Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Metode, Model dan Bentuk Model Pembelajaran (Tinjauan Pustaka) Ni Made Sueni
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 19 No 1 (2019): WACANA SARASWATI
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.638 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v19i1.35

Abstract

Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah di kombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran. Dalam pelaksanaanya tidak bisa dilepaskan dengan teori pembelajaran, yang menanyakan metode apakah yang akan digunakan dalam desain pembelajaran? Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih metode, model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui metode, model, dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Beberapa model pembelajaran yang dapat diguanakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran langsung, model pembelajaran tidak langsung, dan model pembelajaran koopertaif. Semua model pembelajaran memiliki kabaikan dan kelemahan. Demikian juga halnya dengan metode, tidak ada metode yang baik dan metode yang buruk. Semua metode baik, tapi bisa juga buruk. Yang ada adalah guru yang baik dan guru yang buruk. Mampukah guru menggunakan model dan metode yang telah dipilih?
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.222

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
Guru Pendidik Profesional dan Implementasi Kurikulum 2013 Ni Made Sueni
WACANA : MAJALAH ILMIAH TENTANG BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 22 No 1 (2022): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v22i1.397

Abstract

Whatever the curriculum, it must be supported by professional teachers. Teachers are as the forefront and the spearhead the curriculum implementation and learning dealing with students directly. In other words, without professional teachers, the change of curriculum will not afford a significant contribution to the quality of learning and graduates. The importance of professional teachers in the successful implementation of 2013 curriculum can be traced in every learning process. The teacher is the determining factor, because what happens in the class is what conducted by the teacher. Therefore, in the implementation of 2013 curriculum, teachers still play important role, both in planning, implementation, and evaluation. Based on that fact, it is important to increase the competence, activity, creativity, quality and professionalism of teachers.
Metode, Model dan Bentuk Model Pembelajaran (Tinjauan Pustaka) Ni Made Sueni
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 19 No 1 (2019): WACANA SARASWATI
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.638 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v19i1.35

Abstract

Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah di kombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran. Dalam pelaksanaanya tidak bisa dilepaskan dengan teori pembelajaran, yang menanyakan metode apakah yang akan digunakan dalam desain pembelajaran? Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih metode, model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui metode, model, dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Beberapa model pembelajaran yang dapat diguanakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran langsung, model pembelajaran tidak langsung, dan model pembelajaran koopertaif. Semua model pembelajaran memiliki kabaikan dan kelemahan. Demikian juga halnya dengan metode, tidak ada metode yang baik dan metode yang buruk. Semua metode baik, tapi bisa juga buruk. Yang ada adalah guru yang baik dan guru yang buruk. Mampukah guru menggunakan model dan metode yang telah dipilih?
MENGAJAR DENGAN SENANG Ni Made Sueni; Desak Nyoman Alit Sudiarthi
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 20 No 2 (2020): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.222

Abstract

Bagaimana mengajar dengan senang? Kita tahu bahwa sekolah – sekolah zaman sekarang telah mengalami perubahan yang dramatis. Murid dan orang tua zaman sekarang berbeda, bukan hanya perbedaan khusus secara etnis, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti keluarga, komunitas dan masyarakat. Guru zaman sekarang tidak lagi berpikir “apa yang saya ajarkan” melainkan “apa yang dipelajari siswa – siswa saya”. Itulah pekerjaan yang paling menantang bagi guru. Tentu itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dibalik tekanan, kesulitan dan tantangan tersebut, bahwa masih ada hal yang menyenangkan dalam mengajar, antara lain, dengan mengajar melihat apa yang dibutuhkan siswa dan melihat diri siswa itu sendiri. Melihat perubahan tingkah laku dan karakter siswa yang berbeda-beda. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik, seperti membimbing, membina, mengatur ataupun mengajar. Melihat peran tersebut sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai – nilai dasar pengembangan karakter siswa.
Guru Pendidik Profesional dan Implementasi Kurikulum 2013 Ni Made Sueni; Alit Sudiarti Desak Nyoman
Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya Vol 22 No 1 (2022): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.686 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v22i1.397

Abstract

Whatever the curriculum, it must be supported by professional teachers. Teachers are as the forefront and the spearhead the curriculum implementation and learning dealing with students directly. In other words, without professional teachers, the change of curriculum will not afford a significant contribution to the quality of learning and graduates. The importance of professional teachers in the successful implementation of 2013 curriculum can be traced in every learning process. The teacher is the determining factor, because what happens in the class is what conducted by the teacher. Therefore, in the implementation of 2013 curriculum, teachers still play important role, both in planning, implementation, and evaluation. Based on that fact, it is important to increase the competence, activity, creativity, quality and professionalism of teachers.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENELAAH ISI, STRUKTUR, DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI SISWA KELAS VIII B SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TABANAN Ni Made Sueni; Subaker I Wayan; Sandeni Ni Luh Made
Wacana : Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya Vol 22 No 2 (2022): Wacana Saraswati
Publisher : FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP SARASWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.954 KB) | DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v22i2.493

Abstract

One of the 14 texts taught at the junior high school level is explanatory text, explanatory text is an interesting text to study. The purpose of this study is to contribute thoughts/opinions in order to improve the ability to examine the content, structure, and linguistic rules of explanatory texts for class VIII B students of Tabanan 3 Junior High School in the 2021/2022 academic year. This research is a classroom action research which consists of two cycles with a total of 30 students. The data collection method used is the observation method and the test method. The observation method was used to obtain data about students' attitudes and behavior, the test method was used to determine the student's ability to examine the content, structure, and linguistic rules of explanatory texts. The results showed that the ability to examine the content, structure, and linguistic rules of the explanatory text of class VIII B State Junior High School 3 Tabanan in the 2021/2022 academic year after applying the inquiry method had increased. This is evident from the average value in the pre-cycle of 65.00, the first cycle the average value of 70.67. In the second cycle the average value obtained was 85.00. The increase from pre-cycle to cycle I was 8.72%. The increase from cycle I to cycle II was 20.28%. The increase in the score is a sign that the ability to examine the content, structure, and linguistic rules of the explanatory text of class VIII B State Junior High School 3 Tabanan for the academic year 2021/2022 is getting better after applying the inquiry method. Thus, it is recommended for Indonesian language teachers to apply the inquiry method in learning activities because it has been proven that the application of the inquiry method can improve students' abilities.
The Genetic Relationship Between Balinese and Madurese Ni Putu Parmini; I Wayan Mawa; I Wayan Soper; I Made Suparta; Ni Made Sueni; I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 3 No. 01 (2024): Pebruary, International Journal of Education, vocational and Social Science (I
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v3i01.656

Abstract

This study aimed to identify the genetic relationship between Balinese and Madurese through historical linguistics study. The results show that the percentage of genetic relationships in both languages is 47% and was presumed to diverge around 278 - 443 AD (as in 2018). Qualitatively, there are fifteen sets of sound correspondences, i.e., / a - e /, / i - e /, / ə - a /, / a - ə /, / ə - e /, / u - o /, / ∅ - Ɂ /, / k - Ɂ /, / h - r /, / t - Ɂ /, / h - ∅ /, / b - bh /, / g - gh /, / d - dh /, and / j - jh /. Balinese maintained 23 proto lexicons in Proto-Austronesian lexicons (12%), a retention more than Madurese’s five lexicons (2.5%).