Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KIAT MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BACA SISWA: SUATU KAJIAN PUSTAKA Desak Nyoman Alit Sudiarthi; Ni Putu Meri Dewi Pendit; Ni Putu Seniwati
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 20 No 1 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.021 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.196

Abstract

Fenomena menunjukkan masih rendahnya tingkat keberhasilan membaca masyarakat Bali. Hal ini dapat dilihat dalam perbandingan jumlah penduduk Bali mencapai 2,5 juta orang, sementara tingkat kunjungan ke Perpustakaan Bali per harinya baru mencapai 400 sampai 500 orang. Ini berarti tradisi membaca belum memasyarakat. Untuk menyikapi hal tersebut, mari kita mengajak masyarakat ”budayakan membaca” sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan rutin dan menyenangkan. Solusinya adalah konsep/informasi ini dikembangkan dalam kegiatan nyata, diadakan koordinasi pada lembaga/instansi terkait dan pengembangan perpustakaan atau pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat intelektual anak.
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.222

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.043 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.227

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH: SUATU KAJIAN PUSTAKA Desak Nyoman Alit Sudiarthi
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 21 No 2 (2021): WACANA SARASWATI
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v21i1.375

Abstract

The current phenomenon indicates the quality of learning or the quality of education in general is a challenge during the corona pandemic or covid-19. It can be seen that teaching and learning activities between educators and students which were originally conducted through direct interaction in the classroom are not able to be carried out. Face-to-face or direct interaction in class should be limited or even eliminated in order to prevent the spread of the virus. It means that the health protocol requires each individual to practice social and physical distancing in conducting teaching and learning interactions. Due to the pandemic, teaching and learning activities suddenly have to be implemented by a distance learning system via the internet/online learning network. In fact, not all educators and students meet the eligibility requirements for conducting online learning activities. To address it, we invite all education stakeholders to participate in finding solutions and anticipating these problems. The solution is the concept of innovative learning media requiring to be developed in designing learning, understanding the distance learning system, and maximizing the use of innovative learning media in carrying out teaching and learning activities. Key words: Innovative Learning Media, Distance Learning
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Bali I Wayan Subaker; Desak Nyoman Alit Sudiarthi; Ni Putu Ayu Kartika Sari Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.763 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6520

Abstract

Berangkat dari pandangan bahwa pendidikan karakter adalah proses pembelajaran itu sendiri, pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran tanpa mengubah materi pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karen itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara mengembangkan bahan ajar yang mengandung muatan karakter. Bahan ajar yang demikian biasanya berupa karya sastra seperti folklor atau cerita-cerita rakyat yang di dalamnya mengandung berbagai unsur yang dapat diteladani. Oleh karena itu, setiap pendidik dan satuan pendidikan perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter ke dalam kurikulum, silabus yang sudah ada. Nilai-nilai karakter tersebut tidak diajarkan tetapi dikembangkan melalui proses belajar yang mengandung makna bahwa nilai-nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa dan tidak semata-mata diajarkan, tetapi lebih jauh diinternalisasi melalui proses belajar.
KIAT MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BACA SISWA: SUATU KAJIAN PUSTAKA Desak Nyoman Alit Sudiarthi; Ni Putu Meri Dewi Pendit; Ni Putu Seniwati
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 20 No 1 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.021 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.196

Abstract

Fenomena menunjukkan masih rendahnya tingkat keberhasilan membaca masyarakat Bali. Hal ini dapat dilihat dalam perbandingan jumlah penduduk Bali mencapai 2,5 juta orang, sementara tingkat kunjungan ke Perpustakaan Bali per harinya baru mencapai 400 sampai 500 orang. Ini berarti tradisi membaca belum memasyarakat. Untuk menyikapi hal tersebut, mari kita mengajak masyarakat ”budayakan membaca” sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan rutin dan menyenangkan. Solusinya adalah konsep/informasi ini dikembangkan dalam kegiatan nyata, diadakan koordinasi pada lembaga/instansi terkait dan pengembangan perpustakaan atau pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat intelektual anak.
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.222

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.043 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.227

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH: SUATU KAJIAN PUSTAKA Desak Nyoman Alit Sudiarthi
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 21 No 2 (2021): WACANA SARASWATI
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v21i1.375

Abstract

The current phenomenon indicates the quality of learning or the quality of education in general is a challenge during the corona pandemic or covid-19. It can be seen that teaching and learning activities between educators and students which were originally conducted through direct interaction in the classroom are not able to be carried out. Face-to-face or direct interaction in class should be limited or even eliminated in order to prevent the spread of the virus. It means that the health protocol requires each individual to practice social and physical distancing in conducting teaching and learning interactions. Due to the pandemic, teaching and learning activities suddenly have to be implemented by a distance learning system via the internet/online learning network. In fact, not all educators and students meet the eligibility requirements for conducting online learning activities. To address it, we invite all education stakeholders to participate in finding solutions and anticipating these problems. The solution is the concept of innovative learning media requiring to be developed in designing learning, understanding the distance learning system, and maximizing the use of innovative learning media in carrying out teaching and learning activities. Key words: Innovative Learning Media, Distance Learning