Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perbandingan Timbulan Sampah Laut dan Daratan di Lokasi Wisata Berbasis Konservasi Muhammad Irpan Sejati Tassakka; Muhammad Musrianton; Alfi K. Admaja; Indah Alsita; Kezia Gloria Apriliana Runtu; Normayasari
Jurnal Airaha Vol 8 No 02: DEC 2019
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.057 KB) | DOI: 10.15578/ja.v8i02.135

Abstract

Waha Tourism Community (WTC) is a conservation based tourism and managed by community. The increase of tourist activity is predicted will impact to increase of waste arise. Moreover, the coastal of WTC often gets marine debris that drifts away from other regions at a certain time. The aims of this paper are to know the comparison of waste generation from marine debris and the mainland, also to recommend the alternative of sustainable waste management system in WTC. The measurement of waste arise and composition using the CSIRO method, while the analysis method using IWM2. The results from the research showed that the amount of waste arise from marine debris is more than the mainland with ratio 5:1 (45,8 : 9,1 kg/day). The composition of marine debris consist of 81,6% organics; 5,5% Styrofoams; 3,1% rigid plastics; 3,5% soft plastics; 2,6% metals; 0,4 % glasses; 1,4% rubbers; 0,3% fabrics; 1,1% papers; dan 0,5% another waste. The composition of mainland waste are 63,6% organics, 13,2% rigid plastics; 9,9% soft plastics; 2,2% metals; 2,2 % glasses; 4,1% rubbers; 2,7% papers; and 2,1% another waste. Based on the waste composition in WTC, the most suitable waste management system is the recycling process, biological processing, and bringing the residue to the landfill, which can reduce the air emissions and water pollutions respectively by 1.570.398 gr CO2/year; 1.571.177 gr CH4/year; 34.601.010 gr GWP/year; 7.088 gr BOD/year; 12.146 gr COD/year; and 792 gr SS/year.
A Study of the Potential of Ecotourism Development in Konawe Islands Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia Hidrawati Hidrawati; Normayasari Normayasari; Sariamin Sahari; Samsul Alam Fyka; Wa Ode Yusria
HABITAT Vol. 31 No. 3 (2020): December
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2020.031.3.14

Abstract

The ecotourism potential development in Konawe Islands, Southeast Sulawesi Province requires academic study as a foothold in region policy making by all development stakeholders. This study aims to provide data and information about the potential of natural resources could be the ecotourism object, analyzing the perceptions of local communities, and formulating strategic plan for ecotourism development. The study was conducted from April-October 2019. This research used quantitative methods with data that were collected from observations, interviews, Focus Group Discussion (FGD) and literature studies. Data analysis was made using quality criteria scale of flora fauna diversity, SWOT analysis and litmus tests. The results of the study showed that Konawe Islands Regency has potential ecotourism objects in coastal-sea panoramas (Sawaea beach and Kampa beach), and in the mainland-hills with waterfalls panoramas (Tumburano waterfalls and Lanuku waterfalls). The results of importance/significance measurements indicate that the flora potential have a scale value of 3 (moderate), the fauna potential have scale of value 4 (good) and the potential criteria of "B", which indicates that the tourist attraction has a potential quality to be developed as ecotourism. Local people's perception is very positive because they believe there are economic, socio-cultural and ecological benefits from ecotourism development. The results of the SWOT analysis with the Litmus test found some main strategies in form program plans such as increasing the knowledge and skills tourism community, increasing the availability of capital financial for ecotourism businesses and development of ecotourism infrastructure facilities. Besides that, the main strategies from SWOT analysis result are promotion of ecotourism objects, the stipulation of rules about management of attractions; and deal with potential conflict issues and abrasion or erosion.
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA LIYA TOGO, WAKATOBI Normayasari; Nasrun; Muhammad Musrianton
Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian Vol. 6 (2024): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 6 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wakatobi dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang mengandalkan wisata bawah laut. Namun demikian, daya tarik wisata di Wakatobi sesungguhnya bukan hanya wisata bawah laut. Desa Wisata Liya Togo merupakan satu-satunya desa yang memiliki daya tarik wisata bawah laut serta sejarah dan budaya. Adanya pengembangan desa wisata diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tidak lepas dari partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam mengembangan wisata di desa mereka. Fakta yang terjadi di lapangan menemukan bahwa perempuan di Desa Wisata Liya Togo berpartisipasi aktif dalam pengelolaan wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi peluang partisipasi perempuan di desa Liya Togo dalam pengelolaan pariwisata antara lain : motivasi untuk berpartisipasi, dukungan keluarga, peningkatan ekonomi, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki, dan lingkungan sosial. Langkah-langkah pemberdayaan perempuan yang dapat dilakukan antara lain : sosialisasi mengenai pengembangan pariwisata kepada masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pendampingan kepada masyarakat dalam pengelolaan pariwisata, dan pelibatan perempuan lebih banyak dalam kegiatan pengembangan pengelolaan pariwisata. Kata kunci: Pengembangan Pariwisata, Partisipasi Perempuan, Pemberdayaan
Homestay Sebagai Sarana Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Desa Liya Onemelangka Devy Dwi Fajri; Normayasari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, sebagai negara maritim dengan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, memperlihatkan pentingnya transportasi laut sebagai sarana vital dalam menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Transportasi laut memainkan peran krusial dalam perekonomian nasional, didukung oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Terminal Petikemas Koja, yang menjadi pusat kegiatan ekspor dan impor di Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal kapasitas penanganan peti kemas. Terminal ini merupakan bagian integral dari pelabuhan Tanjung Priok, yang telah mengalami peningkatan pesat dalam penanganan peti kemas. Peningkatan perdagangan internasional telah memicu pergeseran dari pengiriman barang konvensional menuju penggunaan peti kemas. Terminal Petikemas Koja memiliki peran kunci dalam aktivitas ekspor dan impor di Indonesia. Namun, terdapat kendala dalam pencapaian standar bongkar muat di Terminal Petikemas Koja, seperti penurunan Box Crane per Hour (BCH) yang memengaruhi proses bongkar muat. Faktor-faktor seperti kurangnya kinerja operator dan kesiapan peralatan bongkar muat telah menjadi hambatan dalam proses operasional. Jurnal ini berfokus pada upaya meningkatkan kinerja operator peralatan bongkar muat dan kesiapan fasilitas peralatan bongkar muat petikemas di KSO Terminal Petikemas Koja. Permasalahan ini berkaitan dengan kondisi peralatan yang sudah tua, kurangnya jumlah peralatan dan suku cadang, serta kurangnya perawatan peralatan bongkar muat. Dalam rangka menanggulangi hambatan ini, penelitian skripsi ini bertujuan untuk menyoroti solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses bongkar muat di Terminal Petikemas Koja.Jurnal ini membahas langkah-langkah praktis dan strategis untuk meningkatkan kinerja operator bongkar muat dan memperbaiki kesiapan fasilitas peralatan bongkar muat di Terminal Petikemas Koja. Melalui analisis terperinci, diharapkan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi perbaikan operasional dan peningkatan kinerja dalam proses bongkar muat di lingkungan terminal petikemas.
Penilaian kondisi lembaga bisnis konservasi lingkungan dan ekowisata bahari berbasis GSTC di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nasrun; Normayasari; Ferlin, Akhmatul; Utami, Dewi; Alsita, Indah; Runtu, Kezia Gloria Apriliana; Mansyur, La Ode; Isman, Khairuddin; Musrianton, Muhammad; Admadja, Alfi Kusuma; Harudin
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i4.121

Abstract

The conservation enterprise growth in Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi, which is focused on ecotourism or natural and cultural tourism, have varied greatly in recent years regarding the environmental of Wakatobi, both in terms of appearance, human resources and variety of types. Eco-tourism has developed quite well and advanced in several places, such as Bali, but there are also those that have not succeeded in making ecotourism a leading sector and priority, such as Wakatobi Regency. To improve public understanding of sustainable tourism the Global Sustainable Tourism Council (GSTC) has issued a special guideline for sustainable tourism. This research is one of the GSTC indicators in the management of several marine conservation destinations on Wangi-Wangi Island, namely WTC, DCDC, and FPW Sombu. By utilizing a qualitative descriptive approach, this research aims to expand knowledge about the WTC, DCDC, and FPW Sombu as one of the mainstay ecotourism destinations in Wakatobi Regency, determine whether the management of these destinations has fulfilled the GSTC criteria, and determines the development strategy of the ecotourism object in question using the GSTC indicators. The results show that, so far, the management of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu almost largely does not meet the GSTC sustainable tourism indicators. The focus of the aspects studied are indicators of (A) sustainable development, (C) cultural sustainability and (D) environmental sustainability, which show that the management of the three marine ecotourism destinations has not been maximally considered. Overall, all three destinations are still weak, according to the analysis of the with the GSTC criteria. A review of the sustainable tourism aspects of the GSTC can provide information on the development of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu, so that they meet the requirements to become sustainable marine ecotourism destinations in the GSTC. in terms of attractions, amenity, and accessibility.
Social Media Analysis of Brand Awareness and Brand Image on Visitor Levels at Smart Fisheries Village (SFV) on Java Island Alima Nostalia Suseno, Dewi; Bayu Sasongko, Dimas; Mareta, Zayafika; Yernawilis, Yernawilis; Normayasari, Normayasari; Alsita, Indah; Ika Pamaharyani, Luchiandini
Dinasti International Journal of Education Management And Social Science Vol. 6 No. 2 (2025): Dinasti International Journal of Education Management And Social Science (Decem
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijemss.v6i2.3771

Abstract

The purpose of this study was to conduct a social media analysis of brand awareness and brand image on the number of visitors to the smart fisheries village (SFV) in Java Island. The method used in sampling is the convenience sampling method, namely a sampling technique based on the convenience of researchers with respondents who are met by chance, are considered suitable, and are willing to be data sources and meet the criteria determined by the researcher. Data analysis in this study used SPSS software by conducting correlation and linear regression tests. Based on the results of the analysis that has been done, the calculated r value for the relationship between X1 (social media) and Y (brand image) is 0.313, which is greater than the r table value of 0.173 and the calculated r value for the relationship between X2 (advertising) and Y (brand image) is 0.571, which is greater than the r table value of 0.173, so that both variables have a positive effect. The R-square value obtained is 0.873, which states that the social media and advertising variables have an effect on brand image of 87.30% and the remaining 12.70% is influenced by other variables.
Pengembangan Eduwisata Budidaya Rumput Laut Ramah Lingkungan Berbasis Community Based Tourism (CBT) di Wakatobi Normayasari; Nasrun; Muh. Norsa, La Ode; Ikhsan, Nur; Utami, Dewi; Mansyur, La Ode; Harudin; Musrianton, Muh.
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.4138

Abstract

Wakatobi ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, memiliki potensi besar untuk pengembangan eduwisata budidaya rumput laut yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan eduwisata budidaya rumput laut yang ramah lingkungan berbasis Community Based Tourism (CBT) di Desa Liya Onemelangka. Menggunakan pendekatan kualitatif yang mencakup observasi, wawancara, tinjauan literatur, dan diskusi kelompok terfokus (FGD), penelitian ini menemukan bahwa penggunaan tempurung kelapa dalam budidaya rumput laut ramah lingkungan menawarkan potensi yang signifikan sebagai daya tarik eduwisata yang unik. Respons positif dari masyarakat setempat, yang ditunjukkan melalui partisipasi aktif dan rasa kepemilikan yang tinggi, mengindikasikan keselarasan dengan prinsip-prinsip CBT. Penelitian ini menyarankan bahwa pengembangan budidaya rumput laut ramah lingkungan dapat berkontribusi pada penguatan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi, memberikan kontribusi pada literatur tentang pengelolaan pariwisata berbasis komunitas dan pelestarian lingkungan.
Peningkatan Pengetahuan Konservasi Laut Dan Usaha Ekowisata Bahari Melalui Sosialisasi Pembentukan Sekolah Laut Bagi Generasi Muda Bajau Di Desa Mola Nelayan Bakti, Wakatobi Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nur Iksan; Normayasari; Alfi Kusuma Admadja; Nasrun; Akhmatul Ferlin; Musrianton; Harudin; La Ode Mansur; Khairuddin Isman; Dewi Utami
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjudul peningkatan pengetahuan konservasi laut dan usaha ekowisata bahari melalui sosialisasi pembentukan sekolah laut bagi generasi muda bajau di desa mola nelayan bakti, wakatobi sulawesi tenggara dilaksanakan oleh karena generasi Bajau identik dengan kehidupan dilaut, memiliki ketergantungan hidup dengan laut, namun pengetahuan akan aksi-aksi konservasi sumber daya pesisir dan laut serta potensi ekowisata bahari masih jarang diminati oleh generasi Bajau. Pengabdian ini memiliki sasaran adalah edukasi pada generasi muda tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari disekitar laut permukiman Bajau, untuk langkah awal pembentukan Sekolah Laut bagi Generasi Muda Bajau siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Swasta Muhammadiyah 1 Wakatobi. Kegiatan ini sangat urgen dilakukan untuk menambah pengetahuan generasi muda Bajau oleh karena mereka belum memiliki pelajaran tentang praktek konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah edukasi, sosialisasi, demo dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini sangat terlihat bahwa ada perubahan peningkatan pemahaman generasi muda terkait teknik konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang serta aksi-aksi untuk menjadi usaha ekowisata bahari melalui pengenalan dan praktek penggunaan alat-alat usaha diving dan snorkeling serta masa depan usaha ekowisata bahari bagi penciptaan lapangan kerja dan mengatasi penggangguran dari anak-anak Bajau
Implementasi Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Desa Wisata Liya Togo Normayasari, Normayasari; Nasrun, Nasrun
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.12497

Abstract

Desa wisata menjadi satu alternatif pengembangan pariwisata yang menawarkan kehidupan masyarakat pedesaan sebagai daya tarik wisata. Partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci utama pengembangan desa wisata. Desa Wisata Liya Togo merupakan salah satu desa wisata rintisan di Kabupaten Wakatobi yang memiliki daya tarik wisata alam dan budaya. Pengelolaan Desa Wisata Liya Togo tidak lepas dari keterlibatan masyarakat lokal sebagai aktor utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep Community Based Tourism telah dilakukan di Desa Wisata Liya Togo dengan membentuk kelompok Keppo’oli sebagai penggerak pengelola desa wisata. Keterlibatan masyarakat sepenuhnya dalam pengelolaan desa wisata dibuktikan dengan adanya kelompok kerja untuk aktivitas dan daya tarik wisata. Masyarakat menyadari akan peluang dari pariwisata di desa mereka, namun belum menjadikan pariwisata sebagai sumber penghasilan utama karena kunjungan wisatawan yang relatif sedikit. Salah satu penyebabnya adalah aksesibilitas yang cukup sulit. Diperlukan kolaborasi antar pemerintah dan stakeholder terkait dalam mendukung pengembangan pariwisata.
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA MENUJU DESA WISATA BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PERENCANAAN PAKET WISATA DI KABUPATEN WAKATOBI Normayasari
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 1 No. 04 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan desa wisata berkelanjutan di Kabupaten Wakatobi merupakan hal yang perlu dilakukan secara serius, dimana Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu destinasi prioritas di Indonesia. Kabupaten Wakatobi memiliki 8 desa yang ditunjuk sebagai rintisan desa wisata. Oleh karena itu, kesiapan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata menjadi satu tolak ukur keberhasilan pengembangan pariwisata. Pendampingan masyarakat ini bertujuan agar masyarakat mampu untuk mengindentifikasi kekuatan desa untuk menghadirkan keunikan dan ciri khas lokal serta atraksi budaya daerah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah FGD (Focus Group Discussion). Hasil dari pelatihan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyusunan paket wisata mulai dari identifikasi daya tarik wisata, menyusun itinerary, dan menghitung harga paket wisata. Kegiatan pelatihan ini dapat dikategorikan berhasil karena animo masyarakat desa yang mengikuti kegiatan cukup baik karena mengikuti semua rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir. Selain itu, masyarakat juga aktif dalam praktek langsung penyusunan paket wisata pada saat kegiatan dilaksanakan.