Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kajian Tingkat Kebisingan di Kawasan Pendidikan SD Negeri 06 Tanjung Duren, Jakarta Barat (Study of Noise Level in Education Areas SD Negeri 06 Tanjung Duren, West Jakarta) Anggie Trixy; Hernani Yulinawati; Bambang Iswanto
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2891

Abstract

Tingkat Kebisingan akibat aktivitas lalu lintas berpotensi menjadi salah satu sumber kebisingan yang dapat menganggu efektivitas kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 06 Tanjung Duren. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui tingkat kebisingan lingkungan di Kawasan Pendidikan SD Negeri 06 Tanjung Duren dan membandingkan tingkat kebisingan berdasarkan ketinggian pada lantai 1, 2, dan 3 serta untuk mengetahui tingkat ketidaknyamanan civitas akademika di SD Negeri 06 Tanjung Duren berdasarkananalisis kuisioner. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari dengan mengukur tingkat kebisingan di 8 titik sampling selama 16 jam (Ls) mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996.Tingkat kebisingan tertinggi selama pengukuran adalah 76.4 dB(A) pada hari Rabu dan tingkat kebisingan terendah selama pengukuran adalah 65.9 dB(A) pada hari Minggu. Tingkat kebisingan yang dihasilkan pada hari kerja maupun hari libur melebihi baku mutu kebisingan untuk kawasan pendidikan yaitusebesar 55 dB(A). Pengendalian kebisingan yang dapat dilakukan di SD Negeri 06 Tanjung Duren adalah dengan menanam tanaman dan mengganti peralatan yang ada di sekolah seperti Pintu, Jendela, menggunakan Cat Peredam Suara, Insulasi dan Gorden di sekolah yang dapat mengurangi tingkatkebisingan.Kata Kunci: dB(A), kawasan pendidikan, kebisingan, lalu lintas, leq
Kajian Tingkat Kebisingan Lingkungan pada Kawasan Pendidikan (Study of Ambient Noise Level in Education Areas) Arini Prasetyani; Bambang Iswanto; Hernani Yulinawati
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan di lingkungan sekolah (SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi dan 01 Pagi) 18 dan membandingkannya dengan baku tingkat kebisingan. Pengukuran kebisingan lingkungan dilakukan selama 2 minggu menggunakan Sound Level Meter pada 12 titik sampling untuk kemudian dihitung nilai Ls nya. Tingkat ketergangguan civitas akademika dianilisis berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada 83 responden sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengukuran, hari, rentang waktu dan titik lokasi dengan tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada hari Jumat pukul 14.00-17.00 di titik 6 (Lantai 2). Kebisingan di kedua sekolah tersebut telah melewati Baku Mutu Tingkat Kebisingan yang ditetapkan oleh KepmenLH No. 48 Tahun 1996. Jarak tidak selalu mempengaruhi tingkat kebisingan, karena tingkat kebisingan bergantung pada keberadaan barrier sebagai penghalang kebisingan. Berdasarkan hasil analisis kuisioner, sebanyak 43-47% responden terganggu dengan kebisingan yang terjadi.Kata Kunci: jarak, kebisingan, lantai, Leq, sekolah dasar
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) - Geotermal Balneoterapi Sebagai Alternatif Program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Pengembang Panas Bumi Kris Pudyastuti; Jannes Siahaan; Ratih Nurruhliati; Hernani Yulinawati
Intervensi Komunitas Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v3i1.1136

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan gambaran kepada pengembang panas bumi dalam melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di Pemandian Tirta Aguna, Gunung Panjang, Desa Cogreg, Parung Bogor secara online melalui pemaparan materi oleh beberapa ahli di bidang geotermal dan kesehatan, diskusi dan evaluasi pre-kuisioner dan post-kuisioner. Pengalaman peserta menunjukkan adanya manfaat yang mereka terima dari berendam di pemandian air panas, seperti menyembuhkan penyakit kulit, mengurangi nyeri otot dan menyegarkan badan. Pengalaman peserta dan beberapa penelitian mengenai balneoterapi dapat menjadi masukan kepada pengembang panas bumi untuk memanfaatkan sumber air panas geotermal sebagai alternatif program CSR.
Sanitasi Untuk Lahan Terbatas di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat Hernani Yulinawati; Pramiati P Riatno; Tazkiaturrizki; RL Pangaribowo
ADI Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ADI Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ADI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34306/adimas.v2i2.513

Abstract

Permasalahan sanitasi di Indonesia belum 100% teratasi, bahkan di Ibukota Jakarta buang air besar sembarangan masih terjadi. Karena kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan di daerah urban, maka masih terdapat rumah belum layak sanitasi seperti di Kelurahan Kota Bambu Selatan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Kota Bambu Selatan adalah memberikan penyuluhan pada perwakilan masyarakat dari Kelompok Kerja Kota Sehat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan pelatihan pada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum tentang alternatif-alternatif sanitasi di lahan terbatas/sempit guna mendukung program Stop Buang Air Besar Sembarangan. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dengan tahapan pengambilan data sekunder, diskusi dengan pejabat kelurahan terkait kebutuhan di lapangan, evaluasi terhadap perencanaan dan desain sanitasi dengan fokus pengolahan air limbah dari jamban atau kakus. Kondisi pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring/online menggunakan Zoom meeting. Secara umum masyarakat telah memahami pentingnya sanitasi. Penjelasan alternatif-alternatif desain dan teknik pengolahan air limbah di lahan sempit baik secara individual maupun komunal yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kesimpulannya, pembangunan MCK komunal tetap terkendala ketersedian lahan, masyarakat lebih memilih tangki septik individual.
PANTAUAN SATELIT PERSEBARAN NITROGEN DIOKSIDA DI PULAU JAWA WILAYAH TIMUR DI ERA PANDEMI COVID-19 Hernani Yulinawati; Ridho Aji Wicaksono; Lailatus Siami
Prosiding ESEC Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional (ESEC) 2021
Publisher : Prosiding ESEC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.517 KB)

Abstract

Terbatasnya stasiun pemantauan kualitas udara di Indonesia dapat ditunjang dengan pemantauan satelit yang makin berkembang teknologiya untuk berbagai parameter pencemar udara. Nitrogen dioksida (NO2) adalah pencemar udara primer dari pembakaran bahan bakar fosil. Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan pandemi COVID-19. Pemerintah Indonesi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada akhir Maret 2020. Tujuan penelitian ini menganalisis data satelit konsentrasi dan persebaran NO2 di Pulau Jawa wilayah Timur tahun 2019-2020, sebelum dan saat terjadinya pandemi. Metode pemantauan NO2 dengan Ozone Monitoring Instrumen (OMI) oleh satelit Aura milik NASA dapat memberi informasi secara spasial dan juga temporal. Citra satelit NO2 diperoleh melalui website menggunakan aplikasi Giovanni. Hasil data satelit konsentrasi NO2 pada 2019 cenderung lebih tinggi dibandingkan 2020. Penurunan konsentrasi NO2 terlihat di awal pandemi, terendah Mei (0,00012 miug/Nm3). namun bulan berikutnya cenderung meningkat, tertinggi September (0,00014 miug/Nm3). Citra satelit persebaran NO2 terpusat di provinsi Jawa Timur, yaitu Surabaya dan Probolinggo.
PANTAUAN SATELIT PERSEBARAN AEROSOL OPTICAL DEPTH DI PULAU JAWA WILAYAH BARAT DI ERA PANDEMI COVID-19 Lailatus Siami; Albert Marcello; Hernani Yulinawati
Prosiding ESEC Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional (ESEC) 2021
Publisher : Prosiding ESEC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.594 KB)

Abstract

Teknologi pemantauan satelit yang semakin berkembang untuk pemantauan kualitas udara dapat menunjang stasiun pemantauan kualitas udara ambien. Aerosol adalah salah satu pencemar udara yang dipantau dengan satelit. WHO menetapkan pandemi COVID-19 pada 11 Maret 2020 dan pada akhir Maret 2020 pemerintah Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan sebaran aerosol sebagai AOD di Pulau Jawa wilayah Barat tahun 2019-2020, sebelum dan saat terjadinya pandemi menggunakan data satelit. Metode pemantauan AOD dengan MERRA-2 oleh satelit GEOS-5 milik NASA. Citra satelit AOD diperoleh melalui website aplikasi Giovanni. Hasil data satelit menunjukkan konsentrasi AOD cenderung lebih tinggi pada 2019 dibandingkan 2020. Pada 2020 konsentrasi AOD dari Maret masih meningkat, tertinggi Agustus (0,3052) dan menurun hingga Desember (0,1508). Citra satelit persebaran AOD terpusat di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat, tepatnya di daerah Rangkasbitung, Depok, dan Bogor.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perencanaan dan Implementasi Ekodrainase Di Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung Ramadhani Yanidar; Winarni Winarni; Hernani Yulinawati; Silia Yuslim
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i2.5813

Abstract

Cibodas Village, Pasir Jambu District, Bandung Regency is in the upstream area in the Ciwidey sub-watershed area, which is one of the sub-watersheds in the Citarum watershed.  The principle of Eco drainage as a way in water conservation needs to be applied in this region. Community Service activities in the context of community empowerment in the planning and implementation of Eco drainage began with providing a basic understanding and technical properties of Eco drainage infrastructure and continued with piloting Eco drainage design for village governments, and community mobilizers to be able to implement Eco drainage in managing rainwater runoff. The community empowerment method consists of 3 stages, namely the coordination stage with partners and field surveys, preparation, and implementation of PkM. Coordination activities as a collaborative in building partnerships can run well. This can be seen from the full support of the Village Head, BumDes Chairperson, and the participation of village government officials both through initial coordination, field surveys to community involvement in planning a pilot infiltration structure design as an application of Eco drainage in the courtyard of the RW-04 office which also functions as a Pos Posyandu. Increased capacity and being self-sufficient in the application of Eco drainage are expected to be sustainable to all village communities. It expected the result will provide a multiplier effect in transforming Cibodas Village into an Ecovillage Village for the sustainability of the Citarum River as a water resource, since enable to play a role in the management of the Ciwidey watershed and the Citarum watershed in general. Abstract in BahasaDesa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung berada di daerah hulu di wilayah sub-DAS Ciwidey, yang merupakan salah satu subDAS yang berada dalam DAS Citarum. Pengelolaan sumber daya air dengan menerapkan prinsip ekodrainase sebagai salah satu cara dalam konservasi air perlu diterapkan di wilayah ini. Metode pemberdayaan masyarakat terdiri dari 3 tahap yaitu tahap koordinasi bersama mitra dan survey lapangan, persiapan dan pelaksanaan PkM. Kegiatan koordinasi sebagai upaya kolaboratif dalam membangun kemitraan dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari dukungan penuh dari Kepala Desa, Ketua BUMDes serta partisipasi aparat pemerintah desa baik melalui koordinasi awal, survey lapangan hingga pelibatan masyarakat dalam merencanakan percontohan desain bangunan resapan sebagai penerapan ekodrainase di halaman Kantor RW04 yang sekaligus juga berfungsi sebagai Pos Posyandu. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk meningktkan kapasitas masyarakat dalam perencanaan dan implementasi ekodrainase dimulai dengan memberikan pemahaman dasar serta sifat teknis infratruktur ekodrainase dan dilanjutkan dengan percontohan desain ekodrainase bagi pemerintah desa, dan penggerak masyarakat agar dapat menerapkan ekodrainase dalam mengelola limpasan air hujan. Pemberdayaan serta kemandirian dalam penerapan ekodrinase diharapkan dapat berkelanjutan kepada seluruh masyarakat desa, sehingga mampu memberikan multiplier efek dalam mewujudkan Desa Cibodas menjadi Desa Ecovillage, sehingga dapat berperan dalam pengelolaan DAS Ciwidey pada khususnya dan DAS Citarum pada umumnya, untuk keberlanjutan sumber daya air Sungai Citarum.
Analisis Logam Berat Timbel (Pb) di Low Emission Zone Kawasan Kota Tua Jakarta Aninda Dian Lestari; Hernani Yulinawati; Endro Suswantoro
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5555

Abstract

AbstractIn an effort to improve air quality, the DKI Jakarta Provincial Government has implemented a Low Emission Zone (LEZ) in Kawasan Kota Tua Jakarta since 2021. Only pedestrians, bicycles, public transport, and specially marked vehicles can cross LEZ. The purpose of this study is to analyze the concentration of Pb in Kawasan Kota Tua Jakarta based on Ambient Air Quality Standard (BMUA). The research method used in this study is descriptive quantitative. Samples were taken using a portable High Volume Air Sampler and analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry Flame. Sampling was carried out on March 25–May 15, 2022 (7 days) during the morning, afternoon, and evening at 4 points, UPK Kota Tua (UPK), Jakarta History Museum (MSJ), Kota Tua Entrance (PMK) and Jakarta Kota Station (SJK) so that 84 samples were collected. The results showed that the Pb concentration was higher than BMUA PP 22/2021 (2µg/Nm3 for a 24-hour period) in PMK 4,343µg/Nm3 (Friday), SJK 2,080µg/Nm3 (Wednesday), and at every sampling point (2,055–3,094µg/Nm3) on Saturday-Sunday. In conclusion, there are Pb concentrations that have passed the BMUA at certain locations and days. The average concentration of Pb in locations outside the LEZ tends to be higher than in the LEZ locations. Keywords: ambien air, Kawasan Kota Tua Jakarta, low emission zone, high volume air sampler, atomic absorption spectrophotometry flame, lead.
Simulasi Pemilihan Pengelolaan Stillage sebagai Produk Samping Industri Etanol dari Bahan Baku Tetes Tebu dengan Metoda Pohon Keputusan I Made Indradjaja Brunner; Hernani Yulinawati
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5292

Abstract

Stillage merupakan produk samping dari proses distilasi pada industri pembuatan etanol. Bahan baku etanol dapat berasal dari proses fermentasi tetes tebu yang telah dicampur dengan ragi dan bahan penolong lain. Tetes tebu merupakan hasil samping dari pemurnian gula tebu pada industri gula. Pemanfaatan produk samping proses industri merupakan suatu upaya untuk mengurangi buangan ke lingkungan serta memberi nilai tambah dengan memproduksi hasil yang lebih bernilai ekonomi. Namun demikian, stillage apabila terbuang ke badan air permukaan dapat membahayakan kehidupan biota perairan. Hal ini dikarenakan stillage memiliki kandungan organik yang tinggi dengan kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi dapat mencapai 90.000 mg/L. Stillage juga mengandung kalium, fosfor dan sulfat yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif pada perkebunan tebu. Artikel ini mendiskusikan altenatif pengelolaan stillage pada industri etanol. Alternatif pengelolaan yang disajikan merupakan hasil temuan nyata di lapangan, namun angka-angka yang digunakan dalam analisis merupakan nilai asumsi. Simulasi pemilihan dilakukan dengan menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV) yang dipadukan dengan model Pohon Keputusan, serta dilanjutkan dengan uji sensitivitas model Pohon Keputusan. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif terpilih dengan menggunakan perhitungan NPV dapat dipertajam dengan memasukkan beberapa kemungkinan kejadian yang mempengaruhi pelaksanaan alternatif pengelolaan. Selanjutnya, penggunaan uji sensitivitas dapat memberikan gambaran bagi pengambil keputusan terkait potensi risiko dari setiap alternatif pengelolaan.
Kajian Komposisi Sampah di Hotel Aston Kartika Grogol Jakarta Pramiati Purwaningrum; Astari Minarti; Hernani Yulinawati; Yolanda Thasya Jocelin
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i4.6106

Abstract

In order to reduce the volume of waste at the source, organic waste from restaurants namely food loss and food waste can be treated according to their characteristics. The purpose of the study is to determine the generation and composition of waste at Aston Kartika Hotel through the identification of the source of solid waste and analyze the composition of solid waste from each facility in Aston Kartika Hotel. The methodology of the research is carried out by undertaking the sampling of generation and waste composition in accordance with SNI 19-3964-1994. Aston Kartika Grogol Hotel with the source of solid waste from each facility. The total waste generation of Aston Kartika Grogol Hotel obtained from each facility amounting to 210.84 kg/day and the largest total waste generation of 81.84 kg/day coming from public areas. The largest fraction of waste composition was 35% of food waste and 17% of food loss which contributed organic waste by 52%. The most dominant type of inorganic waste was contributed by plastic waste consisting of types of HDPE, PVC, LDPE, PP, PES and PET. The composition of solid waste in Aston Hotel showed that 88% of hotel waste was suitable for recycling, while 12% of the total hotel waste was not suitable for recycling.