Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN TEH DAUN KELOR SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN PENCEGAH DIABETES BAGI MASYARAKAT KAMPUNG UTAN DEPOK Dhigna Luthfiyani Citra Pradana; Rika Revina; Via Rifkia
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.508 KB)

Abstract

Kampung Utan, Depok merupakan daerah perkampungan yangkebanyakan warganya berstatus ekonomi rendah dan pemanfaatan lahan untukpembudidayaan tanaman juga masih rendah. Daerah kelas menengah ke bawahini sangat rentan terhadap isu-isu yang beredar di masyarakat karena kurangnyailmu dan kemampuan dalam mengakses informasi yang tepat. Banyakmasyarakat di daerah tersebut yang berpikir bahwa pohon kelor memiliki sifatmistis, padahal daun kelor bermanfaat sebagai antioksidan, mencegahhiperglikemia dan hiperlipidemia yang dapat mencegah penyakit diabetesmelitus tipe 2. Kegitan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat didesa tersebut mengenai pemanfaatan daun kelor dan meningkatkanperekonomian masyarakat daerah Kampung Utan Depok. Pelaksanaan kegiatandilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh daun kelorkemudian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri 30 orang ibu wargaKampung Utan Depok. Pemahaman peserta mengenai daun kelor, carapembuatan teh, pengemasan dan registrasi teh daun kelor tersebut meningkatdari nilai pre test 43% menjadi post test 85%.
Perbandingan Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Intradialisis Dengan Obat Antihipertensi Amlodipin dan Kaptopril di RS Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Via Rifkia
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 9, No. 2, Tahun 2020
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2020.v09.i02.p03

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Tatalaksana penyakit GGK stadium V adalah terapi pengganti ginjal, salah satunya adalah terapi hemodialisis. Beberapa komplikasi dapat disebabkan oleh proses hemodialisis. Komplikasi yang paling umum ditemukan adalah hipertensi intradialisis. Saat ini, hipertensi intradialisis masih belum diketahui patofisiologinya secara pasti, namun ada beberapa cara untuk mengatasi hipertensi intradialisis. Salah satunya adalah pemberian obat antihipertensi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perbandingan penurunan tekanan darah pasien hipertensi intradialisis dengan obat antihipertensi Amlodipin dan Kaptopril. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada pasien hemodialisis dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel. Populasi dari studi ini adalah pasien rawat jalan hemodialisis di RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto. Data diambil secara primer melalui pengukuran tekanan darah pasien selama proses hemodialisis. Sebanyak 73 pasien didapatkan sebagai sampel. Hasil penelitian ini adalah Amlodipin memiliki penurunan tekanan darah sebesar 40 mmHg dan Kaptopril sebesar 30 mmHg. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Amlodipin memiliki penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan Kaptopril.
Pengaruh Variasi Suhu dan Waktu terhadap Rendemen dan Kadar Total Flavonoid pada Ekstraksi Daun Moringa oleifera Lam. dengan Metode Ultrasonik Via Rifkia; Imam Prabowo
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i2.7752

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman yang berasal dari suku Moringaceae. Daun kelor dimanfaatkan sebagai obat karena mengandung senyawa metabolit sekunder, salah satunya yaitu senyawa flavonoid. Kadar senyawa flavonoid dari daun kelor yang diperoleh dipengaruhi dari metode ekstraksi yang digunakan. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ultrasonik. Metode ini merupakan metode yang efektif dan efisien digunakan pada saat proses ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama ekstraksi terhadap nilai rendemen dan kadar total flavonoid pada metode ultrasonik dari ekstrak daun kelor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor. Faktor X (suhu) dan Y (waktu) serta terdiri dari tiga taraf dengan tiga kali pengulangan. Faktor X adalah X1 = 50oC, X2 = 60oC, dan X3 = 70oC, sedangkan faktor Y adalah Y1 = 10 menit, Y2 = 15 menit, dan Y3 = 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi pada suhu 70oC selama 20 menit menghasilkan rendemen tertinggi, yaitu sebesar 27,89%. Ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi ultrasonik pada suhu 50oC selama 20 menit memiliki kadar flavonoid total tertinggi, yaitu sebesar 2,71%.
Edukasi Seribu Hari Pertama Kehidupan dan Peningkatan Kapasitas Ibu Rumah Tangga sebagai Pencegahan Stunting Nunuk Nugrohowati; Adi Sukrisno; Niniek Hardini; Via Rifkia; Yosha Putri Wahyuni
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 7 No. 01 (2023): Abdimas Mahakam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v7i01.1917

Abstract

Latar Belakang. Kegagalan pertumbuhan pada periode emas Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dapat memberi dampak gangguan pertumbuhan fisik pada balita. Salah satu penanganan masalah gizi pada 1000 HPK dengan meningkatkan kapasitas Ibu Rumah Tangga dalam memperkuat ketahanan pangan rumah tangga dengan memanfaatkan Potensi Lokal. Tujuan. Memberikan edukasi tentang 1000 HPK dan Peningkatan Kapasitas Ibu hamil dan ibu balita Berbasis Pemanfaatan Potensi Lokal untuk pencegahan Stunting di Desa Pabeanudik Kabupaten Indramayu. Metode Yang digunakan. Abdimas dilaksanakan di desa Pabeanudik Kabupaten Indramayu tahun 2022, potensi lokal yang digunakan adalah Ikan Bandeng dan Rumput laut. Responden 32 orang ibu hamil, ibu balita serta kader dari 14 Posyandu. Sosialisasi pada kunjungan pertama bersama kader Posyandu dan staf desa Pabeanudik. Pemberian edukasi 1000 HPK dan pelatihan pemanfaatan potensi lokal dilakukan pada kunjungan kedua, instrumen kuesioner untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku responden, kuesioner pre-test dan post-test untuk melihat perubahan pengetahuan tentang 1000 HPK dan potensi lokal rumput laut dan ikan bandeng. Pada kunjungan ketiga diadakan evaluasi Penyuluhan sebagai model pemberdayaan masyarakat dalam bidang Kesehatan. Hasil dan Kesimpulan. Hasil kuisioner menunjukkan pengetahuan baik ibu (100%), sikap ibu baik (93,75%) dan perilaku ibu baik (93,75%) terhadap masalah gizi. Terdapat rata2 peningkatan skor 0,07 tentang 1000 HPK; pada kuesioner ikan bandeng terjadi penurunan skor 0,12 dan peningkatan skor 0,48 untuk rumput laut. Pada evaluasi semua responden menjawab kuesioner input, proses dan output hampir mendekati tolok ukurnya (92,3%) dan tidak ada kesenjangan. Responden mempunyai pengetahuan baik, mempunyai sikap baik untuk menjadi perilaku baik terhadap masalah gizi. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang seribu hari pertama kehidupan pada kader, ibu hamil dan ibu balita. Adanya peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengolahan ikan bandeng dan rumput laut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan dukungan input internal dan eksternal serta proses pemberdayaan yang baik, masyarakat desa Pabeanudik mempunyai keberdayaan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan lokal di daerahnya dan memecahkan masalah kesehatan lokal, yang menjamin tujuan perkembangan keberlangsungan (SDG’s).
Monitoring efek samping obat antituberkulosis fase intensif dan lanjutan pasien dewasa tuberkulosis di RSUD Kota Bandung Siti Thannisa Aisiyah Gumanti; Dhigna L. C. P.; Via Rifkia
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.707 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v12i1.52

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis which can be transmitted through sputum splashes. The use of antituberculosis drugs can cause a variety of side effects depending on the duration of TB treatment. Based on TB treatment conditions that have a long duration of drug administration and many types of drugs, there will be a high risk of side effects or toxicity. The purpose of this study was to determine the description of side effects arising from TB drugs at the Bandung City Hospital and the factors causing the incidence of side effects during TB treatment. This research method the author uses a descriptive observational method with a cross sectional approach. The sampling technique uses purposive sampling based on inclusion criteria with a minimum sample of 34 and excursion criteria for TB patients with sepsis complications. The results of the comparative test obtained a p-value of 0.549 > 0.05 which showed that there was no significant difference between the side effects of the drug that arose in new patients and relapse patients.
THE EFFECTS OF TEMPERATURE AND TIME OF PLANT EXTRACTION USING ULTRASONIC METHOD ON ANTIOXIDANT ACTIVITY: SYSTEMATIC REVIEW Maharani, Salsabila Nanda; Via Rifkia
Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol 3 No 1 (2024): Vol.3 No.1 JUNI (2024)
Publisher : Pharmacy Program, Faculty of Medicine, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jrpps.v3i1.7434

Abstract

Excessive free radicals can induce oxidative stress and provoke degenerative diseases in human body. Plant extracts such as starfruit (Averrhoa bilimbi L.), guava (Psidium guajava L.), red spinach (Alternanthera amoena voss.), soursop (Annona muricata L.), and cherry (Muntingia calabura L.) harbor natural antioxidants that hold promise for theurapeutic use in these conditions. This study aims to determine the effect of temperature (25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 42,5°C, 45°C, 50°C, 55°C, 60°C) and time (10, 20, 30, 45, 60 minutes) of plant extraction using ultrasonic method on antioxidant activity. This study used systematic review method that use evidence-based data to be reviewed, valuated, assessed for quality, and analyzed. There were 5 journals that met the inclusion and exclusion criteria which will be used as data sources for further study. The results showed that the treatment of temperature and extraction time using ultrasonic method have notable impact on the antioxidant activity as the increasing temperature and time of extraction are directly proportional to antioxidant compounds in plant extracts, yet after passing a certain point it begins to decrease due to the excessive exposure, the best extraction temperatures to achieve the highest antioxidant activity are 40°C, 42,5°C, 45°C with extraction time of 20 minutes.