Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Sosialisasi Penanggulangan Hama Whitefly di Desa Gondanglor Kabupaten Lamongan dengan Menggunakan Biopestisida “NaturaPest” Sukmawati, Wahyu Sufi'a Dewi; Rahman, Abdul; Tripatmasari, Mustika
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2330

Abstract

Salah satu tantangan yang dihadapi sektor pertanian adalah pengendalian hama tanaman (OPT). Pengendalian OPT biasanya dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan berdampak negatif terhadap lingkungan. Pengendalian hama yang ramah lingkungan dapat dicapai melalui penggunaan biopestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan serangan hama belum banyak digunakan di kalangan petani. Salah satu cara untuk memperkenalkan pestisida nabati adalah dengan melakukan sosialisasi produksi pestisida nabati yang ramah lingkungan. Kegiatan masyarakat secara langsung dilakukan di kalangan warga Desa Gondanglor Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan untuk memperkenalkan produk biopestisida nabati. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan warga Desa Gondanglor lebih jauh mengenai pestisida nabati yang dapat digunakan sebagai penanggulangan OPT. Tanaman yang digunakan sebagai pestisida diperoleh dari tanaman atau tumbuhan pada daerah sekitar. Tanaman yang dapat dijadikan bahan dasar pestisida nabati antara lain bawang putih, serai, daun mimba, dan daun pepaya. Tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun mimba. Hal ini karena daun mimba memiliki bahan aktif azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin sebagai hasil metabolit sekunder yang mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan cara mempengaruhi pertumbuhan, daya makan, reproduksi, dan oviposisi. Pestisida nabati berbahan dasar daun mimba dapat diaplikasikan pada tanaman hortikultura dan tanaman pangan seperti cabai, terong, padi, kacang hijau, dan jagung. Dengan adanya kegiatan ini para petani mampu mengetahui pestisida nabati ini dapat membantu mengurangi kecenderungan penggunaan pupuk kimia seta dapat membantu mengurangi pengeluaran biaya produksi para petani khususnya pestisida. Penggunaan pestisida nabati lebih disarankan daripada pestisida kimia dikarenakan pestisida nabati aman dan ramah lingkungan.Hasil kuisioner menunjukkan bahwa para petani di Desa Gondanglor merasa adanya manfaat dari kegiatan ini dengan presentase 90,47%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi petani di Desa Gondanglor terkait pemahaman tentang pestisida nabati. Socialization of Whitefly Pest Management in Gondanglor Village, Lamongan Regency using Biopesticide "NaturaPest" Abstract One of the challenges the agricultural sector faces is the control of plant pests (opt). Opt control is usually performed using chemical pesticides. Overuse of chemical pesticides has a negative impact on the environment. Environmental pest control can be achieved through the use of vegetable biopestions. The use of vegetable pesticides to control pest attacks has not been widely used among farmers. One way to introduce vegetable pesticides is by performing socialization of environmentally friendly nabati pesticides. Community activities are carried out directly among the residents of the gondanglor district sugio for the release of a biochemical plant. These socialization purposes to introduce residents of the village of gondanglor further on vegetable pesticides that can be used as a treatment opt. Plants used as pesticides are obtained from plants or plants in the surrounding areas. Such crops as vegetable pesticides can be treated as garlic, lemon, leaf of mimba, and papaya. A plant used as a vegetable pesticide is a leaf of mimba. This is because the leaves of the mimba possess the active material of azadirachtin, salanins, meliantriol, nimbin and nimbidin as secondary metabolites that control pests and plant diseases by affecting growth, feeding, reproduction, and oviposition. Vegetable pesticides based on a leaf of mimbah can be applied to horticulture and such crops as chili, eggplant, rice, green beans, and corn. With this activity, farmers are able to identify this vegetable pesticide, which may help reduce the trend toward using setae chemical fertilizers to help reduce the cost of producing farmers especially pesticides. The use of vegetable pesticides is recommended more than chemical pesticides because they are safe and ecologically safe. Questionnaioners indicate that farmers in the village of gondanglor feel the benefits of this activity with a 90,47% percentage. It may be concluded that this activity could benefit farmers in the village of gondanglor regarding their understanding of vegetable pesticides.
Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penggunaan Media Tanam Inovatif dan Budidaya Pertanian Modern Guna Meningkatkan Produktivitas Tanaman Fauziah, Siva; Ferial, Jihan; Tripatmasari, Mustika
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2361

Abstract

Lahan pertanian mengalami penurunan karena meningkatnya laju pertumbuhan penduduk hingga alih fungsi lahan dari pertanian ke pemukiman sehingga lahan terbatas dan kualitas tanah menurun untuk bercocok tanam. Kondisi ini menjadi alasan diadakannya sosialisasi untuk memperkenalkan media tanam 3in1 Agrocoota yang inovatif terbuat dari campuran cocopeat, arang sekam, dan daun mimba kepada masyarakat Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024 yang dihadiri oleh 21 orang dari kelompok tani Dusun Ngingkrang. Sosialisasi ini mendapat respon positif dan antusiasme dari masyarakat desa. Kegiatan ini mengajarkan cara memanfaatkan media tanam ramah lingkungan melalui sosialisasi serta dilakukan pengisian kuisioner sebagai tolak ukur. Kuisioner kemudian diolah menggunakan metode analisis statistika deskriptif yang dipilih karena penyajian informasinya lebih mudah dipahami (Sari, 2018). Metode ini disajikan dalam bentuk data kuantitatif berupa Diagram Pie. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan minat masyarakat sebesar 90% untuk bersedia menggunakan media tanam ini sebagai bentuk implementasi pertanian berkelanjutan pada skala rumah tangga untuk mendukung kemandirian pangan serta menjaga kelestarian lingkungan. Media tanam ini dapat digunakan secara berkelanjutan di desa Gondanglor dengan potensi ketersediaan bahan baku cocopeat sebesar 47% dan sekam padi 52% sehingga masyarakat dapat membuat media tanam ini secara mandiri. Empowering Village Communities Through the Use of Innovative Planting Media and Modern Agricultural Cultivation to Increase Crop Productivity  Abstract Agricultural land is experiencing a decline due to the increasing rate of population growth and the conversion of land from agriculture to residential areas so that land is limited and the quality of the land decreases when it is suitable for planting. This condition was the reason for holding an outreach to introduce the innovative 3in1 Agrocoota planting medium made from a mixture of cocopeat, husk charcoal and neem leaves to the people of Gondanglor Village, Sugio District, Lamongan Regency. This activity was held on Saturday, October 26 2024, and was attended by 21 people from the Ngingkrang Hamlet farmer group. This socialization received a positive and enthusiastic response from the village community. This activity teaches how to use environmentally friendly planting media through outreach and filling out questionnaires as a benchmark. The questionnaire was then processed using descriptive statistical analysis methods which were chosen because the presentation of the information was easier to understand (Sari, 2018). This method is presented in the form of quantitative data in the form of a Pie Chart. The results of the activity showed that there was an increase in public awareness and interest by 90% in being willing to use this planting medium as a form of implementing sustainable agriculture on a household scale to support food independence and preserve the environment. This planting medium can be used sustainably in Gondanglor village with the potential availability of 47% of cocopeat raw materials and 52% of rice husks so that people can make this planting medium independently.