Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RISIKO PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO PADA USAHATANI PEPAYA CALIFORNIA DI DATARAN TINGGI KABUPATEN PURWOREJO Wicaksono, Istiko Agus; Utami, Dyah Panuntun
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 2, No 01 (2016): JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.109 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besarnya produksi dan pendapatan usahatani pepaya California; (2) besarnya risiko produksi dan risiko pendapatan usahatani pepaya California; (3) perilaku petani dalam menghadapi risiko pendapatan usahatani pepaya California. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Cepedak Kecamatan Bruno. Jumlah sampel penelitian 48 orang petani yang membudidayakan pepaya California dan minimal sudah memanen pepayanya sebanyak satu kali. Data penelitian diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara, pencatatan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi tanaman pepaya California sebesar 9109 kilogram. Pendapatan rata-rata usahatani pepaya California sebesar Rp 19.585.850,00. Risiko produksi usahatani pepaya California yaitu sebesar 19,75% dan risiko pendapatan usahatani pepaya California sebesar 18,83%. Risiko produksi dan pendapatan usahatani pepaya California termasuk kategori risiko rendah karena nilai CV < 1 (CV produksi sebesar 0,197 dan CV pendapatan sebesar 0,188). Petani pepaya California berperilaku risk lover sebanyak 25 orang (52,08%), berperilaku risk neutral sebanyak 19 orang (39,58%), dan berperilaku risk averter sebanyak 4 orang (8,34%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani pepaya California mempunyai perilaku risk lover dalam menanggung risiko. Kata kunci: Risiko Produksi, Risiko Pendapatan, Perilaku Petani
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN MANGGIS DI KELOMPOK WANITA TANI SRI LESTARI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO Fajriyah, Nurul; Hasanah, Uswatun; Utami, Dyah Panuntun
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 9, No 1 (2020): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.422 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) proses pembuatan teh kulit manggis, serbuk murni kulit manggis, serbuk kulit manggis instan, kapsul serbuk kulit manggis, dan jus buah manggis di desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo, 2) besarnya nilai tambah produk olahan manggis menjadi teh kulit manggis, kapsul kulit manggis, serbuk murni kulit manggis, serbuk instan kulit manggis dan jus manggis di Kelompok Wanita Tani Sri Lestari Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 5 orang terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Analisis nilai tambah menggunakan Metode Hayami.Hasil penelitian diketahui bahwa proses : 1) Teh kulit manggis yaitu manggis segar kemudian dibelah (ambil kulitnya), dicuci, dirajang, dijemur, dIsortir dan terakhir dipacking (kemas), 2) Kapsul kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak, masukkan serbuk kedalam kapsul dan terakhir dipacking, 3) Serbuk murni kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak dan dipacking (kemas), 4) Serbuk instan kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak, masak serbuk dengan ditambah gula jawa dan air sampai dengan membentuk kristal dan terakhir packing (kemas), 5) Jus manggis yaitu manggis segar dicuci, dibelah ambil daging buah dan pisahkan bijinya, perebusan (koktail) kemudian blender dan direbus kembali terakhir packing. Hasil nilai tambah teh kulit manggis sebesar                  Rp 32.177,03, kapsul kulit manggis Rp 315.190,96, serbuk murni kulit manggis Rp 64.598,85, serbuk instan kulit manggis Rp 72.484,21 dan jus manggis             Rp 37.926,81. Kata kunci: proses, nilai tambah, manggis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANYAMAN BAMBU (LAMBAR) DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Asriyati, Asriyati; Windani, Isna; Utami, Dyah Panuntun
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 9, No 1 (2020): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.75 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) proses pembuatan anyaman bambu lambar di Desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen, 2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi lambar Di desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen.Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 75 orang, ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane dengan presisi sebesar 10 %. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis faktor produksi menggunakan uji regresi linear berganda. Analisis data menggunakan analisis fungsi produksi, analisis biaya produksi dan analisis kelayakan.Hasil penelitian diketahui bahwa proses pembuatan anyaman bambu lambar yaitu proses pengulitan dan pembelahan bambu, membuat iratan, penghalusan iratan, penjemuran iratan dan penganyaman (pembuatan lambar). Faktor produksi yang berpengaruh signifikan pada produksi lambar adalah  iratan pendek, iratan panjang, modal kerja dan tenaga kerja dalam keluarga, sedangkan pengalaman usaha dan umur responden tidak berpengaruh signifikan. Katakunci : faktor produksi, lambar, iratan
ANALISIS SWOT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TEH KULIT MANGGISDI KELOMPOK WANITA TANI SRI LESTARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO Mukhlasin, Mukhlasin; Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 9, No 1 (2020): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.917 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah: 1) Mengetahui faktor internal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 2) mengetahui faktor eksternal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 3) mengetahui strategi yang dapat dikembangkan dalam usaha teh kulit manggis.Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Sampel yang diambil yaitu Kwt Sri Lestari yaitu 3 orang informan kunci dan 4 informan pendukung. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Analisis yan di gunakan adalah SWOOT.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa (1) adanya ketepatan waktu dalam pengiriman produk, (2) harga yang lebih murah dibandingkan pesaing lain, (3) quality control bahan baku sudah baik, (4) kualitas produk teh kulit manggis yang dihasilkan baik, (5) Anggota memiliki keahlian dalam pembuatan teh kulit manggis. Kelemahan berupa, (1) masih lamanya pengujian teh kulit manggis, (2) kurangnya promosi, (3) alat transportasi yang masih terbatas, (4) sulit menentukan kebutuhan pasar, (5) pemasaran masih kurang luas. Peluang berupa (1) Permintaan konsumen yang tinggi, (2) harga teh kulit manggis yang relatif stabil, (3) manfaat kesehatan sebagai obat herbal, (4) perkembangan teknologi, (5) adanya hubungan baik antara kelompok wanita tani Sri Lestari dengan konsumen. Ancaman berupa (1) menurunnya daya saing produk, (2) jumlah pesaing sejenis, (3) menurunnya daya beli masyarakat, (4) masih kurangnya peran pemerintah dan; (5) jumlah bahan baku musiman. Strategi yang dapat diterapkan yaitu (1) meningkatkan penjualan teh kulit manggis, (2)  meningkatkan pelatihan terhadap anggota agar termapil dalam pembuatan teh kulit manggis, (3) meningkatkan promosi agar produk di kenal oleh masyarakat luas, (4)  menjadikan teh kulit manggis mempunyai kualitas yang lebih baik, (5) pemerintah melakukan pendampingan terhadap KWT Sri Lestari dalam pengolahan teh kulit manggis. Kata kunci: Ancaman, Kekuatan, Kelemahan, Teh Kulit Manggis, Peluang, Strategi
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN MANGGIS DI KELOMPOK WANITA TANI SRI LESTARI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO Fajriyah, Nurul; Hasanah, Uswatun; Utami, Dyah Panuntun
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.906 KB)

Abstract

Tujuan pada penelitian ini 1) proses pembuatan teh kulit manggis, serbuk murni kulit manggis, serbuk kulit manggis instan, kapsul serbuk kulit manggis, dan jus buah manggis di desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo, 2) besarnya nilai tambah produk olahan manggis menjadi teh kulit manggis, kapsul kulit manggis, serbuk murni kulit manggis, serbuk instan kulit manggis dan jus manggis di Kelompok Wanita Tani Sri Lestari Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 5 orang terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Analisis nilai tambah menggunakan Metode Hayami. Hasil penelitian diketahui bahwa proses : 1) Teh kulit manggis yaitu manggis segar kemudian dibelah (ambil kulitnya), dicuci, dirajang, dijemur, dIsortir dan terakhir dipacking (kemas), 2) Kapsul kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak, masukkan serbuk kedalam kapsul dan terakhir dipacking, 3) Serbuk murni kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak dan dipacking (kemas), 4) Serbuk instan kulit manggis yaitu manggis segar dibelah (ambil kulit lunak), dicuci, dijemur, digiling, diayak, masak serbuk dengan ditambah gula jawa dan air sampai dengan membentuk kristal dan terakhir packing (kemas), 5) Jus manggis yaitu manggis segar dicuci, dibelah ambil daging buah dan pisahkan bijinya, perebusan (koktail) kemudian blender dan direbus kembali terakhir packing. Hasil nilai tambah teh kulit manggis sebesar  Rp 32.177,03,  kapsul kulit manggis Rp 315.190,96, serbuk murni kulit manggis Rp 64.598,85, serbuk instan kulit manggis Rp 72.484,21 dan jus manggis  Rp 37.926,81.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANYAMAN BAMBU (LAMBAR) DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Asriyati, Asriyati; Windani, Isna; Utami, Dyah Panuntun
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 1 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.834 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) proses pembuatan anyaman bambu lambar di Desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen, 2) FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Produksi lambar Di desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 75 orang, ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane dengan presisi sebesar 10 %. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis faktor produksi menggunakan uji regresi linear berganda. Analisis data menggunakan analisis fungsi produksi, analisis biaya produksi dan analisis kelayakan. Hasil penelitian diketahui bahwa proses pembuatan anyaman bambu lambar yaitu proses pengulitan dan pembelahan bambu, membuat iratan, penghalusan iratan, penjemuran iratan dan penganyaman (pembuatan lambar). Faktor produksi yang berpengaruh signifikan pada produksi lambar adalah  iratan pendek, iratan panjang, modal kerja dan tenaga kerja dalam keluarga, sedangkan pengalaman usaha dan umur responden tidak berpengaruh signifikan
PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL MELALUI AGRIPRENEURSHIP Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus; Widiyantono, Didik; Hasanah, Uswatun; Windani, Isna; Kusumaningrum, Arta
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5632

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sebagai penyangga kedaulatan pangan. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Pengelolaan pertanian tidak melalui pendekatan usahatani tetapi berorientasi bisnis. Generasi muda yang familiar dengan teknologi digital merupakan harapan dalam regenerasi petani tua. Untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan maka petani muda yang dikenal dengan petani milenial perlu diberikan edukasi tentang agripreneurship. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan yang dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah petani milenial desa Wonotulus yang tergabung dalam Karang Taruna. Jumlah peserta sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terkait dengan materi agripreneurship dan meminta jika penyuluhan tidak hanya teori tetapi juga ada kegiatan pendampingan sehingga petani betul-betul mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Kata kunci: petani milenial; agripreneurship; kedaulatan pangan. ABSTRACTAgriculture is a sector that has the potential to be developed as a buffer for food sovereignty. Therefore it is necessaaary to change a new paradigm in agricultural development. Agricultural management is not through a farming approach but is business-oriented. The younger generation who are familiar with digital technology is the hope in regenerating old farmers. To support the realization of food security, young farmers known as millennial farmers need to be given education about agripreneurship. The community service method that is carried out is outreach which starts with the presentation of the material and continues with the discussion. The target group for community service are millennial farmers from Wonotulus village who are members of the Youth Organization. The number of participants was 20 people. Outreach is carried out online using a zoom meeting. The results of community service showed that the participants were very enthusiastic about the agripreneurship material and asked if counseling was not only theoretical but also mentoring activities so that farmers really understood and were able to apply this knowledge Keywords: millennial farmers; agripreneurship; food sovereignty
Adoption Of Sugarcane Cultivation Technology In Sandy Soil, Purworejo District, Central Java Kusumaningrum, Arta; Hasanah, Uswatun; Utami, Dyah Panuntun
Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2024): DECEMBER 2024
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ae.93707

Abstract

The efforts to increase agricultural production are expected to year-over-year increase. The aims of this study were 1) to determine the characteristics of farmers in cultivating sugarcane in sandy soil, 2) to determine farmers' adoption of sugarcane plantation cultivation in sandy soil, and 3) to determine the productivity of sugar cane plantations in sandy soil. The research applied descriptive method. The total sample taken was 30 samples who were sugarcane farmers from the sandy soil, Purworejo Regency by purposive sampling. The instrument used was using a Likert scale ranging from strongly agree, agree, undecided, disagree, and strongly disagree. To answer the first objective used descriptive analysis, second, and the third objective used class intervals (low, medium, and high). The results of this study are 1) characteristics of sugarcane farmers on sandy soil in Purworejo Regency are classified as productive, the highest level of education of the farmers is junior high school, the experience of farmers in cultivating sugarcane on sandy soil are > 15 years, the total production of sugarcane are 5- 6 ton, the area of farmer's land are 2-4 Ha, and the productivity level of farmers are 3 - 4 ton/Ha. 2) the adoption rate of sugarcane farmers on the sandy soil of Purworejo Regency are medium, and 3) the level of productivity of sugarcane farmers on the sandy soil of Purworejo Regency is classified as medium productivity. The utilization of coastal land should add compost to increase soil moisture. The seeds that have been certified and have SNI. 
Vertical garden sebagai solusi optimalisasi lahan di Sangkhom Islam Wittaya School Thailand Utami, Dyah Panuntun; Windani, Isna; Wicaksono, Istiko Agus; Hasanah, Uswatun; Widiyantono, Didik; Kusumaningrum, Arta
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.30464

Abstract

Abstrak Sangkhom Islam Wittaya School salah satu sekolah di Thailand yang memiliki lahan cukup luas. Lahan ditanami berbagai jenis tanaman hias sehingga lingkungan asri dan nyaman. Namun demikian ada beberapa area sekolah yang tampak kosong dan belum dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) sehingga terasa panas. RTH dapat dibangun dengan vertical garden yang akan memberikan keindahan secara visual dan manfaat ekologis. Kenyamanan lingkungan sekolah akan meningkatkan motivasi dan kosentrasi belajar siswa. Tujuan pengabdian masyarakat adalah 1) memberikan pengetahuan tentang optimalisasi lahan sekolah, 2) memberikan pengetahuan tentang vertical garden sebagai solusi untuk meningkatkan kenyamanan sekolah. Peserta adalah siswa tingkat Menengah Atas dengan jumlah 40 orang. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dilanjutkan dengan diskusi dan evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan antusias peserta cukup tinggi, peserta memahami dampak posistif vertical garden, namun tidak semua peserta menyatakan kesediaan mempraktekkan vertical garden di rumah atau di sekolah. Hal ini karena kekhawatiran terkait biaya, perawatan intensif, dan pemasangan instalasi yang rumit. Perlu kerjasama antara direktur, guru dan sisiwa jika akan membangun vertical garden di Sangkhom Islam Wittaya School. Kata kunci: vertikal garden; optimalisasi lahan Abstract Sangkhom Islam Wittaya School is one of the schools in Thailand which has quite a large area of land. The land is planted with various types of ornamental plants so that the environment is beautiful and comfortable. However, there are several school areas that look empty and have not been used as green open space (RTH) so they feel hot. RTH can be built with a vertical garden which will provide visual beauty and ecological benefits. The comfort of the school environment will increase student motivation and concentration in learning. The aim of community service is 1) to provide knowledge about optimizing school land, 2) to provide knowledge about vertical gardens as a solution to improve school comfort. Participants were 40 Upper Intermediate level students. The method of implementing activities is counseling followed by discussion and evaluation. The results of community service showed that participants' enthusiasm was quite high, participants understood the positive impact of vertical gardens, but not all participants expressed a willingness to practice vertical gardens at home or at school. This is due to concerns regarding cost, intensive maintenance and complicated installation. Cooperation between directors, teachers and students is needed if you want to build a vertical garden at Sangkhom Islam Wittaya School Keywords: vertical garden; land optimization
Implementasi Marketing Mix 7P untuk Meningkatkan Penjualan Bibit Alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur Fernanda, Yoga; Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Marketing Mix 7P untuk meningkatkan penjualan bibit alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur, yang berlokasi di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan juga informasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen-elemen dalam Implementasi Marketing Mix 7P memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan penjualan bibit alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur. Produk bibit unggul dengan kualitas yang terbaik menjadi daya tarik utama bagi konsumen, dan didukung oleh penetapan harga yang bermacam-macam sehingga konsumen bebas memilih bibit alpukat yang diinginkan dan sesuai dengan kemampuanya. Distribusi dilakukan melalui kebun langsung dan media online, sementara promosi masih terfokus pada media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, mengikuti event-event pertanian, dan WhatsApp, Facebook, Website Gratisongkir, E-katalog tidak aktif dikarenakan keterbatasan tenaga kerja di staf pemasaran karena kurangnya informasi mengenai pemasaran menggunakan media sosial online. Sumber daya manusia memiliki pengalaman teknis yang baik namun masih perlu peningkatan di bidang pelayanan dan pemasaran digital. Proses pembibitan telah berjalan secara efisien, namun pelayanan pelanggan perlu ditingkatkan. Bukti fisik usaha CV Supri Bibit Sukses Makmur masih sederhana dan membutuhkan penguatan agar lebih dikenal oleh konsumen-konsumen lainya.