Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pengaruh Riwayat Pengobatan Pasien TB Terhadap Kejadian TB MDR di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Vidia Putri Kusumandari; Sunarti Sunarti; Desy Nawangsari
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 3 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i3.294

Abstract

Pendahuluan: TB MDR merupakan kondisi dimana Mycobacterium tuberculosis telah resisten terhadap rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH) yang merupakan obat anti TB lini pertama yang paling efektif untuk melawan dan mengeliminasi Mycobacterium tuberculosis. Hubungan antara status riwayat pengobatan dengan kejadian TB MDR dan pasien yang tidak tuntas dalam pengobatan berpeluang 16 belas kali lebih besar mengalami TB MDR TB MDR saat ini menjadi salah satu ancaman dalam pengendalian TB. Penderita TB dengan pengobatan sebelumnya tidak adekuat beresiko mengalami resistensi OAT sebesar 40 kali dibandingkan penderita TB yang sembuh atau TB dengan pengobatan yang adekuat. Riwayat pengobatan pasien yang paling banyak menyebabkan kejadian TB MDR adalah kasus kambuh, kasus lost to follow up, kasus gagal terapi, kasus baru. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh riwayat pengobatan sebelumnya terhadap kejadian TB MDR di Poli Paru RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain studi crossectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan seluruh populasi diambil menjadi sampel, Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB yang positif resistan obat dan didapatkan sampel sebanyak 62 pasien. Data diambil dengan melihat rekam medis pasien. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pada riwayat pengobatan TB sebelumnya yang berpengaruh terhadap kejadian TB MDR adalah pasien baru dengan nilai p value 0,037 dan pasien kambuh dengan nilai p value 0,022, sehingga diharapkan pemantauan lebih kepada pasien dengan riwayat tersebuat untuk menurunkan prevalensi kejadian TB MDR di Indonesia.  Kesimpulan: Pasien baru dan pasien kambuhan menjadi riwayat pengobatan yang berpengaruh terhadap kejadian TB MDR, dengan nilai p value 0,022 dan 0,037 menandakan hubungan yang signifikan terhadap kejadian TB MDR, sedangkan pasien gagal terapi dan pasien Lost To Follow up tidak menunjukan hubungan yang signifikan.
Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Fermentasi Terhadap Sifat Organoleptik dan Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dwi Syaji Wahyuningtias; Aditya Silvia Fitriana; Desy Nawangsari
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 3 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i3.297

Abstract

Pendahuluan: Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki potensi farmakologi sebagai agen antioksidan. Bunga telang dapat dijadikan bahan untuk pembuatan minuman kombucha, yang merupakan produk hasil fermentasi teh dan gula menggunakan simbion bakteri dan ragi yang dikenal sebagai SCOBY. Secara umum, proses fermentasi kombucha dilakukan pada suhu ruang selama sekitar 7 hari. Suhu dan durasi fermentasi memiliki peran krusial dalam setiap tahap proses fermentasi ini Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh suhu fermentasi 18, 25 dan 30oC dan lama waktu (hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan 15) terhadap sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen yang melibatkan analisis pengujian aktivitas antioksidan dengan metode spektrofotometer UV-Vis Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu fermentasi tidak memiliki dampak signifikan pada karakteristik organoleptik, nilai aktivitas antioksidan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai signifikansi ANOVA sebesar 0,678 (p > 0,05). Sebaliknya, lama waktu fermentasi secara nyata mempengaruhi perubahan sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada teh kombucha bunga telang. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi ANOVA IC50 adalah 0,000 (p < 0,05) untuk sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa suhu tidak memiliki dampak pada perubahan sifat organoleptik, kadar flavonoid, dan aktivitas antioksidan pada kombucha bunga telang. Sebaliknya, durasi fermentasi memiliki pengaruh yang signifikan pada perubahan sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada teh kombucha bunga telang.
Formulasi dan Uji Stabilitas Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dengan Perbandingan PVA dan HPMC Rizky Widya Ayuning Tias; Desy Nawangsari; Khamdiyah Indah Kurniasih
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1240

Abstract

Ekstrak daun kersen (EDK) mengandung antioksidan dengan nilai IC50 8,04 ppm yang termasuk kategori sangat kuat sehingga peneliti tertarik untuk dikembangkan menjadi sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan masker gel peel-off dengan perbandingan konsentrasi film forming dan gelling agent. Ekstraksi menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 96%. Formula dibuat menjadi 3 dengan perbandingan konsentrasi PVA dan HPMC yaitu FI (9:3), FII (8:4), dan FIII (7:5). Hasil stabilitas uji pH menghasilkan pH (5,2-5,4) yang masih memenuhi rentang persyaratan pH kulit, uji viskositas menghasilkan (5.672,5-5.694,1 cps) yang masih memenuhi rentang viskositas, uji daya lekat menghasilkan (4,50-6,62 detik) yang masih memenuhi rentang daya lekat yaitu > 4 detik, uji daya sebar menghasilkan (4,5-5,4 cm) dan uji waktu mengering diperoleh (22,33-27,66 menit). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji paried sampel t-test semua formula menujukkan kesetabilan terhadap pH, daya lekat, daya sebar dan waktu mengering dengan nilai (2-tailed>0,05) namun pada viskositas hanya stabil pada FI sedangkan pada FII dan FIII tidak stabil dengan nilai sig. (2-tailed<0,05) maka menunjukan bahwa perbandingan PVA dan HPMC pada FI (9:3) memenuhi semua parameter persyaratan sifat fisik dan stabilitas.
Evaluasi Sifat Fisik Dan Uji Iritasi Sediaan Sabun Wajah Ekstrak Etanol Biji Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaert.) Voss) Rafi Firman Khaqiqi; Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p46-52

Abstract

One of the beneficial parts in salak pondoh is the seeds. Salak pondoh seeds have antioxidant activity that can counteract free radicals. This potential can be utilized in the formulation of facial cleansing cosmetics. The purpose of this study was to formulate the ethanolic extract of salak pondoh seeds into a facial soap, then tested the physical properties and tested for acute irritation. The ethanol extract of salak pondoh seeds was formulated in several concentrations, namely 1%, 3% and 5%. Evaluation of the physical properties includes organoleptic tests, pH tests, foaming tests, viscosity tests and spreadability tests. The acute dermal irritation test used a rabbit. The data obtained were statistically tested using the one-way ANOVA method to determine the difference between each formula. The results is a brown liquid facial soap (with extract) and white (without extract). Evaluation of the physical properties resulted pH and foaming tests according to standards but viscosity and spreadability did not match. The non-fulfillment of the viscosity standards and the spreadability caused by the Viscosity Modifier (NaCl) in the formula needs to be adjusted further. This facial soap is moderately irritant to animal skin. The irritation is thought to occur because Sodium Lauryl Sulfate (SLS) in the formula can affect erythema and edema in the test animals. Keywords: salak pondoh seeds, facial soap, physical properties, irritation test
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Masker Wajah Ekstrak Etanol Daun Mangga Arumanis (Mangifera indica L.)) Yeni Pratiwi; Desy Nawangsari; Dina Febrina
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p53-59

Abstract

Mangga merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Daun mangga arumanis memiliki aktivitas antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan sel bakteri. Mangiverin yang terkandung dalam daun mangga arumanis (Mangivera indica L.) mempunyai efek sebagai antimikroba. Ekstrak daun mangga arumanis diformulasikan dalam bentuk masker bubuk dengan kombinasi tepung beras untuk menghasilkan efek yang sinergis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat fisik dan stabilitas sediaan setelah dan sebelum dilakukan uji cycling test. Masker bubuk dibuat dalam tiga formula dengan memvariasikan konsentrasi tepung beras dan ekstrak daun mangga arumanis yaitu dengan perbandingan F(1) 2:8, F(2) 4:6 dan F(3) 6:4. Secara organoleptic masker yang dihasilkan pada F(1) berwarna putih kecoklatan, bau khas, tekstur setengah padat, untuk F(2) dan F(3) berwarna kuning kecoklatan, bau khas dan tekstur setengah padat. Hasil uji homogenitas semua formula homogen,uji pH F(1) 6,3, F(2) 6,0 F(3) 5,8, uji daya lekat F(1) 33,90 detik, F(2) 33,56 detik, F(3) 30,37 detik, waktu mengering F(1) 33,90, F(2) 33,56, F(3) 30,37 menit dan uji daya sebar baik. Dapat disimpulkan bahwa masker yang dihasilkan memiliki karakteristik yang baik.
FORMULASI SEDIAAN PASTA GIGI DENGAN ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L) SEBAGAI PEMUTIH GIGI Liana Febrianti; Desy Nawangsari; Adita Silvia F
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol4no2p50-57

Abstract

Teeth are one of the important aesthetic factors for a person, including tooth color. The effect of tooth discoloration can cause a person's lack of self-confidence. The use of teeth whitening materials can cause side effects in the oral cavity so that the use of natural ingredients is chosen as a tooth whitener, one of which is activated charcoal. Activated charcoal has an absorption capacity of 25-100%. The purpose of this study was to determine the activity of coconut shell-activated charcoal toothpaste as a teeth whitener. This study used 20 dentures and then soaked them in coffee solution for 17 days to change the color of the teeth. Tooth color was measured using a classical Vitapan shade guide. Teeth whitening activity test was carried out for 14 days. Toothpaste was made in 4 formulas with different concentrations of coconut shell-activated charcoal in formula 1 (0%), formula 2 (6%), formula 3 (10%), and formula 4 (12%). The results of the observation showed that the preparation of coconut shell-activated charcoal toothpaste can give tooth discoloration. A statistical tests showed that coconut shell-activated charcoal toothpaste had a significant difference in activity as a natural ingredient for whitening teeth.
FORMULASI, SIFAT FISIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MASKER GEL PEEL OFF TEPUNG BERAS HITAM (Oriza sativa L. var Indica) Mely Nastiti; Desy Nawangsari; Dina Febrina
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol4no2p58-67

Abstract

Black rice (Oriza sativa L. var Indica) is a local variety that contains anthocyanin pigments. Anthocyanins are antioxidants that have a positive effect on health. Peel off face mask is a face mask that has the advantage that it is easy to remove like an elastic membrane. This study aims to determine the physical evaluation of the peel off gel mask preparation, antioxidant activity and stability of the peel off gel mask. This research method was carried out experimentally, the data were analyzed using the One Way ANOVA method with sig > 0.05. The conclusion of this study was that the black rice flour peel off mask preparation had a significant significant difference to the f1 dispersion test, but there was no significant difference between f2 and 3. There was no significant difference in the antioxidant test. Based on data analysis using one way ANOVA after the cycling test, the formulation was good for 6 cycles, namely formulations 2 and 3. Keywords: Antioxidant, Black rice, dan Peel off mask.
FORMULASI SEDIAAN GEL SCRUB WAJAH SERBUK BIJI KOPI ARABIKA (Coffee arabica) DENGAN KONSENTRASI KARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING AGENT Natasha Faruqi Andrian Putri; Desy Nawangsari; Sunarti Sunarti
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol4no2p68-73

Abstract

ABSTRACT Coffee is a plant that is rich in benefits. Arabica coffee beans contain antioxidants that can provide benefits, one of which is preventing cell damage due to exposure to free radicals. Arabica coffee is formulated in the form of a gel scrub with the gelling agent carbopol 940. This study aims to determine the best concentration of gelling agent on the physical properties and stability of the Arabica coffee bean gel scrub and when used it causes irritation or not. Pure experimental research method to determine the effect of certain treatments by comparing with the control group that was not given treatment. Evaluation of gel scrub preparations included evaluation of the physical quality of the preparation and irritation test on 3 rabbits. The results of the evaluation of the preparations showed that all gel scrub preparations were in the form of a gel with black granules, distinctive smell, homogeneous, stable during 6 cycles of storage, pH value (4.5-7.8), adhesion (2-300 seconds), spreadability (5-7 cm) and viscosity (2000-4000 cp), irritation test in rabbits caused a slight irritating skin reaction. The results of the statistical test with the one way anova test showed that there was a significant difference between the formulas with a significance value (p < 0.05). However, the stock can still be said to be stable because it is still in the range of requirements. In conclusion, the gel scrub produced has good physical characteristics and causes a slight irritation of the skin reaction. Arabica coffee bean powder can be formulated as a gel scrub preparation which has good physical characteristics in formula IV with a concentration of carbopol 940 2%. and stable at 6 cycles of storage.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Talas Pratama (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var.Pratama) terhadap Pertumbuhan Pseudomonas Aeruginosa dan Propionibacterium Acnes Fionaliasti Fionaliasti; Sunarti Sunarti; Desy Nawangsari
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i8.1497

Abstract

Latar Belakang: Infeksi mikroorganisme pada kulit umumnya disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes yang mana hal ini diatasi dengan tanaman yang memiliki efek antimikroba sehingga menyebabkan denaturasi membran sel mikroorganisme dan mikroorganisme tersebut mengalami dekomposisi yang menghambat pertumbuhannya. Daun talas diketahui memiliki aktivitas sebagai antimikroba, anti inflamasi dan antioksidan. Daun talas mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin sebagai senyawa penyusunnya. Talas telah tercatat memiliki kemampuan antimikroba untuk menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri yang hidup di air, termasuk Vibro cholera, Salmonella sp., Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak daun talas pratama (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Pratama) dan mengetahui Diameter Daya Hambat (DDH) ekstrak etanolnya pada pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes Metode: Penelitian ini dilakukan pembuatan ekstrak daun talas pratama dengan remaserasi selama 3 hari menggunakan etanol 96% lalu di skrining dan dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram Hasil: Hasil penelitian bakteri Propionibacterium acnes mempunyai daya hambat pada konsentrasi 25% sebesar 9,38 mm, 30% sebesar 17,54 mm, 35% sebesar 14,91 mm dan kontrol positif klindamisin 16,22 mm. Pada hasil tersebut konsentrasi 30% dan 35% termasuk kategori kuat Kesimpulan: Pada pengujian ekstrak daun talas pratama dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak terdapat zona hambat, kecuali pada kontrol positif ciprofloxacin sebesar 26,94 mm.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Talas Pratama (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var.Pratama) terhadap Pertumbuhan Pseudomonas Aeruginosa dan Propionibacterium Acnes Fionaliasti Fionaliasti; Sunarti Sunarti; Desy Nawangsari
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i8.1497

Abstract

Latar Belakang: Infeksi mikroorganisme pada kulit umumnya disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes yang mana hal ini diatasi dengan tanaman yang memiliki efek antimikroba sehingga menyebabkan denaturasi membran sel mikroorganisme dan mikroorganisme tersebut mengalami dekomposisi yang menghambat pertumbuhannya. Daun talas diketahui memiliki aktivitas sebagai antimikroba, anti inflamasi dan antioksidan. Daun talas mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin sebagai senyawa penyusunnya. Talas telah tercatat memiliki kemampuan antimikroba untuk menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri yang hidup di air, termasuk Vibro cholera, Salmonella sp., Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak daun talas pratama (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Pratama) dan mengetahui Diameter Daya Hambat (DDH) ekstrak etanolnya pada pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes Metode: Penelitian ini dilakukan pembuatan ekstrak daun talas pratama dengan remaserasi selama 3 hari menggunakan etanol 96% lalu di skrining dan dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram Hasil: Hasil penelitian bakteri Propionibacterium acnes mempunyai daya hambat pada konsentrasi 25% sebesar 9,38 mm, 30% sebesar 17,54 mm, 35% sebesar 14,91 mm dan kontrol positif klindamisin 16,22 mm. Pada hasil tersebut konsentrasi 30% dan 35% termasuk kategori kuat Kesimpulan: Pada pengujian ekstrak daun talas pratama dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak terdapat zona hambat, kecuali pada kontrol positif ciprofloxacin sebesar 26,94 mm.