Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH LEVEL RATIO C:N TERHADAP NITROGEN TAK ORGANIK DALAM AIR YANG MENGGUNAKAN MOLASES SEBAGAI SUMBER KARBON Pohan Panjaitan; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.78 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i1.1554

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana rasio C:N mempengaruhi nitrogen anorganik dalam air dengan memanfaatkan molase sebagai sumber karbon organik. Dalam percobaan, larutan stok pekat NH4Cl digunakan untuk membuat konsentrasi yang sesuai dari larutan uji amonia (5 mgL-1 atau 4,117 mgL-1 nitrogen). Dua liter 5 mgL-1 amonia ditambahkan ke setiap wadah pengujian. Perlakuan dalam percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan, yaitu: (1) tanpa molase; (2) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 7,5; (3) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 15,0; (4) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 17,5; (5) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 20,0; dan (6) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 22,5. Data dianalisa menggunakan analisis varians dan regresi, Uji Duncan digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata setiap percobaan. Ada penurunan substansial dalam konsentrasi amonia sebagai respons terhadap peningkatan kadar rasio C:N terhadap perlakuan molase. Perlu dicatat bahwa konsentrasi amonia pada perlakuan tanpa molase lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan dengan molase dengan rasio C:N kurang dari 22,5.
Substitusi Tepung Maggot Sebagai Pakan Alternatif Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang Achmad Fadlan; Emmy Syafitri; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.437 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i2.2039

Abstract

Substitusi Tepung Maggot Sebagai Pakan Alternatif Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang. Sumber protein pakan ikan sulit didapat akibat terbatasnya bahan, tepung maggot dapat digunakan sebagai alternatif tepung ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tepung maggot sebagai alternatif tepung ikan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium fakultas perikanan pada tanggal 02 Maret 2022 – 30 Maret 2022. Metode yang digunakan adalah Uji t. Dengan perlakuan pakan tepung ikan dan subsitusi tepung maggot. Hasil analisis mengatakan bahwa pakan substitusi tepung maggot berpengaruh nyata. ikan yang berumur 28 hari dengan panjang rata – rata 5,3 cm di wadah tepung ikan dan substitusi tepung maggot 5,5 cm sedangkan berat rata – rata per ekor 2,9 gram di wadah tepung ikan dan 3,1 gram di subtitusi tepung maggot. Pertambahan panjang mutlak rata – rata pada wadah tepung ikan adalah 1,7 cm dan subtitusi tepung maggot adalah 1,9 cm. Pertambahan berat mutlak rata – rata pada wadah tepung ikan adalah 2,9 gram dan subtitusi tepung maggot 2,4 gram. Disimpulkan bahwa substitusi tepung maggot sebagai pakan alternatif adalah dapat mempengaruhi pertumbuhan Clarias sp. juga menunjukkan perlakuan subtitusi tepung maggot yang memberikan hasil lebih baik dan perlakuan subtitusi tepung maggot mendapatkan tingkat kelulusan hidup yang lebih baik.
PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKSI CACING SUTRA (Tubifex sp.) DENGAN SISTEM RESIRKULASI Soji Giawa; Bambang Hendra Siswoyo; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda terhadap produksi cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2022 sampai April 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Jalan K.L. Yos Sudarso No. 224 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap pertumbuhan biomassa dan populasi cacing sutra (Tubifex sp.). Pertumbuhan biomassa dan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan D yakni sebesar 19,8 g dan 6.771,67 individu/wadah, di ikuti perlakuan C dengan nilai 15,73 g dan 5.380,67 individu/wadah, dan perlakuan B dengan nilai 12,27 g dan 4.195,3 individu/wadah, dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 9,2 g dan 3.146,67 individu/wadah. Hasil pengukuran kualitas air meliputi pH yang berkisar 7,3-7,6, suhu berkisar 27,5-27,8ºC, dan oksigen terlarut berkisar 3,1-3,2 mg/L
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH BUAH-BUAHAN PEPAYA, NANAS DAN SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN MAGGOT BSF (Hermetia illucens) Dicky Syahputra; Uswatul Hasan; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2092

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2022 sampai dengan tanggal 07 April 2022 di Laboratorium Basah Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen atau pengamatan secara langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan biomassa mutlak tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D (limbah buah-buahan 30% papaya, 40%   nanas dan 30% semangka /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 2.077 gram, sedangkan biomassa terendah terdapat pada perlakuan B (limbah nanas 100% /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 1.347 gram. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Populasi tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D dengan populasi rata-rata 65.318,67 ekor, sedangkan populasi terendah maggot terdapat pada perlakuan A (limbah pepaya 100% /1 gram telur BSF) dengan populasi rata-rata 61.783,33 ekor. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Panjang tertinggi maggot terdapat pada perlakuan A dan perlakuan D dengan panjang rata-rata 0,60 cm, sedangkan panjang terendah maggot terdapat pada perlakuan B dengan panjang rata-rata 0,53 cm. Hasil anava menunjukkan berpengaruh nyata (significant) (P>0.05).
KEPADATAN POPULASI MAGGOT (Hermentiai illucens) PADA MEDIA KULTUR YANG BERBEDA Tri Hadi Setiawan; Bambang Hendra Siswoyo; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kultur yang berbeda terhadap kepadatan populasi maggot serta mengetahui media kultur manakah yang cocok terhadap kepadatan populasi maggot.  Penelitian ini  dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2022 bertempat di UPR Lembayung Dusun I Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil uji ANAVA terhadap produksi maggot menunjukkan F hitung > dari F tabel pada taraf 0.05 %.  Oleh karena itu pada penelitian ini hasil yang diperoleh pada setiap perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1diterima. produksi bobot maggot yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (Sisa limbah rumah makan) sebesar 673 gram, diikuti perlakuan B (Ampas tahu) sebesar 606 gram, perlakuan C (dedak) sebesar 513 gram, dan yang terendah pada perlakuan D (bungkil kelapa sawit) sebesar 239 gram.  Suhu pada setiap media rata-rata 29 – 32 0C dan pH selama penelitian diperoleh 6,8 -6,9
KEPADATAN POPULASI MAGGOT (Hermentiai illucens) PADA MEDIA KULTUR YANG BERBEDA Tri Hadi Setiawan; Bambang Hendra Siswoyo; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kultur yang berbeda terhadap kepadatan populasi maggot serta mengetahui media kultur manakah yang cocok terhadap kepadatan populasi maggot.  Penelitian ini  dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2022 bertempat di UPR Lembayung Dusun I Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil uji ANAVA terhadap produksi maggot menunjukkan F hitung > dari F tabel pada taraf 0.05 %.  Oleh karena itu pada penelitian ini hasil yang diperoleh pada setiap perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1diterima. produksi bobot maggot yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (Sisa limbah rumah makan) sebesar 673 gram, diikuti perlakuan B (Ampas tahu) sebesar 606 gram, perlakuan C (dedak) sebesar 513 gram, dan yang terendah pada perlakuan D (bungkil kelapa sawit) sebesar 239 gram.  Suhu pada setiap media rata-rata 29 – 32 0C dan pH selama penelitian diperoleh 6,8 -6,9
PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKSI CACING SUTRA (Tubifex sp.) DENGAN SISTEM RESIRKULASI Soji Giawa; Bambang Hendra Siswoyo; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda terhadap produksi cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2022 sampai April 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Jalan K.L. Yos Sudarso No. 224 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap pertumbuhan biomassa dan populasi cacing sutra (Tubifex sp.). Pertumbuhan biomassa dan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan D yakni sebesar 19,8 g dan 6.771,67 individu/wadah, di ikuti perlakuan C dengan nilai 15,73 g dan 5.380,67 individu/wadah, dan perlakuan B dengan nilai 12,27 g dan 4.195,3 individu/wadah, dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 9,2 g dan 3.146,67 individu/wadah. Hasil pengukuran kualitas air meliputi pH yang berkisar 7,3-7,6, suhu berkisar 27,5-27,8ºC, dan oksigen terlarut berkisar 3,1-3,2 mg/L
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH BUAH-BUAHAN PEPAYA, NANAS DAN SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN MAGGOT BSF (Hermetia illucens) Dicky Syahputra; Uswatul Hasan; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2092

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2022 sampai dengan tanggal 07 April 2022 di Laboratorium Basah Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen atau pengamatan secara langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan biomassa mutlak tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D (limbah buah-buahan 30% papaya, 40%   nanas dan 30% semangka /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 2.077 gram, sedangkan biomassa terendah terdapat pada perlakuan B (limbah nanas 100% /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 1.347 gram. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Populasi tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D dengan populasi rata-rata 65.318,67 ekor, sedangkan populasi terendah maggot terdapat pada perlakuan A (limbah pepaya 100% /1 gram telur BSF) dengan populasi rata-rata 61.783,33 ekor. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Panjang tertinggi maggot terdapat pada perlakuan A dan perlakuan D dengan panjang rata-rata 0,60 cm, sedangkan panjang terendah maggot terdapat pada perlakuan B dengan panjang rata-rata 0,53 cm. Hasil anava menunjukkan berpengaruh nyata (significant) (P>0.05).
PROSPECTS OF FISHERY AND TOURISM INDUSTRY IN PULAU BANYAK VILLAGE LANGKAT DISTRICT Helentina Mariance Manullang; Zulkarnain Lubis; R.Sabrina
International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and Technology Vol. 4 (2022): International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and T
Publisher : Universitas Efarina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ihert.v4i.276

Abstract

The fisheries development can be integrated with varieties activities in tourism sector. Fisheries tourism is a tourism activity based on fishing activities, such as catching, cultivating, processing, and marketing. Pulau Banyak village is one of the areas in Langkat Regency has fisheries potential that can be integrated with tourism and become a tourist destination. This syudy attempts to explore the profile of tourism activities and develop the product that occur in Pulau Banyak Village. Moreover, a tourism development strategy for Pulau Banyak Village can be formulated. The research was conducted using qualitative descriptive methods. The development strategies was analyzed using SWOT matrix. Data were obtained through observation, interviews, and focused discussions with research respondents. The findings revealed that Pulau Banyak Village as a tourist destination has become a special interest tourism package with a fisheries-themed outbound as the main attraction. It was also supported by the existence of a cultivation pond complex and natural river waters. Fishing tourism products can be developed in Agrotourism Education and Tourist Village Tour packages. The strategy for developing fisheries tourism in Pulau Banyak Village includes; developing thematic and cross-regional based tourism packages, improving the completeness of facilities and accessibility, marketing and promoting attractive and effective tourism products, increasing investment, and strengthening the capacity of tourism managers and existing institutions.