Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

AKSESIBILITAS PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus Pada Petani di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro) Supanggih1, Dhianon
9-772301-994005
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Bojonegoro. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aksesibilitas petani Desa Sidodadi terhadap lembaga keuangan dan pola perilaku petani dalam akses modal usahatani. Lokasi ditentukan secara purposive, sementara untuk pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Data dianalisis secara kualitatif dengan metode interakitif terdiri dari reduksi data, display data, penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian menyatakan bahwa petani melakukan akses modal ke Bank BRI, KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, Toko pertanian. Alasan utama peminjaman modal karena masih kurangnya modal pribadi, biaya hidup tinggi, masih tergantung terhadap sektor pertanian. Kendala akses modal yaitu masih belum merata jangkauan kredit ke pedesaan, sumber daya manusia yang belum memadahi. Pola perilaku yang tercipta dari petani adalah pemilik lahan luas dan sedang mayoritas memilih KSP Mitra Usaha dan BRI. Pemilik lahan sempit memilih KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, toko pertanian.Kata kunci: aksesibilitas, petani, pola perilaku petani, lembaga keuangan ACCESSIBILITY OF FARMER TO THE FINANCIAL INSTITUTION(Case Study of Farmer in Sidodadi Village Sukosewu Sub-DistrictBojonegoro Regency) ABSTRACTThis research was conducted in the Sidodadi village, Sukosewu, Bojonegoro districts. The purpose of the study was to determine the accessibility of Sidodadi’s farmer against financial institutions and behavior patterns of farmers in farming capital access. The location chosen purposively, while for sampling method using stratified random sampling. Data were analyzed qualitatively with an interactive method consist of data reduction, data dispaly, making conclusions. The results of the study illustrates that farmers capital access to BRI, KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop. The main reason of capital lending are insufficient private capital of farmer, high cost of living, it is still dependent on agriculture. Constraint of capital access are still not spread of reach into rural credit, incapable human resources. Behavior patterns which created are large area owner and middle owners majority chose KSP Mitra Usaha and BRI. small area owner selecting KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop.Keywords: accessibility, farmers,  financial institutions.
AKSESIBILITAS PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus Pada Petani di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro) Supanggih, Dhianon; Widodo, Slamet
Agriekonomika Vol 2, No 2: Oktober 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Bojonegoro. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aksesibilitas petani Desa Sidodadi terhadap lembaga keuangan dan pola perilaku petani dalam akses modal usahatani. Lokasi ditentukan secara purposive, sementara untuk pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Data dianalisis secara kualitatif dengan metode interakitif terdiri dari reduksi data, display data, penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa petani melakukan akses modal ke Bank BRI, KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, Toko pertanian. Alasan utama peminjaman modal karena masih kurangnya modal pribadi, biaya hidup tinggi, masih tergantung terhadap sektor pertanian. Kendala akses modal yaitu masih belum merata jangkauan kredit ke pedesaan, sumberdaya manusia yang belum memadahi. Pola perilaku yang tercipta dari petani adalah pemilik lahan luas dan sedang mayoritas memilih KSP Mitra Usaha dan BRI. Pemilik lahan sempit memilih KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, toko pertanian.Kata Kunci: aksesibilitas, petani, pola perilaku petani, lembaga keuanganABSTRACTThis research was conducted in the Sidodadi village, Sukosewu, Bojonegoro districts. The purpose of the study was to determine the accessibility of Sidodadi’s farmer against financial institutions and behavior patterns of farmers in farming capital access. The location chosen purposively, while for sampling method using stratified random sampling. Data were analyzed qualitatively with an interactive method consist of data reduction, data dispaly, making conclusions. The results of the study illustrates that farmers capital access to BRI, KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop. The main reason of capital lending are insufficient private capital of farmer, high cost of living, it is still dependent on agriculture. Constraint of capital access are still not spread of reach into rural credit, incapable human resources. Behavior patterns which created are large area owner and middle owners majority chose KSP Mitra Usaha and BRI. small area owner selecting KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop.Keywords: accessibility, farmers, financial institutions.
A Critical Review of Indonesia’s Agrarian Reform Policy Widodo, Slamet
Journal of Regional and City Planning Vol 28, No 3 (2017)
Publisher : The ITB Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.998 KB) | DOI: 10.5614/jrcp.2017.28.3.4

Abstract

Abstract. Inequality in the agrarian structure in Indonesia remains a serious problem. Agrarian reform efforts have been the spirit of Indonesia since the enactment of the Basic Regulations on Agrarian Principles Act (UUPA). However, agrarian reform policies are still far from perfect. Since the reformation, the issue of agrarian reform, also known as land reform, regained its discourse space. The National Agrarian Reform Program (NARP) initiated by the government has tried to provide a holistic approach by not only focusing on land reform in the form of asset reform but by touching on the aspect of access reform. This paper attempts to analyze NARP using two approaches, i.e., the Objective-Constraint-Instruments and Sustainable Livelihood Framework Approaches. Through these two analysis models, an improvement model for holistic and sustainable agrarian reform was formulated. NARP has already been at an ideal level that combines assets and access reforms. Reflecting on some of the failures and weaknesses of NARP implementation, cross-sectoral coordination among all stakeholders should be performed. The land redistributed to the poor should be regarded as capital, thus, access reform in other areas is required, such as capital, technical skills, facilities, and infrastructure, as well as marketing.Keywords. policy, agrarian reform, land reform, rural areas.Abstrak. Ketimpangan struktur agraria di Indonesia masih menjadi permasalahan serius. Upaya pembaruan agraria telah menjadi semangat bangsa Indonesia sejak Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) diundangkan. Namun demikian bentuk kebijakan pembaruan agraria dirasa masih jauh dari sempurna. Sejak reformasi bergulir, isu pembaruan agraria yang dikenal juga sebagai land reform atau agrarian reform, seolah mendapatkan ruang diskursusnya kembali. Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN) yang digulirkan pemerintah mencoba memberikan pendekatan yang holistik, tidak saja memandang pembaruan agraria berupa asset reform, namun menyentuh pula pada aspek access reform. Tulisan ini mencoba menganalisis PPAN dengan dua pendekatan, yaitu Objective-Constraint-Instruments Approach dan Sustainable Livelihood Framework. Melalui dua analisis ini, kemudian dirumuskan perbaikan model pembaruan agraria yang holistik dan berkelanjutan. PPAN pada dasarnya sudah berada pada tataran ideal yakni menggabungkan asset dan access reform. Berkaca pada beberapa kegagalan dan kelemahan implementasi PPAN, perlu dilakukan koordinasi lintas sektoral antar semua pemangku kepentingan. Tanah yang diredistribusikan kepada masyarakat miskin, harus dipandang sebagai modal sehingga diperlukan acess reform pada bidang lainnya, seperti permodalan, keterampilan teknis, sarana dan prasarana, serta pemasaran.Kata kunci. kebijakan, pembaruan agraria, land reform, agrarian reform, perdesaan.
AKSESIBILITAS PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus Pada Petani di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro) Dhianon Supanggih; Slamet Widodo
Agriekonomika Vol 2, No 2: Oktober 2013
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v2i2.443

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Bojonegoro. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aksesibilitas petani Desa Sidodadi terhadap lembaga keuangan dan pola perilaku petani dalam akses modal usahatani. Lokasi ditentukan secara purposive, sementara untuk pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Data dianalisis secara kualitatif dengan metode interakitif terdiri dari reduksi data, display data, penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa petani melakukan akses modal ke Bank BRI, KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, Toko pertanian. Alasan utama peminjaman modal karena masih kurangnya modal pribadi, biaya hidup tinggi, masih tergantung terhadap sektor pertanian. Kendala akses modal yaitu masih belum merata jangkauan kredit ke pedesaan, sumberdaya manusia yang belum memadahi. Pola perilaku yang tercipta dari petani adalah pemilik lahan luas dan sedang mayoritas memilih KSP Mitra Usaha dan BRI. Pemilik lahan sempit memilih KSP Mitra Usaha, Kelompok Tani, toko pertanian.ABSTRACTThis research was conducted in the Sidodadi village, Sukosewu, Bojonegoro districts. The purpose of the study was to determine the accessibility of Sidodadi’s farmer against financial institutions and behavior patterns of farmers in farming capital access. The location chosen purposively, while for sampling method using stratified random sampling. Data were analyzed qualitatively with an interactive method consist of data reduction, data dispaly, making conclusions. The results of the study illustrates that farmers capital access to BRI, KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop. The main reason of capital lending are insufficient private capital of farmer, high cost of living, it is still dependent on agriculture. Constraint of capital access are still not spread of reach into rural credit, incapable human resources. Behavior patterns which created are large area owner and middle owners majority chose KSP Mitra Usaha and BRI. small area owner selecting KSP Mitra Usaha, farmer groups, farm shop.
STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENGHADAPI KEMISKINAN Slamet Widodo
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempetakan strategi nafkah yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan miskin berdasarkan dua basis nafkah, yaitu sektor perikanan dan sektor non perikanan. Strategi nafkah yang merupakan kombinasi antara modal dan sumberdaya manusia tersebut dipengaruhi oleh sistem sosial masyarakat yang berlaku. Penelitian ini juga ditujukan untuk menganalisis sistem sosial yang mempengaruhi rumah tangga nelayan miskin dalam mengkombinasikan modal dan sumberdaya manusia yang dimilikinya. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di wilayah Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di Kecamatan Kwanyar terdapat beberapa desa yang termasuk wilayah pesisir dengan mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode purposive. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Persepsi dan kondisi kemiskinan di perdesaan (rural) ditunjukkan dengan ciri atau indikator yakni kepemilikan aset baik natura, rumah, ternak, emas maupun simpanan uang. Selain itu kemiskinan ditandai oleh ketiadaan akses terhadap  pendidikan dan kesehatan yang layak. Strategi nafkah yang dilakukan selama ini dapat dibedakan menjadi strategi ekonomi dan strategi sosial. Strategi ekonomi meliputi sektor perikanan dan sektor non perikanan. Pada sektor perikanan, nelayan miskin berusaha meningkatkan jumlah tangkapan dengan cara memperpanjang waktu tangkap dan memperluas wilayah tangkapan. Sedangkan upayah penghematan biaya dilakukan dengan mengoplos bahan bakar mesin yang seharusnya solar menjadi solar dan minyak tanah. Pola perpindahan ke sektor non perikanan juga mulai menggejala terutama pada generasi muda. Sedangkan strategi sosial yang dilakukan adalah dengan berhutang, menabung dan menggadaikan perhiasan. Kata kunci : rumah tangga, kemiskinan,nelayan, pesisir, strategi nafkah. 
A Critical Review of Indonesia’s Agrarian Reform Policy Slamet Widodo
Journal of Regional and City Planning Vol. 28 No. 3 (2017)
Publisher : The Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jrcp.2017.28.3.4

Abstract

Abstract. Inequality in the agrarian structure in Indonesia remains a serious problem. Agrarian reform efforts have been the spirit of Indonesia since the enactment of the Basic Regulations on Agrarian Principles Act (UUPA). However, agrarian reform policies are still far from perfect. Since the reformation, the issue of agrarian reform, also known as land reform, regained its discourse space. The National Agrarian Reform Program (NARP) initiated by the government has tried to provide a holistic approach by not only focusing on land reform in the form of asset reform but by touching on the aspect of access reform. This paper attempts to analyze NARP using two approaches, i.e., the Objective-Constraint-Instruments and Sustainable Livelihood Framework Approaches. Through these two analysis models, an improvement model for holistic and sustainable agrarian reform was formulated. NARP has already been at an ideal level that combines assets and access reforms. Reflecting on some of the failures and weaknesses of NARP implementation, cross-sectoral coordination among all stakeholders should be performed. The land redistributed to the poor should be regarded as capital, thus, access reform in other areas is required, such as capital, technical skills, facilities, and infrastructure, as well as marketing.Keywords. policy, agrarian reform, land reform, rural areas.Abstrak. Ketimpangan struktur agraria di Indonesia masih menjadi permasalahan serius. Upaya pembaruan agraria telah menjadi semangat bangsa Indonesia sejak Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) diundangkan. Namun demikian bentuk kebijakan pembaruan agraria dirasa masih jauh dari sempurna. Sejak reformasi bergulir, isu pembaruan agraria yang dikenal juga sebagai land reform atau agrarian reform, seolah mendapatkan ruang diskursusnya kembali. Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN) yang digulirkan pemerintah mencoba memberikan pendekatan yang holistik, tidak saja memandang pembaruan agraria berupa asset reform, namun menyentuh pula pada aspek access reform. Tulisan ini mencoba menganalisis PPAN dengan dua pendekatan, yaitu Objective-Constraint-Instruments Approach dan Sustainable Livelihood Framework. Melalui dua analisis ini, kemudian dirumuskan perbaikan model pembaruan agraria yang holistik dan berkelanjutan. PPAN pada dasarnya sudah berada pada tataran ideal yakni menggabungkan asset dan access reform. Berkaca pada beberapa kegagalan dan kelemahan implementasi PPAN, perlu dilakukan koordinasi lintas sektoral antar semua pemangku kepentingan. Tanah yang diredistribusikan kepada masyarakat miskin, harus dipandang sebagai modal sehingga diperlukan acess reform pada bidang lainnya, seperti permodalan, keterampilan teknis, sarana dan prasarana, serta pemasaran.Kata kunci. kebijakan, pembaruan agraria, land reform, agrarian reform, perdesaan.
DAMPAK KEBIJAKAN ANTI TEMBAKAU TERHADAP STRATEGI NAFKAH PETANI TEMBAKAU MADURA (Studi Kasus Desa Panaguan Kecamatan Proppo Pamekasan) Musfiqur Rahman; Slamet Widodo
MediaTrend Vol 10, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v10i2.941

Abstract

The objectives of this study is to identify and to know policies released by government which is related with demarcation of cigarette circulation and explaining maintenance strategy of tobacco’s farmer in Panaguan village, Proppo district. Research method of this study is descriptive qualitative method. Observation, interview, library research, and documentation are used as technique of collecting data. The result of this study indicates that government has released some policies of cigarette circulation demarcation. However, those policies have given negative impact for cigarette industry and its perpetrator. They have caused scale degradation of tobacco absorption from warehouse. That condition begets tobacco’s price not stable. Moreover, development of Indonesia’s cigarette industry descends progressively every year. Maintenance strategy applied by Panaguan village’s inhabitant is intensification and efficiency strategy, tumpang sari strategy, double maintenance patterns, commodity manipulation strategy, migration, and also exploit local institute
Pendampingan Industri Kreatif Sandal Wisata di Desa Kebonsari Kabupaten Tuban Slamet Widodo; Fuad Hasan
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 4, No 2: Oktober 2018
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.851 KB) | DOI: 10.21107/pangabdhi.v4i2.4932

Abstract

Faktor Penentu Keputusan Migrasi Ke Papua Pada Masyarakat Desa Jaddih Farham Anwar; Elys Fauziyah; Slamet Widodo
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 9, No 1: April 2016
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.297 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v9i1.3363

Abstract

Desa Jaddih terkenal sebagai daerah tambang batu kapur, akan tetapi hal ini tidak membuat sebagian besar penduduknya hidup sejahtera, karena pertambangan sebagian besar dimiliki para pemilik modal, sehingga banyak masyarakat  Desa Jaddih memilih bermigrasi ke daerah lain seperti Jawa, Kalimantan, dan Papua  untuk menafkahi keluarga atau mendapatkan modal untuk menikah. Penelitian ini bertujuan untuk menganaisis faktor-faktor yang menjadi penyebab masyarakat Desa Jaddih bermigrasi ke Papua serta mengetahui pengaruh kegiatan migrasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jaddih  terhadap kepemilikan aset keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang yang ditentukan dengan cara Accidental Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi  logistik, dan diskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat Desa Jaddih bermigrasi ke Papua adalah jumlah keluarga, status kepemilkan rumah, status pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi adalah kepemilikan lahan dan status perkawinan. Kegiatan migrasi dapat meningkatkan aset rumah tangga yang dimiliki para migran,  yang berupa peningkatan dan kepemilikan terhadap sepeda motor, alat komunikasi, perabot rumah tangga dan perbaikan tempat tinggal.
Migrasi International Tenaga Kerja Pertanian Di Kabupaten Bangkalan Slamet Widodo
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 1, No 1: April 2008
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.778 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v1i1.3110

Abstract

This research is aimed at