Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Konstruksia

PRODUKTIVITAS ALAT PANCANG TERHADAP ANALISA WAKTU PADA PEKERJAAN BANJIR KANAL TIMUR Saputra, Erlan; Halim, Trijeti
Konstruksia Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Pembangunan fisik perkotaan dan pemukiman yang pesat menyebabkan semakin banyak permukaan tanahyang dilapisi perkerasan kedap air (aspal, beton, dll) dapat mengakibatkan: Semakin berkurangnya daerah yang dapatmeresapkan air ke dalam tanah, Semakin besarnya limpasan permukaan (run-off). Hal ini bisa menyebabkan: Semakinbesar dimensi saluran drainase sehingga biaya konstruksi semakin mahal, Memperbesar kemungkinan banjir di daerahhilir. Untuk penanggulangan banjir di wilayah timur Pemda DKI membangun Banjir Kanal Timur (BKT) yangmenggunakan tiang pancang. Analisa kinerja alat pancang pada pelaksanaan antara satu unit alat dengan unit lainnya,digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas alat pancang yang dipakai pada pekerjaan BKT terhadap hasil akhiryang di capai dengan menggunakan metode analisa satuan waktu.Kata Kunci: BKT, Pancang, produktifitas
ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN BETON Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas dikatakan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai / keluaran (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan / masukkan (input). Bagi pemilik bangunan, output bisa berarti  sebagai biaya persatuan keluaran (output) yang dihasilkan. Untuk kontraktor dapat berarti jumlah atau persentase biaya yang didapatkan dari pemilik berada diatas dari biaya pembangunan. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan beton perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran produktivitas secara langsung menggunakan analisa kerja dengan mengambil sampel pekerjaan balok beton.
ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA Setiawan, Bagus Budi; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek perlu perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan jadwal. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan pelaksanaan dengan mempertimbangkan faktor biaya. Salah satu metode yang dapat digunakan disebut juga dengan istilah Time Cost Trade Off[1] atau pertukaran waktu dan biaya. Metode ini dapat dilakukan dengan metode pelaksanaan kerja dengan menambah group kerja, menambah peralatan, dan menambah jam kerja atau lembur.Kata Kunci : Proyek, waktu, Biaya
ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG Muis, Abdul; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bekisting merupakan suatu sarana pembantu untuk mencetak beton dengan ukuran, bentuk rupa ataupun posisi serta aligment yang dikehendaki.Analisis yang dilakukan adalah membandingkan bekisting metode semi sistem dengan metode sistem pada balok dan plat lantai pekerjaan bangunan gedung di  lantai 2 dan 3 terhadap biaya dan waktu. Analisa harga satuan mengacu pada SNI 2008 (Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan Pekerjaan Beton) dengan harga material , alat dan upah tahun 2012. Biaya antara pekerjaan bekisting metode sistem lebih mahal dibandingkan dengan bekisting metode semi sistem. Waktu pekerjaan bekisting metode sistem lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan metode semi sistem. Jadi bekisting metode sistem dipakai atau dipilih apabila proyek konstruksi dituntut  untuk lebih cepat dan perusahaan mendapatkan proyek yang sama / berulang-ulang. Kata Kunci : bekisting semi-sistem, bekisting sistem, analisa harga satuan
ANALISIS BIAYA PERBANDINGAN METODE KERJA SISTEM SHORING DENGAN SISTEM BRACKET PADA KONSTRUKSI PIER-HEAD JEMBATAN Diansyah, Asmar; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Proyek New Access Road terdapat beberapa jenis konstruksi salah satunya adalah Jembatan pada STA 0+937,32 sampai dengan 1+173,123. Jembatan ini akan dibangun dengan ketinggian pier 22 meter dan terletak pada sungai yang rawan banjir. Terdapat 5 pier pada jembatan tersebut, namun hanya beberapa pier yang tingkat resiko dalam pengerjaan pier head-nya tidak terlalu besar, hanya bekerja di ketinggian saja, pihak kontraktor dapat mengatasinya dengan metode kerja sistem shoring, namun pada pier P4 dan P5 resikonya terlalu besar karena banjir yang akan terjadi ditakutkan akan menghanyutkan perancah shoring tersebut.Oleh karena itu pada pier tersebut digunakan sistem bracket untuk penopang bekisting pier head selama proses konstruksi berlangsung. Seiring perjalanan waktu, dibutuhkan analisa biaya dan waktu pelaksanaan yang tepat dari kedua metode yang dipakai, untuk kedepannya pada proyek-proyek berikutnya dapat dipakai metode kerja yang efisien dalam biaya dan efektif dalam waktu pelaksanaannya. Dari analisa didapatkan bahwa metode dengan sistem bracket lebih mahal yaitu sebesar Rp. 1.014.090.624 dibandingkan dengan sistem Shoring yaitu sebesar Rp. 955.918.664. Dengan selisih biaya sebesar Rp. 58.171.960, maka sistem Shoring memiliki efisiensi sebesar 5,74 % dibandingkan dengan sistem Bracket Truss Kata kunci : pierhead , shoring , bracket
PERBANDINGAN PELAKSANAAN DINDING PRECAST DENGAN DINDING KONVENSIONALDITINJAU DARI SEGI WAKTU & BIAYA (STUDI KASUS GEDUNG APARTEMEN DI JAKARTA SELATAN) Yulistianingsih, Yulistianingsih; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yangberfungsi memisahkan / membentuk ruang. Pada bangunan rumah tinggal maupun bangunan gedung sampai sekarang masih banyak yang menggunakan dinding bata / bata ringan (metode konvensional).  Seiring kemajuan teknologi, maka banyak pilihan metode pekerjaan dinding yang diciptakan, salah satunya adalah dinding pracetak (panel precast).  Pada proyek pembangunan gedung apartemen di Jakarta Selatan, dinding perimeter luarnya menggunakan panel precast. Penelitian yang dilakukan untuk menganalisa apakah metode precast lebih efisien dari segi waktu dan biaya dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil perhitungan menunjukkan variasi tingkat efisiensi dari metode pekerjaan dinding precast dan konvensionalKata Kunci :precast, konvensional , waktu , biaya
PRODUKTIVITAS ALAT PANCANG TERHADAP ANALISA WAKTU PADA PEKERJAAN BANJIR KANAL TIMUR Saputra, Erlan; Halim, Trijeti
Konstruksia Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Pembangunan fisik perkotaan dan pemukiman yang pesat menyebabkan semakin banyak permukaan tanahyang dilapisi perkerasan kedap air (aspal, beton, dll) dapat mengakibatkan: Semakin berkurangnya daerah yang dapatmeresapkan air ke dalam tanah, Semakin besarnya limpasan permukaan (run-off). Hal ini bisa menyebabkan: Semakinbesar dimensi saluran drainase sehingga biaya konstruksi semakin mahal, Memperbesar kemungkinan banjir di daerahhilir. Untuk penanggulangan banjir di wilayah timur Pemda DKI membangun Banjir Kanal Timur (BKT) yangmenggunakan tiang pancang. Analisa kinerja alat pancang pada pelaksanaan antara satu unit alat dengan unit lainnya,digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas alat pancang yang dipakai pada pekerjaan BKT terhadap hasil akhiryang di capai dengan menggunakan metode analisa satuan waktu.Kata Kunci: BKT, Pancang, produktifitas
ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN BETON Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas dikatakan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai / keluaran (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan / masukkan (input). Bagi pemilik bangunan, output bisa berarti  sebagai biaya persatuan keluaran (output) yang dihasilkan. Untuk kontraktor dapat berarti jumlah atau persentase biaya yang didapatkan dari pemilik berada diatas dari biaya pembangunan. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan beton perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran produktivitas secara langsung menggunakan analisa kerja dengan mengambil sampel pekerjaan balok beton.
STUDI PERBANDINGAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN PCH (PERTH CONSTRUCTION HIRE) Trijeti, Trijeti; Hernawan, Bambang
Konstruksia Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum pelaksanaan bangunan sipil dimulai dengan tahapan struktur yang merupakan tahapan terpenting karena menjadi penentu agar bangunan dapat bertahan sesuai dengan umur rencana dalam menerima beban baik dari beban sendiri dan atau dari beban luar. Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dibutuhkan suatu metode agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai target waktu, mutu dan biaya. Perencanaan bekisting merupakan bagian penting dalam pelaksanaan struktur beton bertulang, ada beberapa macam metode bekisting. Salah satunya adalah metode bekisting PCH, yang dikembangkan di Australia dan sudah digunakan dibeberapa negara. Dalam penulisan ini mengkaji metode bekisting PCH (Perth Construction Hire) yang digunakan dalam Proyek Gedung Departemen Kesehatan kemudian dibandingkan dengan metode konvensional terutama pada struktur plat dan kolom yang ditinjau dari segi waktu dan biaya.Kata Kunci: Bekisting, beton, metode konvensional & PCH
TINJAUAN METODE PELAKSANAAN AKIBAT KERUSAKAN RANGKA FACADE CURTAIN WALL SISTEM UNITIZED Revmen, Revmen; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi facade curtain wall dan pengaplikasiannya pada suatu bangunan tidak terlepas dari disiplin ilmu arsitektur dan ilmu teknik sipil, walaupun secara kecenderungan lebih berpihak pada bidang ilmu arsitektur, namun dalam prakteknya tidak dapat berdiri sendiri tanpa keterlibatan bidang ilmu teknik sipil khususnya dalam metode pelaksanaan dan analisa struktur. Facade curtain wall merupakan salah satu komponen dari suatu gedung yang pertama menerima pengaruh dari luar gedung baik dari beban angin, hujan, suhu dan cahaya. Proses pengerjaan facade curtain wall mulai dari proses disain, fabrikasi, dan proses pemasangan di lapangan haruslah menjadi perhatian khusus untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistim facade curtain wall, jika tidak hal ini akan menyebabkan kerusakan pada sestim facade curtain wall yang mengakibatkan kebocoran air dan udara yang masuk ke area interior gedung dan kerusakan dari material komponen facade curtain wall juga dapat menyebabkan keruntuhan yang membahayakan jiwa di area bawah gedung. Salah satu faktor dari kerusakan facade curtain wall adalah faktor defleksi dari rangka curtain wall yang tidak memenuhi syarat yang di tentukan. Selain kerusakan dari rangka facade curtain wall itu sendiri, hal ini berdampak terhadap kerusakan material lainya yang menempel langsung terhadap rangka facade curtain wall diantaranya material silicon sealant, gasket dan kaca yang nantinya akan menyebabkan potensi penyebab kebocoran air hujan yang masuk ke dalam area gedung . Upaya untuk mengatasi hal ini, dengan tidak merubah luas penampang dari profil rangka aluminium facade curtain wall yaitu dengan memperpendek bentangan untuk rangka vertical ( mullion male dan female ) dengan menambahkan steel bracing pada area backing spandrel sehingga defleksi yang disyaratkan dapat tercapai. Pemeliharaan facade curtain wall baik dalam proses konstruksi dan setelah proyek diserah terimakan kepada pemilik gedung ( owner ) sangatlah penting. Pengetahuan akan sistem dari façade curtain terutama sekali bagi pihak maintanace pemilik gedung yang akan melakukan pengecekan secara berkala.Kata Kunci :Facade curtain wall, Sistem unitized , Kekuatan rangka