Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

NILAI BUDAYA, KEPERCAYAAN, DAN SOSIAL EKONOMI PADA AKSEPTOR VASEKTOMI Handoyo, Lukman; Yunitasari, Esti; Wahyudi, Andri Setiya
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.142

Abstract

Cakupan akseptor vasektomi dalam program KB masih rendah secara nasional. Terdapat suatu fenomena di Kecamatan Pakal Kota Surabaya yang memiliki cakupan di atas rata-rata angka nasional hampir setiap tahunnya. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingginya cakupan vasektomi diantaranya nilai budaya, kepercayaan, dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan gambaran tentang pengaruh budaya, filosofi hidup atau kepercayaan, dukungan sosial serta faktor ekonomi terhadap keikutsertaan suami dalam metode kontrasepsi vasektomi. Desain pada penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 102 orang yang didapatkan dari hasil perhitungan simple random sampling. Data diambil melalui penyebaran instrumen berupa kuesioner dan pertanyaan terbuka yang diadaptasi dari format pengkajian Leininger dan kemudian dianalisis secara univariat dengan menjelaskan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan akseptor menganut nilai budaya yang positif terhadap vasektomi (54.9%), kepercayaan yang lebih besar bernilai negatif (52.94%) meski pada akhirnya mereka tetap memutuskan untuk divasektomi, pengaruh lingkungan sosial bernilai positif (58.86%) untuk mendukung suami menjadi akseptor vasektomi, serta faktor ekonomi bernilai tinggi (59.8%) yang bermakna kondisi ekonomi cukup memengaruhi keikutsertaan vasektomi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor kebudayaan, kepercayaan, dan sosial ekonomi sangat berkontribusi dalam memengaruhi suami untuk berpartisipasi dalam vasektomi. Diharapkan petugas KB atau tenaga kesehatan terkait dimanapun berada senantiasa menggunakan pendekatan sosio-kultural-spiritual dalam melakukan promosi tentang program KB.
Case-Based Learning: Upaya Menstimulasi Intensi Remaja untuk Berkomunikasi Secara Adekuat dengan Orang Tua tentang Kesehatan Seksual Riris Andriati; Lukman Handoyo; Lilis Minarsih
J.Abdimas: Community Health Vol 2 No 1 (2021): J.Abdimas: Community Health - Mei 2021
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v2n1.p01-10.2021

Abstract

Establishing communication about sexual health between parents and adolescents is a vital aspect of the family process. However, talking about sexual health are often considered taboo which discourages adolescents from discussing sexual health problems with their parents. The purpose of this community service was to stimulate the intention of adolescents to communicate adequately with their parents about their teenage lives, especially about sexual health. The case-based learning was conducted by applied the brain-storming discussion. The case-based learning method allows the team to present various cases from online media news about adolescent sexual health issues. Based on these cases, adolescent opinions about major impacts that would occur and what solutions were needed to prevent them were explored. The results show: (1) there was the emergence of intention, from the previous 70% of adolescents never had the intention or thought to tell their parents about their love life to 90% of adolescents agreed to slowly intend to be more open to their parents; and (2) there was the emergence of intention, from 60% of adolescents never having the intention or thought to tell their parents about sexual / reproductive health problems to 90% of adolescents agreeing to slowly intend to be more open to their parents. From these community service activities, it can be concluded that case-based learning activities are able to stimulate the adolescent intentions to communicate with parents about sexual health. It is highly recommended that this community service activity be continued by targeting the parents.
THE RELATIONSHIP OF INTERNET ADDICTION WITH SOCIAL INTERACTION IN ADOLESCENTS ESTER MEINELSA MANURUNG; IDA LISTIANA; MIFTAH AFIFAH ZAHRANI; FENITA PURNAMA SARI INDAH; LUKMAN HANDOYO
NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research Vol 2, No 2 (2022): NURSING ANALYSIS: JOURNAL OF NURSING RESEARCH
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe results of We Are Social and Hootsuite (2020) Indonesia is ranked third with the largest internet access population growth of 17% in the last year or 25.3 million new internet accesses. Indonesia is also ranked eighth in the world with the longest access time where the first rank is the Philippines for 9 hours 45 minutes using internet-facilitated media, while the world average is "only" 6 hours 43 minutes. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between internet addiction and social interaction in adolescents at SMK Putra Pertiwi Pondok Cabe. Methods: This study uses quantitative methods and uses an analytical design with a Cross Sectional approach. Sampling was carried out using the Probability Sampling method with the Simple Random Sampling technique for students in class X and XI at SMK Putra Pertiwi Pondok Cabe (n=95). The data were then analyzed using the Chi-Square test (p-value < 0.05). Results: The results of this study indicate that respondents who have severe internet addiction are 53.7%, interactions with parents are not good as much as 68.4%, interactions with peers are not good as many as 80%, interactions with the school environment are not good as much as 77.9%, and interaction with the community that is not good as much as 66.3%. Conclusion: This study shows that there is a relationship between internet addiction and social interaction with parents (P-value = 0.002), peers (P-value = 0.000), school environment (P-value = 0.003), and community environment (P-value = 0.003). value = 0.023). Suggestion: Teenagers are expected to be wiser in using the internet and not be ignorant of their surrounding. Keywords: adolescence, internet addiction, social interaction HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA ABSTRAKHasil We Are Social and Hootsuite (2020) Indonesia ada di peringkat ke tiga dengan pertumbuhan populasi pengaksesan internet terbesar sebesar 17% dalam satu tahun terakhir atau 25,3 juta pengaksesan internet baru. Indonesia juga masuk peringkat ke delapan di Dunia dengan waktu akses terlama dimana peringkat pertama adalah Filipina selama 9 jam 45 menit dengan menggunakan media yang difasilitasi internet, sementara rata-rata dunia “hanya” 6 jam 43 menit. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecanduan internet dengan interaksi sosial pada remaja di SMK Putra Pertiwi Pondok Cabe. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Probability Sampling dengan teknik Simple Random Sampling pada siswa-siswi kelas X dan XI di SMK Putra Pertiwi Pondok Cabe (n=95). Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square (p-value α < 0,05). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki kecanduan internet berat sebanyak 53,7%, interaksi dengan orang tua yang kurang baik sebanyak 68,4%, interaksi dengan teman sebaya yang kurang baik sebanyak 80%, interaksi dengan lngkungan sekolah yang kurang baik sebanyak 77,9%, dan interaksi dengan lingkungan masyarakat yang kurang baik sebanyak 66,3%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial dengan orangtua (P-value = 0,002), teman sebaya (P-value = 0,000), lingkungan sekolah (P-value = 0,003), dan lingkungan masyarakat (P-value = 0,023). Saran: Remaja diharapkan dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan internet dan tidak abai dengan keadaan sekitar. Kata kunci: interaksi sosial, kecanduan internet, remaja 
Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Perilaku Seksual Berisiko dengan Kombinasi Focus Group Discussion dan Studi Kasus pada Kelompok Remaja Laki-Laki di Pondok Pesantren Fajar Cendekia Lukman Handoyo; T. Widya Naralia; Diksi Hera Berliana; Tegar Aco Ismail; Fadhlurrohman Siroj
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 2, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v2i1.1577

Abstract

 Perilaku seksual berisiko merupakan perilaku destruktif yang dapat mengganggu dan berdampak negatif pada sistem kesehatan remaja secara menyeluruh. Perilaku seksual berisiko cenderung lebih banyak diterapkan oleh laki-laki daripada perempuan. Guna mencegah hal tersebut, remaja laki-laki perlu meningkatkan pengetahuannya sebagai dasar dalam memproteksi diri dari perilaku seksual berisiko. Di Pondok Pesantren Fajar Cendekia, Bekasi, sebagian besar remaja laki-lakinya memiliki tingkat pengetahuan tentang perilaku seksual berisiko yang rendah. Tujuan program ini adalah untuk memberikan pengetahuan pada kelompok remaja laki-laki di Pondok Pesantren Fajar Cendekia. Metode yang digunakan adalah kombinasi focus group discussion dengan studi kasus. Setelah kegiatan dilakukan, terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan sebesar 14 poin. Hal ini memberikan makna bahwa metode kombinasi focus group discussion dengan studi kasus dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan remaja laki-laki tentang perilaku seksual berisiko. Diharapkan tenaga kesehatan yang memiliki peran khusus dan kuat sebagai edukator (seperti perawat komunitas) dapat mempertimbangkan pendekatan gender ketika ingin memberikan paparan pengetahuan pada sasaran agar metode dan strateginya tepat dan sesuai. Kata kunci: Edukasi, Focus Group Discussion, Perilaku Seksual Berisiko, Remaja Laki-Laki, Studi Kasus
THE EFFECT OF ACUPRESSURE AND AROMATHERAPY LAVENDER INTEREST TO REDUCE THE LEVEL OF ANXIETY IN CHRONIC KIDNEY FAILURE PATIENTS TREATING HEMODIALIZATION THERAPY IN THE HEMODIALIZATION ROOM OF BSD MEDIKA HOSPITAL TANGERANG Ayamah, Ayamah; Holidah, Holidah; Hakim, Amelia Nurul; Setiawan, Heri; Handoyo, Lukman
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 8, No 2 (2024): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v8i2.762

Abstract

                                                  ABSTRACTChronic kidney failure is the inability of kidney function to maintain the body's metabolism, resulting in progressive destruction of kidney structures. Chronic kidney disease that has reached the end stage and the kidneys are no longer functioning, kidney replacement therapy is needed, namely dialysis (hemodialysis). Patients with kidney failure who undergo hemodialysis in the long term will face various problems, one of which is anxiety. The purpose of this study was to determine the effect of acupressure and lavender flower aromatherapy on reducing anxiety in Chronic Kidney Failure patients undergoing hemodialysis therapy at BSD Medika Hospital Tangerang. This research method is a quantitative method with a pre-experimental design using One Group PreTest Post Test Design. The number of samples is 30 respondents, using simple random sampling technique. The tools for data collection used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) instrument and the observation sheet for Acupressure Therapy and Lavender Aromatherapy. The results showed a decrease in anxiety levels in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis, the average decrease in anxiety levels in chronic kidney failure patients after being given acupressure therapy and lavender flower aromatherapy got a value of 19.1. Based on data analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test statistical test. The results of this experimental study indicate that it has a p-value smaller than 0.05 which is 0.000 so that the hypothesis is accepted (Hₐ), it can be concluded that there is an effect of acupressure and lavender flower aromatherapy therapy at BSD Medika Hospital Tangerang. It is suggested that the results of this study can be used as a guide in overcoming anxiety in patients undergoing hemodialysis therapy by using complementary therapies, namely acupressure therapy and lavender flower aromatherapy.                                                                                                          ABSTRAKGagal ginjal kronis adalah ketidakmampuan fungsi ginjal dalam menjaga metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan kerusakan struktur ginjal secara progresif. Penyakit ginjal kronis yang sudah mencapai stadium akhir dan ginjal tidak berfungsi lagi maka diperlukan terapi pengganti ginjal yaitu cuci darah (hemodialisis). Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis dalam jangka waktu lama akan menghadapi berbagai permasalahan, salah satunya adalah kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akupresur dan aromaterapi bunga lavender terhadap penurunan kecemasan pada pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani terapi hemodialisis di RS Medika BSD Tangerang. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain pra-eksperimental dengan menggunakan One Group PreTest Post Test Design. Jumlah sampel sebanyak 30 responden, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan lembar observasi Terapi Akupresur dan Aromaterapi Lavender. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, rata-rata penurunan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik setelah diberikan terapi akupresur dan aromaterapi bunga lavender mendapat nilai sebesar 19,1. Berdasarkan analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian eksperimental ini menunjukkan memiliki p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga hipotesis diterima (Hₐ), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh terapi akupresur dan aromaterapi bunga lavender di RS Medika BSD. tangerang. Disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis dengan menggunakan terapi komplementer yaitu terapi akupresur dan aromaterapi bunga lavender.
Kombinasi Latihan Dumbbell dan Terapi Afirmasi Diri Positif Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Klien Dengan Hipertensi Muh. Firman Yudiatma; Agus Dwi Pranata; Lukman Handoyo
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 06 (2024): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan satu dari banyak penyakit tidak menular (PTM) yang memiliki prevalensi cukup tinggi di level global. Latihan fisik dan pengelolaan stres merupakan dua aspek vital yang wajib diterapkan agar tekanan darah dan tingkat stres klien hipertensi dapat terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan dumbbell dan terapi afirmasi diri positif terhadap tekanan darah dan tingkat stres klien dengan hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan rancangan one group pre post test. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2022 di Kelurahan Curug, Kota Depok dengan jumlah responden sebanyak 8 orang. Pengukuran tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer terkalibrasi merek OneMed, sedangkan pengukuran tingkat stres dinilai dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi latihan dumbbell dan terapi afirmasi diri positif selama 6 sesi (1 sesi = 30 menit) dalam waktu 2 minggu dapat menurunkan rata-rata tekanan darah sistolik hingga 5 mmHg dan menurunkan rata-rata tekanan darah diastolik hingga 15 mmHg. Selain itu, rata-rata tingkat stres juga menurun, dari rata-rata skor tingkat stres sebesar 15, turun 2 poin menjadi 13. Perawat Keluarga, Medikal Bedah, dan Jiwa diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam menerapkan intervensi ini secara berkelanjutan di tatanan komunitas.
Situasi Pembiayaan Kesehatan Untuk Manajemen Penyakit Tidak Menular Di Pelayanan Primer Berbagai Negara Selama Pandemi Covid-19 Handoyo, Lukman
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 7, No 1 (2021): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2021
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.16 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v7i1.615

Abstract

Di era pandemi COVID-19, klien dengan Penyakit Tidak Menular (PTM) di tatanan komunitas memiliki kendala dalam melakukan perawatan yang membutuhkan konsultasi tenaga kesehatan (perawat/dokter). Sebab, pelayanan primer cukup membatasi kegiatan yang bersifat public program. Guna tetap memberikan perawatan yang optimal, beberapa pelayanan primer di berbagai negara membuat inovasi untuk tetap memberikan perawatan secara virtual. Namun, hal tersebut ternyata juga memiliki hambatan, terutama berkaitan dengan pembiayaan kesehatan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menyajikan gambaran dasar tentang dinamika yang terjadi terkait dengan pembiayaan kesehatan untuk perawatan PTM di pelayanan primer berbagai negara selama pandemi COVID-19. Studi ini merupakan studi literatur yang menggunakan tiga online database sebagai media pencarian artikel ilmiah yang dikehendaki, yaitu PubMed, Scopus, dan Google Scholar. Hasil penelusuran ditemukan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria. Pembiayaan kesehatan untuk perawatan klien dengan PTM di pelayanan primer berbagai negara mempunyai dinamika yang berbeda. Namun, dapat disimpulkan bahwa pelayanan primer masih cenderung tertinggal dibanding pelayanan sekunder, apalagi dari segi pembiayaan. Perlu ditekankan kembali, bahwa PTM sangat berkontribusi tinggi pada kejadian morbiditas dan mortalitas masyarakat. Tetapi, itu semua mampu dicegah ketika pembiayaan di pelayanan primer untuk pelaksanaan program promotif dan preventif cukup adekuat.
INTERVENSI DUKUNGAN KOPING KELUARGA UNTUK CAREGIVER INFORMAL YANG MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN PENYAKIT KRONIS Lukman Handoyo; Muh. Firman Yudiatma
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #4 & International Community Service 2023
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga yang merawat anggota dengan penyakit kronis sering mengalami beban fisik dan psikologis dikarenakan tidak mengetahui dan memiliki keterampilan tentang regulasi emosi dan strategi koping yang tepat saat memberikan perawatan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan intervensi bagi caregiver informal yang merawat anggota keluarga dengan penyakit kronis. Intervensi dilakukan dengan mengaplikasikan konseling kelompok. Sembilan orang caregiver berpartisipasi dalam intervensi ini yang kemudian dikumpulkan dalam satu forum. Caregiver diberi kesempatan untuk mengekspresikan keluh kesahnya dan diberikan umpan balik secara terapeutik dari tim pengabdi tentang bagaimana keterampilan regulasi emosi dan strategi koping adaptif. Hasil pengabdian memunculkan empat luaran kesehatan bagi caregiver, yaitu: 1) Caregiver merasa pengetahuannya meningkat tentang regulasi emosi dan strategi koping adaptif; 2) Caregiver merasa tersadarkan bahwa diluar sana banyak yang lebih menderita; 3) Caregiver merasa lebih termotivasi; 4) Caregiver merasa didukung secara emosional dan didengarkan keluh kesahnya. Intervensi ini menjadi sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan oleh penyedia layanan keperawatan keluarga, sebab masih jarang adanya intervensi yang berfokus pada caregiver. Dengan menyediakan intervensi khusus bagi caregiver, maka kualitas hidup caregiver dapat terjaga dengan baik yang kemudian berdampak pada status kesehatan anggota keluarga yang sakit kronis.
Screening Penyakit Tidak Menular (PTM) Dan Konseling Kesehatan Pada Civitas Academica STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Pratiwi, Rita Dwi; Andriati, Riris; Indah, Fenita Purnama Sari; Aulia, Gina; Ismaya, Nurwulan Adi; Ayuningtyas, Gita; Romlah, Siti Novy; Handoyo, Lukman; Listiana, Ida; Fitriani, Dewi; Hasanah, Uswatun; Veri, Veri; Kuntoadi, Gama Bagus; Sucipto, Sucipto; Sheli, Sheli; Alita, Dini Arum; Lestari, Puji; Ramdan, Raka Fahri; Hidayat, Asep
Pelita Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Pelita Masyarakat, September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v6i1.11271

Abstract

This community service activity is conducted regularly every semester by lecturers involving 450 students from various study programs, collaborating with local health centers (Puskesmas) in South Tangerang. The purpose of the activity is to conduct health screenings to prevent and control Non-Communicable Diseases (NCDs) such as anemia, hypertension, diabetes mellitus, and obesity. The methods used include health education for students on NCD prevention and control, measurements of height, weight, upper arm circumference, blood pressure checks, random blood glucose tests, and a questionnaire on smoking habits. The results showed that 3 participants had a history of hypertension and 1 had diabetes mellitus. Additionally, 23 participants were identified as being at risk of chronic diseases. Follow-up actions included in-depth counseling and referral to the nearest Puskesmas. All participants were also found to be non-smokers. This activity aims to raise awareness about NCD prevention, followed by further health checks and sponsorship support in the future.
Potential Of Psychoeducation Media Based On The Internet Of Things For The Optimization Of Hypertension Management In The Elderly Fitriani, Dewi; Handoyo, Lukman; Setiawan, Heri; Ferman Syah, Fery
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elderly people with hypertension are a group that often do not comply with disease management. Psychosocial problems are one of the variables that contribute greatly to this non-compliance. In the current era of technological development, psychoeducation using Internet of Things-based media can be one of the interventions provided for the elderly. However, the use of this media has never been applied with the principle of being sensitive to changes in the elderly's sensing system, so it is necessary to explore the perceptions and experiences of health service providers for hypertensive elderly in the community. The aim of this research is to explore the perceptions of elderly health service providers in community settings regarding the implementation of education for hypertensive elderly. This research is a qualitative descriptive study involving five participants. Participants came from elements of the NCD Program, the Elderly Program and Community Health Nursing Program Coordinator at the Community Health Center as well as Community Health Workers. Data collection was carried out using the Focus Group Discussion technique and the results were analyzed thematically. The research results showed three themes: 1) Interventions Not Yet Diverse; 2) Limitations of Educational Media; 3) Technology Considerations in Elderly Education/Psychoeducation. Primary health services that create and apply Internet of Things-based psychoeducational media need to pay detailed attention to the principles and content so that they are easy to read and understand by the elderly.