanjutan. Program ini membuktikan bahwa literasi digital yang dikembangkan secara kolaboratif mampu menjadi katalis transformasi menuju desa digital.