Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTING A CANVAS BUSINESS MODEL IN DWH BILEBANTE AND DWH SESAOT'S TOURISM PACKAGE INNOVATION Endang Sri Wahyuni; Supardi; IAY Sari Dewi Utami Pidada
International Journal of Social Science Vol. 1 No. 4: December 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v1i4.735

Abstract

Bilebante Green Tourism Village Central Lombok and Sesaot Green Tourism Village are two tourist villages that have the same history in building and developing tourist villages. DWH Bilebante was first initiated for its development by the Putri Renjani cooperative. At the same time, DWH Sesaot was ideated and set for the first time by the Sugeh Engger Sesaot Cooperative. The cooperative has a business unit, DWH, which is tasked with developing tourism businesses to increase cooperative profits. The two DWHs were also facilitated in 2014 by GIZ (Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit), an institution from Germany whose primary focus is building the Government of Indonesia to develop Tourism Villages. These two villages were significantly impacted by the organization's assistance in developing the village into tourist spots.This study aims to find out how the tour packagesinnovationoccurred at DWH Bilebante and DWH Sesaot. This research describes how to tour package innovations and product designs are carried out using a business model BMC (business model canvas). This research is qualitative. The reference for innovation comes from Law No. 19. Innovation is a research, development, and/or engineering activity carried out to develop the practical application of new scientific values ​​and contexts or new ways to apply existing science and technology into products or production processes.This research was included in the research and development study, and the engineering carried out for the development.So, this study views the process in Research & Development developed by Sugiono (2008:40). It can be used to describe how the tour package innovations were carried out by the two DWHs, Bilebante and Sesaot. The stage starts from finding potential and problems, data collection, product design, design validation, redesign vision, product testing, product revision, product testing, potential and problems, mass production (marketing). The study results are DWH Bilebante, and DWH Sesaot have carried out various tour package innovations but have not implemented BMC (business model canvas) to innovate tour package products.They have stepped up the process without going through product designs made in BMC, so the resulting product has no desirability, feasibility, viability. Thus these two DWHs have not been able to sell tour packages optimally with maximum value.
Inovasi Sistem Digital Pemasaran Produk Travel Agents: Studi kasus pada Perusahaan Tour & Travel di Lombok dan Yogyakarta Supardi; Endang Sri Wahyuni; H. Lalu Ratmaja
Journal of Mandalika Review Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Mandalika Review
Publisher : Politeknik Pariwisata Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.378 KB) | DOI: 10.55701/mandalika.v1i1.3

Abstract

Latar Belakang: Digitalisasi penjualan melalui media website memfasilitasi promosi juga memiliki peluang yang sangat signifikan dalam memperluas pangsa pasar (Bernadi, 2013). Secara strategis, website dapat dijadikan sebagai pembeda yang dapat membentuk daya saing suatu perusahaan (Turban, King, & Lang, 2010). Konsumen (pelanggan) seringkali kesulitan mengakses berbagai informasi mengenai produk, informasi harga terkini, media promosi yang terbatas dan cenderung tidak fleksibel, hambatan personalisasi, dan biaya operasional yang meningkat (Meyliana, 2010). Metode: Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang teratur atau mudah diukur, yang biasanya dinyatakan dalam satuan-satuan berupa angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, simbol, dan data lain yang bentuknya bukan dalam angka Hasil: Era digital dengan segala macam keunikan, kecanggihan dan kecepatanya memang sudah merasuki segala sisi kehidupan seseorang sehingga setiap orang tidak dapat menghindarinya, oleh karenanya setiap orang harus memahami apa maunya, manfaat dan tujuannya. Digital sebagai sebuah system yang teridiri dari hardware dan software dan tools memiliki berbagai kelebihan yang mendatangkan keberuntungan namun juga memiliki kekurangan yang dapat mendatangkan kerugian bagi pemakainya. Karena mendatangkan banyak manfaat, maka keberadaan system digital harus dapat diupdate dan upgrade karena kalau tidak seperti itu akan tertinggal. Kesimpulan: Efek Inovasi System digital di perusahaan tour & travel di Lombok dan di Yogyakarta. Adapun efek dari system digital ini yaitu semakin terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan. Namun juga dapat dengan cepat memviralkan informasi-informasi yang buruk yang terjadi pada perusahaan ataupun dunia pariwisata.
NILAI-NILAI EKONOMI ISLAM PARIWISATA HALAL NTB Supardi Supardi; Endang Sri Wahyuni; IAY Sari Dewi Utami Pidada
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 8: Maret 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i8.324

Abstract

Ekonomi Islam diperkenalkan dengan gencar pada kurun 2 dekade terakhir ini dikarenakan banyaknya ketimpangan ekonomi pada masyarakat bumi, yang kaya semakin kaya, yang miskin tidak dapat bergerak secara signifikan untuk keluar dari kekangan ekonomi yang terus melilit, praktek ribawi terus berkembang, makanan dan minuman yang berlabel halal masih sangat kurang, begitu juga kurangnya keberpihakan terhadap wisatawan muslim yang mengunjungi destinasi-destinasi yang dimana masyarakatnya mayoritas non Muslim. Oleh karena itu Ekonomi Islam hadir dengan nilai-nilai rububiyah (Tauhid), ‘adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khilafah (Pemerintahan), dan Ma’ad (hasil) selama ini Pariwisata halal. Penerapan pariwisata halal secara umum di Nusa Tenggara Barat terdiri dari halal fasilitas, makanan, minuman dan tersedianya fasilitas ibadah untuk wisatawan Muslim termasuk pemandu yang memahami Syariah dan berpenampilan sopan secara alami. Disamping itu juga sudah terdapat akomodasi, destenasi ataupun restoran yang bersertifikasi halal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pariwisata halal di NTB diterapkan oleh praktisi Muslim dan non-Muslim. Orang Muslim menjalankan pariwisata halal semata-mata untuk mendapatkan Ridha Allah SWT selain itu juga untuk mendapatkan kesejahteraan duniwiyyah. Ridha Allah merupakan nilai-nilai ekonomi Islam yaitu Rububiyyah atau Tauhid, dimana orang muslim menjalankan usahanya tetap berlandasakan kepada ketentuan Tuhan Allah SWT. Sementara praktisi yang non-Muslim menerapkan pariwisata halal semata-mata untuk memenuhi keinginan pasar yang tentunya akan mendatangkan benefit.
Mengoptimalkan Pengembangan Pariwisata: Model Implementasi Kegiatan Layanan Berbasis Integrasi Program Studi Politeknik Pariwisata Lombok di Desa Wisata Jeruk Manis Sirajuddin; Rumba Rumba; Supardi; Komang Mahawira; Endang Sri Wahyuni; Muhammad Ihdal Karomi; Mandra; Jujuk Ferdianto; Yoyok Antoni; Abdul Hanan
PENTAHELIX: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pariwisata Vol 1 No 2 (2023): Pentahelix: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pariwisata
Publisher : Pusat Kajian Pariwisata dan Publikasi Jurnal Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.712 KB) | DOI: 10.47492/pentahelix.v1i2.3

Abstract

Community Service Activities in Jeruk Manis Village aim to integrate various tourism potentials, both natural and human resources, in Jeruk Manis Tourism Village so that they can become one unified tourism product. This Community Service is carried out through workshop methods such as lectures, discussions, demonstrations, and practice. PKM activities get output in the form of integration of tourism products in accordance with the potential of Jeruk Manis Tourism Village. This service contributes to providing new understanding and skills to village communities about tourism, especially how to make tour packages, communicate in English, fruit carving, HSK/K3, homestay management, and service ethics.