Ni Putu Anom Sulistiawati
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Dosis Pupuk NPK Mutiara dan Konsentrasi Larutan Daun Sirzak terhadap Hasil Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis Var. Microcarpa L.). I Gede Ariandika; Ni Komang Alit Astiari; Ni Putu Anom Sulistiawati
GEMA AGRO Vol 26 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.995 KB) | DOI: 10.22225/ga.26.2.4075.126-133

Abstract

This study aims to determine the effect of the dose of pearl NPK fertilizer and the concentration of soursop leaf solution on the yield of Siamese orange (Citrus Nobilis Var. Microcarpa L.) and their interactions, which were carried out in Belancan Village, Kintamani District, Bangli Regency from December to July 2021. This study used a randomized block design (RAK) with 2 factors arranged in a factorial manner. The first factor tested was the dose of pearl NPK fertilizer (M) which consisted of 4 levels, namely: M0 (0 g/tree), M1 (150 g/tree), M2 (300 g/tree) and M3 (450 g/tree). While the second factor is the concentration of Sirzak leaf solution (D) which consists of 3 levels, namely: D0 (0 ml/l water/tree), D1 (40 ml//l water/tree) and D2 (80 ml/l water/tree). Thus, there were 12 combination treatments, each of which was repeated 3 times so that 36 citrus trees were needed. The results showed that the interaction between the dose of pearl NPK fertilizer and the concentration of sizak leaf solution had no significant effect on all observed variables. The highest harvested fruit weight per tree was obtained at a dose of NPK Mutiara 450 g/tree, which was 8.54 kg, an increase of 52.77% when compared to that without pearl NPK fertilizer (control), which was only 5.59 kg. While the concentration treatment of soursop leaf solution obtained the highest harvested fruit weight per tree was obtained at a concentration of 80 ml/l/tree which was 8.54 kg, an increase of 40.93% when compared to without soursop leaf solution, which was only 6.06 kg.
Edukasi dan Pendampingan untuk Meningkatkan Ketrampilan Petani Jeruk, Desa Belancan, Bangli dalam Mendukung Agrowisata Berbasis Jeruk Ni Komang Alit Astiari; Ni Putu Anom Sulistiawati; I Nengah Suaria
Community Service Journal (CSJ) Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.826 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Belancan, Bangli, dari bulan Mei sampai Oktober 2021, yang bertujuan agar tanaman jeruk dapat berbuah di luar musim dan peningkatan kualitas buah dalam mendukung agrowisata berbasis jeruk. Sebagai peserta adalah pengurus dan anggota kelompok tani Dana Pertiwi. Implementasi kegiatan menggunakan pendekatan bekerja sambil belajar (learning bay doing). Metode pelaksanaan kegiatan adalah melalui penyuluhan dan pendampingan serta transfer teknologi tentang pembuahan di luar musim melalui demplot dengan aplikasi teknik pemangkasan ranting, tunas air dan cabang tidak produktif serta pemberian KNO3 dengan konsentrasi 40 g/l. Sedangkan peningkatan kualitas buah dilakukan dengan teknologi pemupukan berimbang dan pemberian dolomit sebagai sumber kalsium (Ca) dengan dosis 500 g/pohon. Hasil penyuluhan dan pendampingan menunjukkan bahwa melalui implementasi metode learning by doing, mereka menyatakan dapat dengan mudah mengerti dan memahami bagaimana melakukan teknologi agar jeruk siam dapat berbuah di luar musimnya, sehingga tersedia buah sepanjang tahun dengan kerusakan buah yang minimal sehingga dapat meningkatkan kualitas buah. Berdasarkan evaluasi melalui penyebaran kuesioner, diperoleh bahwa peserta menujukkan 84,00% responden menyatakan sangat puas dan 16,00% menyatakan puas terhadap metode kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, tentang teknologi pembuahan tanaman jeruk di luar musim dalam mendukung agrowisata berbasis jeruk. Berarti tidak ada respondent yang menyatakan tidak puas atau kurang puas. Yang sangat menggembirakan adalah 76,00% responden menyatakan sangat tertarik dan sisanya 24,00% menyatakan teratrik untuk mempraktekan di kebun mereka sendiri. Hal ini berarti 100% peserta tertarik untuk menerapkan teknologi pembuahan di luar musim dan teknologi peningkatan kualitas buah di kebun mereka sendiri.