Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penilaian kondisi lembaga bisnis konservasi lingkungan dan ekowisata bahari berbasis GSTC di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nasrun; Normayasari; Ferlin, Akhmatul; Utami, Dewi; Alsita, Indah; Runtu, Kezia Gloria Apriliana; Mansyur, La Ode; Isman, Khairuddin; Musrianton, Muhammad; Admadja, Alfi Kusuma; Harudin
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i4.121

Abstract

The conservation enterprise growth in Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi, which is focused on ecotourism or natural and cultural tourism, have varied greatly in recent years regarding the environmental of Wakatobi, both in terms of appearance, human resources and variety of types. Eco-tourism has developed quite well and advanced in several places, such as Bali, but there are also those that have not succeeded in making ecotourism a leading sector and priority, such as Wakatobi Regency. To improve public understanding of sustainable tourism the Global Sustainable Tourism Council (GSTC) has issued a special guideline for sustainable tourism. This research is one of the GSTC indicators in the management of several marine conservation destinations on Wangi-Wangi Island, namely WTC, DCDC, and FPW Sombu. By utilizing a qualitative descriptive approach, this research aims to expand knowledge about the WTC, DCDC, and FPW Sombu as one of the mainstay ecotourism destinations in Wakatobi Regency, determine whether the management of these destinations has fulfilled the GSTC criteria, and determines the development strategy of the ecotourism object in question using the GSTC indicators. The results show that, so far, the management of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu almost largely does not meet the GSTC sustainable tourism indicators. The focus of the aspects studied are indicators of (A) sustainable development, (C) cultural sustainability and (D) environmental sustainability, which show that the management of the three marine ecotourism destinations has not been maximally considered. Overall, all three destinations are still weak, according to the analysis of the with the GSTC criteria. A review of the sustainable tourism aspects of the GSTC can provide information on the development of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu, so that they meet the requirements to become sustainable marine ecotourism destinations in the GSTC. in terms of attractions, amenity, and accessibility.
Pengembangan Eduwisata Budidaya Rumput Laut Ramah Lingkungan Berbasis Community Based Tourism (CBT) di Wakatobi Normayasari; Nasrun; Muh. Norsa, La Ode; Ikhsan, Nur; Utami, Dewi; Mansyur, La Ode; Harudin; Musrianton, Muh.
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.4138

Abstract

Wakatobi ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, memiliki potensi besar untuk pengembangan eduwisata budidaya rumput laut yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan eduwisata budidaya rumput laut yang ramah lingkungan berbasis Community Based Tourism (CBT) di Desa Liya Onemelangka. Menggunakan pendekatan kualitatif yang mencakup observasi, wawancara, tinjauan literatur, dan diskusi kelompok terfokus (FGD), penelitian ini menemukan bahwa penggunaan tempurung kelapa dalam budidaya rumput laut ramah lingkungan menawarkan potensi yang signifikan sebagai daya tarik eduwisata yang unik. Respons positif dari masyarakat setempat, yang ditunjukkan melalui partisipasi aktif dan rasa kepemilikan yang tinggi, mengindikasikan keselarasan dengan prinsip-prinsip CBT. Penelitian ini menyarankan bahwa pengembangan budidaya rumput laut ramah lingkungan dapat berkontribusi pada penguatan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi, memberikan kontribusi pada literatur tentang pengelolaan pariwisata berbasis komunitas dan pelestarian lingkungan.
Peningkatan Pengetahuan Konservasi Laut Dan Usaha Ekowisata Bahari Melalui Sosialisasi Pembentukan Sekolah Laut Bagi Generasi Muda Bajau Di Desa Mola Nelayan Bakti, Wakatobi Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nur Iksan; Normayasari; Alfi Kusuma Admadja; Nasrun; Akhmatul Ferlin; Musrianton; Harudin; La Ode Mansur; Khairuddin Isman; Dewi Utami
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjudul peningkatan pengetahuan konservasi laut dan usaha ekowisata bahari melalui sosialisasi pembentukan sekolah laut bagi generasi muda bajau di desa mola nelayan bakti, wakatobi sulawesi tenggara dilaksanakan oleh karena generasi Bajau identik dengan kehidupan dilaut, memiliki ketergantungan hidup dengan laut, namun pengetahuan akan aksi-aksi konservasi sumber daya pesisir dan laut serta potensi ekowisata bahari masih jarang diminati oleh generasi Bajau. Pengabdian ini memiliki sasaran adalah edukasi pada generasi muda tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari disekitar laut permukiman Bajau, untuk langkah awal pembentukan Sekolah Laut bagi Generasi Muda Bajau siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Swasta Muhammadiyah 1 Wakatobi. Kegiatan ini sangat urgen dilakukan untuk menambah pengetahuan generasi muda Bajau oleh karena mereka belum memiliki pelajaran tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah edukasi, sosialisasi, demo dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini sangat terlihat bahwa ada perubahan peningkatan pemahaman generasi muda terkait teknik konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari melalui pengenalan dan praktek penggunaan alat-alat usaha diving dan snorkeling serta masa depan usaha ekowisata bahari bagi penciptaan lapangan kerja dan mengatasi penggangguran dari anak-anak Bajau