Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Purse Seine yang Ideal Berdasarkan Tingkah Laku Ikan Layang (Decapterus macarellus) dan Ikan Tongkol Deho (Auxis thazard) di Rumpon Arham Rumpa; Khairuddin Isman
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.519 KB)

Abstract

Keberhasilan operasi penangkapan ikan tergantung pada hubungan antara ukuran gerombolan ikan, ukuran dan jarak dimana ikan dapat mendeteksi kapal serta kecepatan dan arah renang ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kriteria desain alat tangkap purse seine yang ideal berdasarkan tingkah laku biologis ikan layang (Decapterus macarellus) dan ikan tongkol deho (Auxis thazard) di rumpon. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga Maret 2017 di Kabupaten Bone, sebanyak 25 sampel alat tangkap dan kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu mengambil sampel dari populasi model alat tangkap purse seine, untuk analisis data mengenai kriteria desain alat tangkap purse seine yang ideal berdasarkan tingkah laku biologis ikan layang (decapterus macarellus) dan ikan tongkol deho (auxis thazard) di rumpon menggunakan perhitungan formula teoritis yang relevan dalam rancang bangun alat tangkap ikan. Hasil penelitian yang didapat ialah kriteria panjang minimal purse seine kondisi gerombolan ikan praktis tidak bergerak dibawah rumpon pada waktu pengoperasian alat tangkap pukul 04.00 – 05.00 sudah memenuhi nilai ketentuan teknis berkisar minimal 157 meter dan kondisi gerombolan ikan bergerak semua sampel berkisar 223,8 – 572,3 meter dibandingkan dengan rata-rata panjang jaring terpasang berkisar antara 240 – 360 meter di dapatkan 56 % sesuai dengan nilai ketentuan teknis sedangkan kedalaman ideal jaring minimal 36 - 39 meter jika dibandingkan dengan tinggi jaring terpasang masing-masing sampel berkisar antara 29,5 – 57,7 meter sesuai dengan nilai ketentuan teknis. untuk lebih optimalnya operasi penangkapan ikan maka salah satu solusinya dengan memperpanjang alat tangkap agar area pelingkaran lebih luas guna manghalau gerakan ikan untuk keluar dari sasaran target lingkaran jaring Kata kunci: Purse seine , Tingkah laku ikan , Kriteria ideal, Kabupaten Bone 
Peningkatan Pengetahuan Konservasi Laut Dan Usaha Ekowisata Bahari Melalui Sosialisasi Pembentukan Sekolah Laut Bagi Generasi Muda Bajau Di Desa Mola Nelayan Bakti, Wakatobi Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nur Iksan; Normayasari; Alfi Kusuma Admadja; Nasrun; Akhmatul Ferlin; Musrianton; Harudin; La Ode Mansur; Khairuddin Isman; Dewi Utami
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjudul peningkatan pengetahuan konservasi laut dan usaha ekowisata bahari melalui sosialisasi pembentukan sekolah laut bagi generasi muda bajau di desa mola nelayan bakti, wakatobi sulawesi tenggara dilaksanakan oleh karena generasi Bajau identik dengan kehidupan dilaut, memiliki ketergantungan hidup dengan laut, namun pengetahuan akan aksi-aksi konservasi sumber daya pesisir dan laut serta potensi ekowisata bahari masih jarang diminati oleh generasi Bajau. Pengabdian ini memiliki sasaran adalah edukasi pada generasi muda tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari disekitar laut permukiman Bajau, untuk langkah awal pembentukan Sekolah Laut bagi Generasi Muda Bajau siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Swasta Muhammadiyah 1 Wakatobi. Kegiatan ini sangat urgen dilakukan untuk menambah pengetahuan generasi muda Bajau oleh karena mereka belum memiliki pelajaran tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah edukasi, sosialisasi, demo dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini sangat terlihat bahwa ada perubahan peningkatan pemahaman generasi muda terkait teknik konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari melalui pengenalan dan praktek penggunaan alat-alat usaha diving dan snorkeling serta masa depan usaha ekowisata bahari bagi penciptaan lapangan kerja dan mengatasi penggangguran dari anak-anak Bajau