Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living (Adl) Pada Pasien Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota Agus Dwi Pranata; Rizki Handayani Fasimi; Muhammad Yahya; Yuliana Yuliana
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 2, No 2 (2022): J-BIKES NOVEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.783 KB) | DOI: 10.51849/j-bikes.v2i2.28

Abstract

Prevalensi stroke di Provinsi Aceh menurut hasil Riset Kesehatan Dasar adalah 10,9% dari seluruh populasi yang ada di Provinsi Aceh (Riskesdas 2018). Kejadian stroke dapat menimbulkan kelemahan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Langsa Kota. Pengumpulan data dilakukan terhadap 43 responden secara Simple Random Sampling dengan menggunakan kuesioner berdasarkan variabel penelitian. Analisa bivariat menggunakan uji statistik Chi-Squer. Hasil penelitian terhadap 43 responden mayoritas dukungan keluarga dengan kategori baik sebanyak 37 responden (82,2%) 4 responden (8,9%) dengan kategori cukup dan 2 responden (4,4%) dengan kategori kurang. Sedangkan untuk kemandirian di dapatkan hasil dengan kategori ketergantungan sebagian sebanyak 23 responden (57,5%) dengan kategori mandiri sebanyak 18 responden (40,0%) dan kategori ketergantungan sebagian sebanyak 25 responden (55,6%). Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kemandirian pasien stroke dengan hasil p value= 0,779 dimana pa (0,7790,05).
Determinan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) pada Remaja di Lapas Kota Langsa Andriani Mei Astuti; Agus Dwi Pranata; Ngatwadi Ngatwadi
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 2, No 1 (2022): J-BIKES JULI
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.115 KB) | DOI: 10.51849/j-bikes.v2i1.19

Abstract

Masa remaja merupakan masa dimana individu mencari identitas diri, memiliki rasa penasaran yang tinggi dan selalu mencoba hal baru, hal ini menjadikan remaja juga sering terjerat dengan masalah kriminal khususnya penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan agar diketahui faktor yang mendominasi terjadinya penyalahgunaan NAPZA pada remaja yang berada di Lapas kota Langsa. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 30 remaja. Dilaksanakan pada tanggal 20 November hingga 24 Desember 2020. Analisis data menggunakan uji statistic spearman rho dan regresi binary logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pada usia (p value=0,005; OR=33.925), pengaruh teman sebaya (p value= 0.039; OR: 14.390). Faktor yang paling mendominasi terjadinya penyalahgunaan NAPZA pada remaja adalah usia. Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian anak yang memasuki fase transisi remaja sebaiknya mendapatkan pendampingan khusus dalam tumbuh kembangnya dengan menciptakan hubungan emosional dan rasa empati pada anak.
PREVENTION PROGRAM FOR PEOPLE LIVING WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS : A SYSTEMATIC REVIEW Akub Selvia; Wahyu Gito Putro; Zaki Maulana Riski; Ninda Roudlotul Janah; Annisa Sabilia Andini; Agus Dwi Pranata
Journal Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v2i2.49

Abstract

Noncommunicable diseases (NCDs) are diseases caused by a mix of genetic, physiological, environmental, and behavioral factors. The prevalence of NCDs is comparable to that of Diabetes Mellitus (DM) and hypertension. Diabetes Mellitus cases were 476 million worldwide in 2019, with 578 million anticipated in 2030 and 700 million predicted in 2045. This is a Systematic Review study that employs the "Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis Guideline" and is presented as "Synthesis without Meta-Analysis."All studies chosen for review were found in internet resources such as PubMed, ScienceDirect, and Emeral Insight. All research examined ranged from 2013 to 2023. The keywords used to search the examined studies were "Programme", "Type 2 Diabetes Mellitus", and "Prevention". Furthermore, the articles chosen all used a cohort research design. The findings of the research were undertaken to determine the most effective T2DM program, particularly preventive measures. The present PROLANIS initiative in Indonesia needs to be strengthened by improving interactions with stakeholders.
DETERMINAN KEJADIAN ANAK AUTIS BASED ON SYSTEMATIC REVIEW Rita Dwi Pratiwi; Agus Dwi Pranata; Gita Ayuningtyas; Putri Azzahra
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 2 (2023): Nursing Science Journal (NSJ)
Publisher : STIKES Pemkab Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53510/nsj.v4i2.212

Abstract

Introduction: developmental disorders related to behavior which are generally caused by abnormalities in brain structure or brain function. Autism is a neurological disorder in children that hinders development so they are unable to develop normally. Objective: The aim of this research is to find out whether there are determinants of the incidence of autistic children. Method: the type of research used is descriptive using the Systematic Review method, namely a synthesis of systematic studies that are systematic, clear, comprehensive in identifying, analyzing, evaluating through collecting existing data using an explicit search method and involving a critical review process in study selection. Results: after identifying 10 journals, it was found that there were four factors that influenced autistic children. Conclusion: based on systematic review research, there are seven journals (70%) which state that the incidence of autistic children is influenced by LBW in three journals (30%), father's and mother's age in two journals (20%), family history in two journals (20%), and gender in one journal (10%) Suggestion: it is hoped that this systematic study can increase information and knowledge regarding the determinants of the incidence of autistic children.
Kombinasi Latihan Dumbbell dan Terapi Afirmasi Diri Positif Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Klien Dengan Hipertensi Muh. Firman Yudiatma; Agus Dwi Pranata; Lukman Handoyo
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 06 (2024): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan satu dari banyak penyakit tidak menular (PTM) yang memiliki prevalensi cukup tinggi di level global. Latihan fisik dan pengelolaan stres merupakan dua aspek vital yang wajib diterapkan agar tekanan darah dan tingkat stres klien hipertensi dapat terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan dumbbell dan terapi afirmasi diri positif terhadap tekanan darah dan tingkat stres klien dengan hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan rancangan one group pre post test. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2022 di Kelurahan Curug, Kota Depok dengan jumlah responden sebanyak 8 orang. Pengukuran tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer terkalibrasi merek OneMed, sedangkan pengukuran tingkat stres dinilai dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi latihan dumbbell dan terapi afirmasi diri positif selama 6 sesi (1 sesi = 30 menit) dalam waktu 2 minggu dapat menurunkan rata-rata tekanan darah sistolik hingga 5 mmHg dan menurunkan rata-rata tekanan darah diastolik hingga 15 mmHg. Selain itu, rata-rata tingkat stres juga menurun, dari rata-rata skor tingkat stres sebesar 15, turun 2 poin menjadi 13. Perawat Keluarga, Medikal Bedah, dan Jiwa diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam menerapkan intervensi ini secara berkelanjutan di tatanan komunitas.