Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH BATUK PROVOKASI PADA FASE EKSPULSI JANIN TERHADAP KEJADIAN LASERASI PERINEUM nor asiyah; Islami Islami; Nasriyah Nasriyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 5, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v5i1.969

Abstract

Latar Belakang: AKI di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh perdarahan, salah satu penyebab perdarahan yaitu Laserasi perineum. Untuk mengurangi drajat laserasi perineum, sebaiknya perineum tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat dilalui oleh kepala janin. Batuk provokasi pada fase ekspulsi janin merupakan perbuatan untuk membangkitkan suatu rangkaian reflek batuk yang akan menyebabkan kontraksi otot rangka. Kontraksi ini akan menyebabkan tekanan intra abdominal dan tekanan intra torakal meningkat yang berakibat terjadinya desakan pada janin sehingga akan terjadi ekspulsi janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah batuk provokatif mampu mengurangi derajat laserasi perineum. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara Quasi eksperimental designs, Subjek penelitian adalah parturient yang melahirkan di BPM Nor Asiyah, yang memenuhi kriteria tertentu seperti usia kehamilan matur, pasien dapat dikondisikan untuk batuk provokatif, bidan mengetahui saat pembukaan lengkap, Berat bayi Normal. Usia ibu tidak termasuk resiko tinggi, lama mengejan tidak melebihi 60 menit untuk multi dan tidak lebih dari 120 menit untuk primi. Responden sebanyak 40, di bagi menjadi 2 kelompok, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik untuk laserasi perineum pada kedua kelompok diperoleh nilai p value 0,419 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada pengaruh yang  bermakna antara batuk provokatif pada fase ekspulsi janin terhadap kejadian laserasi perineum. Kata Kunci: Batuk provokasi, Laserasi Perineum.
COVID 19 PADA KEHAMILAN Islami Islami; Nor Asiyah; Nasriyah Nasriyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v5i2.1198

Abstract

Covid 19 is an infectious disease caused by coronavirus. This virus first appeared in Wuhan China. The manifestations of this disease vary in each person, ranging from no symptoms, mild symptoms to severe symptoms that can even cause death. Mothers who are confirmed to have Covid 19 can experience various symptoms such as those who are not pregnant. This research method is a descriptive study to describe the condition of pregnancy with the COVID 19 virus infection which is taken from various previous research sources. Result: Symptoms that appear include cough, fever and sore throat. However, in pregnant women, the placenta serves as a barrier that can prevent transmission of Covid 19 from mother to fetus. Pregnant women with comorbidities who are confirmed positive for Covid 19 increase the risk of illness and increase the need for ICU. The diagnosis of Covid 19 can be confirmed in various ways, but the gold standard that can be used as a reference for diagnosing Covid 19 is the polymerase chain reaction (PCR) culture test. The impact of pregnancy confirmed by Covid 19 is maternal mortality, preterm delivery and fetal growth disorders and fetal death.
KECEMASAN TERTULAR COVID-19 DENGAN MEKANISME KOPING BIDAN PENOLONG PERSALINAN NORMAL DI MASA PANDEMI nor asiyah; Islami Islami; Nasriyah Nasriyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 5, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v5i1.936

Abstract

Latar Belakang: Covid-19 yang dikenal dengan SARS-CoV-2 atau virus corona baru telah mewabah yang sebelumnya berpusat di provinsi Hubei (Cina), telah menyebar kebanyak Negara. Komite Darurat WHO telah mengumumkan keadaan darurat bagi kesehatan global. Jumlah Kasus positif Covid-19 di dunia setiap hari terus bertambah, Kasus ini telah menyerang 224 negara. Dari jumlah kematian sebanyak 28.468 orang, 600 diantaranya adalah tenaga kesehatan. 5 Januari 2021 Bidan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.592 dan sebanyak 67 meninggal dunia. Sehingga banyak Bidan-Bidan yang menolak menolong persalian bahkan tutup praktiknya karena khawatir tertular Covid-19 dari pasiennya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai hubungan antara kecemasan tertular covid-19 dengan mekanisme koping bidan penolong persalinan normal di masa pandemi Metode: Jenis Penelitian analitik korelasi Dengan pendekatan waktu Cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Subjek penelitian adalah bidan yang menolong persalianan selama pandemic Covid-19 yang bekerja di PMB, Klinik, Rumah Sakit dan Puskesmas, sampel diambil di wilayah karasidenan Pati dan sekitarnya yang mampu mengakses dan bersedia menjadi responden penelitian. Jumlah sampel sebanyak 75. Analisis data dilakukan dengan uji Koefisien kontingensi. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik untuk hubungan Kecemasan tertular Covid-19 dengan mekanisme koping bidan penolong persalinan normal diperoleh nilai p value 0,0919 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang  bermakna antara Kecemasan tertular Covid-19 dengan mekanisme koping bidan penolong persalinan normal.
HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN SEBELUM TIDUR DAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA DI DESA TEMULUS KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Noor Cholifah; Iswatun Qasanah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2020): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v4i2.1369

Abstract

ABSTRAKEstablished Populations For Epidemiologic Studies of the Elderly (EPESE) mendapatkan dari 9000 responden, sekitar 29% berusia diatas 60 tahun dengan keluhan insomnia. Di Indonesia setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya keluhan susah tidur (Insomnia). Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67%. Sebagian besar lansia mengalami insomnia yang disebabkan oleh karena semakin rentannya kondisi fisik, juga perubahan fungsi sistem tubuh dan psikis (kecemasan) lansia. Mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan sebelum tidur dan tingkat kecemasan pada lansia dengan kejadian insomnia di Desa Temulus Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi 552 lansia (bulan Februari 2014),metode ramdom sampling, sampel 85 lansia. Uji statistik dengan Kendall-Tau. Pola konsumsi makanan sebelum tidur (p=0,000<0,05), correlation coeffisient 0,592 (kekuatan hubungan sedang pada rentang 0,40-0,599). Tingkat Kecemasan (p=0,000<0,05, correlation coeffisient 0,608 (kekuatan hubungan kuat pada rentang 0,60-0,799). Ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan sebelum tidur lansia dengan kejadian insomnia, ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan pada lansia dengan kejadian insomnia.   
FREKUENSI SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINIUM DIKLINIK NORMA MEDIKA Irawati Indianingrum; Ummi Kulsum; Nasriyah Nasriyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 6, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v6i1.1488

Abstract

Abstrak Ruptur Perineum merupakan sobekan yang terjadi saat bayi lahir baik secara spontan ataupun dengan alat atau tindakan. Ruptur perineum menjadi penyebab perdarahan ibu postpartum. Salah satu hal untuk mencegah terjadinya robekan perineum yaitu dengan menjaga keelastisitas perineum dapat dilakukan dengan senam hamil senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut ligament-ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Metode penelitian: Penelitian yang digunakan adalah korelasi, Populasi yaitu sebanyak 40 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden (Total Sampling). Hasil: menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan senam hamil dengan rupture perineum. Nilai koefisien korelasi 0,739 yang berarti mempunyai hubungan kuat dan arah korelasi negatif atau berlawanan arah yang berarti semakin sering melakukan senam hamil akan menurunkan terjadinya rupture perineum.
DAMPAK KURANGNYA NUTRISI PADA IBU HAMIL TERHADAP RISIKO STUNTING PADA BAYI YANG DILAHIRKAN Nasriyah Nasriyah; Suryo Ediyono
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1627

Abstract

Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil atau untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Kekurangan gizi selama hamil dapat terjadi jika diet ibu hamil mengandung nutrisi yang tidak mencukupi dan tidak memenuhi persyaratan tubuhnya. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil diantaranya adalah kelahiran bayi dengan berat lahir rendah dan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kurang nutrisi pada ibu hamil terhadap risiko stunting bayi yang dilahirkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan literatur review yang terdiri dari 24 sumber baik berasal dari jurnal internasional, nasional dan riset kesehatan dasar. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan Asupan gizi pada ibu hamil berdampak pada kesehatan ibu dan pertumbuhan janin yang dikandungnya. Selama hamil kebutuhan gizi meningkat 2-3 kali dibandingkan pada wanita tidak hamil. Masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin didalam kandungan, bayi yang dilahirkan dapat terjadi kelahiran dengan BBLR dan gizi kurang yang dapat memicu terjadinya stunting pada anak. Adapun saran yang dapat diberikan diantaranya adalah Perlunya peningkatan pemenuhan kebutuhan gizi selama hamil untuk mencegah masalah kurang gizi pada ibu hamil dengan pemberian makakanan tambahan. Pemeriksaan/pemantauan kehamailan secara rutin dan berkualitas sehinggan dapat dilakukan penanganan secara dini terhadap ibu hamil yang bermasalah. Penanganan yang tepat pada BBLR dan gizi kurang pada bayi agar tidak jatuh pada keadaan stunting. Pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil kepada ibu hamil. Pelaksanaan deteksi anemia pada remaja dan ibu hamil trimester pertama
PERAN BIDAN DALAM UPAYA MENURUNKAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL nasriyah nasriyah; Dyah Ayu Wulandari
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan proses terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Selama kehamilan tidak menutup kemungkinan terjadinya masalah atau risiko. Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kondisi kehamilan yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan ibu dan janin. Kondisi ini bisa disebabkan karena komplikasi saat kehamilan, namun bisa juga disebabkan oleh suatu kondisi medis yang sudah ibu miliki sejak sebelum hamil. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus rajin memeriksakan diri dan membutuhkan pengawasan dan perawatan ekstra dari dokter. Lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetrik pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Komplikasi akan cenderung meningkat pada ibu hamil yang memiliki faktor risiko, meskipun komplikasi dapat pula terjadi pada ibu hamil yang tidak dikategorikan berisiko. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan ibu maupun janin apabila tidak ditangani dengan memadai. Melalui Antenatal Care dapat dilakukan deteksi dini kehamilan yang berisiko, selain itu dapat dilakukan pendidikan kesehatan untuk memberikan pemahaman tentang kehamilan dan bahaya kehamilan. Kehamilan dengan letak plasenta renda merupakan salah satu bagian dari kehamilan risiko tinggi, keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan pada ibu hamil dan komplikasi pada janin yang dikandungnya. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang memiliki risiko tinggi adalah pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Pemberian pendidikan kesehatan diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dengan cepat untuk mendapatkan penanganan yang tepat di fasilitas kesehatan.
PERAN BIDAN DALAM UPAYA MENURUNKAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL Nasriyah Nasriyah; Diah Ayu Wulandari
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kehamilan merupakan proses terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Selama kehamilan tidak menutup kemungkinan terjadinya masalah atau risiko. Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kondisi kehamilan yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan ibu dan janin. Kondisi ini bisa disebabkan karena komplikasi saat kehamilan, namun bisa juga disebabkan oleh suatu kondisi medis yang sudah ibu miliki sejak sebelum hamil. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus rajin memeriksakan diri dan membutuhkan pengawasan dan perawatan ekstra dari dokter. Lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetrik pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Komplikasi akan cenderung meningkat pada ibu hamil yang memiliki faktor risiko, meskipun komplikasi dapat pula terjadi pada ibu hamil yang tidak dikategorikan berisiko. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan ibu maupun janin apabila tidak ditangani dengan memadai. Melalui Antenatal Care dapat dilakukan deteksi dini kehamilan yang berisiko, selain itu dapat dilakukan pendidikan kesehatan untuk memberikan pemahaman tentang kehamilan dan bahaya kehamilan. Kehamilan dengan letak plasenta renda merupakan salah satu bagian dari kehamilan risiko tinggi, keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan pada ibu hamil dan komplikasi pada janin yang dikandungnya. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang memiliki risiko tinggi adalah pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Pemberian pendidikan kesehatan diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dengan cepat untuk mendapatkan penanganan yang tepat di fasilitas kesehatan.