p-Index From 2020 - 2025
1.564
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Borneo Cendekia
Yogie Irawan
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SUNGAI RANGIT DAN PUSKESMAS NATAI PELINGKAU KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Rahman Nur Chabib; Yogie Irawan; Ahmad Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.564 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.240

Abstract

Kepuasan yaitu dimana perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja dan kualitas jasa pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan dan harapan. Tujuan penelitian ini untuk men3hui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat deskriptif, teknik pengambilan sampel teknik purposive sampilng. Sampel penelitian sebanyak 60 responden pada kedua Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitasnya saja waktu tunggu yang dilakukan dengan menggunakan stopwacth. Data analisis dibuat tabulasi, dihitung menggunakan rumus presentase, dan waktu tunggu menggukan rata-rata pelayanan resep untuk melihat perbedaan waktu tunggu obat jadi dan obat racikan serta melihat waktu perbedaan kedua Puskesmas. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan persentase rata-rata secara keseluruhan sebesar (86%) pada Puskesmas Sungai Rangit dan (85%) pada Puskesmas Natai Pelingkau dengan kategori kepuasan adalah sangat puas. Hasil penelitian tentang waktu tunggu pelayanan resep memiliki rata-rata waktu tunggu resep racikan 13 menit pada kedua Puskesmas sedangkan waktu tunngu resep obat non racikan adalah 6 menit pada kedua Puskesmas. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau dalam Kategori sangat puas.Kata Kunci: Tingkat kepuasan, waktu tunggu, Deskriptif, Puskesmas.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS MADUREJO DAN PUSKESMAS MENDAWAI KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Muhammad Hafizh A.P; Yogie Irawan; Ahmad Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.936 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i1.227

Abstract

Kepuasan adalah perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja yang diperkirakan dan kinerja yang diharapkan. Maka dari itu tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan berkaitan pada kualitas jasa yang mereka dapat. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Madurejo dan Puskesmas Mendawai Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat deskriptif, teknik pengambilan sampel teknik purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 186 responden dari Puskesmas Madurejo dan Puskesmas Mendawai. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitasnya serta waktu tunggu yang dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan persentase rata – rata secara keseluruhan sebesar (94,90%) pada Puskesmas Madurejo dan (95,63) Pada Puskesmas Mendawai dengan kategori kepuasan adalah sangat puas. Hasil penelitian tentang waktu tunggu pelayanan resep memiliki rata – rata waktu tunggu resep racikan 10 menit pada kedua Puskesmas, sedangkan waktu tunggu resep obat non racikan adalah 3 menit Puskesmas Madurejo dan 5 Menit Puskesmas Mendawai. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Madurejo dan Puskesmas Mendawai dalam kategori sangat puas. Kata Kunci: Tingkat kepuasan, Waktu Tunggu, Kefarmasian, Deskriptif.
PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA (SCHEFF). BOERL.) DAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) DENGAN KITOSAN SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Yogie Irawan; Novi Rimba Sari; Risa Chandra Alfaninda
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.574 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i2.150

Abstract

Pendahuluan: Sejumlah studi menunjukkan bahwa tanaman tradisional berpotensi sebagai agen penyembuhan luka bakar, buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff). Boerl.) dan daun pepaya (Carica papaya L.). Metode penelitian: Subjek penelitianya adalah 20 ekor tikus yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (+), kelompok kontrol negatif (-), kelompok kontrol formulasi buah mahkota dewa 10% dan daun pepaya 5%, kelompok formulasi buah mahkota dewa 20% dan daun pepaya 10%. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap kontrol memberikan pengaruh terhadap penyembuhan luka bakar. Emulgel-kitosan ekstrak buah mahkota dewa dengan konsentrasi 20% memiliki efek penyembuhan yang paling besar dengan presentase penyembuhan 95,43% dibandingkan dengan emulgel-kitosan ekstrak buah mahkota dewa 10% (77,3%), kontrol positif (92,73%), dan kontrol negatif (64,94%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan emulgel ekstrak buah mahkota dewa dengan kitosan sebagai gelling agent terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus. Kata Kunci: Emulgel, Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff). Boerl.), Daun Pepaya (Carica Papaya L.), Kitosan, Luka bakar, Penyembuhan luka. 
PENINGKATAN ATAU PENGENALAN OBAT TRADISIONAL ATAU JAMU BESERTA KHASIATNYA KEPADA SISWA SMP 11 PANGKALANBUN KOTAWARINGIN BARAT Yogie Irawan; Bramantio Erlangga; Jamilah Jamilah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.543 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i1.135

Abstract

Penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan telah lama dilakukan jauh sebelum ada pelayanan kesehatan formal dengan menggunakan obat-obatan moderen. Namun, negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau yang didiami oleh berbagai suku memungkinkan terjadinya perbedaan dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. Hal ini disebabkan setiap suku memiliki pengalaman empiris dan kebudayaan yang khas sesuai dengan daerahnya masing-masing. Kehidupan nenek moyang yang menyatu dengan alam menumbuhkan kesadaran bahwa alam adalah penyedia obat bagi dirinya dan masyarakat. Mulai dari sinilah berkembang pengertian obat tradisional. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, obat tradisional merupakan produk yang terbuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam dan secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Depkes, 2007). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan, tanya jawab dan diskusi. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan baik. Hal ini dibuktikan bahwa siswa/i SMP 11 Pangkalan Bun dapat memahami cara penggunaan obat tradisional serta khasiatnya yang benar, sehingga mengurangi kesalahan pemakaian obat dan memanfaatkan obat tradisional dengan baik dan benar. Kata Kunci : obat tradisional, jamu
PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN MIKROEMULSI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS YANG DI INDUKSI HATI AYAM Muhammad Yusuf; Poppy Dwi Citra Jaluri; Yogie Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.38 KB)

Abstract

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal. Tanaman kenikir (Cosmos caudatus) merupakan tanaman yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar, serta tanaman yang sudah tidak asing lagi dan telah banyak dikonsumsi sebagai sayuran. Salah satu kandungan dalam kenikir adalah senyawa golongan flavonoid. Pada penelitian ini mikroemulsi ekstrak kenikir digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pada tikus yang diinduksi hati ayam. Mikroemulsi dibuat dengan menggunakan virgin coconut oil (VCO) sebagai fase minyak, Tween 80 dan Span 80 sebagai surfaktan dan gliserin sebagai kosurfaktan. Penelitian menggunakan 15 ekor tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi jus hati ayam. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif mikroemulsi placebo, kontrol positif mikroemulsi Allopurinol 3,6 mg/200 g BB tikus, serta kelompok perlakuan mikroemulsi daun kenikir  10 mg/200 g BB tikus yang diberikan secara peroral. Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada hari ke-0 (kadar awal), hari ke-7 (kadar setelah induksi) dan hari ke-13(kadar setelah perlakuan). Persen penurunan kadar asam urat dalam darah dianalisis secara statistika dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji statistika menyatakan ada perbedaan antara kelompok kontrol negatif dan positif dengan kelompok perlakuan mikroemulsi daun kenikir memiliki nilai signifikansi 0,000. Sehingga mikroemulsi daun kenikir dapat menurunkan kadar urisemia tikus yang diinduksi ekstrak hati ayam namun memiliki kemampuan yang tidak sebaik mikroemulsi allopurinol. Kata Kunci : Mikroemulsi, Kenikir (Cosmos Caudatus), Hiperurisemia, Ekstrak Hati Ayam, Allopurinol.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA PADA MENCIT (Mus musculus) HIPERLIPIDEMIA Indah Puspita; Fakhruddin Fakhruddin; Yogie Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.459 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i1.228

Abstract

Pendahuluan: Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan patologis yang disebabkan oleh kelainan dari metabolisme lipid darah yang umumnya ditandai dengan meningkatnya kadar trigliserida, kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL)  serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL)Metode: Penelitian ini menggunakan mencit putih jantan sebanyak 20 ekor yang terlebih dahulu diinduksi  propiltiurasil dan diet pakan tinggi lemak. Pengujian terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (simvastatin 1,3 gr/kgBB), kelompok kontrol negatif (Na CMC 0.5%) dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol herba bandotan dengan dosis 0,5 gr/kgBB; 1,5 gr/kgBB dan 2 gr/kgBB melalui oral selama 14 hari.Hasil: Hasil uji statistika ANOVA menyatakan terdapat pengaruh Herba Bandotan dalam menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida yang sebanding dengan kontrol positif dengan hasil (p< 0,05). Kemudian pada uji LSD menyatakan kelompok perlakuan dengan dosis 2 gr/kgBB memiliki kemampuan paling baik diantara kelompok perlakuan dosis ekstrak lainnyaKesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol herba bandotan (Ageratum conyzoides) terhadap penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida pada mencit hiperlipidemia Kata Kunci:Herba bandotan (Ageratum conyzoides), hiperlipidemia, kolesterol total, trigliserida,