Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OPTIMASI EKONOMI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN CAKALANG DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG, SULAWESI TENGAH Hasrudin Usman; Tridoyo Kusumastanto; Achmad Fachrudin
Jurnal TROFISH Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i1.86

Abstract

Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan cakalang di Kabupaten Parigi Moutong dalam penelitian ini menggunkan analisis bioekonomi model Gordon-Schaefer. Analisis bioekonomi model Gordon-Schaefer merupakan cara sederhana dalam melakukan pendugaan pemanfaatan optimal sumberdaya perikanan dan dapat dijadikan titik awal untuk memahami sistem perikanan yang kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keseimbangan biologi dan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan cakalang di Kabupaten Parigi Moutong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini sumberdaya perikanan cakalang sudah mengalami overfishing, hal ini disebabkan jumlah effort aktual telah melebihi jumlah effort optimum. Jumlah effort aktual sebesar 14.229 trip sedangkan jumlah effort optimum adalah 12.679 trip per tahun. Produksi maksimum secara biologi (hMSY) sebesar 4.634 ton per tahun. Keuntungan masksmium diperoleh pada produksi (hMEY) sebesar Rp. 36.459 miliar per tahun dan keseimbangan perikanan open access (hOAY) terjadi pada tingkat produksi 2.516 ton per tahun. Jumlah upaya optimum secara bilologi (EMSY) adalah 12.679 trip per tahun, secara ekonomi (EMEY) sebesar 10.625 trip per tahun dan pada perikanan open access sebesar (EOAY) 21.251 trip per tahun. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa keseimbangan bilogi terjadi saat jumlah produksi maksimum 4.634 ton per tahun dengan upaya 12.679 trip per tahun. Keseimbangan tersebut bukan merupakan titik keuntungan maksimum. Secara ekonomi keuntungan maksimum terjadi pada jumlah produksi (hMEY) sebesar 4.513 ton per tahun dengan upaya sebanyak 10.116 trip per tahun, kondisi ini lebih rendah dari keseimbangan biologi (hMSY).
ANALISIS USAHA BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN MAS SISTEM SEMI INTENSIF PADA UPT MAJU JAYA DI KELURAHAN DUYU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Rosdiana Yampu; Fachri Kurnia Bhakti; Hasrudin Usman; Ani Khuryatul Abadiyah; Arianti Lambu
Jurnal TROFISH Vol 1 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i2.105

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di UPT Maju Jaya yang berada di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga. UPT Maju Jaya merupakan salah satu usaha budidaya pembesaran ikan dengan sistem semi intensif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis usaha pembesaran ikan mas (Cyprinus carpio) sistim semi intensif pada UPT Maju Jaya di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu secara teknis dan ekonomis. Penelitian ini bersifat studi kasus dan data yang digunakan penelitian ini adalah meliputi data primer dan data sekunder. Metode analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisis pendapatan usaha, analisis R/C Ratio (revenue cost ratio) dan analisis PBP (Pay Back Periode). Hasil penelitian menunjukan secara teknis usaha budidaya pembesaran ikan mas sistim semi intensif pada UPT Maju Jaya di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu dikatakan layak. Kegiatan usaha budidaya pembesaran ikan mas sistem semi intensif pada UPT Maju Jaya meliputi 12 aspek yaitu: (1) Pemilihan lokasi; (2) Luas produksi; (3) Teknologi budidaya; (4) Persiapan kolam; (5) Pengapuran; (6) Pemupukan; (7) Pengisian air; (8) Penyediaan benih; (9) Penebaran benih; (10) Pemberian pakan; (11) Pengendalian hama dan penyakit; (12) Panen dan penanganan pasca panen. Ditinjau dari aspek ekonomi usaha budidaya pembesaran ikan mas sistem semi intensif pada UPT Maju Jaya dikatakan menguntungkan dengan keuntungan sebesar Rp. 22.955.000 per tahun. Dimana dikeahui penerimaan dari usaha budidaya tersebut sebesar Rp. 43.875.000. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan pada saat produksi sebesar Rp. 20.920.000. Sedangkan ditinjau dari aspek kelayakan usaha diperoleh nilai R/C sebesar 2.1. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya pembesaran ikan mas pada UPT Maju Jaya di Keluarahan Duyu Kecamatan Kota Palu menguntungan dan layak untuk dikembangkan. Selanjutnya hasil analisis pay back period sebesar 1.5. Hal ini menunjukan pengembalian modal investasi dari kegiatan usaha budidaya tesebut selama 1 tahun 5 bulan dengan jumlah investasi sebesar Rp. 30.645.000.
ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN PANCING ULUR (HAND LINE) DI DESA SALUBOMBA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA Rosdiana Rosdiana; Fachrudin A Yahya; Ani Khuryatul Abadiyah; Hasrudin Usman; Idris Idris
Jurnal TROFISH Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v2i1.137

Abstract

Pancing ulur merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pancing ulur (hand line) adalah alat penangkap ikan jenis pancing yang paling sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jenis ikan hasil tangkapan serta untuk mengetahui pendapatan nelayan di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala, sedangkan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah dan pihak lain, untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat pendapatan nelayan, Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dan bagi penulis untuk menambah wawasan terutama yang berhubungan dengan hasil pendapatan nelayan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa secara teknis ditujukan bahwa usaha penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pancing ulur ditinjau dari segi kegiatan waktu operasi dan persiapan penangkapan, daerah penangkapan, metode pengoperasian serta jenis ikan yang tertangkap. Adapun Jenis - jenis ikan yang dominan di daratkan di Desa Salubomba adalah ikan kuwe (Charanx sp), kakap (Lutjanus sp), lencam (Lethrinus sp), kerapu (Epinephelus sp) dan Baronang (Siganus sp). Produksi yang dihasilkan dengan menggunakan alat tangkap pancing ulur rata-rata sebanyak 1.495 Kg/tahun, 149 Kg/bulan dan 7,4 Kg/trip dengan harga penjualan rata-rata Rp 35.000/Kg. Adapun Keuntungan yang diperoleh rata-rata sebesar Rp. 32.746.577/tahun, Rp 3.318.743/bulan dan Rp. 167.226/trip. Secara ekonomis, hasil penelitian menunjukkan bahwa R/C Ratio diperoleh nilai 2,6, dan nilai Payback Periode (PP) sebesar 0,25 per tahun, dengan demikian secara ekonomis usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap pancing ulur layak untuk dikembangkan.
Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottoni) di Perairan Pulau Lingayan, Kabupaten Tolitoli Rosdiana, Rosdiana; Padyawan, Andhy Rahmat; Usman, Hasrudin; Wandi, Wandi
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i1.475

Abstract

Pengembangan kawasan budidaya laut di Kabupaten Toli-Toli peluang tumbuh pesatnya perlu diimbangi dengan pemantauan dan evaluasi terkait proses budidaya laut yang telah berjalan. Salah satu pemilihan lokasi budidaya diperlukan teknologi untuk mengetahui potensi kesesuaian lahan budidaya rumput laut sehingga dapat membantu mengintegrasikan data lapangan, daerah potensial dan analisis spasial. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jarak jauh berfungsi memetakan potensi kelayakan lokasi budidaya rumput laut sehingga dapat memprediksi daerah potensial dalam penentuan kawasan wilayah. Penelilitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria kesesuaian lahan budidaya rumput laut berbasis Sistem Informasi Geografis di perairan Pulau Lingayan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2023. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan mengukur data parameter fisik dan kimia perairan secara langsung di lapangan. Hasil analisis spasial menunjukkan luasan diperoleh sangat sesuai dengan lahan seluas 237, 67 ha presentase sebesar 66%, sesuai dengan lahan seluas 95, 85 ha presentase sebesar 27% dan tidak sesuai dengan lahan seluas 27,94 ha presentase sebesar 7%. Kata Kunci : Kesesuaian Lahan, Pulau Lingayan, Rumput Laut
Empowerment of Small-Scale Fishermen in Labuan Salumbone Village, Labuan Sub-District, Donggala District: Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Desa Labuan Salumbone Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Mardjudo, Ahsan; Abadiah, Ani Khuyatul; Usman, Hasrudin; Madinawati, Madinawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang3723

Abstract

The purpose of community service activities is to empower fishing communities through training in making bubu as a fishing gear that is generally used by local fishermen. Bubu fishing gear is made of woven bamboo in a rectangular shape. It is a type of fishing gear used by local fishermen to catch demersal fish (local: stone fish). Through community service activities, it is expected to improve the skills of fishing communities in the region. The specific target is to train 30 fishermen from Labuan Salumbone village. The method developed in the implementation of this service activity is education and training in making bubu fishing gear. Education and training in making bubu is an activity to introduce and train fishing communities in making bubu as a fishing gear that can produce catches of various types of fish. In addition, this activity uses a learning by doing approach through groups that have been trained, namely learning while working / doing business. The implementation of community service activities begins with the socialization process of community service activities by the service team from the Alkhairaat University Faculty of Fisheries lecturers and lecturers of the Tadulako University Aquaculture study program. This socialization aims to introduce the community to the activities that will be carried out. Furthermore, training activities for making bubu were carried out which were attended by 23 fishermen.
Penilaian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekologis Kawasan Wisata Pesisir Tanjung Karang di Kabupaten Donggala Usman, Hasrudin; Padyawan, Andhy Rahmat; Lahati, Sonny; Hikmah, Nur; Angriani, Ayu
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 9, No 1 (2025): Jurnal of Aceh Aquatik Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v9i1.12287

Abstract

Pantai Tanjung Karang dikenal memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari unggulan di Kabupaten Donggala. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan kawasan tersebut dalam mendukung kegiatan wisata pesisir. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2024 dengan menggunakan metode survei yang dipadukan dengan pengamatan langsung di lapangan pada tiga stasiun pengamatan yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan parameter biofisik yang dianggap penting bagi keinginan dan kelayakan kegiatan wisata bahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garis pantai yang sesuai untuk pemanfaatan wisata bahari luasnya kurang lebih ±1.002 meter, sedangkan luas perairan yang sesuai untuk berenang sekitar ±5.334 m². Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) tercatat sebesar 2,190 pada Stasiun 1 dan 2,130 pada Stasiun 2, keduanya berkategori “sesuai”, sedangkan Stasiun 3 memperoleh nilai sebesar 2,250, berkategori “sangat sesuai”. Berdasarkan analisis daya dukung, Pantai Tanjung Karang diperkirakan dapat menampung hingga 80 pengunjung per hari untuk rekreasi pantai dan 427 pengunjung per hari untuk berenang, sehingga total daya tampung harian maksimum adalah 507 pengunjung. Temuan ini memberikan dasar ilmiah untuk merumuskan strategi pengelolaan dan pengembangan berkelanjutan untuk kawasan wisata pesisir Tanjung Karang. Kata Kunci: Wisata Pesisir, Penilaian Kesesuaian, Daya Dukung Wisata, Pantai Tanjung Karang, Kabupaten Donggala
PENINGKATAN NILAI TAMBAH IKAN LELE MELALUI PENGOLAHAN KREATIF DAN BERKELANJUTAN DI DESA KALUKUBULA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Hartina, Hartina; Usman, Hasrudin; Padyawan, Andhy Rahmat; Syahril, Mohamad; Angriani, Ayu; Krismasari, Dian; Alfianti, Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.2428

Abstract

Sigi Regency has significant potential in catfish cultivation, but most of its production is still sold fresh, resulting in low added value. Processing catfish, both meat and waste, into crackers with various flavors is a strategic innovation to increase economic value while reducing environmental pollution. Utilizing catfish waste, such as bones, skin, and heads, supports the principle of zero waste and creates environmentally friendly products. This activity aims to develop innovations in processing catfish meat and waste into high-value crackers, in order to increase community income and reduce environmental impact. The approach used is the Asset-Based Community Development (ABCD) community empowerment method through training in catfish cracker making. This process involves three types of products: catfish meat crackers, catfish waste crackers, and crackers made from a combination of catfish meat and waste. The activity stages include preparation, introduction to theory, and hands-on practice by the community of Kalukubula Village. This community service is carried out in Sigi Regency to increase the utilization of catfish, which has previously only been sold fresh. The activity focused on training in processing catfish meat and waste into crackers with original, spicy, and balado flavors. As a result, the community gained new skills in processing catfish creatively, efficiently, and environmentally friendly. The catfish cracker product is considered to have good market prospects and can create new business opportunities. This activity has proven to provide added value, strengthen the local economy, and support sustainability principles. This innovation is expected to become a model that can be replicated in other regions to support sustainable local economic development.