Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kejadian Diare pada Balita di Desa Tallambalao Kecamatan Tammeroddo Kabupaten Majene Wardawati; Nurmawati F; Syarkiani
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.059 KB) | DOI: 10.56467/jptk.v4i1.22

Abstract

Diare merupakan kumpulan gejala yang disebabkan dari beberapa faktor, dikatakan diare bila adanya perubahan konsistensi tinja lunak ke cair dan frekuensi defikasi lebih dari kebiasaan individu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Tallambalao Tahun 2018, penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan Kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita yang mengalami kejadian diare di desa Tallambalao dan nama balita tercatat di Puskesmas Tammerodo Tahun 2017 sebanyak 39 balita. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (total sampling). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistic dengan nilai α = 0,05 yang menggunakan uji fisher, pada penelitian ini Status Gizi di peroleh nilai p = 0,020 yang berarti p < α, yaitu ada pengaruh antara status gizi dengan kejadian diare dan ASI eksklusif diperoleh nilai p = 1,000 yang berarti p > α, adalah tidak ada pengaruh antara ASI Eksklusif dengan kejadian diare, sedangkan Perilaku cuci tangan di peroleh nilai p = 0,049 yang berarti p < α, ada pengaruh antara Cuci Tangan dangan kejadian diare.
Desain Organisasi yang Kondusif pada Kesehatan Wardawati
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.24 KB) | DOI: 10.56467/jptk.v4i2.27

Abstract

Efektivitas individu, kelompok dan organisasi selain dipengaruhi oleh perilaku dan proses organisasi juga dipengaruhi oleh struktur organisasi. Bagi sebuah organisasi hal terpenting agar organisasi dapat mencapai tujuannya yaitu organisasi harus memiliki desain atau struktur organisasi yang menunjang perencanaan strategis. Namun banyak organisasi yang kurang mampu mendesain struktur sesuai tujuan perencanaan strategis organisasi. Keadaan tersebut menyebabkan organisasi gagal mencapai visi dan misinya. Ada beberapa desain organisasi yang dapat digunakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu organisasi, oleh karena itu seorang pimpinan ataupun para staf harus mampu memilih desain organisasi mana yang cocok dan yang harus diigunakan. Oleh sebab itu, perlu dipelajari lebih mendalam mengenai bagaimana mendesain organisasi agar bisa selaras dengan perencanaan strategis secara menyeluruh
Pengaruh Pengetahuan terhadap Pernikahan Dini dan Stunting di Kabupaten Majene Dina, Darmin; wardawati
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2024): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v2i2.277

Abstract

Pendahuluan Pernikahan dini merupakan pernikahan pada remaja usia di bawah 20 tahun, dimana seharusnya belum siap untuk menikah. masa ini rentang terhadap resiko kehamilan karena pernikahan usia dini bisa menyebabkan keguguran,berat bayi lahir rendah (BBLR) persalinan prematur, kejadian infeksi, anemia, kelainan bawaan, keracunan kehamilan dan kematian. Tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini di Kelas VIII SMPN 6 Majene. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A dan kelas VII B yang berjumlah 134 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 Clauster Random Sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan umur yang domain di dapat paling banyak adalah umur 14 tahun dan distribusi berdasarkan kelas yang domain pada kelas VIII A. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan terhadap sikap remaja di peroleh nilai p= 0.301 > 0.05. Simpulan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan tehadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini. Siswa berpengetahuan cukup dan sikap yang baik karena siswa mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan bahaya nikah dini pada kesehatan reproduksi. Meski remaja memiliki pengetahuan cukup dan sikap yang baik disarankan kepada pihak sekolah mengadakan organisasi pusat informasi konseling remaja (PIK-R) di sekolah agar siswa yang memiliki pengetahuan yang kurang serta sikap yang tidak baik dapatkan mengetahui bahaya pernikahan di usia dini. Kata kunci : Pernikahan Dini, Pengetahuan, Sikap, Remaja
Skrining Hipertensi di Dusun Bulung dan Dusun Limboro Desa Tonrolima Kabupaten Polewali Mandar Wardawati, Wardawati
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v2i1.206

Abstract

Hipertensi, disebut juga hipertensi, adalah suatu keadaan yang terjadi pada seseorang ketika terjadi peningkatan tekanan darah melebihi batas normal atau normal, yaitu 120/80 mmHg (Manuntung, 2018). Menurut WHO (Word Wellbeing Association), batas tekanan darah yang dianggap normal adalah di bawah 130/85 mmHg. Dengan asumsi tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, hipertensi dipandang sebagai titik puncaknya bagi orang dewasa di utara 18 tahun. Hipertensi atau disebut juga hipertensi merupakan penyebab utama gangguan kardiovaskular, stroke, kerusakan miokard, diabetes, dan kegagalan ginjal. Hipertensi adalah suatu kondisi medis umum yang signifikan dan merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang paling banyak diketahui dan belum dikontrol secara ideal di seluruh dunia. Meskipun demikian, penyakit ini cenderung dicegah dan diobati secara efektif untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Hipertensi adalah kemampuan darah untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah melebihi titik batas normal, yaitu denyut sistolik ≥ 140 mmHg dan denyut diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan berulang. Hipertensi disebut juga hipertensi, yang disebabkan oleh gagalnya pembuluh darah vena sehingga darah yang membawa oksigen dan nutrisi terhambat untuk sampai ke jaringan tubuh (Hastuti, 2020). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi pemuaian denyut pada dinding saluran atau pembuluh darah vena yang bersih. Hipertensi juga disebut sebagai silent algojo karena bisa menyerang siapa saja kapan saja tanpa efek samping tertentu, dan penyakit degeneratif bisa berakibat fatal.
Penyuluhan dan Tanggapan Mengenai Tingkat Kusuburan Darmin Dina; Wardawati, Wardawati; Harisa, Harisa
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v2i2.325

Abstract

Pendahuluan, Infertilitas memiliki beberapa definisi yang seringkali digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda (Rutstein and Shah, 2004). Definisi infertilitas secara klinis menurut World Health Organization (WHO) adalah ketidakmampuan pasangan untuk memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi (Zegers-Hochschild et al., 2009). Definisi klinis ini digunakan untuk deteksi dini dan kepentingan terapi pada infertilitas. Definisi tersebut didasarkan pada riwayat medis seseorang sebelumnya dan tes diagnostik yang menunjang secara klinis untuk menentukan terapi sesuai indikasi. Definisi infertilitas secara klinis dapat digunakan untuk memantau kasus infertilitas, tetapi kurang tepat jika digunakan sebagai istilah dalam studi populasi. Oleh karena itu, secara demografis istilah infertilitas diartikan sebagai ketidakmampuan wanita dalam usia reproduksinya untuk memperoleh kelahiran hidup dalam kurun waktu 5 tahun dalam situasi yang mendukung kehamilan (Mascarenhas et al., 2012; „WHO | Infertility definitions and terminology‟, 2016). Pada definisi ini, kelahiran bayi yang hidup menjadi tolak ukur dalam penentuan infertilitas. Periode 5 tahun yang digunakan dalam istilah ini mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk hamil dan melahirkan (Rutstein and Shah, 2004; Mascarenhas et al., 2012). Selain itu juga membantu menyingkirkan halhal yang tidak dilaporkan tetapi memengaruhi infertilitas, seperti periode abstinensia seksual setelah melahirkan, amenorea karena menyusui dan perpisahan sementara antar pasangan (Mascarenhas et al., 2012).Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD), meliputi pemberian informasi, dan implementasi FGD. Hasil menunjukkan bahwa masih adanya perbedaan pandangan masyarakat kaitan infertilitas yang disertai penyakit keganasan, masih adanya faktor budaya dan gender yang membedakan pendapat masyarakat, masih perlunya pemahaman dan dukungan yang penting dari keluarga dan masyarakat sekitar tentang infertilitas. Simpulan masih perlu sekali peningkatan pemahaman bagi masyarakat dengan sering diberikan pendidikan kesehatan dan edukasi,serta diperlukan media edukasi yang menarik, sehingga masyarakat lebih paham kaitan infertilitas yang disertai penyakit keganasan.
Penyuluhan Pencegahan Hipertensi Berbasis Diagnosis Komunitas di Desa Kanreapi Desa Bumimulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Wardawati, Wardawati; Dia Reski Ramadani
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v2i2.335

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan nasional. Angka Kejadian kasus hipertensi cukup tinggi yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidsk sehat Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk umur ≥ 18 Tahun adalah 34,1%, 8,36% telah didiagnosis hipertensi, 32,27% tidak rutin minum obat dan13,33% tidak minum obat. Hal tersebut menjadi salah satu masalah kesehatan nasional yang cukup tinggi. Penyakit hipertensi disebabkan oleh perkembangan zaman yang semakin modern, yang didukung oleh gaya dan pola hidup yang tidak sehat seperti masyarakat memilih untuk melakukan aktivitas yang lebih praktis, termasuk dengan pemilihan makanan sehari-hari. Pada umumnya, masyarakat terutama di kota-kota besar cenderung memilih makanan yang siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebih, kurang olahraga, merokok berlebihan dan kurang istirahat. Hasil dari kegiatan penyuluhan tersebut diukur menggunakan kuesioner pengetahuan tentang hipertensi dalam bentuk googleform. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah peserta yang memiliki skor nilai pengetahuan setelah intervensi lebih rendah dari sebelum intervensi hanya terdapat satu orang, selebihnya memiliki pengetahuan yang meningkat atau sama antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil dari penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata saat pre-test sebesar 88,89 dan setelah dilakukannya penyuluhan kemudian pemberian post-test diperoleh nilai rata-rata 98,52. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan warga sebelum dan setelah dilakukannya penyuluhan. Selanjutnya dilakukan pengujian perbedaan rata rata nilai pengetahuan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yang ditunjukkan dengan p value kurang dari 0.05, yaitu 0.003. Hasil uji Wilcoxon. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniasari, dkk tahun 2020 yang berkaitan dengan pemberian materi hipertensi dengan pemberian poster terkait hipertensi.
Analisis Sanitasi Kapal Penumpang Dengan Keberadaan Kecoa di Kapal Perintis Sabuk Nusantara 93 Pelabuhan Passarang Kabupaten Majene Wardawati; Ahmad Rifai
Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN) Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN)
Publisher : Media Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ship sanitation is one of the efforts shown to break the chain of disease transmission in order to maintain and increase this level. This also includes all aspects of assessing ship compartments, including: kitchen, warehouse, crew rooms, provision of clean water, provision of food and vector control. disease transmitters or rodents. Cockroaches are one of the mechanical vectors, which play a role in transmitting disease and insect cockroaches whose presence is not liked by humans. Problems that often occur related to kitchen sanitation and waste sanitation are maintaining the cleanliness of the kitchen, throwing rubbish carelessly can result in the breeding of insects/cockroaches. The aim of this research is to analyze the sanitation of passenger ships with the presence of cockroaches on the Sabuk Nusantara 93 ship. This research design uses qualitative methods. The research design used in this research is a descriptive approach. This method is carried out by combining three methods, including observation, namely by conducting direct observations on informants, in-depth interviews (in dept interviews). This research data analysis uses the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation and conclusions. The results of the data analysis show that kitchen sanitation and waste sanitation have met the requirements, but there are still insects/cockroach cleaning that still needs to be carried out and there is a lack of awareness especially among passengers not to throw rubbish carelessly.
Mengenal Penyakit Diabetes Melitus di Dusun Lonrae Desa Nepo Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Sebba, Ade Kartikasari; Sri Agusty Putri; Wardawati; Ahmad Rifai
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v3i1.366

Abstract

Diabetes Melitus (DM) saat ini menjadi salah satu ancaman kesehatan global karena kecenderungan angka insidensi dan prevalensi DM yang terus meningkat. Di Indonesia, kasus diabetes mencapai 1,7% pada 2023 dan menurut tipenya yang terbanyak adalah diabetes tipe 2 dan lebih banyak dialami penderita lansia. Sebanyak 2/3 orang dengan diabetes di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes, dan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat. Oleh karena itu, pendekatan berbasis masyarakat yaitu dengan upaya promotif kepada masyarakat untuk mengenali penyakit DM saat ini menjadi prioritas. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan tentang diabetes melitus melalui kegiatan sosialisasi. Kegiatan pengabdian dilakukan secara tatap muka. Penyuluhan dengan metode ceramah menggunakan power point dilanjutkan dengan tanya jawab tentang penyakit DM sebagai evaluasi dari pengabdian. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Dari monitoring dan evaluasi terlihat bahwa pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan pertanyaan. Masyarakat yang sebelumnya tidak memahami tentang DM namun dengan penyuluhan yang dilakukan, masyarakat mulai mengenali apa itu DM dan bagaimana pencegahannya. Saran dari kegiatan ini, diharapkan kegiatan updating knowledge di masyarakat mengenai kesehatan bisa secara rutin terus terlaksana agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan.
Pengolahan dan Pemberian Makanan Tambahan pada Balita Stunting di Desa Buttu Pamboang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Tahun 2024 Yulianah Sulaiman; Wardawati
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v3i1.458

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi global yang memerlukan penanganan multisektor dan menjadi tanggungjawab bersama mulai dari penatalaksanaan secara medis hingga pemberian nutrisi. Kejadian stunting di Desa Buttu Pamboang Kecammatan Pamboang, berdasarkan hasil penelitian dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang kurang karena orang tua mengikuti kemauan anak yang menolak mengkonsumsi makanan yang disediakan bahkan konsumsi PMT rendah. Balita lebih senang mengkonsumsi makanan cepat saji atau junk food seperti sosis, pentol, penghasilan keluarga yang di bawah UMK juga menjadi permasalahan bagi ibu untuk menyediakan makanan bergizi bagi keluarga. Hal penting dalam pencegahan stunting adalah perbaikan terhadap pola makan (gizi). Salah satu intervensi lain yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi Balita yaitu dengan pemberian makanan tambahan yang inovatif dan menarik namun memiliki zat penting hampir sama dengan susu yaitu daun kelor yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, zat besi, kalsium, Vitamin C, Vitamin A dan kalium yang tinggi. Edukasi pemberian makanan tambahan ini diawali dengan penyuluhan kesehatan tentang nutrisi yang tepat, pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai makanan tambahan hingga penjelasan tentang konsumsi PMT bagi balita dalam bentuk biskuit atau susu. Pelaksanaan PkM ini melibatkan tenaga kesehatan (bidan), kader dan ibu balita stunting.
SPAL-RT Percontohan di dusun Kurma Desa Kurma Kecamatan Mapili RIFAI, AHMAD; warda, wardawati
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v3i1.462

Abstract

Latar belakang: Persentase masyarakat dalam membuang air limbah rumah tangga di Indonesia yang membuang air limbah ke got/selokan masih cukup tinggi yaitu sekitar 51,0%, yang membuang langsung ke tanah tanpa penampungan berkisar 18,9%, sedangkan masyarakat yang menggunakan penampungan tertutup di perkarangan rumah dengan dilengkapi SPAL yaitu 18,8% dan yang menggunakan penampungan terbuka yaitu 11,2%(2). Provinsi Kepulauan Riau untuk proporsi pembuangan air limbah rumah tangga yang menggunakan penampungan tertutup sekitar 12,32%, yang menggunakan penampungan terbuka 9,36%, tanpa penampungan dan langsung ke tanah 9,19%, dan yang langsung dibuang ke got atau kali sebanyak 69,13%(2). Persentase masyarakat Kabupaten Karimun berdasarkan Riskesdas tahun 2018 yang membuang air limbah rumah tangga dengan menggunakan penampungan tertutup masih sangat sedikit yaitu sekitar 5,44%, yang menggunakan penampungan terbuka sebanyak 2,36%, tanpa penampungan atau ke tanah 34,71%, dan yang langsung di buang ke got/kali sebanyak 57,49%.